1 / 50

KEBIJAKAN DAN PETUNJUK TEKNIS RAD GRK SUB SEKTOR TRANSPORTASI DARAT

KEBIJAKAN DAN PETUNJUK TEKNIS RAD GRK SUB SEKTOR TRANSPORTASI DARAT. Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Disampaikan dalam “SOSIALISASI/WORKSHOP RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAD-GRK) SEKTOR TRANSPORTASI DI JAWA TIMUR”

zeheb
Download Presentation

KEBIJAKAN DAN PETUNJUK TEKNIS RAD GRK SUB SEKTOR TRANSPORTASI DARAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN DAN PETUNJUK TEKNIS RAD GRK SUB SEKTOR TRANSPORTASI DARAT Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Disampaikandalam “SOSIALISASI/WORKSHOP RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAD-GRK) SEKTOR TRANSPORTASI DI JAWA TIMUR” SURABAYA, 13 FEBRUARI 2014

  2. OUTLINE • KONDISI/PERMASALAHAN TRANSPORTASI • PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN • KEBIJAKAN DAN STRATEGI • RAN GRK • RAD GRK JAWA TIMUR • PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) RAN/RAD – GRK • REALISASI RAD-GRK SEKTOR ENERGI & TRANSPORTASI 2010 – 2012 • CONTOH PERHITUNGAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (TEMPLATE PEP RAN/D-GRK) • KESIMPULAN

  3. KONDISI/PERMASALAHAN TRANSPORTASI

  4. Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 • Dampak Pertumbuhan Kendaraan Bermotor Yang Tinggi : • Kosumsi BBM yang tinggi • Kemacetan Lalu Lintas • Pelayanan Angkutan umum yang rendah • Isu Emisi Gas Rumah Kaca

  5. KOSUMSI BBM YANG TINGGI Sektor Transportasi Darat pengguna BBM bersubsidi terbesar 89% (32,49 jta KL) dari pekiraan realisasi BBM bersubsidi (38,38 jta KL) (Sumber: Paparan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kebijakan Pengaturan BBM Bersubsidi, 29 Desember 2010)

  6. 2. KEMACETAN LALU LINTAS • Kehilangan waktu, peningkatan BOK, boros energi • Polusi ....... • Kelangsungan moda transportasi umum menjadi tidak efisien • Beralihnya perjalanan ke daerah pinggiran kota

  7. 3. PELAYANAN ANGKUTAN UMUM YANG RENDAH • Angkutan umum kalah bersaing dengan moda kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) karena rendahnya kualitas pelayanan (kehandalan waktu tempuh, jadwal,kenyamanan, keselamatan, dan keamanan).

  8. 4. ISU EMISI GAS RUMAH KACA • Inisiatif dari Presiden Indonesia pada G20, pertemuan di Pittsburgh USA dan Konferensi Para Pihak (COP) 15 di Kopenhagen Desember 2009, bahwa Indonesia akan mengurangi emisi gas rumah kaca 26% dari BAU (dan 41% jika didukung internasional) pada tahun 2020. • Perpres 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) • Perpres 71 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional

  9. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

  10. PERATURAN PRESIDEN NO.61 TAHUN 2011 tentang RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA Pasal 6 • Untukmenurunkanemisi GRK di masing-masingwilayahprovinsi, Gubernurharusmenyusun RAD-GRK • Penyusunan RAD-GRK berpedomanpada: • RAN-GRK • Prioritas Pembangunan Daerah

  11. KEBIJAKAN DAN STRATEGI

  12. FOKUS: 5 PILAR KEBIJAKAN Peningkatan Peran Angkutan Umum (Prioritasi) Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Penurunan Polusi Udara dan Suara Transportation Demand Management (TDM) Pengembangan Non Motorized Transport (NMT) Pengembangan Transit System atau TOD Gasifikasi Perbaikan Kapasitas Jalan ERP Pengembangan Fasilitas Pejalan Kaki Pemanfaatan Energi Alternatif Perparkiran (Parking Policy) Pengembangan Jaringan dan infrastruktur Angkutan Umum Masal Penerapan ATCS / ITS Pengembangan Jalur Sepeda Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan (green transport - environmentally friendly) Dis-incentive using private car Manajemen Lalu Lintas Car free day Perbaikan Intermodalitas dan Aksesibilitas Angkutan Umum ANDALALIN Perbaikan Sistem Kepemilikan Angkutan Umum Eco/Smart Driving 12

