1 / 8

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU. Ciri Lingkungan Pemanufakturan Maju Persaingan yang tajam Berlevel Global Penyempurnaan berkesinambungan TQM Kepuasan Konsumen Total Teknologi yang Canggih. Ciri Teknologi Pemanufakturan Maju.

yoland
Download Presentation

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK DALAM LINGKUNGAN PEMANUFAKTURAN MAJU CiriLingkunganPemanufakturanMaju Persaingan yang tajam Berlevel Global Penyempurnaanberkesinambungan TQM KepuasanKonsumen Total Teknologi yang Canggih

  2. Ciri Teknologi Pemanufakturan Maju • Menghasilkan Produk dengan Mutu yang Tinggi • Meningkatkan Produktivitas dengan cara mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah • Meningkatkan Fleksibilitas Pemanufakturan

  3. Gejala-gejalaSistemBiaya yang TelahUsang • Hasilpenawaran yang sulitdijelaskan • Hargajualbervolumetinggi yang ditetapkanpesaingsangatrendah • Produkbervolumerendah yang sulituntukdiproduksi, menghasilkanlaba yang tinggi • Manajeroperasionalinginmenghentikanproduk yang nampaknyadapatmenghasilkanlabatinggi • Labasulitdijelaskan • Posisiprofitabilitasperusahaantinggiuntukprodukbervolumerendah yang hanyadijualsendiri (tidakadapesaing) • Pelanggantidakmengeluhataskenaikanhargaprodukbervolumerendah. • Departemenakuntansimenghabiskanbanyakwaktuuntukproyekkhusus • Beberapadepartemenmenggunakansistemakuntansinyasendiri • Biayaprodukberubahkarenaadanyaperubahandalamperaturanlaporankeuangan

  4. Penentuan Harga Pokok Berdasar Aktivitas ProsedurSistem ABC • TahapPertama a. PenggolonganBerbagaiaktivitas b. PengasosiasianBiayadenganAktivitas c. PenentuanKelompokBiayaHomogen d. PenentuanTarifKelompok 2. TahapKedua Biaya Overhead Pabrikaktivitasdilacakkeberbagaijenisprodukdenganmenggunakan tariff kelompok yang dikosumsiolehsetiapkelompok. Rumusnya: TarifKelompok X Unit Cost Driver yang digunakan

  5. Identifikasi & Klasifikasi Aktivitas • Aktivitas-aktivitasberlevel unit (unit-level activities) Aktivitasyang dikerjakansetiap kali satuunit produkdiproduksi, besarkecilnyaaktivitasinidipengaruhiolehjumlah unit produkyang diproduksi • Aktivitas-aktivitasberlevelBacth (batch-level activities) Aktivitas yang dikerjakansetiap kali suatu batch produkdiproduksi, besarkecilnyaaktivitasinidipengaruhiolehjumlah batch produk yang diproduksi • Aktivitas-aktivitasberlevelProduk (Product-level activities) Aktivitas yang dikerjakanuntukmendukungberbagaiproduk yang diproduksiperusahaanAktivitasiniuntukmengkonsumsimasukangunapengembanganprodukataumemungkinkanprodukdiproduksidandijual. • Aktivitas-aktivitasberlevelFasilitas (Facility-level-activities) Meliputiaktivitasuntukmenopangprosespemanufakturansecaraumum yang diperlukanuntukmenyediakanfasilitasataukapasitaspabrik, untukmemproduksiprodukdanbanyaksedikitnyaaktivitasinitidakberhubungandengan volume produk yang diproduksi

  6. JUST IN TIMESuatu Filosofi yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi Sistem JIT Bermanfaatuntuk: • Meningkatkanketerlacakanbiaya • Meningkatkanakurasipenghitunganbiayaproduk • Mengurangiperlunyaalokasipusatbiayaproduk • Mengubahprilakudanrelatifpentingnya BTKL • Mempengaruhisistempenentuanhargapokokprodukpesanandanproses • MempengaruhiOtomatisasi

  7. Tujuan Pemanufakturan JIT • Memproduksi produk hanya jika produk tersebut dibutuhkan dan hanya sebesar jumlah permintaan para pelanggan

  8. Perbedaan Pemanufakturan JIT dengan Tradisional JIT • Sistem pull-through • Persediaan tdk signifikan • Sel-sel pemanufakturan • Tenaga kerja terinterdisiplin • Pengendalian mutu total (TQC) • Desentralisasi jasa Tradisional • Sistem push-through • Persediaan signifikan • Berstruktur departemen • Tenaga kerja • Terspesialisasi • Level mutu acceptable (AQL) • Sentralisasi jasa

More Related