1 / 20

CASE CONTROL & COHORT

CASE CONTROL & COHORT. Erni Yusnita Lalusu. Batasan.

yon
Download Presentation

CASE CONTROL & COHORT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. CASE CONTROL&COHORT Erni Yusnita Lalusu

  2. Batasan Adl penelitian epidemiologi analitik yg bersifat observasional di mana dilakukan perbandingan antara kelompok orang yg menderita penyakit (kasus) dgn kelompok lainnya yang tidak menderita penyakit tsb (kontrol), kmd dicari faktor-faktor penyebab timbulnya penyakit tersebut. Contoh: membandingkan klpk orang yg menderita Kolesterol dengan yg tidak menderita. Kemudian dilihat faktor-faktor apa saja yang menyebabkan timbulnya penyakit tersebut yang terkait dengan asupan makanan (diet) yang terjadi dimasa lampau.

  3. Penelitian ini berbeda dengan desain Cross sectional, oleh karena objek kajian dalam desain ini terjadi pada dua sequence waktu (waktu yang berbeda).

  4. keuntungan • Tidak membutuhkan waktu, biaya & tenaga yang besar • Tidak ditemukan drop out pada responden • Dapat dilakukan meskipun kasus sedikit

  5. kerugian • Karena mengumpulkan data masa lampau, ada kemungkinan tidak lengkap • Karena peristiwa telah terjadi, ada kemungkinan cara pencatatan tidak sama shg sulit dianalisa • Hasil yang diperoleh kurang dpt dipercaya dan karena itu sering dilanjutkan dengan penelitian kohort atau eksperimen

  6. teknik I. Menetapkan kelompok yang akan diteliti • Kelompok kasus dan kelompok kontrol • Kelompok kasus ditentukan oleh • Tujuan penelitian • Hanya menderita penyakit yg sedang diteliti saja • Kelompok kontrol mempunyai sifat sama kecuali hal penyakit yg diteliti Misalnya: • Pengunjung lain yg datang berobat ke suatu rumah sakit • Tetangga dari sampel yg masuk kelompok kasus • Keluarga lainnya dr sampel yag sedang diteliti

  7. 1,96√2μ(1-μ)+0,842√f(1-f)+pq 2 N= (f-p)2 II. Menetapkan besarnya sampel μ = ½ x f (1+ R ) 1+ f (R-1) p = f x R 1+f(R-1) f = perkiraan besarnya paparan di masyarakat R = perkiraan besarnya relative risk q = 1-p

  8. Susun dalam tabel III. Mengobservasi & mencatat segala keterangan yang diperoleh • Melalui wawancara • Catatan medik IV. Melakukan intepretasi dari data yg diperoleh • Lakukan tes kemaknaan • Menilai besarnya risiko  ERR (OR) a x d OR = b x c

  9. Rancangan sebuah penelitian kasus kontrol Waktu Arah penelitian Dimulai dengan: Retrospektif Terpapar (a) Kasus-kasus (orang-orang yang sakit) Tidak terpapar (b) populasi Terpapar (c) Kontrol-kasus (orang-orang yang sehat) Tidak terpapar (d)

  10. MENILAI BESARNYA RISIKO OR = ERR  studi kasus kontrol a x d 180.000 OR = = = 900 b x c 200

  11. Penegasan paparan Dalam Bidang Gizi, faktor risiko utama adalah (diet) di masa lampau. Oleh karena Desain retrospektif mengkaji paparan masa lampau, maka sangat bertumpu pada ingatan informan. Masalah yang sering muncul dalam desain ini adalah sebagian besar pola diet dimasa lampau dan saat ini (saat terpapar penyakit) berbeda.

  12. Pemilihan kelompok kontrol Kelompokkontrol adalah mereka yang tidak sedang menderita / mengalami permasalahan yang sedang diteliti. Kontrol harus selalu berasal dari populasi penelitian, yaitu mereka harus merupakan orang yang akan menjadi kasus di tempat kasus itu terjadi saat dilakukan penelitian

  13. Matching (pencocokan) Adalah upaya untuk membuat agar kelompok kasus dan kelompok kontrol sebanding dalam hal faktor-faktor diluar outcome. Misalnya: matching umur, jenis kelamin, dll

  14. Desain Kohort (Follow up=prospektif) Pengamatan dimulai dari paparan terhadap subjek, lalu diikuti secara prospektif untuk melihat efek yang timbul. Kegunaan mendasar pada desain ini adalah penjelasan mengenai timbulnya penyakit.

  15. Pokok utama, pada sekelompok orang yang ditetapkan, karakteristik tertentu setiap individu dicatat, kemudian mereka diikuti sedemikian rupa hingga kejadian baru muncul (misalnya penyakit atau kematian) atau perubahan karakteristik yang dapat dideteksi. Kejadian baru atau perubahan ini kemudian dapat dikaitkan dengan pengamatan awal yang bertujuan untuk menemukan aspek apa pada keadaan awal subjek yang dapat memprediksi kejadian yang mereka alami berikutnya.

  16. Rancangan sebuah penelitian kohort Waktu Arah penelitian Sakit Terpapar Sehat populasi Orang-orang sehat Sakit Tidak terpapar Sehat

  17. Misalnya: jika kita menduga bahwa gizi mempengaruhi kesehatan dengan beberapa cara, maka kita dapat menilai status gizi kelompok orang dengan mencatat BB, TB, asupan pangan, atau ukuran biokimia, kemudian mengikuti perkembangan mereka, dan melihat apakah penyakit yang mereka amati berkaitan dengan status awalnya.

  18. Keutamaan dalam bidang gizi Memungkinkan mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai kejadian suatu penyakit Terutama untuk mengkaji permasalahan diet, oleh karena diet seseorang kemungkinan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, kesulitan yang lebih besar ketika penyakit yang diamati dapat mempengaruhi pola diet (pada penelitian case control). Desain kohor memungkinkan kita mendeteksi efek yang tidak diharapkan dari faktor awal, sedangkan pada penelitian kasus kontrol terbatas pada kondisi yang sudah ditetapkan.

  19. a RR = a+c b/b+d a/a+c RR = b/b+d MENILAI BESARNYA RISIKO 300/310 RR = = 30 20/620 Artinya risiko terjadinya koleterol pada yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak 30 x lebih besar dibanding yang mengkonsumsi rendah lemak

  20. Thanks for Your Attention ! Terima Kasih

More Related