1 / 42

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG. OLEH : EMIL HURIANI. Review Anatomi. Aliran darah melalui jantung. Review Fisiologi. Sistem Mekanik Jantung Sistolik Diastolik Curah jantung Kardiak indeks Preload Afterload Kontraktilitas. GAGAL JANTUNG.

yonah
Download Presentation

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG OLEH : EMIL HURIANI

  2. Review Anatomi • Aliran darah melalui jantung

  3. Review Fisiologi Sistem Mekanik Jantung • Sistolik • Diastolik • Curah jantung • Kardiak indeks • Preload • Afterload • Kontraktilitas

  4. GAGAL JANTUNG • Kondisi abnormal yang melibatkan kerusakan pemompaan jantung (Lewis, dkk, 2004) • Dikarakteristikkan dengan disfungsi ventrikel, penurunan toleransi terhadap aktivitas, penurunan kualitas hidup dan penurunan usia harapan hidup. • Kegagalan jantung dalam memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh • Sindroma klinis kompleks yang di manifestasikan oleh nafas pendek, kelemahan dan fungsi jantung abnormal (Woods, dkk, 2000)

  5. KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG • Kegagalan arah belakang dan depan • Kegagalan akut dan kronik • Kegagalan sisi kiri dan kanan • Sindroma curah jantung rendah dan tinggi • Disfungsi sistolik dan diastolik

  6. Kegagalan arah belakang dan depan • Kegagalan arah belakang: merupakan hasil dari kegagalan ventrikel memompakan isinya, menyebabkan akumulasi darah dan peningkatan tekanan ventrikel, atrium dan vena • Kegagalan arah depan: situasi dimana proses patologis primernya adalah penurunan curah jantung, yang berujung kepada penurunan perfusi organ vital. Kedua kegagalan arah belakang dan depan dijumpai pada hampir semua pasien dengan gagal jantung kronik

  7. Kegagalan akut dan kronik • Akut: kegagalan jantung terjadi secara cepat dimana kompensasi SS simpatis tidak efektif, menghasilkan pembentukan edema pulmoner dan kolaps sirkulasi secara cepat Etiologi: Infark Miokard, disfungsi katub akut • Kronik: kegagalan terjadi bertahap dan biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan mekanisme fisiologis untuk mengkompensasi Etiologi: penyakit katub, tekanan darah tinggi, COPD

  8. Kegagalan sisi kiri dan kanan • Gagal jantung kiri: bila isi sekuncup ventrikel kiri menurun dan darah terakumulasi di ventrikel kiri, atrium kiri dan sirkulasi pulmoner. Etiologi: hipertensi, infark miokard, stenosis aorta atau mitral • Gagal jantung kanan: ketidakmampuan jantung kanan mengosongkan isinya, menyebabkan aliran balik ke sirkulasi sistemik. Etiologi: gagal ventrikel kiri, hipertensi pulmoner (kelainan kongenital, infeksi paru berat, emboli pumoner) stenosis katub trikuspid atau pulmoner

  9. Sindroma curah jantung rendah dan tinggi • Sindroma curah jantung rendah: pada tekanan darah tinggi dan hipovolemia, terjadi gangguan vasokonstriksi perifer • Sindroma curah jantung tinggi: pada kondisi2 yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras. Spt pada peningkatan kebutuhan metabolik (hipertiroidisme, demam, kehamilan), anemia

  10. Disfungsi sistolik dan diastolik • Disfungsi sistolik: kegagalan fungsi pompa ventrikel dan penurunan ejection fraction sehingga terjadi pembesaran ruang jantung. Ventrikel kiri tidak mampu menghasilkan kekuatan yang cukup untuk memompakan darah ke aorta • Disfungsi diastolik: peningkatan tahanan pada pengisian jantung (ventrikel) selama diastolik dikarakteristikkan dengan peningkatan tekanan pengisian. • Gabungan

