1 / 38

HIFEMA

HIFEMA. Evan Regar / 0906508024. odlarmed.com . hypo. d rugline.org. haemma. Hifema. Terisinya kamera okuli anterior (COA) oleh sel darah merah. Mikrohifema: suspensi eritrosit tanpa mebentuk lapisan darah. Etiopatogenesis. Trauma Iatrogenik (intraoperatif / postoperatif) Spontan

yukio
Download Presentation

HIFEMA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HIFEMA Evan Regar / 0906508024

  2. odlarmed.com 

  3. hypo drugline.org haemma

  4. Hifema • Terisinya kamera okuli anterior (COA) oleh sel darah merah. • Mikrohifema: suspensi eritrosit tanpa mebentuk lapisan darah

  5. Etiopatogenesis • Trauma • Iatrogenik (intraoperatif / postoperatif) • Spontan • Neovaskularisasi: DM, iskemi, sikatriks • Neoplasma: Rb, melanoma maligna • Hematologi: leukemia, hemofilia, vWD, farmakologi: aspirin, warfarin Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited: 2013 Mar 19. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview

  6. Peningkatan transien TIO akibat kompresi anteroposterior + ekspansi bidang ekuatorial  distorsi struktur intraokular  pembuluh darah di iris dan badan silier mengalami gaya regang  ruptur dan pembentukan hifema. Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophtalmology. A systematic approach. Seventh edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011

  7. Chraibi F, Bhallil S, Benatiya I, Tahri H. Hyphema revealing retinoblastoma in childhoot. A case report. Bull. Soc. Belge Ophtalmol. 2011(318): 41-3

  8. Kebanyakan hifema  grade I (termasuk mikrohifema) • 40% membentuk bekuan yang menempel ke stroma iris, 10% kontak dengan endotel kornea • 71% robekan pada pembuluh darah korpus siliaris bag. anterior • Durasi umum hifema tanpa komplikasi: 5-6 hari sebelum resoprsi Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W, Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006

  9. Tanda dan Gejala • Turunnya AV, nyeri, sakitkepala, fotofobia, adanyariwayat trauma / percideraanpadamata (tumpulumumnya) • Pemeriksaandengan pen-light maupun slit-lamp  warnadantinggihifema (daritepibawah) Oldham GW. Hyphema. [Internet]. Cited: 2013 Mar 19. Available from: http://eyewiki.aao.org/Hyphema

  10. Yang Harus Diperhatikan • Anamnesis trauma (non-trauma)  penatalaksaanholistik • Riwayat anemia selsabit obstruksitrabekulalebihtinggi (pemeriksaan: Hbelektroforesis) • Sickle cell erythrocyte  mampumengoklusitrabekuladenganlebihefektif! Oldham GW. Hyphema. [Internet]. Cited: 2013 Mar 19. Available from: http://eyewiki.aao.org/Hyphema

  11. Klasifikasi Oldham GW. Hyphema. [Internet]. Cited: 2013 Mar 19. Available from: http://eyewiki.aao.org/Hyphema

  12. drhem.com 

  13. Komplikasi •  TIO akut glaukomatraumatik • Perdarahanulang / 2o hemorrhage • Sinekia posterior (iritis) • Sinekia anterior (padahifema >9 hari) • Corneal blood staining (padahifema total +  TIO) dapatmenghilangberbulan-bulansampai 2 tahunlamanya • Glaukomakronik (late-onset glaucoma) • Atrofioptik

  14. Glaukoma Traumatik • Pada umumnya hifema tidaklah berbahaya, namun  TIO dapat terjadi. Prediksi kejadian  TIO sbb: • <1/2 COA  insidens 4% (insidens komplikasi 22%, AV>6/18 78%) • >1/2 COA  insidens 85% (insidens komplikasi 78%, AV>6/18 28%) Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophtalmology. A systematic approach. Seventh edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011

  15. Glaukoma Traumatik Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W, Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006

  16. Perdarahan Sekunder • Terjadi pada 22% hifema(terutama grade 3 dan 4); • 1/3 perdarahan sekunder mengakibatkan hifema total! • Akibat lisis dan retraksi clot dan fibrin yang sebelumnya mengoklusi pembuluh darah yang mengalami jejas Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophtalmology. A systematic approach. Seventh edition. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2011

  17. Atrofi Optik 5 haripada 50 mmHg; 7 haripada 35 mmHg; padasickle: 2-4 haripada 35 mmHg Terjadiatrofioptik AV <20/400, ireversibel

  18. Corneal Blood Staining http://dro.hs.columbia.edu/corblood.htm

  19. Slit-lamp photo illustrating conjunctival injection, corneal edema with Descemet membrane folds, and a 1 mm hyphema after blunt force trauma from an airbag deployment.