  13. STRATEGI MITIGASI DAMPAK TRANSPORTASI AVOID tripsREDUCE km SHIFT modes IMPROVE vehicles

  14. Berpindah ke moda yang lebih ramah lingkungan Mengurangi atau menghindari perjalanan / kebutuhan perjalanan Strategi Mitigasi Dampak Transportasi REDUCE / AVOID SHIFT IMPROVE Peningkatan efisiensi energi moda transportasi dan teknologi kendaraan • Mengintegrasikan perencanaan tata guna lahan dan transportasi. • Konsep Smart logistics • … • Manajemen Kebutuhan Transportasi • Perpindahan moda ke kendaraan tak bermotor. • perpindahan Mode shift to Public Transport • … • Pelumas berviksotas tinggi • Optimal tekanan ban • Ban berhambatan rendah • Speed limits Eco-Driving (meningkatkan kesadaran) • Penggunaan bahan bakar alternatif. • … 1 2 3

  15. MitigasiPerubahanIklim RAN-GRK adalahpedomanuntuklangkah-langkahdalam memfasilitasimitigasiperubahaniklim. KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT Komitmen Presiden pada G-20 Pittsburgh dan COP15 Menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020 PERTANIAN 26% 26+15=41% ENERGI DAN TRANSPORTASI Upaya sendiri Upaya Sendiri dan Dukungan internasional INDUSTRI Perpres No. 61/2011 RAN-GRK Perpres No. 71/2011 GHG Inventorydan MRV LIMBAH Note: Rapat Menko Perekonomian 29 Des 2009 Bappenas ditugasi sbg koordinator penyusunan RAN -GRK

  16. RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

  17. RENCANA AKSI PENGURANGAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)SesuaiPerPres 61 tahun 2011 • Pembangunan ITS (InteligentTransport System) • Penerapan Pengendalian Dampak Lalu-Lintas (Traffic Impact Control/TIC) • Penerapanmanajemenparkir • PenerapanCongestion Charging dan Road Pricing (dikombinasikandenganangkutanumummassalcepat) • ReformasiSistem transit - Bus Rapid Transit (BRT)/ semi BRT • Peremajaan armada angkutanumum • PemasanganConverter Kit (gasifikasiangkutanumum) • Pelatihandansosialisasismart driving (eco-driving) • MembangunNon Motorized Transport (Pedestrian danjalursepeda)

  18. Keputusan Menteri perhubunganNomor: KP.201 Tahun 2013tentangPenetapan Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Perhubungan (RAN-GRK Perhubungan) dan Inventarisasi GRK Sektor Perhubungan Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2020 • Pemanfaatan Teknologi Lalu Lintas untuk Kelancaran Lalu Lintas di Jalan Nasional • PenerapanPengendalianDampakLalu-Lintas di Jalan Nasional • PenerapanManajemenParkir di Jalan Nasional • Peningkatan Manajemen Lalu Lintas untuk kelancaran lalu lintas • Mendorong pembinaan dan pengembangan Bus transit - Bus Rapid Transit (BRT)/ semi BRT • Pembinaan Peningkatan Pelayaann angkutanumum • Pembangunan Budaya berkendara yang lebih baik • Pembinaan pengembangan prasarana kendaraan tidak bermotor dan pejalan kaki (Non Motorzed Transport) TRANSPORTASI DARAT

  19. RAD-GRK JAWA TIMUR

  20. REKAPITULASI KEGIATAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA PROVINSI JAWA TIMUR RAN GRK PERPRES NO.61 RAD GRK PERGUB JAWA TIMUR PEMPROV JATIM menambahkankegiatanCAR FREE DAY namuntidakmemasukkankegiatanTraffic Impact Control

  21. PROYEKSI EMISI PADA TAHUN 2020 dan TARGET PENURUNAN DI SETIAP SEKTOR 2.95 Gton 26% 41% GTon CO2-eq BAU Baseline Historical 2020 2010 2012 2000 2005

