1 / 26

SISTEM EKSPLOITASI STRUKTUR KULIT TANAMAN KARET K RITERIA SADAP PERSIAPAN BUKA SADAP

SISTEM EKSPLOITASI STRUKTUR KULIT TANAMAN KARET K RITERIA SADAP PERSIAPAN BUKA SADAP TINGGI BUKAAN SADAP ARAH DAN SUDUT KEMIRINGAN IRISAN SADAP PANJANG IRISAN SADAP FREKUENSI PENYADAPAN INTENSITAS SADAP KETEBALAN IRISAN SADAP LETAK BIDANG SADAP PELAKSANAAN PENYADAPAN WAKTU PENYADAPAN

yeva
Download Presentation

SISTEM EKSPLOITASI STRUKTUR KULIT TANAMAN KARET K RITERIA SADAP PERSIAPAN BUKA SADAP

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM EKSPLOITASI • STRUKTUR KULIT TANAMAN KARET • KRITERIA SADAP • PERSIAPAN BUKA SADAP • TINGGI BUKAAN SADAP • ARAH DAN SUDUT KEMIRINGAN IRISAN SADAP • PANJANG IRISAN SADAP • FREKUENSI PENYADAPAN • INTENSITAS SADAP • KETEBALAN IRISAN SADAP • LETAK BIDANG SADAP • PELAKSANAAN PENYADAPAN • WAKTU PENYADAPAN • KEDALAMAN PENYADAPAN • DASAR-DASAR EKSPLOITASI • PENGOLAHAN LATEKS

  2. PENGOLAHAN LATEKS Dalam pengolahan hasil tanaman karet memerlukan jenis bahan baku masing-masing, bahan baku tersebut masing-masing mempunyai ciri khas sesuai dengan tujuan pengolahan produk karet yang diinginkan. Bahanbakupengolahankarettersebutdikelompokkanmenjadi: • Lateksegar • Lump: latek yang rusakakibatprakoagulasi • Cup Lump: latek yang membeku di mangkuksadap • Scraps: lateks yang membeku di bidangsadapan • Lump Tanah: latek yang jatuhketanahdanmembeku.

  3. Lateksegarmerupakanbahanbakupengolahan yang termasukhigh grade, sedangkan yang lain yaitu: lump,cup lump, scraps dan lump tanah, merupakanbahanbakutermasuklow grade. • Menurut Nobel(1963), latekmerupakansuatularutankoloiddenganpartikelkaretdanbukankaret yang tersuspensi di dalamsuatu media yang mengandungbanyakmacamzat. • Adapunwarnalatekadalahputihsususampaikuning, halinitergantungdariklontanaman.

  4. Latekmengandung : 25 – 40% bahankaretmentah(crude rubber), dan 60 – 75% serum(air danzat yang larut). • Adapunbahankaretmentahterdiridari: • Karetmurni: 90 – 95% • Protein : 2 - 3% • Asamlemak: 1 - 2% • Gula: 0,2 % • Garam(Na,K,Mg,Cu,P,Mn,dan Fe): 0,5% • Padalatekseringterjadipenggumpalansebelumlatekdiolahataumendapatkanperlakuan di pabrik, halinitidakdikehendakikarenamutulatekakanmenjadirendah. Inilah yang disebutdenganPrakoagulasi. • Prakoagulasiinisangatdipengaruhiolehbeberapafaktor,antara lain:

  5. Prakoagulasiinisangatdipengaruhiolehbeberapafaktor,antara lain: • Mikroorganisme • Mikroorganisme yang mempengaruhiprakoagulasilatekyaituSchizomycetes,dalamhalinitermasuk Bacillus Pandora dan Micrococcus. • Enzim • Sepertikitaketahuibahwakomponenlatekmengandungjuga protein salahsatunya. Aktifitas protein mempunyaisifatenzimatik, denganadanyagesekanantaralatekdenganbendakerasdalampengangkutanataugoncangan,dll., makalutoiddalamlatekakanpecahsehinggabercampurdengan protein selubungpartikelkaret yang akanmerusakselubung /selimut protein sehinggapartikelkaretakanmelekatdanakhirnyaakanmenggumpal. Inilah proses terjadinyapenggumpalanlatek. • Iklim • Iklimsangatmempengaruhipenggumpalanlatek. Curahhujan yang tinggi/besarakanmembawa /mengandungzat-zatpenyamak, kotoran, garam-garam yang larutdarikulitbatang, sehinggaakanmengakibatkanterjadinyaprakoagulasi.