  20. Iris neovascularization in a patient with proliferative diabetic retinopathy with a resultant spontaneous hyphema.

  21. Manajemen • Konservatif: • Limited ambulation, elevasikepala 30-45o (VA, evaluasi, cegahkontakdenganendotelkorneadantrabekula) • Eye patch (padamatacidera) • Sedasi (hiperaktif / pediatrik) • Analgesik (asetaminofendan/ataukodein) • Follow up: AV, TIO, regresihifema Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W, Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006 SKDI 2006

  22. Manajemen (2) • Kontrol TIO • Antiglaukoma topikal: timolol, latanoprost, brimonidin • Masih tinggi: CA inhibitor topikal • Masih tinggi: Sistemik CA inhibitor (asetazolamid 20 mg/kg/hari) terbagi 4, pada TIO >22 mmHg • Masih tinggi: agen osmotik (manitol IV 1,5 g/kg in 10% 2dd; atau gliseroloral) pada TIO>35 mmHg Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W, Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006

  23. Manajemen (3) • Cegahperdarahansekunder • Asamaminokaproat/ACA (anti-plasmin): 100(50) mg/kg @ 4 jam (max. 30 g), PO, 5 hari  insidensrebleeding • ACA diberikanpada <75% hifema (lebihdariitu, retensiklottidakefektif) • ACA topikal ujiklinismembuktikanefektivitassetaradengan ACA oral (sistemik) • Steroid topikal  terbuktimenurunkanperdarahansekunderdancegahuveitis anterior (Dexamethasone 0,1%) Crouch Jr ER, Crouch ER. Trauma: ruptures and bleeding. In: Tasman W, Jaeger E. Duane’s ophtalmology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2006

  24. Manajemen (4) • Indikasirawat: • Hifema grade II ataulebih (karenaberpotensiperdarahansekunder) • Sickle cell • Trauma tembusokuli • Pasien yang tidakpatuhterhadappengobatan • Adariwayatglaukomasejakawal Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited: 2013 Mar 19. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview

  25. Manajemen (5) • Termasuk total hifema tetapperawatanmedikalterlebihdahulu • Indikasibedah: • Corneal blood staining • Sickel cell trait (TIO>24 mmHg >24 jam) • Hifema >50% COA lebihdari 9 hari (cegahsinekia anterior) • Hifema total, IOP>50 mmHg >4 hari • Hifema total/>75% COA, IOP >25 mmHg >6 hari (cegah corneal blood staining) Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited: 2013 Mar 19. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview

  26. Prognosis • Kerusakan struktur mata lainnya • Apakah terjadi perdarahan sekunder • Apakah terjadi komplikasi lain: glaukoma, corneal blood staining, atrofi optik • Hifema grade I: 80% AV >6/12 • Hifema grade II-III: 60% AV >6/12 • Hifema total: 35% AV >6/12 Sheppard JD. Hyphema. [Internet]. Updated: 2011 Mar 19, Cited: 2013 Mar 19. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1190165-overview

  27. TERIMA KASIH

  28. Pertanyaan • Herliani: sickel cell anemia harusdilakukanterapiagresif. Yang dimaksuddenganterapiagresif? • Sickel cell mudahmenyangkut, sehinggadenganadanyasedikitdarahmudah TIO tinggi. Sehinggapasiensickel cell anemia ygmengalamihifemaderajatberapunharusdirawat. Pemantauannyalebihketat.

  29. Benedicta: mengapaterapidenganelevasikepala 30-45 derajat. Mengapa? • Menghilangkandarahdariaksis visual • Mudahmelakukanpemantauan • Tidakterlaluterjadipenumpukandarahdidaerahtrabekular • Calvin: hifema grade II harusdipantau. Selainbedrestdanelevasi, apa yang dapatdilakukan? • Agenantifibrinolitikefektifmencegahperdarahansekundersehinggadapatdigunakan.

  30. Bagaimanapemberianobatsiklopegikdanantifibrinolitik? • Antifibrinolitikterbuktiefektif. Namunbelummengetahuiapakahrutindiberikan • Siklopegikmemilikiefekmendilatasi pupil sehinggadapatmencegahsinekia. Namundapatmenutuptrabekular meshwork. • Mikrohifematidakterlaluterlihatdanhanyaterlihatbiladilakukanpemeriksaan. Bagaimanagejalapadapasien? • Mikrohifema adariwayat trauma. Biasanyatersebardispersi. Dari pasientidakdidapatkankeluhan. Hati-hatipada sickle cell

  31. Apakahpemberianantiglaukomaterusmenerusataudihentikanbila TIO menurun? • Diberikanbila TIO meningkat, namununtukwaktunyabelummengetahui.

  32. FEEDBACK • Angle recession • Diagnosis: Disperse hifema tidakmenunjukansedimentasi • Tidaksemuahifematerjadiglaukoma, namunperluhdiperhatikan. • Hifemadirekomendasikandirawatmasimal 5 hari. Karenabiasanyasudahtidakterjadilagiperdarahansekunder. • Corneal staining  menunjukanwarnakuningkecoklatan. Bisahilangapabilahifemadanglaukomateratasi. • Obat-obatan  protokolmemberikanasamtranexamat, vitamin C, anti radang (steroid yang bercampurantibiotik).

  33. SA: dilatasi lama 2 minggu • Tekanan IO tinggi 25 mmHg • Semifowler position (elevasikepala 30o). • Agaradarahtetapbertahandibawah. Kenapatidak 90 derajat agar pasiennyaman. • Penutupanmatabiasanyatidakdilakukankarenasusah monitoring danpemberianobatygdilakukan. • Obatantiglaukoma (sesuaidenganpeningkatan TIO) • 25-30 mmH: timol • 30 keatas : kombinasiasetazolamid • 40 keatas: parasentesis (bisadenganagenviskoelastikapabilasulit) • Perlu compliance patient.

More Related