1 / 18

LESSON

LESSON. ( LAPANGAN TERBANG ). Jurusan Teknik SIPIL Materi : Perencanaan dan Perancangan Lapangan Terbang Buku Referensi : Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara , Jilid 1 dan 2, Horonjeff , R. & McKelvey , FX. Merancang , Merencana Lapangan Terbang , Basuki , Heru Ir.

xiang
Download Presentation

LESSON

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LESSON ( LAPANGAN TERBANG ) JurusanTeknik SIPIL Materi : PerencanaandanPerancanganLapanganTerbang BukuReferensi : PerencanaandanPerancangan Bandar Udara, Jilid 1 dan 2, Horonjeff, R. & McKelvey, FX. Merancang, MerencanaLapanganTerbang, Basuki, Heru Ir. PelabuhanUdara, Zainuddin, Achmad BE.

  2. LESSON - ( LAPANGAN TERBANG ) • Materi : Perencanaan Lapangan Terbang • Buku Referensi : • Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara, • Jilid 1 dan 2, Horonjeff, R. & McKelvey, FX. • Merancang, Merencana Lapangan Terbang, • Ir. Heru Basuki • Pelabuhan Udara, Zainuddin, Achmad BE.

  3. Topic EightPerencanaanFasilitasLapanganTerbang • Terminal Area Lapangan Terbang • Sistem Drainase Lapangan Terbang • Sistem Perlampuan, Pemarkaan & Penandaan • Dampak Eksistensi Lapter. pada Lingkungan sekitarnya

  4. Terminal Area LapanganTerbang • Terminal area • SistemDrainaseLapanganTerbang • DrainaseLapanganTerbangdi design sedemikianrupa • supaya air yang beradapadapermukaan (runway dan • taxiway, apron) secepatnyakering. Untukitudrainase • lapterdi design denganprinsipQsaluran > Qrun off, • denganmemperhatikan : > Kemiringanpermukaan > IntensitasCurahHujan > Luas Area (Coverage Area) > JenisPermukaan Area > DimensiSaluran

  5. PerencanaanDrainase : Debid Air Permukaan / Run off Qrun off = 1/3,6C x I x A (m3/det) C = koefisienpengaliran (tergantungkondisipermukaan lingkungansekitar→ LihatTabel. I = IntensitasCurahHujan ( mm / jam ) A = Area drainase ( km2 ) Nilai C & Abisadidapatuntuk area drainaseygberbeda : C = C1A1 + C2A2 + C3A3 A1 + A2 + A3 A = A1 + A2 + A3 BentukSaluranadabeberapamacam, antara lain : SaluranTrapesium, SaluranPersegi, SaluranBulat.

  6. SaluranTrapesium : • m = a/d = perb. kemiringan • b = lebarsaluran • d = kedalamansaluran • w = jagaan = √0,5 x d • Luas Penampang Basah : F = d(b + md) [ m2 ] • Keliling Basah : P = b + 2d √m2 + 1 [ m ] • Jari-jari Hidrolik : R = F / P [ m ] • Kecepatan Aliran : V = 1/n R⅔ i½ [ Rumus Manning ] • Debid Saluran : Qsaluran = F x V [ m3 / det ] • dimana : n adalah angka kekasaran dinding saluran, • nilai n dapat dilihat pada tabel. W d b a

  7. SaluranPersegi : • b = lebarsaluran • d = kedalamansaluran • w = jagaan • Luas Penampang Basah : F = (b x d) [ m2 ] • Keliling Basah : P = 2d + b [ m ] • Jari-jari Hidrolik : R = F / P [ m ] • Kecepatan Aliran : V = 1/n R⅔ i½ [ Rumus Manning ] • Debid Saluran : Qsaluran = F x V [ m3 / det ] • dimana : n adalah angka kekasaran dinding saluran, • nilai n dapat dilihat pada tabel. W d b

  8. SaluranBulat : • θ = sudut (radial) • h = tinggisaluran (m) • D = grstengahsaluran • r = jari-jarilingkaran • Luas Penampang Basah : F = ⅛ (θ – Sin θ) DxD[ m2 ] • Tinggi Saluran : h = 0,8 D [ m ] • Kecepatan Aliran : V = 1/n r⅔ i½ [ Rumus Manning ] • Debid Saluran : Qsaluran = F x V [ m3 / det ] • dimana : n adalah angka kekasaran dinding saluran, • nilai n dapat dilihat pada tabel. W θ D h r

  9. SistemPerlampuan & PemarkaanLapanganTerbang Perlampuanlapanganterbangterdiridari : > Perlampuan Runway a) PerlampuanPendaratan, sebagai alat bantu visual pada kondisi malam hari untuk memberikan pe- tunjuk kepada penerbang mengenai : penjajaran roda, perpindahan lateral, rotasi sejajar & jarak pandang kesekitar lokasi pendaratan. b) PerlampuanAmbangLandasan, dipasangmenerus memotongkeseluruhanlebarlandasan, dipasang agakrapat (semi flash), lampuberwarnahijau, dalamarah yang berlawananlampuberwarna merahuntukmenunjukkanakhir runway, lampu tersebutdipasangberderetdgnjarak 12,7 cm.