  11. Kondisi Penyebab Gagal Jantung (1) • Abnormalitas volume: inkompetent aorta, mitral & trikuspid, overtransfusi, shunt, hipervolemi sekunder • Abnormalitas tekanan: stenosis aorta, Kardiomiopati, hipertensi primer & sekunder • Disfungsi miokardium: Kardiomiopati, miokarditis, infark, arritmia, keracunan

  12. Kondisi Penyebab Gagal Jantung (2) • Kerusakan pengisian: stenosis mitral & trikuspid, cardiac tamponade, perikarditis restriktif • Peningkatan kebutuhan metabolik: anemia, thyrotoksikosis, demam, AV fistula, Paget’s disease, beri-beri

  13. Mekanisme Kompensasi • Respon Sistem Saraf Simpatis • Kompensasi Ginjal • Dilatasi Ventrikel • Hipertropi Miokardium • Peningkatan ekstraksi oksigen jaringan • Respon Neurohormonal

  14. Respon Sistem Saraf Simpatis • Stimulasi reseptor beta-adrenergik  peningkatan denyut jantung dan kontraktilitas Tahap lanjut meningkatkan kebutuhan oksigen miokard • Perifer: peningkatan tonus vaskuler  meningkatkan SVR dan tekan sistemik  meningkatkan venous return, preload dan after load Tahap lanjut meningkatkan preload pada kondisi vntrikel yang sudah overload

  15. Kompensasi Ginjal • Penurunan perfusi ginjal  penurunan GFR dan aktivasi mekanisme renin – angiotensin – aldosteron  peningkatan SVR dan peningkatan absorpsi air dan sodium

  16. Peningkatan preload  dilatasi ventrikel Dapat menurunkan kontraktilitas ventrikel. Tahap awal dapat meningkatkan CO, tapi bila melebihi kapasitas elastis, kontraksi menurun Massa otot jantung meningkat dan mempengaruhi konfigurasi geometrik jantung Terjadi seiring dengan dilatasi ventrikel Dilatasi Ventrikel Hipertropi Miokardium

  17. Peningkatan ekstraksi oksigen jaringan • Penurunan curah jantung dan tekanan perfusi  aliran darah perifer  ekstraksi oksigen jaringan

  18. Respon Neurohormonal • Aktivasi sitem renin – angiotensin – aldosteron • Sekresi ADH di hipofisis • Sekresi Endothelin (vasokonstriktor) dan Cytokine & interleukin (menekan fungsi jantung)

  19. Hipervolemia Hipertensi Stenosis Katub Katub inkompetent Kerusakan miokardium Pe↑an Preload Pe↑an SVR & tekanan Pe↑an afterload Pe↑an beban kerja jantung Pean kekuatan kontraksi ventr. kiri Pe CO Pean kekuatan kontraksi ventr. kanan Depan Belakang Pe↑an RA preload Pean perfusi organ sistemik Pe↑an LVEDV Pean aliran balik sistemik Pean Venous return Pe↑an Preload Pean TD sistemik IntoleranAktivitas Mendesak lobus hepar Edema Ekstremitas Pe↑an ADH Pean renal blood flow Pe↑an RV preload Risti ggn integr Kulit Pe↑an LA Preload Kematian sel hepar, fibrosis, sirrhosis Aktivasi Renin – Angiotensin - Aldosteron Pe↑an tek kapiler pulmoner Pe↑an tekanan vena porta Retensi Na & Air Edema Pulmoner Akumulasi cairan di sirkulasi mesenterika Edema Ggn ptukarn gas Ggn Pola tidur Risti ggn integr Kulit Asites Patofisiologi

  20. Manifestasi Klinis Gagal Jantung Kanan • Pembesaran ventrikel kanan • Murmur • Edema perifer, terlokalisis, anasarka • Peningkatan BB • Peningkatan HR • Asites • Distensi vena jugularis • Hepatomegali • Efusi pleura

