1 / 21

PROGRAM YANG TELAH DILAKSANAKAN DI JAWA BARAT

WII didirikan pada tahun 1954 dengan nama International Wildfowl Inquiry , lalu berubah menjadi SWI pada 5 Februari 1998 dengan bermerger dengan LSM lain. WII berpusat di Wageningen, Belanda. Fokus kegiatannya adalah pelestarian

Download Presentation

PROGRAM YANG TELAH DILAKSANAKAN DI JAWA BARAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. WII didirikan pada tahun 1954 dengan nama International Wildfowl Inquiry , lalu berubah menjadi SWI pada 5 Februari 1998 dengan bermerger dengan LSM lain. WII berpusat di Wageningen, Belanda. Fokus kegiatannya adalah pelestarian sumber daya dan keanekaragaman hayati lahan basah. Pada tahun 1987 bekerjasama dengan untuk program perlindungan dan penggunaan lahan basah di Banten, Jawa Barat, Aceh, Sumut, Sumsel, Jambi, Kaltim, Kalteng.

  2. PROGRAM YANG TELAH DILAKSANAKAN DI JAWA BARAT

  3. KEGIATAN PERINGATAN HARI LAHAN BASAH SEDUNIA DI INDONESIA

  4. KEGIATAN PERINGATAN HARI LAHAN BASAH SEDUNIA DI INDONESIA

  5. KEGIATAN PERINGATAN HARI LAHAN BASAH SEDUNIA DI INDONESIA

  6. UCP-WH didirikan pada tahun 1996 dan berpusat di North Hollywood, AS. Fokus kegiatannya adalah menyediakan dana dan kursi roda bagi penyandang cerebral palsy, dan melakukan diseminasi hak-hak penyandang cacat. Sumber dana UCP-WH adalah dari yayasan dan masyarakat AS UCP RodaUntukKemanusiaan

  7. Siapa UCPWFHI ? • Didirikan pada tahun 2009 dengan dukungan dari UCP Wheels for Humanity dan USAID, UCPWFHI adalah organisasi sosial di Indonesia yang memiliki tujuan dalam lingkup kerjanya: • “Memberdayakan Penyandang Disabilitas Dengan Meningkatkan Akses Terhadap Kesehatan, Pendidikan, Advokasi & Kemandirian Mobilitas Untuk Dan Atas Nama Penyandang Disabilitas di Indonesia.” • PROGRAM & LAYANAN UCPWFHI • Alat bantu mobilitas yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan individu anak-anak dan dewasa (kursi roda, walker, kruk, tricycle dan motor modifikasi) serta layanan bersifat terjangkau; • Pelatihan penyediaan layanan kursi roda adaptif bagi tenaga ahli lokal yang berkualifikasi; • Program advokasi tentang pemenuhan hak penyandang disabilitas kepada pemda, pihak berkepentingan dan masyarakat di Indonesia; • Kelompok Pendukung Keluarga : sebagai wadah keluarga disabilitas dalam berbagi dan saling dukung serta membangun kesadaran akan hak-hak mereka sebagai penyandang disabilitas / keluarganya. • Program Mata Pencaharian (dalam proses) – pemberdayaan ekonomi dan sosial penyandang disabilitas • KEGIATAN DI JAWA BARAT • Program & layanan oleh UCP-WH baru akan dikerjasamakan di Wilayah Jawa Barat pada tahun 2014 • Berdasarkan Surat dari UCP-WH Nomor : 06/VII/UCPWFHI/2014 perihal Permohonan Rekomendasi Bekerja di wilayah Pemerintah Provinsi Jawa Barat • Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyambut baik kerjasama yang akan dilakukan oleh UCP WH dengan menyampaikan surat rekomendasi Nomor : 461/3906-otdaksm hal pelaksanaan program di Jawa Barat

  8. CBM didirikan tahun 1908 oleh Pastor Ernst J. Christoffel. Kantor pusat CBM di Bensheim, Jerman. Fokus kegiatan CBM adalah membantu kualitas hidup orang yang tidak mampu dan menyandang kecacatan atau penyakit. OINP ini telah beroperasi di 111 negara, termasuk Indonesia. Contact | CBM International Contact | CBM International