  22. BASELINE SEKTOR TRANSPORTASI BERDASARKAN RAD GRK SETIAP PROVINSI Sumber : SEKRETARIAT RAN/D-GRK

  23. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP)RAN/D - GRK

  24. Dokumen RAD-GRK ditetapkan melalui PERGUB • Untuk mengukur besaran penurunan emisi darikegiatanyang dilakukan maka diperlukan sistem Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAN/RAD - GRK • PEPmengacu: • PP 39/2006 tentang Tata Cara PengendaliandanEvaluasiPelaksanaanRencana Pembangunan • PP 8/2008 tentangTahapan, Tata Cara Penyusunan, PengendaliandanEvaluasiPelaksanaanRencana Pembangunan Daerah • Permendagri 54/2010 tentangPelaksanaan PP 8/2008

  25. SistemKoordinasiPelaksanaandanPelaporan RAN/RAD-GRKdanInventarisasi GRK

  26. PELAKSANA PEP • Koordinator Umum  MenteriKoordinatorBidangPerekonomian • Koordinator Teknis  Menteri PPN/Kepala BAPPENAS.Berdasarkan hasil PEP dari RAN-GRK dan RAD-GRK, Menteri PPN/Kepala BAPPENAS melakukan koordinasi kaji ulang sedangkan Menteri LH melakukan koordinasi verifikasi capaian penurunan emisi GRK. • PejabatpelaksanakegiatanPEP RAN-GRK ditingkatnasionalMenteri/KepalaLembagaterkait • PejabatpelaksanadankoordinatorPEP RAD-GRK di wilayah provinsi Gubernur • PejabatpelaksanakegiatanPEP RAD-GRK per bidangdiwilayah provinsi (termasuk kabupaten/kota)  Kepala SKPD tingkatProvinsi sesuaibidangterkait

  27. Alur Mekanisme Pemantauan, Evaluasi Dan Pelaporan Pencapaian RAN-GRK dan RAD-GRK Waktu Pelaksanaan Kegiatan PEP RAD – GRK • Pemantauandanevaluasidilakukandua kali dalam setahunakhirtriwulanketigadanakhirtriwulankeempat; • PengumpulanLaporanAntara minggukeduabulanOktoberdanLaporanAkhirpadaminggukeduabulanJanuari. • PenyampaianLaporanAntarakepadaPresidenminggukeduabulan November danLaporanAkhirpadaminggukeduabulanFebruari.

  28. PEP RAN/RAD GRK Terdiriatas • PedomanUmum • BerisipenjelasanringkastentangSubstansi, PengorganisasiandanMekanisme PEP di Tingkat Nasionaldan Daerah. • 2. PetunjukTeknis • Berisilangkah-langkahpengisianinformasikegiatanmitigasi GRK danperhitunganpenurunanemisi GRK dalambidang – bidang: • Berbasislahan (pertanian, kehutanandanlahangambut), • Berbasisenergi (energi, transportasidanindustri), serta • Pengelolaanlimbah • Format laporan berupa tabel yang terdiri dari : • Lembar Umum Aksi Mitigasi • Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan Mitigasi • Rekapitulasi Capaian Penurunan Emisi

  29. 1. Lembar Umum Aksi mitigasi Sektor : Tahun : Pelapor : PemerintahPusatKementerian : PemerintahProvinsiProvinsi : PemerintahKab/Kota Kab/Kota :

  30. . . . lanjutan 2. RencanadanRealisasiAnggaranKegiatanMitigasi

  31. . . . lanjutan 3. RekapitulasiCapaianPenurunanEmisi Sektor : Tahun : Pelapor : PemerintahPusatKementerian : PemerintahProvinsiProvinsi : PemerintahKab/Kota Kab/Kota :

