1 / 11

MODEL KEMITRAAN PENGEMBANGAN INDUSTRI REARING SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

MODEL KEMITRAAN PENGEMBANGAN INDUSTRI REARING SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT. POLA-POLA KEMITRAAN DI JAWA BARAT. Marobati Orientasi untuk tujuan untuk peningkatan dan pelestarian bibit unggul . Ternak yang dimitrakan , merupakan milik investor .

verdi
Download Presentation

MODEL KEMITRAAN PENGEMBANGAN INDUSTRI REARING SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MODEL KEMITRAAN PENGEMBANGAN INDUSTRI REARING SAPI PERAH ANTARA UPTD DENGAN MASYARAKAT

  2. POLA-POLA KEMITRAAN DI JAWA BARAT Marobati • Orientasi untuk tujuan untukpeningkatandan pelestarian bibit unggul. • Ternak yang dimitrakan, merupakan milik investor. • Peternak akan memperolehbagianpendapatan dari hasilproduksinya. Sumba Kontrak • Lebih berorientasiuntuk penyebarluasan jenisternaktertentu. • Peternak akanmemperolehinduknyasetelahmengembalikanduaekoranaknyaseumur/seberat induknya dalam jangka waktu tertentu. • Kedua bentukkerjasamainiumumnyadigunakandalamusahapeternakandengankomoditasternakruminansia.

  3. POLA-POLA KEMITRAAN DI JAWA BARAT Kemitraan Pola Makloon • Peternak memelihara pedet betina sampai menjadi bunting. • Sapi dara bunting sebagai output dari kegiatan usaha rearing tersebut dibeli kembali oleh perusahaan berdasarkan harga pasar. • Peternak memperoleh bagian dari nilai tambah dara bunting. Pola kerjasama PPK IPM, Koperasi, BLM dan individu. pola kerjasama yang penyebutannya didasarkan pada sumber dana/ sumber ternaknya

  4. REARING SAPI PERAH DI JAWA BARAT KASUS 1 • peternaktelahmelakukankerjasamadenganpeternak lain melakukanusahapembesaranpedetbetinamelaluipolabagihasil. • Pedet betinahasil IB daripeternaksapiperah ”diparobatikan” kepadapeternak lain yang lokasinyajauhdarijangkauanlayanan koperasi. • setelah ternak bunting 5 – 8 bulandiambilkembaliolehpemilikternak.

  5. Rearing Sapi Perah di Jawa Barat KASUS 2 • PedetbetinadidaerahLembangdanCisaruabanyakdibeliolehbandaruntukdibesarkandidaerahCisalakSubangdanCipadaCisarua. • Di wilayahinipemiliksapibukanlahpeternakmelainkanpengusaha/bandar. Sapihasil rearing selanjutnyadijualkembaliolehbandarkedaerahLembang, Cisarua, dan wilayah pengembangansapiperah lain diJawa Barat.

  6. DEFINISI… Industri Rearing Sapi Perah Menurut The Free Dictionary dan para ahli lainnya; http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/ Dairy+industry (2009) ... Industri sapi perah adalah suatu kegiatan usaha agribisnis sapi perah yang berstandarisasi, meliputi aktivitas pengadaan sarana produksi, budidaya, penanganan susu, pengolahan dan pemasaran hasil produksi keterlibatan pemerintah dalam kegiatan pengawasan dengan tujuan mendapatkan keuntungan usaha. Berdasarkan hal tersebut, pengertian Industri rearing sapi perah adalah kegiatan budidaya pembesaran ternak sapi perah lepas sapih sampai ternak tersebut berumur kebuntingan maksimum 7 bulan yang berstandarisasi untuk memperoleh keuntungan usaha.

  7. Desain Aspiratif Model Kemitraan Usaha Peternakan Sapi Perah Inti-Plasma • Model kemitraan inti-plasma antara UPTD sapi perah Cikole Lembang (aspirasi masyarakat)  hasil modifikasi dari model-model yang telah ada. • Mengacu kepada peraturan Gubernur Jabar No: 91 Tahun 2009 Tentang Pedoman Kemitraan Pengembangan Ternak Gubernur Jawa Barat. • Inti adalah pemerintah (Balai UPTD sapi perah Cikole Lembang) dan plasma adalah para peternak sapi perah di sekitar UPTD dan di Jawa Barat lainnya.

  8. Desain kemitraan aspiratif • Model ditujukan untuk pengembangan usaha peternakan sapi perah rakyat, bukan bagi peternak sapi perah pemula. • Ternak yang dimitrakan kepada peternak adalah sapi perah produktif (sapi induk) atau dara bunting. • Produk usaha rearing : Sapi Dara bunting sekitar 7 bulan. • Produk usaha plasma  susu, pedet jantan/betina lepas sapih. • Peternak plasma menerima ternak dalam bentuk natura, yang akan dikembalikan kepada UPTD. • Seluruh biaya produksi usahaternak dibebankan kepada peternak penggaduh. • Beban risiko kematian ditinjau berdasarkan penyebabnya. Aspirasi tersebut adalah: .

  9. MENGAPA UPTD SAPI PERAH CIKOLE LEMBANG YANG MENJADI INTI ?? • Peraturan Gubernur Jabar No : 91 Tahun 2009 Tentang Pedoman Kemitraan Pengembangan Ternak Gubernur Jawa Barat. • Penyediaan bibit sapi perah merupakan tanggung jawab pemerintah berdasarkan UU No. 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan • Rearing sapi perah kurang memberikan insentif bagi pelaku usaha • Bibit Sapi yang diperoleh dari suatu sistem perbibitan merupakan faktor produksi utama dalam menghasilkan susu • Usaha rearing merupakan bagian dari kegiatan usaha perbibitan penyediaan sapi bibit bakalan yang berkualitas.

  10. DESAIN ASPIRATIF MODEL KEMITRAAN INDUSTRI REARING SAPI PERAH

  11. terima kasih

More Related