  21. Manifestasi Klinis Gagal Jantung Kiri • Pembesaran ventrikel kiri • Pernafasan Cheyne-Stokes • Pulsus alternans • Peningkatan HR • Hipertropi ventrikel kiri • Pertukaran O2 buruk • Crackles • Bunyi jantung S3 dan S4

  22. Manifestasi Klinis Gagal Jantung Akut Edema pulmoner Alveoli terisi oleh cairan serosa Penurunan efisiensi ventrikel kiri  Peningkatan tekanan vena pulmoner  perpindahan cairan ke interstitial (edema interstitial)  kerusakan sel dinding alveoli  perpindahan cairan + SDM ke alveoli (edema alveoli)

  23. Manifestasi KlinisGagal Jantung Kronis • Kelemahan • Dyspnea • Takikardia • Edema • Nokturia • Perubahan kulit • Perubahan memori dan perhatian • Nyeri dada • Perubahan berat badan

  24. Klasifikasi Fungsional Klasifikasi fungsional seseorang dengan penyakit jantung menurut NYHA: • Kelas I Tidak ada keterbatasan aktifitas fisik • Kelas II Keterbatasan aktifitas ringan. Aktifitas fisik rutin menyebabkan keletihan, sesak nafas, palpitasi dan nyeri angina • Kelas III Keterbatasan aktifitas fisik bermakna. Tidak nyaman saat istirahat • Kelas IV Tidak mampu melaksanakan aktifitas apapun dengan nyaman. Tanda insufusiensi jantung dan nyeri angina dirasakan saat istirahat.

  25.  (-)Hipoperfusi (Akral) (+)  (-) ↑ Kongestif (Rhonkhi) ↓ (+) I II III IV KLASIFIKASI STEVENSON(Pada pasien dengan pemantauan hemodinamik non invasif) Contoh: Stevenson III : Jika pada pasien ditemukan tidak ada tanda-tanda hipoperfusi pada akral dan ditemukan tanda-tanda kongestif berupa rhonkhi

  26. Efusi pleura: krn peningkatan tekanan kapiler pleura Arritmia: pembesaran ruang jantung menyebabkan gangguan jalur elektrik normal Komplikasi Gagal jantung (1)

  27. Komplikasi Gagal jantung (2) • Trombus ventrikel kiri: pembesaran ventrikel kiri dan penurunan curah jantung meningkatkan kemungkinan pembentukan trombus • Hepatomegali: pada gagal ventrikel kanan, kongesti vena merusak sel hepar, terjadi fibrosis dan sirhosis hepar

  28. Pemeriksaan DiagnostikGagal Jantung (1) • Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik • Identifikasi faktor penyebab • Analisa gas darah, kimia serum, tes fungsi hepar • X-ray dada

  29. Pemeriksaan DiagnostikGagal Jantung (2) • Monitoring hemodinamik • EKG • Echokardiogram • Kateterisasi jantung

  30. Penatalaksanaan Gagal Jantung • Menurunkan volume intravaskular • Menurunkan venous return • Menurunkan afterload • Meningkatkan pertukaran gas & oksigenasi • Meningkatkan fungsi jantung • Mengurangi kecemasan

  31. Penatalaksanaan: Kolaborasi • ACE inhibitor • Diuretik • Obat inotropik • Obat vasodilator • Antiarritmia • Beta adrenergik bloker • Diet: rendah sodium (500 – 2000 mg) • Restriksi cairan

  32. Pengkajian Keperawatan • Riwayat kesehatan dahulu dan pengobatan • Pola kesehatan fungsional • Persepsi kesehatan, manajemen kesehatan • Nutrisi, metabolik • Eliminasi • Aktifitas, latihan • Tidur, istirahat • Kognitif, persepsi • Data objektif • Pemeriksaan fisik

  33. MASALAH KEPERAWATAN • Penurunan curah jantung b.d gangguan kontraktilitas miokardium/perubahan inotropik jantung, gangguan irama, frekwensi dan konduksi listrik jantung, gangguan preload, gangguan afterload