  32. REALISASI RAD-GRK SEKTOR ENERGI & TRANSPORTASI 2010 – 2012 22 Provinsi: DI Yogyakarta, Bengkulu, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Lampung, DKI Jakarta, Maluku, Aceh, Jawa Tengah, JawaTimur, Bali, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara danKep. Riau 5 Provinsi: Kalimantan Selatan, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan dan Nusa tenggara Barat Sampai dengan pertengahan December 2013, 22 Provinsi telah melaporkan pelaksanaan RAD-GRKsecararesmidantambahan 5 provinsisecara online • Dari 22 provinsitersebut, rekapitulasikegiatansebagaiberikut: • 19 provinsimelaporkansektor energi,17 provinsimelaporkanpenurunanemisi • 10 provinsimelaporkansektortransportasi, 8 provinsimelaporkanpenurunanemisi • 305kegiatan di bidangberbasisenergi(146 kegiataninti, 159 kegiatanpendukung) • 93 Kegiatandibidangberbasistransportasi (44 kegiataninti, 49 kegiatanpendukung) • Catatan: • Hasil PEP RAD-GRK masihperludi review untukkeseragaman format/template dankelengkapan data (terutamaanggaran) • Masihperlumelampirkansuratpengantarresmiuntukpenyampaian PEP

  33. REALISASI RAD-GRK SEKTOR TRANSPORTASI 2010- 2012 “PROVINSI JAWA TIMUR TELAH MELAPORKAN KEGIATAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA, NAMUN BELUM MEMASUKKAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA SEKTOR TRANSPORTASI”

  34. CONTOH PERHITUNGAN PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (TEMPLATE PEP RAN/D-GRK) PETUNJUK TEKNIS PEP RAN/D-GRK dapat di download pada “http://www.sekretariat-rangrk.org/english/beranda/9-uncategorised/176-sosialisasi-pep”

  35. AKSI MITIGASI PELAKSANAAN SMART DRIVING 35

  36. Konsumsibahanbakar = jumlahpesertapelatihan smart driving x rata-rata harioperasi per tahun x rata-rata trip per hari x operasionalangkutan per hari x panjangperjalanan (angkot/bus) per trip x rata-rata konsumsibahanbakar per hari x potensipenurunanemisi Penurunanemisi (TCO2e) = konsumsibahanbakar x faktoremisi /1000 HASIL PERHITUNGAN: KonsumsiBBM Angkot =50 (peserta) X 300 (hari) X 2 (trip) X 6 (rit) X 10 (km/trip)X 0,13 (l/km) X (10/100) = 23.400 liter Konsumsi BBM ANGKOT =23400 liter x 2,6 kg CO2 /1000 = 60,8 tonCO2

  37. BUS RAPID TRANSIT/BUS SISTEM TRANSIT

  38. LANJUTAN….. JumlahKendaraanPribadi yang berpindahkeAngkutanUmum (Unit) = JumlahBus SistemTransit(Unit) X KapasitasBus (Penumpang) X Operasional Bus per Hari (Rit) X Modal Shift (%) / Tingkat Keterisian/Okupansi (Penumpang) 1 Konsumsi Bahan Bakar per Tahun (mobil, motor/kendaraan non BRT) (Liter) = JumlahKendaraanPribadi yang berpindahkeAngkutanUmum (Unit) X Rata-rata hariOperasi per Tahun (Hari) X Rata-rata Trip per Hari (Trip) X Rata-rata Panjang Trip Per Hari (Km/Trip) X Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar Per Hari (Liter/Km) 2 ReduksiEmisi CO2 dari shifting penggunakendaraanpribadi (tCO2e) = Konsumsi Bahan Bakar per Tahun (mobil, motor/kendaraan non BRT) (Liter) X FaktorEmisi (kgCO2/liter) 3

  39. Total bahan bakar BRT (L/tahun) = JumlahBus Sistem Transit(Unit) X Operasional Bus per Hari (Rit) X Rata-rata hariOperasi per Tahun (Hari) X PanjangKoridor BRT (Km) X Jumlah Trip BST X KonsumsiBahanBakar (l/km) 4 • Total CO2dariOperasional Bus BRT= • Total bahan bakar BRT (L/tahun) X FaktorEmisi (kgCO2/liter)/1000 5 • Total Penurunan CO2(tCO2) = • ReduksiEmisi CO2dari shifting penggunakendaraanpribadi (tCO2e) - Total CO2dariOperasional Bus BRT 6