  9. MANAJEMEN PROYEK

  10. Program di Jawa Barat • Tujuan • Di akhir tahun 2017, diharapkan masyarakat kabupaten Bandung lebih sehat mata, produktif dan inklusif • Model sistem kesehatan mata masyarakat yang efektif dan inklusif guna mengurangi penyebab utama kebutaan yang dapat dihindari di kabupaten Bandung • Hasil • Meningkatkan kesadaran dan pemahaman di kalangan pejabat kabupaten, stakeholder kunci dan masyarakat umum mengenai isu kebutaan dan hak penyandang disabilitas untuk mencari solusi dan komitmen guna membantu pemecahan masalah. • Mempersiapkan PMN RS Mata Cicendo, RSUD Kabupaten Bandung dan beberapa Puskesmas terpilih untuk menjadi model fasilitas kesehatan mata yang efektif dan inklusif disabilitas. • Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kesehatan mata masyarakat yang inklusif disabilitas kepada kader dan guru • Berfungsinya sistem manajemen proyek yang efektif selama periode proyek. • Target • Adanya Kebijakan Kabupaten untuk Vision 2020 • CSR di Kabupaten Bandung • Skrining semua anak SMP di Kabupaten Bandung • Pemberian 2,484 kacamata • Melatih 6 Perawat Mata Masyarakat • Melatih satu Dokter dan satu perawat di semua Puskesmas (62) di Kabupaten Bandung • Melatih 3,968 kader • Melatih masing-masing satu guru dari semua (295) SMP di Kabupaten Bandung • Adanya kebijakan untuk penyandang disabilitas di PMN RS Mata Cicendo dan RSUD Kabupaten Bandung • Pelatihan mengenai disabilitas untuk seluruh staf PMN RS Mata Cicendo, RSUD, dan Puskesmas • Mempekerjakan 4 penyandang disabilitas di fasilitas kesehatan mata • Merujuk ke PERTUNI, pusat rehabilitasi, dan program RBM, pasien dengan penglihatan yang tidak bisa diperbaiki

  11. Fokus kegiatan HKI adalah mencegah kebutaan akibat malnutrisi dan membantu penyandang cacat penglihatan. Program bantuan HKI meliputi perawatan kesehatan, tambahan nutrisi, rehabilitasi, dan pendidikan. OINP ini telah beroperasi di 29 negara, termasuk Nepal, Bangladesh, Myanmar, Cina, Kamboja, Singapura, Filipina, dan Indonesia. HKI menjalankan program bantuannya di berbagai daerah di Jawa (Sukabumi, Jakarta, Solo, Semarang, dan Lombok), Sulawesi (Makassar), serta Aceh dan Nias

  12. Program di Jawa Barat • Program Gizi • Program Kesehatan Mata • Program Pendidikan Inklusif • Tujuan Pelaksanaan Program/Kegiatan di Jawa Barat • Program ini bertujuan agar para penderita diabetes dapat diskrining secara berkala setiap tahun untuk dapat mengetahui kemungkinan retinopati diabetik. HKI berharap dapat melanjutkan kerjasama dengan rumah sakit mata Cicendo untuk mengurangi hambatan dalam memperoleh perawatan dan pengobatan yang tepat. Agar dapat mencapai hal tersebut maka perlu dilakukan sensitisasi dan pelatihan para dokter dan perawat di tingkat puskesmas tentang retinopati diabetik • Pencapaian Saat ini • Melaksanakan kegiatan awal di tahun 2012; • 1.601 rumah tangga menerima pelatihan; dan • Kegiatan dilaksanakan di 13 kecamatan. • Kegiatan di Jawa Barat • Membangun kapasitas RS Mata Cicendo untuk melakukan skrining dan merawat penderita diabetes yang mengarah kepada retinopati diabetik. • Selama kurun waktu 2014-2016, HKI akan melanjutkan kerja sama dengan Rumah Sakit Mata Cicendo untuk membangun kapasitas rumah sakit melaksanakan skrining retinopati diabetik dan perawatan penderita diabetes Helen Keller International