  34. MASALAH KEPERAWATAN • Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum, tirah baring lama/imobilisasi, gaya hidup santai • Kelebihan volume cairan b.d penurunan laju filtrasi glomerulus (penurunan curah jantung)/peningkatan produksi ADH, retensi sodium dan air

  35. MASALAH KEPERAWATAN • Resiko tinggi gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran kapiler alveoli spt penumpukan/perpindahan cairan ke interstisial/alveoli • Resiko tinggi gangguan integritas kulit b.d tirah baring lama, edema, penurunan perfusi jaringan

  36. Gangguan pola tidur b.d dyspnea nokturnal, kesulitan dalam memilih posisi tidur, nokturia Kecemasan b.d dyspnea, ancaman kematian MASALAH KEPERAWATAN

  37. Rencana Keperawatan 1 Penurunan curah jantung Perawatan Jantung: • Evaluasi adanya nyeri dada • Kaji sirkulasi perifer secara komprehensif • Awasi tanda dan gejala penurunan curah jantung • Monitor status kardiovaskuler, respirasi dan abdomen dan tanda-tanda penuruanan perfusi • Monitor keseimbangan intake dan output • Monitor respon pasien terhadap medikasi • …………. Manajemen elektrolit • Monitor kadar elektrolit dan tanda ketidakseimbangan elektrolit • Monitor kehilangan cairan mengandung elektrolit • Lakukan tindakan untuk mengontrol kehilangan elektrolit spt mengistirahatkan usus, mengganti diuretik, pemberian antipiretik • Berikan diet sesuai ketidakseimbangan elektrolit • ……………….. Pengaturan hemodinamik • Kenali adanya gangguan tekanan darah • Auskultasi jantung dan paru • Berikan obat inotropik positif atau kontraktilitas • Monitor edema perifer, distensi vena jugularis, bunyi jantung S3 dan S4 • ………………

  38. Rencana Keperawatan 2 Intoleransi aktivitas Kriteria Hasil • Saturasi O2 sebagai respon terhadap aktivitas • Frekwensi jantung sebagai respon terhadap aktivitas • Frekwensi nafas sebagai respon terhadap aktivitas • EKG • Warna Kulit • Penampilan aktivitas sehari-hari • ………….

  39. Rencana Keperawatan 2 Intoleransi aktivitas Terapi aktivitas • Diskusikan dengan pasien frekwensi dan rentang aktivitas • Bantu pasien menilai makna dari aktifitas • Bantu dalam memilih aktivitas yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologis dan sosial • Bantu untuk berfokus pada kemampuan pasien, bukan ketidakmampuan • …………. Manajemen energi • Tentukan tingkat pembatasan aktifitas fisik • Gali perasaan pasien tentang pembatasan aktivitas • Kaji penyebab2 keletihan • Monitor intake nutrisi untuk sumber energi yang adekuat • Monitor respon kardiopulmoner terhadap aktivitas • Observasi pola tidur, jam dan jumlah jam tidur pasien • Berikan bedrest • Ajarkan teknik-teknik untuk meminimalkan komsumsi O2 • …………….

  40. Tugas Individu • Buatlah rencana keperawatan lengkap (3 dx kep) pada pasien dengan gagal jantung meliputi • Diagnosa Keperawatan, etiologi dan gejala • Kriteria Hasil • Intervensi dan aktivitas Dengan merujuk pada NANDA, NOC dan NIC

  41. Daftar Bacaan • Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001). Medical surgical nursing: Clinical management for positive outcome (6th ed.). Philadelphia: WB Saunders Company. • Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004). Medical surgical nursing: Assessment and management of clinical problems (6th Ed). Missouri: Mosby Inc. • McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002). Pathophysiology: The biologic basic for disease in adults & children (4th ed.). Missouri: Mosby Inc. • Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000). Cardiac nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.

More Related