  40. ITS/ATCS

  41. Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar per Hari (Liter/Km) mengacuPadaBukuPetunjukTeknis PEP RAN/D- GRK Total Trip per Tahun Mobil Penumpang/Sepeda Motor/Bus/Truk (Km) = Rata-rata jumlahkendaraan yang melewatijalurpenerapanITS (Unit/Hari) X Rata-rata hariOperasi per Tahun (Hari) X Rata-rata Jumlah Trip per Hari (Trip) X PanjangKoridor (Km) Emisi per Tahun (tCO2e) = Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar per Hari (Liter/Km) X FaktorEmisi (kgCO2/liter)/1000 Total PenguranganEmisiper Tahun(tCO2e) = Total emisiSebelumPenerapan ATCS/ITS - Total emisiSetelahPenerapan ATCS/ITS

  42. MANAJEMEN PARKIR

  43. Konsumsi Bahan Bakar per Tahun parkir off street sebelum penerapan manajemen parkir (Liter)= • Ketersediaanruangparkiroff street X Rata-rata jumlah kendaaraan yang parkir sebelum penerapan manajemen parkir X Rata-rata hariOperasi per Tahun (Hari) X Rata-rata Jumlah Trip per Hari (Trip) X Rata-rata Panjang Trip Per Hari (Km/Trip) X Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar (Liter/Km) • Emisi per Tahun (tCO2e) = • (Konsumsi Bahan Bakar per Tahun parkir off street (sebelum – sesudah) penerapan manajemen parkir ) (Liter) + • (Konsumsi Bahan Bakar per Tahun parkiron street (sebelum – sesudah) penerapan manajemen parkir ) (Liter)) • X FaktorEmisi(kgCO2/liter)/1000 • Total penguranganEmisiper Tahun(tCO2e) = • penguranganEmisi per Tahunoff street + penguranganEmisi per Tahunon street

  44. PEREMAJAAN ANGKUTAN UMUM

  45. LANJUTAN….. • Konsumsi Bahan Bakar per Tahun (Liter)= • Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar (kendaraan lama- kendaraan baru) (Liter/Km) X JumlahAngkutanUmum yang Diremajakan (unit/tahun) X Operasional Bus per Hari (Rit) X Rata-rata Panjang Trip Per Hari (Km/Trip) X Rata-rata hariOperasi per Tahun (Hari) • Total Penguranganemisi (tCO2) = • Konsumsi Bahan Bakar per Tahun (Liter) X FaktorEmisi (kgCO2/liter)/1000

  46. CAR FREE DAY

  47. Konsumsibahanbakar Mobil Penumpang/Sepeda Motor (Liter)= Rata-rata jumlahkendaraan yang melewatijalurpenerapan Car Free Day (unit/jam) X Lama Pelaksanaan Car Free Day (Per Hari (Jam) X Per Tahun(Hari)) X Rata-rata Trip selamawaktupelaksanaan car free day (Trip) X Rata-rata Panjang Trip Per Hari (Km/Trip) X Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar(Liter/Km) • Konsumsibahanbakar BRT (Liter)= • Rata-rata jumlahkendaraan BRT yang melewatijalurpenerapan Car Free Day(unit/jam) X Lama Pelaksanaan Car Free Day pertahun x Rata-rata Trip selamawaktupelaksanaan car free day (Trip) x Panjanglintasan BRT yang melewatitempat car free day (km) x Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar BRT(Liter/Km) • Penguranganemisi (tCO2e) • Emisi Mobil penumpang/Sepeda Motor (Liter) - emisibahanbakar BRT (Liter) • (Mobil penumpang/Sepeda Motor (Liter) X FaktorEmisi kgCO2/liter )- • (emisibahanbakar BRT (Liter) X FaktorEmisi kgCO2/liter)

  48. SOFTWARE PEP RAN/D-GRK SUB SEKTOR TRANSPORTASI DARAT

  49. KESIMPULAN • DibutuhkanKeseriusandanKomitmenPemerintah Daerah dalammelaksanakanPeraturanGubernurtentang RAD GRK • Perludilakukankoordinasidansinkronisasikegiatanpenurunanemisi gas rumahkacaantaraPemerintahPusatdanPemerintah Daerah • Perludilakukancapasity building untukmeningkatkanpengetahuandankemampuantentangemisi GRK

  50. TerimaKasih “Pada saat kita mengeluh di dalam kendaraan pribadi kita karena macet, sesungguhnya kita sedang menyalahkan diri sendiri, karena kita merupakan salah satu penyebab kemacetan tersebut”

More Related