  6. KeadaanTanaman Tanamanmuda : akanmempengaruhilatekmenjadikurangmantap, sedangkanTanamanterlalutuaatautanamandalamkeadaansakitatautidaksehatpertumbuhannya, jugaakanmempengaruhikemantapanlatek. JenisKlonTanaman Jenisklonmempunyaisifatgenetik yang berbeda-bedasehinggaakanmempunyaisifatkemantapanlatek yang berbeda-bedamaupunproduktifitaslateknya. Perbandinganpupuk Perbandinganpemberianpupukpospat : pupuk magnesium lebihkecilakanmempengaruhikemantapanlateklebihrendah, sedangkanperbandinganpemberianpupukpospat : pupuk magnesium akanmempengaruhikemantapanlatekakanlebihbaik. Pengangkutan Sepertkitaketahuibahwakondisiperkebunanpadaumumnyatidakhomogendatarbiasanyabanyakjuganaikturun, jalannyabelak-belokdansebagainyasehinggaakanmengganggujalannyapengangkutankarenaakanmenyebabkanterjadinyagoncangandalampengangkutan.

  7. Kotorandariluar Kotorandariluar yang dimaksudadalahbisakotorandaribidangsadap yang tidakdibersihkanpadawaktuakanmenyadap, ataujugakotorandari air hujanataubekas air hujan yang masukkedalammangkuksadapsehinggaakanbercampurdenganlatek, sehinggaakhirnyajugaakanmempengaruhiterjadinyaprakoagulasi. Bagaimanacarapencegahanakanterjadinyaprakoagulasi Dengan Cara KulturTeknis Yang Baik, Denganmemperhatikancarabercocoktanam yang baiksesuaidengananjuran, makapertumbuhantanamankaretakantumbuhdanberkembangdengansuburdansehat. Untukituperludicermatidalampemeliharaandankulturtehnistermasukpemilihanbibitunggul,pemupukandansebagainya. Cara Penyadapan Penyadapan tanaman karet harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi prakoagulasi. Penyadapaharusdilakukanpadakeadaansuhurendahdalamartipadapagi-pagihari, karenapadapagiharitanamankaretmempunyaitekanan turgor yang tinggisehinggadiharapkanpengaliranlatekakanlebihtinggidanlebihcepatsertalebih lama ,disampingbelumTerpengaruhsinarmataharilangsungdengandemikianpengaliranlatekpadabidangsadpakanlancardandapatdiperoleh volume latek yang lebihbanyak.Disampingitupadapengangkutanhasillatekharushati-hatijanganterlalubayakmendapatkangoncangandalamperjalananpengangkutan.

  8. Alat-alatPenyadapan/Pengangkutan • Alat-alatpendukungtersebutsemuanyaharusbersihdantahankarat,sehinggaakanmenekanakanterjadinyaprakoagulasi. • PemberianZatAntikoagulanPadaLatek • Padawaktupenyadapantanamankaretperluditambahkanzatantikoagulanpadalatekhasilsadapan, bisadalambentuklarutan yang sudahdiencerkan,antara lain: • Amoniak(yang biasadipakai), • Soda • Formaldehid • Natrium sulfite • Boraks • dll.

  9. PENENTUAN KADAR KARET KERING (KKK) LATEK • Kadar karetkeringlatek(KKK), dalamlatektergantungdari: • Jenisklon • Umurpohonkaret, • Waktupenyadapandanmusim(musimkemarauataumusimpenghujan), • Suhuudaradanletaktinggitempat. • Setelahlatekdikumpulkan di tempatpenampunganlatek di kebunkemudiandibawakepabrikdengantangki yang dibawaolehkendaraantrukkemudianmasukketempatpenyaringan. Sebelumdiproseslebihlanjutditentukan KKK dahuluseberapajauh KKK latekdariblokkebuntersebut, yang kemudianuntukdasar proses pengenceranlatekdalampengolahanlebihlanjut, yaitudengancarasebagaiberikut.

  10. Cara penentuan KKK: Ambil 100ml latek yang baru dating dari blok kebun tersebut, kemudian digumpalkan dengan cara menambah 20 ml asam semut(asam formiat) 1%, kemudian ditunggu sampai membeku kurang lebih 2 – 3 jam, selanjutna digiling dengan menggunakan gilingan contoh beberapa kali ,kemudian ditiriskan dan dilap dengan kain mori yang bersih untuk menghilangkan sisa-sisa air yang masih menempel pada bekuan tersebut,selanjutna ditimbang misal beratnya : 40 gram berat basah, dengan factor pengeringan di pabrik 75%, maka berat kering latek = 75/100 x 40 gr = 30 gr. Jadi KKK latek dari blok kebun tersebut = 30/100 x 100% = 30%. Penentuan KKK Latek Kebun

  11. PENGOLAHAN SHEET • Pengolahan sheet bisa dibedakan menjadi beberapa cara antara lain sebagai berikut: • Pengolahan sheet tanpapengasapanatau yang disebutdengan: Unsmoked sheet, yaitu sheet hanya dikering-anginkan atau sheet angin. • Pengolahan sheet denganpengasapanataudisebutdenganRSS(Ribbed Smoked Sheet). • Pengolahan sheet denganmenggunakanasapcair, yaitupembekuandilakukandenganmenggunakanasapcairsebagaipanggantiasamsemutdansekaliguspengantiasapdarirumahasap.