  13. IMPLEMENTASI PROGRAM/KEGIATAN di JAWA BARAT 2014-2016

  14. Di Indonesia, CCF beroperasi sejak 1973, dan telah melaksanakan program bantuan antara lain penyuluhan gizi dan penyakit, imunisasi, embangunan/perbaikan sanitasi dan pos obat desa, pemberian makanan tambahan, pendidikan keterampilan kerja serta bantuan darurat pengobatan dan makanan di Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan NTT. OINP ini menjalankan MoU kemitraan dengan Kementerian Sosial RI sejak 2003.

  15. MISI • Membantu anak-anak yang terlantar, terabaikan dan rentan, agar memiliki kapasitas untuk memperbaiki kehidupan mereka dan memiliki kesempatan untuk menjadi remaja, orang tua, dan pemimpin yang akan membawa perubahan positif di dalam komunitas mereka. • PROGRAM • Balita yang sehat dan Terlindungi • Anak yang Sekolah dan Percaya Diri • Remaja yang terampil dan Partisipatif • Keluarga dan Masyarakat yang mempromosikan dan mengembangkan perlindungan anak • Mendukung Kebijakan Pemerintah dalam pemenuhan hak-hak anak • MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN • Berkonsultasi dengan pemerintah daerah dalam rencana pengembangan program. • Berkolaborasi dengan Pemerintah baik di pusat maupun di daerah didalam program-program perlindungan anak • Berkolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan , INGO, lokal NGO, Universitas serta Pemerintah untuk mengindetifikasi kerjasama didalam program pendidikan, kesehatan dan kesetaraan gender.

  16. IMPLEMENTING PARTNERS

  17. SC merupakan federasi LSM internasional yang memiliki cabang di 28 negara termasuk AS, Inggris, Jepang, Swedia, Australia, Norwegia, Belanda, Italia dan Denmark. SC telah bekerja di berbagai negara, termasuk di Indonesia (SC US telah bekerja di Indonesia sejak 1976). Progam bantuan SC UK dan US untuk kesejahteraan anak antara lain dilakukan selama proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana di Aceh dan Jogjakarta.

  18. WR didirikan pada tahun 1944 di New York yang ditujukan untuk memberikan bantuan darurat kemanusiaan pada saat pecahnya Perang Eropa. WR yang berkantor pusat di Maryland, USA, beroperasi di 24 negara, termasuk Indonesia. WR mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2004, dan telah melakukan program tanggap darurat pasca-bencana, kesiapan terhadap potensi bencana, livelihood, dan kampanye pencegahan penularan HIV/AIDS

  19. Program di Jawa Barat • Dukungan Psikososial bagi Korban Bencana Sosial • Lokasi : Kabupaten Bogor • Bentuk Kegiatan • Memberikan berbagai Pelatihan dan konseling untuk bagi para pengungsi dari Luar negri • Sasaran Kegiatan • Pencari suaka di Indonesia • Pengungsi dari Myanmar (Rohingya), Irak, Iran, Afganistan, Srilanka, dll • Anak- anak pengungsi tanpa pendamping • Capaian Program • 168 Korban Bencana Sosial dilatih dalam Bahasa Inggris • 28 Korban Bencana Sosial dilatih dalam menggunakan aplikasi computer • Rata-rata 80 Orang mengikuti kegiatan Fun Day • 47 Korban Bencana Sosial dilatih dalam menggambar dan melukis • 12 Perempuan dilatih keahlian dalam merajut hingga berhasil membuat berbagai produk. • 52 Perempuan dilatih keahlian membuat kerajinan dari mote-mote hingga berhasil membuat berbagai produk. • Kemitraan yang dilakukanBentuk Kemitraan dengan Instansi dan Masyarakat : • Unit Teknis Kemensos (PSKBS) • Koordinasi program • Yayasan dan Forum Lokal: • Koordinasi pelaksanaan program • Kerjasama dalam pembangunan • kapasitas yayasan

More Related