1 / 54

TEORI ETIKA

TEORI ETIKA. PERTEMUAN KE-3. ETIKA, berasal dari kata ethos, salahsatu cabang ilmu filsafat oksiologi membahas bidang etika yaitu, tentang : - nilai keutamaan dan bidang estetika - nilai-nilai keindahan , - pemilihan nilai-nilai kebaikan. PENGERTIAN ETIKA.

wauna
Download Presentation

TEORI ETIKA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI ETIKA PERTEMUAN KE-3 BUDIARSA DHARMATANNA

  2. ETIKA, berasaldarikata ethos, salahsatucabangilmufilsafatoksiologimembahasbidangetikayaitu, tentang: - nilaikeutamaandanbidangestetika - nilai-nilaikeindahan, - pemilihannilai-nilaikebaikan. PENGERTIAN ETIKA BUDIARSA DHARMATANNA

  3. Pengertian Etika • ETIK=ETIKA, ethics (Inggris) adalahilmutentangkesusilaan yang menentukanbagaimanapatutnyamanusiahidupdalammasyarakat BUDIARSA DHARMATANNA

  4. Pengertian Etika • Pilihanapa yang baik, Apa yang buruk. • Segalaucapansenantiasaharusberdasarkanhasil-hasilpemeriksaantentangperikeadabanhidupdalamarti yang seluas-luasnya. BUDIARSA DHARMATANNA

  5. Pengertian Etika • Emanuel Kant, mengajukan satu pertanyaan • was sall ich tun • apa yang akan kita lakukan • (sesuai dengan norma yang berlaku) BUDIARSA DHARMATANNA

  6. Pengertian Etika • Pertanyaan ini pada intinya ada suatu “pilihan” yang berarti adanya konsep nilai terhadap perbuatan yang akan kita lakukan. BUDIARSA DHARMATANNA

  7. TUGAS ETIKA Tugas Etika, bagi orang-orang yang berfikir dan bergerak secara teoritis untuk memahami masalah-masalah yang dihadapi (baik masalah kehidupan maupun masalah ilmu). BUDIARSA DHARMATANNA

  8. PERAN ETIKA Jadietikamerupakanalat yang diberikankepadaseseorang yang mampuberfikir/menentukansendiri. BUDIARSA DHARMATANNA

  9. TUJUAN ETIKA • Tujuan Etika adalah untuk “orientasi” ketika seseorang dihadapkan “sesuatu hal” yang harus dia putuskan baik untuk menilai maupun bertindak. BUDIARSA DHARMATANNA

  10. TUJUAN ETIKA Contoh: Ketika seseorang berdagang, ia harus mampu menentukan apakah untuk mendapatkan keuntungan ia harus : - menimbun barangnya dulu, - menjual dengan harga yang mahal, - mengoplosdengan kualitas rendah, - atau ia akan menjual barangnya dengan harga yang wajar. BUDIARSA DHARMATANNA

  11. TUJUAN ETIKA Dalam keadaan demikian etika - lah yang memberikan orientasi bagaimana seseorang menentukan pilihan. BUDIARSA DHARMATANNA

  12. MANFAATETIKA • Etikasangatdiperlukanpadasaatterjadiperubahan ataupergeserannilai. • Ketikamasyarakatmengalamimasa transisidarisuatukeadaantertentu. BUDIARSA DHARMATANNA

  13. MANFAATETIKA • Contoh: • Etikadiperlukankarenamanusiamengalamiketerbatasanuntukmemahamiajaran agama • Karenabanyakdipengaruhitradisidankebiasaan, BUDIARSA DHARMATANNA

  14. MANFAATETIKA • Yaknipadasaat agama menghadapipersoalanuntukmemahamipengendaliankelahiran, • Padasaatinilahetikadiperlukanolehmanusiauntukmenginterpretasikanmanakah yang benar, manakah yang baikatau yang diperlukan. • Contohdalambisnis : Monopolibarang ? Masa Idah? BUDIARSA DHARMATANNA

  15. ETIKA DAN MORAL • Etikatidaksamadengan moral. • Orang yang baiketika-nyabelumtentumoralnyabaik. • Setiaporangmemilikimoralitastetapitidakberartisetiaporangmemilikietika. BUDIARSA DHARMATANNA

  16. ETIKA DAN MORAL • Moralitas, adalahsegalamacampandanganataunorma-normaataupendapat, kebiasaan, ajaranbaikdanburuksebagaimanusia. • Etikaadalahilmuataufilsafattentangmoralitas. Etikaadalahpemikirantentangmoralitas. BUDIARSA DHARMATANNA

  17. ETIKA DAN MORAL Moral ada sangkut pautnya dengan baik-buruk, tetapi ukuran baik buruk itu tidak sederhana, mempunyai ukuran tertentu. Misalnya Sebagai manusia yang baik, bukan diukur dari hal yang nyata/nampak, melainkan harus dilihat dari aspek nilai yang mempunyai jangkauan lebih luas dari sekedar jangkauan agama. BUDIARSA DHARMATANNA