  12. Pengolahan sheet tanpa pengasapan (Sheet Angin) Sheet angin merupakan produk bahan baku untuk pengolahan RSS secara konvensional, biasanya sheet angin diproduksi sebagian besar oleh perkebunan karet rakyat. Bahan baku sheet angin adalah latek kebun rakyat atau BOKAR (Bahan Olah Karet Rakyat). Sheet angina juga bisa digunakan selain untuk bahan baku RSS juga bisa untuk bahan baku pembuatan karet remah(Crumb Rubber) sebagai pencampur Bokar mutu rendah. Sheet angin rakyat sampai sekarang sebagian besar mutunya masih rendah, halini dikarenakan pengetahuan petani masih rendah, disamping itu sarana pengolahan dan peralatan juga masih terbatas dan juga lembaga pemasaran petani belum juga optimal

  13. Pengolahan Sheet dengan pengasapan (Ribbed Smoked Sheet =RSS) Pengolahan sheet melalui beberapa tahap proses pengolahan yang harus dilakukan, yaitu : A. Tahap Penerimaan Latek di Pabrik Latek dari kebun karet setelah sampai di pabrik diukur volumenya, kemudian ditera KKK nya untuk mengetahui KKK kebun yang nantinya sebagai dasar untuk tahapan pengolahan lebih lanjut yaitu pada pengenceran latek,disamping itu juga untuk keperluan taksasi produksi latek. B.Tahap Penyaringan Tujuan pada penyaringan latek ini adalah: untuk memisahkan latek dari semua kotoran(termasuk latek yang sudah membeku). Latek disaring sebelum dan sesudah diencerkan.

  14. C.TahapPengenceran • Pengencerandisinimaksudnyayaitumengencerkanlatekdarikebunyang KKK nyamasihtinggi,biasanyalatekdarikebunmempunyai KKK sekitar 28 – 32%,danbiasanya di pabrikdiencerkanmenjadisekitar 12-15%. • Tujuanpadatahappengenceranlatekadalahsebagaiberkut: • Untukmendapatkanbekuanlatek yang baikataulebihhomogendansedangkekerasannya. • Untukmemudahkanpenyaringandanpenggilinganbekuanlatek. • Untukmempercepat proses pengeringan sheet. • Apabila KKK latektersebuttinggiakanmengakibatkan: • bekuanlatekmenjadikeras, • pekerjaanpenggilinganbekuanlatekmenjadisulit, • sheet akan menjaditebal, • proses pengeringanakanmenjadi lama • Sedangkanapabila KKK latekterlalaurendahakanmengakibatkan: • Sheet yang dihasilkanakanmenjadi tipis, • Pada proses pengeringan sheet akanmudahputus,danmudahlengket.

  15. Contoh Pengenceran Latek di Pabrik : Cara melakukan pengenceran latek dari kebun sebagai berikut: Misalnya akan mengencerkan latek dengan volume : 500 liter. KKKk (KKK kebun), misal= 30%, akan diencerkan di pabrik menjadi KKKp (KKK yang diinginkan di pabrik), misal menjadi 13%. Rumus pengenceran adalah sebagai berikut: KKKk - KKKp A = x L KKKp Keterangan: A = jumlah volume latek yang akan diencerkan. L = Jumlah air yang diperlukan untuk pengenceran KKKk = Kadar Karet Kering kebun. KKKp = Kadar karet Kering yang diinginkan di pabrik.

  16. Selanjutnya akan bisa dicari berapa jumlah air yang diperlukan untuk megencerkan latek kebun tersebut sebagai berikut : 30 % - 13 % 500 lt = x L liter 13 % Jadi jumlah air yang diperlukan untuk mengencerkan latek: 500 ltr x 13% L = 17%

  17. D. TAHAP PEMBEKUAN LATEK Pada tahap pembekuan latek, sebelum masuk ke dalam bak pembekuan latek disaring dulu dengan menggunakan alat saring dengan ukuran 40 mesh dan 60 mesh, kemudian latek dialirkan menuju bak pembekuan. Pembekuan latek dilakukan dengan menggunakan asam semut(asam formiat) 90%, yang sebelumnya diencerkan menjadi 1 – 2%. Pekerjaan selanjutnya adalahpengadukan sehingga latek bercampur dengan asam semut hingga homogen Busa yang timbul akibat pengadukan diambil dandibuang,kemudian dipasang sekat-sekat pada bak pembekuan dengan ketebalan bekuan kurang lebih 2 cm – 2,5 cm. Setelah kurang lebih 3 jam latek sudah membeku, selanjutnya pada bak pembekuan ditambah air supaya bekuan terendam dalam air untuk menghindari oksidasi terhadap bekuan tersebut. Kemudian sekat-sekat diambildan bekuan dimasukkan ke talang yang sudah diisi air dan masuk ke tahapan penggilingan siap untuk digiling.