  10. c) PerlampuanSisi Runway, dipasangberderetdi sepanjangsisi runway denganjaraktidaklebih dari 60 m dandaritepi runway tidaklebihdari 3 m, lampuberwarnaputihdimanauntuk 2000 ft (600 m) terakhirlampuberwarnakuning, untuk menunjukkandaerahwaspada. d) PerlampuanGaris Tengah Landasan, berjarak 15 m antarasatulampudgnlampu lain, lampu dipasang 2 ft darigaristengah runway untuk menghindarisupayagaris cat dan nose gear pesawattidakmelindas lampu2 tersebut. Lampu berwarnaputih, dimana 900 m terakhirmerupa- kansistemlampuwarna (300 m pertamawarna merah & 600 m lanjutannyawarnamerahputih berseling).

  11. > Perlampuan Taxiway e) PerlampuanSisi Taxiway, lampuberwarnabiru, lampu-lampuduaarahygterletakdiatas perke- rasan, dengan jarak antara < 200 ft di setiap sisi taxiway, lampu terletak < 10 ft dari permukaan perkerasan taxiway dan tinggi lampu < 30 inchi dari permukaan taxiway. f) Perlampuan Garis Tengah Taxiway, lampu warna hijau, dipasang dgn jarak masing-masing lampu 30 m, untuk mendekati belokan (exit taxiway) jarak lampu menjadi 7,5 m (sudut 90ᵒ) & 15 m (sudut 30ᵒ) Untuk jalan keluar dari taxiway lampu garis tengah berakhir ditepi runway, sedang pada perpotongan taxiway lampu menerus melintasi perpotongan, untuk taxiway dgn kec. tinggi lampu diperpanjang sampai runway sejauh 60 m setelah belokan.

  12. SistemPerlampuan & PemarkaanLapanganTerbang Pemarkaan lapanganterbangterdiridari : > Pemarkaan Runway→ VOR (Very high frekuensi - Omny Radio range). a) Designation Marking, sebagai petunjuk azimuth magnetik runway dalam arah pendaratan yang lokasinya pada tiap ujung runway, warna putih dgn garis tepi warna hitam, contoh : 20 (200ᵒ) dan 27 (270ᵒ) b) Centerline Marking, sebagai petunjuk tengah run- way untuk pengarah selama proses take off dan landing, terletak sepanjang garis tengah runway diantara designation runway. Centerline marking berupa garis putih putus-putus dgn panjang 36 m, lebar 45 cm dan jarak antara 24 m.

  13. c) Threshold Marking, sebagai petunjuk permukaan runway dalam proses landing, terletak 20~30 ft dari ambang runway. Threshold marking terdiri dari banyak garis, tergantung lebar runway (tertabel), panjang garis 45 m, lebar 1,75 m, jarak pisah 1,75 m, jarak pisah di garis tengah runway 3,5 m. d) Aiming Point Marking, untuk memberikan titik pandangan tinjau (target) operasi pendaratan, terletak 300 m dari ambang runway berupa dua tanda kotak dengan panjang 45 m lebar 10 m. e) Side Stripes, garis pinggir runway yang menunjuk kan gambaran visual yg jelas antara runway dgn lingkungan sekitar. Side stripes berupa garis putih menerus sepanjang sisi runway (jarak pisah antar kedua garis > 60 m, lebar strip 0,9 m).

  14. f) Runway Shoulder Marking, sebagai petunjuk area shoulder ditepi kanan & kiri runway, berupa garis miring dengan sudut 45ᵒ.

  15. g) Blast Pad Marking, sebagai lokasi pesawat mela- kukan pemanasan sebelum take off, perkerasan rigid, warna dasar gelap dgn garis warna terang.

  16. > Pemarkaan Taxiway a)Digunakan garis kuning tunggal menerus selebar 6 inchi, untuk menandai garis tengah taxiway. b) Pada perpotongan taxiway dengan ujung runway, strip garis tengah taxiway berakhir di tepi runway. c) Tepi perkerasan dari taxiway diberi 2 garis kuning menerus selebar 6 inchi dgn jarak pisah 6 inchi. d) Pada semua perpotongan taxiway dgn runway lain nya, garis tengah taxiway diteruskan sampai ke grs tengah runway. e) Taxiway yang menuju ujung runway dipasang garis tunggu (holding line) melintang pada landasan taxiway (holding bay) dengan jarak 100 ft.

More Related