  18. Etika dan Moral • Moral dapat bersumber pada agama (baik buruk menurut agama), • Bersumber pada kebiasaan sedangkan etika sebagai sesuatu hal yang lebih luas dari moral. (karena etika filsafat tentang moral). BUDIARSA DHARMATANNA

  19. Etika dan Moral • Dengandemikianseseorangtidakcukupmemahamitentang moral saja, tetapiharusmenguasaietikadalamkehidupanbermasyarakat. BUDIARSA DHARMATANNA

  20. Etika dan Moral • Etikamendudukanseseorangtidakhanyabermoraltetapimendudukannyasebagaimanusia yang luhur, berbudi, bijaksanadanberwelasasih. BUDIARSA DHARMATANNA

  21. Norma/kaidah • Norma khususdannormaumum: normakhususadalahaturan yang berlakudalambidangkegiatan/kehidupankhusus. • Misalnyadalamperaturanolah raga, pendidikan, sekolah; • Norma umumbersifatlebih universal, terdiridarinormasopansantun, normahukumdannorma moral. BUDIARSA DHARMATANNA

  22. Norma/kaidah • Norma sopansantun=normaetiket: norma yang mengaturperilakudansikaplahiriahmanusia, misal: makan, berpakaian, duduk. • Norma inimenyangkuttatacaralahiriah dalampergaulan sehari-hari. Dan tidakmencakupbaikburuknyaseseorang; BUDIARSA DHARMATANNA

  23. Norma/kaidah • Norma hukum, norma yang dituntutkeberlakuannyasecarategasolehmasyarakat. • Norma inimencerminkanharapan, keinginan, dankeyakinanseluruhmasyarakattentangbagaimanahidupbermasyarakat yang baikdanbagaimanamasyarakatdiaturdenganbaik; BUDIARSA DHARMATANNA

  24. Norma/kaidah • Norma moral, aturanmengenaisikapperilakumanusiasebagaimanusia. Norma inimengaturtentangbaikburuk, adildantidakadiltindakanperilakumanusiasejauhiadilihatsebagaimanusia. BUDIARSA DHARMATANNA

  25. Teori Etika • Etika Deontologi, Deon (Yunani) berarti kewajiban, oleh karena itu etika lebih menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. BUDIARSA DHARMATANNA

  26. Teori Etika • Tindakan itu baik karena mempunyai nilai moral, tindakan itu dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat tindakan itu. BUDIARSA DHARMATANNA

  27. Teori Etika • Misalnya, • Suatu tindakan bisnis akan dinilai baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik bagi pelakunya, melainkan tindakan itu sejalan dengan kewajiban pelaku. BUDIARSA DHARMATANNA

  28. Teori Etika Contohmemberikanpelayanan yang baikpadasemuakonsumen, mengembalikanutangsesuaikesepakatan. Dengandemikianetikadeontologisangatmenekankanmotivasi, kemauanbaikdanwatak yang kuatdaripelaku; BUDIARSA DHARMATANNA

  29. Teori Etika • Etika teleologi, mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu. • Suatu tindakan dinilai baik kalau bertujuan mencapai sesuatu yang baik. BUDIARSA DHARMATANNA

  30. Teori Etika • Misalnya: • Mencuri tidak dapat dinilai buruk dan baik berdasarkan buruknya tindakan itu sendiri, tetapi kalau tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik. BUDIARSA DHARMATANNA

  31. Teori Etika • Contoh: Tindakan seorang anak mencuri demi membayar pengobatan ibunya yang sakit parah, akan dinilai baik secara moral, terlepas dari kenyataan perbuatan itu secara legal dapat dihukum. BUDIARSA DHARMATANNA

  32. Dari sudut pandang “untuk siapa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu: • Egoisme Etis, yaitu tindakan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinnya sendiri. • Utilitarianisme, yaitu tindakan yang berguna dan membawa manfaat bagi semua pihak. BUDIARSA DHARMATANNA

  33. Teori Etika • Teori Hak, yaitu tindakan yang berdasarkan atas martabat manusia dan martabat manusia itu sama. • Teori Keutamaan, yaitu perilaku moral yang berguna dan membawa manfaat bagi semua pihak. (kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan) BUDIARSA DHARMATANNA

  34. Etika Umum Etika terhadap sesama Etika Individual Etika Etika Keluarga Etika Khusus Etika Sosial Etika Politik Etika Lingkungan Hidup Etika Profesi Etika Bisnis Etika Hukum Etika Biomedis Etika Pendidikann Etika Media BUDIARSA DHARMATANNA