  18. E. TAHAP PENGGILINGAN BEKUAN LATEK Padatahappenggilinganbekuanlatekinimenggunakanmesinpenggiling yang disebutbaterai sheet yang terdiridari 5 – 6 rol per unit, dimanapadarolterakhirdibericetakanatau printer yangbergunauntukmemperluaspermukaan sheet sehinggaakanmembantumempercepatdalampengeringankarenapermukaan sheet akanlebihluasuntukmenguapkan air. Selamapenggilingan sheet air terus dialirkan. Adapunmaksudpenggilinganbekuanlatekiniadalah: Untukmengeluarkan air daribekuanlatek. Untukmenghilangkan serum-serum dan menipiskanbekuanmenjadikuranglebih 0,2 cm ketebalannya. Selanjutnyalembaran sheet yang terbentukdirendamdandicucidalambak air denganmaksuduntukmenghilangkansisa-sisa serum dansisa-sisaasamsemut. Lembaran sheetditiriskandengan menggantunglembaran-lembaran sheet mentahtersebutsekitarkuranglebihselama 2 jam, untuk siapdimasukkan ruang pengasapan.

  19. F. TAHAP PENGASAPAN Pada tahap pengasapan ini dilakukan dengan tujuanmengeringkan lembaran sheet. Disamping itu juga sebagai zat pengawet (preservative) lembaran sheet yang dihasilkan. Panasnya asap untuk mengeringkan lembaran sheet, sedangkan asapnya sendiri untuk proses pengawetan produk sheet tersebut. Pada tahap pengasapan ini biasanya dilakukan selama kurang lebih 5 – 6 hari, dengan rincian sebagai berikut: Pada hari I, suhu kamar pengasapan 40 – 45oC dengan ventilasi dibuka Pada hari II, suhu kamar pengaapan 45 – 50oC dengan ventilasi ½ buka Pada hari III, suhu kamar pengasapan 45 – 50oC dengan ventilasi ¼ buka Pada hari IV, suhu kamar pengasapan 55 – 60oC dengan ventilasi ditutup Pada hari V dan seterusnya suhu kamar pengasapn maksimum 60oC. Setelah kering lembaran sheet tersebut dipindahkan dari kamar asap dan masuk ke ruang sortasi.

  20. G. TAHAP SORTASI • Padatahapsortasiinibiasanyadilakukansecara visual, atasdasarkriteriasebagaiberikut : • Banyaksedikitnyakotoranpadalembaran sheet tersebut. • Ada tidaknyagelembungudarapadalembaran sheet • Kemungkinan sheet masihmentah. • Sortasibiasanyadilakukandenganmejasortasi, yaitumeja yang dilengkapidengankacasusu yang disinaridenganlampudaribawahkacatersebut. • Hasilsortasidipisahkanmenurutmutu sheet, yaitumutu: • RSS I, RSS II, RSS III, kemudianditimbangkuranglebih 113 kg tiapbendel, selanjutnya dikempa/dipressdandibungkusdenganlembaran sheet yang samamutunya. Bendelan sheet tersebutdenganukuran : 65 x 59 x 50 cm.

  21. PENGOLAHAN BROWN CREPE/CREPE Pada pengolahan Brown Crepe bahan bakunya bisa menggunakan latek jenis low grade, antara lain bisa menngunakan: cup lump, sisa-sisa sheet mentah, lump tahu, dan scrap. Untuk pengolahan Crepe bisa menggunakan latek segar sehingga warnanya jadi putih tidak brown seperti pada brown crepe. Pada pengeringan brown crepe bisa dengan diangin-anginkan kurang lebih selama 20 hari,sedangkan kalau crepe bisa dengan udara panas dengan menggunakan bahan bakar kayu atau minyak bakar yang dibantu dengan blower untuk disalurkan ke ruang pengering, dengan memakan waktu kurang lebih 7 – 10 hari. Pada pengeringan dengan udara panas suhu tidak boleh lebih dari 35oC, kalau lebih dari itu akan mengakibatkan crepe akan lengket, mudah putus, warna crepe tidak merata serta kekeringan crepe juga tidak merata.

More Related