1 / 51

LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN. PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas PSAP 03 Laporan Arus Kas PSAP 04 Catatan Atas Laporan Keuangan PSAP 12 Laporan Operasional. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN. Laporan keuangan merupakan

vanya
Download Presentation

LAPORAN KEUANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LAPORAN KEUANGAN PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas PSAP 03 Laporan Arus Kas PSAP 04 Catatan Atas Laporan Keuangan PSAP 12 Laporan Operasional

  2. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah : menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.

  3. Lanjutan : tujuan laporam keuangan Laporan keuangan untuk tujuan umum mempunyai peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, sumberdaya yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai: • indikasiapakahsumberdayatelahdiperoleh dan digunakansesuaidengan anggaran. • indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD.

  4. Lanjutan : tujuan laporan keuangan Untuk memenuhi tujuan umum ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal: • Aset • Kewajiban • Ekuitas • Pendapatan-LRA • Belanja • Transfer • Pembiayaan • Saldo anggaran lebih • Pendapatan-LO; • Beban • Arus kas.

  5. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN : Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, sehingga seluruh komponen menjadi sebagai berikut: • Laporan Realisasi Anggaran; • Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih; • Neraca; • Laporan Operasional; • Laporan Arus Kas; • Laporan Perubahan Ekuitas; • Catatan atas LaporanKeuangan.

  6. Lanjutan : komponen laporan keuangan Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan 2 oleh setiap entitas pelaporan, kecuali : • Laporan Arus Kas yang hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum. • Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang hanya disajikan oleh Bendahara Umum Negara dan entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasiannya. Unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum adalah unit yang ditetapkan sebagai bendahara umum negara/ daerah dan/atau sebagai kuasa bendahara umum negara/daerah.

  7. Lanjutan : komponen laporan keuangan Kegiatan keuangan pemerintah dibatasi dengan anggarandalam bentuk apropriasi atau otorisasi anggaran. Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai apakah sumber daya ekonomi telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Laporan keuangan memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban entitas pelaporan pada tanggal pelaporan dan arus sumber daya ekonomi selama periode berjalan. Informasi ini diperlukan pengguna untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan entitas pelaporan dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintahan di masa mendatang.

  8. LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandinganantara anggaran dengan realisasinya dalam satu periodepelaporan.

  9. Lanjutan : laporan realisasi anggaran Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang- kurangnya unsur-unsur sebagai berikut: • Pendapatan-LRA; • Belanja; • Transfer; • Surplus/defisit-LRA; • Penerimaan Pembiayaan; • Pengeluaran Pembiayaan; • Pembiayaan Neto • Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran. Laporan Realisasi Anggaran dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) yang memuat hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran seperti kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan realisasinya, serta daftar-daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan.

  10. Lanjutan : laporan realisasi anggaran Laporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi kepada para pengguna laporan tentang indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi : • telahdilaksanakan secara hemat, efisien, dan efektif, • telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya (APBN/APBD), • telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  11. Lanjutan : laporan realisasi anggaran Pokok-pokok Akuntansi Anggaran : • Merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan. • Diselenggarakan pada saat anggaran disahkan dan anggaran dialokasikan. • Diselenggarakan sesuai dengan struktur anggaran yang terdiri dari anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan. • Meliputi (1) estimasi pendapatan yang dijabarkan menjadi alokasi estimasi pendapatan ; (2) Anggaran belanja terdiri dari apropriasi yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran (allotment), dan ;(3) Anggaran pembiayaanterdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

  12. Lanjutan : laporan realisasi anggaran Pokok-pokok Akuntansi Pendapatan : • Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah. • Pendapatan-LRA diklasifikasikan menurut jenis pendapatan. • Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana bagi hasil dari pemerintah provinsi. • Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). • Dalam hal besaran pengurang (biaya) terhadap pendapatan-LRA bruto bersifat variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.

  13. Lanjutan : lapoan realisasi anggaran • Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum. • Pengembalian yang sifatnya sistemik (normal) dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan-LRA. • Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan-LRA dibukukan sebagai pengurang pendapatan LRA pada periode yang sama. • Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang Saldo Anggaran Lebih pada periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut.

  14. Lanjutan : laporan realisasi anggaran Pokok-pokok Akuntansi Belanja : • Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. • Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. • Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum. • Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi (1) ekonomi (jenis belanja) misal :belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja lain-lain ; (2) organisasi (unit pengguna anggaran) misal pemerintah pusat : kementerian, lembaga tinggi negara, lembaga non kementerian, dan ; (3) fungsi (fungsi-fungsi utama pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat), misal : Pelayanan Umum, Pertahanan, Ketertiban dan Keamanan, Ekonomi, Perlindungan Lingkungan Hidup, Perumahan dan Permukiman , Kesehatan, Pariwisata dan Budaya, Agama, Pendidikan, dll

  15. Lanjutan : laporan realisasi anggaran • Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana bagi hasil oleh pemerintah daerah. • Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran. • Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan dalam pendapatan-LRA dalam pos pendapatan lain-lain-LRA. • Akuntansi belanja disusun selain untuk memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan, juga dapat dikembangkan untuk keperluan pengendalian bagi manajemen untuk mengukur efektivitas dan efisiensi belanja tersebut

  16. Lanjutan : laporan realisasi anggaran Pokok-pokok Akuntansi Surplus : • Selisih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit-LRA. • Surplus-LRA adalah selisih lebih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan. • Defisit-LRA adalah selisih kurang antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan.