  35. Bisnis dan Etika • Adapemahamanbisnisadalahbisnis, bisnistidakdapatdicampuradukandenganetika. • Adaanggapanbisnisadalahberbisnisbukanberetika. BUDIARSA DHARMATANNA

  36. Bisnis dan Etika • Adamitosbisnis amoral, yang mengungkapkankeyakinanantarabisnisdenganmoralitasdanetikatidakadasangkutpautnya. • Hal itumerupakanduahal yang berbeda. BUDIARSA DHARMATANNA

  37. Argumen yang mendukung mitos bisnis amoral • Menurutmitosini, • Kegiatanbisnissebaikmungkinuntukmendapatkankeuntungan, menjadipusatperhatianbagaimanamemproduksi, mengedarkan, menjualdanmembelibarangdenganmemperolehkeuntungan. BUDIARSA DHARMATANNA

  38. Bisnis dan Etika • Untukmenunjukkanbisnis amoral tersebut, bisnisdiibaratkansebagaipermainanjudi, yang dapatmenghalalkansegalacarauntukmenang, untukmemperolehkeuntungan. • Untukmembuktikanbisnisdenganetikatidakadahubungandapatdikemukakanbahwa: BUDIARSA DHARMATANNA

  39. Bisnisdanperjudian • Bisnissepertihalnyajudi, ataupermainanpadaumumnya, mengutamakanpersaingan (kepentinganpribadi), • Dalambentukpersaingandilakukanbermacamcarauntukbisamenang, dancenderungmenghalalkansegalacara. BUDIARSA DHARMATANNA

  40. Bisnisdanperjudian • Yang utamadalambisnisbagaimanamemenangkanpersaingan yang ketat, bagaimanauntungbesar. • Dalamdemikiannilai- nilaidannorma-normaetikaakanmudahdiabaikan. BUDIARSA DHARMATANNA

  41. Bisnis dan perjudian • Aturan yang dipakaidalampermainanpenuhpersainganituberbedadariaturan yang adadandikenaldalamkehidupansosialumumnya. BUDIARSA DHARMATANNA

  42. Bisnis dan perjudian • Seorangpebisnis yang masihmaumemperhatikanaturan moral akanberadadalamposisi yang tidakmenguntungkanditengahpersainganketat. BUDIARSA DHARMATANNA

  43. Bisnis dan perjudian • Dalampermainan (judi) adaaturanmainnya, adakiat-kiatbisnis, dengansendirinyapraktekpermainantersebutditerimadandibenarkansecara moral. • Yang perludiperhatikanpebisnismemperhatikanaturanhukum yang adadantidakperlumemperhatikan moral danetika. BUDIARSA DHARMATANNA

  44. Etikadalambisnisbenarkahdiperlukan? Mitosbisnis amoral tidaksepenuhnyabenar. Bertentangandenganpebisnistulen yang bervisikedepandanjangkapanjang. Misalnya IBM, 3M, Johnson and Johnson, yang memegangteguhkomitmen moral. Argumennyaadalah: BUDIARSA DHARMATANNA

  45. Etika dalam bisnis benarkan diperlukan? • Dalam bisnis orang dituntut berani bertaruh, mengambil resiko, berspekulasi, berani mengambil langkah2 strategis tertentu agar berhasil. BUDIARSA DHARMATANNA

  46. Etikadalambisnisbenarkahdiperlukan? • Yang dipertaruhkandalambisnisuangdanbarang material, tidakcukupitu, • tetapi “dipertaruhkandirinya, namabaiknya, keluarga, hidupnya, karyawandankeluarganya, dannasibumatmanusia”. • Dimensi yang dipertaruhkanlebihluasdandalam yang mempunyaibobotsertanilai yang hakiki. BUDIARSA DHARMATANNA

  47. Etika dalam bisnis benarkah diperlukan? • Tidaksemuanyabenar, bisnissebagaipermainanmempunyaiaturan main sendiri yang berbedasamasekalidengandariaturan yang berlakudalamkehidupansosial. BUDIARSA DHARMATANNA

  48. Etika dalam bisnis benarkah diperlukan? • Bisnisadalahadalahfenomena modern yang tidakbisadipisahkandarimasyarakat, • Bisnisdilakukanolehmanusiadenganmanusia yang berartinormaataunilai-nilai yang baikterbawadalamkehidupanbisnis; BUDIARSA DHARMATANNA

  49. Etika dalam bisnis benarkan diperlukan? • Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas. Suatu praktek atau kegiatan mungkin dibenarkan secara legalitas. • Contoh: praktek monopoli. BUDIARSA DHARMATANNA

  50. Etikadalambisnisbenarkahdiperlukan? • Etikaharusdibedakandenganilmuempiris. • Dalamilmuempiris, suatugejala, fakta yang berulangterusdanterjadidimana-manamenjadialasan yang sahmenjadikebiasaan yang berlaku universal. BUDIARSA DHARMATANNA

More Related