1 / 43

Aksara & Ejaan

Aksara & Ejaan. Pengantar Linguistik Umum 16 Oktober 2013 Nadya Inda Syartanti. pengantar. Bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang digunakan oleh pemakainya untuk berkomunikasi dan untuk keperluan lain. BAHASA LISAN. Perbedaan Bahasa Lisan & Bahasa Tulis. Bahasa Lisan. Bahasa Tulis.

yanka
Download Presentation

Aksara & Ejaan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Aksara & Ejaan Pengantar Linguistik Umum 16 Oktober 2013 Nadya Inda Syartanti

  2. pengantar

  3. Bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang digunakan oleh pemakainya untuk berkomunikasi dan untuk keperluan lain. BAHASA LISAN

  4. Perbedaan Bahasa Lisan & Bahasa Tulis Bahasa Lisan Bahasa Tulis Merupakan hal sekunder. Bisa menembus waktu dan ruang, karena dapat disimpan lama sampai waktu yang tak terbatas. Dapat memperoleh informasi dari masa lalu. • Merupakan hal primer. • Tidak bisa menembus waktu dan ruang, karena begitu diucapkan akan segera hilang tak berbekas. • Tidak dapat memperoleh informasi dari masa lalu.

  5. aksara

  6. ASAL MULA & PERKEMBANGAN AKSARA

  7. Masa Praaksara

  8. Legenda Aksara

  9. Masa Praaksara (lanjutan) Bagaimana manusia kuno mengingat suatu peristiwa? GAMBAR-GAMBAR

  10. Masa Praaksara (lanjutan) Gambar-gambar yang digunakan sebagai sarana untuk mengingat sesuatu dikatakan memiliki fungsi mnemonik (mnemonic function).

  11. Masa Aksara

  12. Aksara Paku

  13. Aksara Paku

  14. Aksara Hieroglif

  15. Aksara Hieroglif

  16. Aksara Hieroglif

  17. Aksara Han

  18. Aksara Han

  19. Aksara Han

  20. Aksara di Indonesia Aksara Bugis Aksara Mandailing

  21. Aksara di Indonesia Aksara Rejang Aksara Jawa

  22. AKSARA dalam kehidupan sehari-hari

  23. Kaligrafi Aksara China & Jepang Aksara Latin (Alfabet) Bahasa Jepang Bahasa Jepang Bahasa Jepang Bahasa Jepang Bahasa Jepang Bahasa Jepang Bahasa Jepang Bahasa Jepang 日本語  日本語 日本語  日本語 日本語  日本語 日本語  日本語

  24. Pengajaran Bahasa

  25. Pengajaran Bahasa (Jenis Metode)

  26. Pengajaran Bahasa (Penjelasan Jenis Metode) Metode Sintetis Metode Analitis Pelajar dapat membaca dan menulis satuan-satuan yang besar menjadi satuan yang kecil. Pelajar tidak hanya menguasai cara membaca dan menulis huruf satu per satu, tetapi juga harus dapat merangkaikan huruf-huruf itu dalam kata, dan merangkaikan kata-kata dalam satuan lebih luas lagi.

  27. Pengajaran Bahasa (Penjelasan Jenis Metode) Metode Global Metode Silabis Metode yang menggunakan komposisi fonemis suku kata. Metode ini dianggap kurang praktis, karena komposisi fonemis suku kata bahasa Indonesia dan bahasa daerah sangatlah rumit, sehingga metode ini jarang digunakan. Mengajarkan murid menguasai kata dan kalimat, tetapi tidak mengajarkan kata yang membentuk kalimat, suku kata yang membentuk kata, atau huruf yang membentuk kata.

  28. Metode Analitis & Sintetis Pengenalan huruf Pengenalan suku kata Pengenalan kata Pengenalan kalimat Pengenalan kata Pengenalan suku kata Pengenalan huruf s a y a i t a sa ya i ta saya ita saya ita saya ita sa ya i ta s a y a i t a

  29. AKSARA dalam sistem bahasa

  30. Jenis Aksara

  31. Aksara dalam Sistem Bahasa

  32. ejaan

  33. Ejaan adalah... Kaidah tulis menulis baku yang didasarkan pada penggambaran bunyi, dimana tidak hanya mengatur cara menulis huruf, tetapi juga cara menulis kata dan cara menggunakan tanda baca.

  34. Prinsip Penyusunan Ejaan

  35. Prinsip Penyusunan Ejaan Prinsip Kecermatan Prinsip Kehematan Diperlukan suatu standar yang mantap untuk menyusun suatu ejaan agar orang dapat menghemat tenaga dan pikirannya dalam berkomunikasi. • Sistem ejaan tidak boleh mengandung kontradiksi. • Bila suatu tanda sudah digunakan untuk melambangkan satu fonem, maka tanda itu dipakai untuk fonem itu seterusnya.

  36. Prinsip Penyusunan Ejaan Prinsip Keluwesan Prinsip Kepraktisan Diusahakan untuk tidak menggunakan huruf-huruf baru yang tidak lazim, agar tidak mengganti mesin tik atau peralatan tulis lainnya. • Sistem ejaan harus terbuka bagi perkembangan bahasa di kemudian hari. • Dengan adanya Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), maka ditetapkan penggunaan huruf f untuk kata aktif, sifat, fakultas, dll.

  37. Ejaan di Indonesia

  38. Ejaan di Indonesia (lanjutan)

  39. Ada pertanyaan? おわり

More Related