1 / 24

LASIK

LASIK. L aser A ssisted in SI tu K eratomileusis SUPARMAN D 411 04 014. Latar Belakang. Banyak dari pengguna kaca mata dan kontak lensa : Tidak nyaman dengan penampilan Lelah Prosedur yang tingkat keberhasilannya mencapai 90% dan singkat. Perumusan Masalah.

Download Presentation

LASIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LASIK Laser Assisted in SItuKeratomileusis SUPARMAN D 411 04 014

  2. Latar Belakang • Banyak dari pengguna kaca mata dan kontak lensa : • Tidak nyaman dengan penampilan • Lelah • Prosedur yang tingkat keberhasilannya mencapai 90% dan singkat Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  3. Perumusan Masalah • Penggunaan prinsip dasar fisika khususnya mata dan laser dalam bidang kesehatan  LASIK Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  4. Definisi Lasik • Menurut catatan dari Gading Laser Sight Centre, Jakarta Lasik (Laser Assisted Insitu Kera­tomileusis) adalah salah satu teknik tindakan bedah refraksi yang menggunakan laser sebagai alat bantu koreksi kelainan refraksi (pembiasan) pada miopia, hipermetropia, dan astigmatis • Menurut Rico Hallen Lasik (Laser Assisted Insitu Kera­tosmileusis) adalah prosedur yang mengubah bentuk kornea secara permanen, mencakup hingga bagian depan mata dengan menggunakan excimer laser Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  5. Sejarah Lasik • 1950 Teknik LASIK diperkenalkan oleh Jose Barraquer yang mengembangkan microkeratome • 1968 Pusat Teknologi dan Riset di Northrup dari Universitas California (Mani Lal Bhaumik) dan suatu kelompok ilmuwan mengembangan suatu karbon dioksida laser, yang akan dikembangkan menjadi Excimer laser • 1970  Svyatoslav Fyodorov mengembangkan cara dan teknis RK ( Keratectomy Radial) • 1980  Theo Seiler mengembangkan PRK (Memotret Bias Keratomileusis) • 1990 Lucio Buratto (Italia) mengembangkan keratomileusis dan photorefractive keratectomy  ketepatan lebih besar dan menurunkan kesalahan frekwensi Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  6. Prinsip Dasar • Kerusakan Refraksi Mata  miopi, hipermetropi dan astigmatis • Prinsip dasar Laser sebagai komponen utamanya dalam memperbaiki refractif error. Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  7. Refractif error ada beberapa macam, diantaranya yaitu: 1. Miopi (rabun jauh) • Jarak antara kornea mata dan retina terlalu jauh • Kekuatan dari kornea mata dan lensa mungkin terlalu kuat, sehingga bayangan jatuh di depan retina • Akibatnya orang akan sulit melihat benda jauh karena terlihat blur. Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  8. Myopia http://en.wikipedia.org/wiki/Myopia Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  9. Hipermetropi (rabun dekat) • Jarak antara kornea mata dan retina terlalu dekat • kekuatan dari kornea mata dan lensa mungkin terlalu lemah, sehingga bayangan jatuh di belakang retina • Akibatnya orang akan sulit melihat benda dekat karena terlihat blur Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  10. Hipermetropi http://www.lasikinistanbul.com/eng/hyperopia.htm Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  11. Astigmatisma • Kornea mata tidak dapat berbentuk sferik atau jari-jari kelengkungannya tidak konstan • Sehingga lensa mata memliliki fokus lebih pendek dari fokus untuk sinar-sinar vertikal dari pada fokus untuk sinar-sinar pada bidang horizontal. Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  12. Astigmatisma http://www.answers.com/topic/astigmatism-text-blur-png Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  13. Tahapan Tindakan LASIK • Step 1 Suatu cincin pengisapan memusat di atas kornea mata dari mata Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  14. Step 2: - Proses ini menghasikan suatu penutup parsial di dalam kornea mata dengan ketebalan yang sama. - Penutup diciptakan dengan meninggalkan sebagian dari kornea mata belum dipangkas untuk menyediakan suatu engsel. Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  15. Step 3:Penutup cornea dibalik/dibuka sehingga bagian kornea mata dapat terlihat dengan jelas Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  16. Step 4: Excimer laser kemudian digunakan untuk memindahkan jaringan dan membentuk kembali pusat dari kornea mata. Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  17. Step 5: Pada langkah terakhir, penutup dapat dikembalikan ke dalam posisi aslinya Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  18. Cara Kerja Sinar Laser Dalam Lasik 1 • Lasik meggunakan Laser dalam alat yang disebut ultraviolet excimer laser alat ini menggunakan panjang gelombang (λ) 193 nm dalam pembedahan lasik. Sehingga energi yang di emisikan sebesar: E = hf = hc/λ Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  19. Cara Kerja Sinar Laser Dalam Lasik 2 • Kerapatan energi dapat diatur pada workpiece • Dengan frekuensi dan energi tertentu, Laser digunakan untuk memindahkan sejumlah jaringan pada kornea mata • Banyaknya jaringan yang dipindahkan tergantung dari tingkat kerusakan sistem refraksi mata pada miopi, hipermetropi atau astigmatis. Konfigurasi untuk mesin laser pada alat excimer laser Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  20. UV Excimer laser Testimonial equipment: • Panjang gelombanng 193nm • Pulsa/frekuensi  10 / 250 Hz Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  21. Keuntungan Lasik • Dapat menghilangkan ketergantungan pada pemakaian kacamata atau lensa kontak bagi penderita kelainan refraksi (miopi, astigmatisma, dan hipermetropi) • Operasi singkat • Tanpa rasa sakit • Tidak memerlukan rawat inap • Tidak perlu disuntik, tapi cukup menggunakan anastesi melalui tetes mata • Penyembuhan berjalan relatif cepat dan penglihatan pun cepat membaik • Memiliki tingkat keberhasilan hingga 90% (Prof Ion Constable dari Lions Eye Institute Australia) • Sangat sedikit orang yang mengeluh kembali setelah melakukan operasi ini Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  22. Kekurangan Lasik • Biaya operasi mahal, sekitar 15-20 juta untuk satu kali operasi • Pasien tetap sadar selama operasi berlangsung • Dapat terjadi kemungkinan kelebihan atau kekurangan refraksi • Setelah operasi mata mungkin saja terasa berpasir dan sensitif terhadap cahaya • Dua minggu setelah operasi tidak diizinkan untuk berenagna atau melakukan aktifitas ekstrim yang bisa membuat mata iritasis • Bila operasi tidak berjaln sempurna pasien bisa saja kehilangan penglihatannya Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  23. Kesimpulan 1. Dengan operasi lasik ini, dapat membantu mengurangi ketergantungan seseorang pada kaca mata dan kontak lensa. 2. LASIK merupakan prosedur yang tingkat keberhasilannya mencapai 90 %, hanya sedikit menimbulkan rasa sakit dan prosedur LASIK ini hanya memerlukan waktu jauh lebih singkat. • Excimer laser merupakan alat kedokteran yang menggunakan prinsip dasar fisika khususnya laser. • 4. Kesalahan pembiasan pada mata seperti miopi, presbiopi dan astigmatisma dapat diperbaiki dengan bantuan sinar laser melalui rekonstruksi kornea. Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

  24. Sekian, Terima Kasih Lasik (Laser Assisted in SItu Keratomileusis)

More Related