1 / 18

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 2010

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.03/2010 Tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi PKP yang Melakukan Penyerahan yang Terutang Pajak dan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak. DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 2010. MATERI. Policy Statement Dasar Hukum Muatan Pasal

yael
Download Presentation

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 2010

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 78/PMK.03/2010Tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi PKP yang Melakukan Penyerahan yang Terutang Pajak dan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 2010

  2. MATERI Policy Statement Dasar Hukum Muatan Pasal Tanggal berlaku

  3. 1. Policy Statement Untuk memberikan kemudahan dan kepastian kepada PKP apabila dalam suatu Masa Pajak PKP selain melakukan penyerahan yang terutang pajak juga melakukan penyerahan yang tidak terutang pajak, maka dalam hal Pajak Masukan untuk penyerahan yang terutang pajak tidak dapat diketahui dengan pasti, cara pengkreditan Pajak Masukan dihitung berdasarkan pedoman yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan ini.

  4. 2. Dasar Hukum Pasal 9 ayat (6) UU PPN:

  5. 3. Muatan Pasal

  6. 3. Muatan Pasal

  7. 3. Muatan Pasal

  8. Contoh Penghitungan PKP bergerak di bidang perkebunan jagung dan pabrik minyak jagung. APRIL 2011 • April 2011, PKP membeli truk dengan harga Rp200 juta (PPN Rp20 juta). • Masa manfaat truk sebenarnya 5 tahun, tetapi untuk tujuan penghitungan PM berdasarkan PMK ini ditetapkan 4 tahun. • Diperkirakan persentase rata-rata jumlah penyerahan yang terutang pajak terhadap seluruh penyerahan adalah 70%. • PM yang dapat dikreditkan dalam SPT Masa PPN Masa April 2011:Rp20 juta x 70% = Rp14 juta Cont.

  9. Contoh Penghitungan (Tahun ke-I) MARET 2012 • Total peredaran usaha tahun 2011 : Rp100 miliar, terdiri daripenjualan jagung : Rp40 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp60 miliar. • Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama tahun buku 2011 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2012 adalah: Rp60 miliar x Rp20 juta = Rp3 juta Rp100 miliar 4 • PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta • Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali (mengurangi PM untuk Masa Pajak Maret 2012) adalah sebesarRp3,5 juta – Rp3 juta = Rp500 ribu • Penghitungan kembali Pajak Masukan seperti perhitungan di atas dilakukan setiap tahun sampai dengan masa manfaat truk berakhir. Cont.

  10. Contoh Penghitungan (Tahun ke-II) MARET 2013 • Total peredaran usaha tahun 2012: Rp100 miliar, terdiri daripenjualan jagung : Rp10 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp90 miliar. • Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama tahun buku 2012 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2013 adalah: Rp90 miliar x Rp20 juta = Rp4,5 juta Rp100 miliar 4 • PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta • Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali (menambah PM untuk Masa Pajak Maret 2013) adalah sebesarRp4,5 juta – Rp3,5 juta = Rp1 juta Cont.

  11. Contoh Penghitungan (Tahun ke-III) MARET 2014 • Total peredaran usaha tahun 2013: Rp100 miliar, terdiri daripenjualan jagung : Rp30 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp70 miliar. • Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama tahun buku 2013 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2014 adalah: Rp70 miliar x Rp20 juta = Rp3,5 juta Rp100 miliar 4 • PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta • Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali adalah: Rp3,5 juta – Rp3,5 juta = Rp 0 Cont.

  12. Contoh Penghitungan (Tahun ke-IV) MARET 2015 • Total peredaran usaha tahun 2014: Rp100 miliar, terdiri daripenjualan jagung : Rp50 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp50 miliar. • Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama tahun buku 2014 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2015 adalah: Rp50 miliar x Rp20 juta = Rp2,5 juta Rp100 miliar 4 • PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta • Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali (mengurangi PM untuk Masa Pajak Maret 2015) adalah sebesarRp3,5 juta – Rp2,5 juta = Rp 1 juta • Penghitungan PM sebagaimana perhitungan di atas tidak perlu lagi dilakukan pada tahun 2016.

  13. 3. Muatan Pasal

  14. 3. Muatan Pasal

  15. 4. Tanggal berlaku Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2010.

  16. TERIMA KASIH

More Related