  17. Lanjutan : laporan realisasi anggaran Pokok-pokok Akuntansi Pembiayaan : • Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan hasil divestasi. Pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah. • Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanenlainnya, dan pencairandanacadangan. • Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah. • Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

  18. Lanjutan : laporan realisasi anggaran • Pencairan Dana Cadanganmengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan. • Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan. • Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. • Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan. Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di pemerintah daerah merupakan penambah Dana Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan-LRA dalam pos pendapatan asli daerah lainnya.

  19. Lanjutan : laporan realisasi anggaran Pokok-pokok Akuntansi Pembiayaan Neto : • Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu. • Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam Pembiayaan Neto. Pokok-pokok Akuntansi SILPA/SIKPA : • SiLPA/SiKPA adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan. • Selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA danBelanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA. • Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.

  20. Lanjutan : laporan realisasi anggaran TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING : • Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah. • Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama dengan yang digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi. • Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan dalam transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan rupiah, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta asing tersebut. • Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang digunakan untuk bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan mata uang asing lainnya, maka: • Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi ; • Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi.

  21. LAPORAN PERUBAHAN SALDO ANGGARAN LEBIH Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut: • Saldo Anggaran Lebih awal; • Penggunaan Saldo Anggaran Lebih; • Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan; • Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; • Saldo Anggaran Lebih Akhir. Di samping itu, suatu entitas pelaporan menyajikan rincian lebih lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

  22. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Klasifikasi : • Setiap entitas pelaporan mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadikewajiban jangka pendek dan jangka panjang dalam neraca. • Setiapentitaspelaporanmengungkapkansetiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan dan jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan.

  23. Lanjutan : neraca Neraca menyajikan secara komparatif (dengan periode sebelumnya) pos-pos berikut: • Aset lancar; • investasi jangka panjang; • aset tetap; • kewajiban jangka pendek; • kewajiban jangka panjang; • ekuitas.

  24. Lanjutan : neraca Aset Lancar (contoh untuk Pemerintah Daerah) : • Kas Di Kas Daerah • Kas Di Bendahara Pengeluaran • Kas Di Bendahara Penerimaan • Investasi Jangka Pendek • Piutang Pajak • Piutang Retribusi • Penyisihan Piutang • Beban Dibayar Dimuka • Bagian Lancar Pinjaman kpd ... (BUMN/D; P.pst ; P.drh lain) • Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi • Piutang Lainnya • Persediaan

  25. Lanjutan : neraca Investasi Jangka Panjang : 1. Investasi Non Permanen : a) Pinjaman Jangka Panjang b) Investasi Dalam Surat utang Negara c) Investasi Dalam Proyek Pembangunan d) Investasi Non Permanen Lainnya 2. Investasi Permanen a) Penyertaan Modal pemerintah b) Investasi Permanen Lainnya

  26. Lanjutan : neraca Aset tetap : • Tanah • Peralatan Dan Mesin • Gedung Dan Bangunan • Jalan, Irigasi, Dan Jaringan • Aset Tetap Lainnya • Konstruksi Dalam Pengerjaan • Akumulasi Penyusutan

  27. Lanjutan : neraca Dana Cadangan : • Dana Cadangan Aset Lainnya : • Tagihan Penjualan Angsuran • Tuntutan Ganti Rugi • Kemitraan Dengan Pihak Ketiga • Aset tak Berwujud • Aset Lain-lain Catatan : Dana Cadanganadalahdana yang disisihkanuntuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Dana cadangan dirinci menurut tujuan pembentukannya.

  28. Lanjutan : neraca Kewajiban : • Kewajiban Jangka Pendek : a) Utang Perhitungan Pihak Ketiga b) Utang Bunga c) Bagian Lancar Utang jangka Panjang d) Pendapatan Diterima Dimuka e) Utang Belanja f) Utang Jangka Pendek Lainnya • Kewajiban Jangka Panjang : a) Utang Dalam Negeri – Sektor Perbankan b) Utang Dalam Negeri – Obligasi c) Premium (Diskonto) Obligasi d) Utang Jangka Panjang Lainnya Ekuitas (kekayaan bersih pemerintah yang terdiri atas dana lancar, dana investasi, dana cadangan)

  29. Lanjutan: neraca PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ASET. Pengakuan Aset : • Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. • Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.

  30. Lanjutan : neraca Pengukuran Aset : • Kas dicatat sebesar nilai nominal; • Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan; • Piutang dicatat sebesar nilai nominal; • Persediaan dicatat sebesar: • Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian; • Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksisendiri; • Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

  31. Lanjutan : neraca • Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut; • Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. • Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. • Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan pembangunan aset tetap tersebut. • Aset moneter dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.

  32. ...lanjutan : neraca PENGAKUAN DAN PENGUKURAN KEWAJIBAN Pengakuan Kewajiban : • Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. • Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. Pengukuran Kewajiban : • Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. • Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN EKUITAS • Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. • Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas.

  33. LAPORAN ARUS KAS Tujuan pelaporan arus kas : • Memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. • Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan. Ruang Lingkup : Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan basis akuntansi akrual wajib menyusun laporan arus kas sesuai dengan standar ini untuk setiap periode penyajian laporan keuangan sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok.

  34. ...lanjutan : lap. arus kas Manfaat Informasi Arus Kas : • Informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya. • Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung-jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan. • Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih/ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas)

  35. ...lanjutan : lap. Arus kas PENYAJIAN ARUS KAS Laporan arus kas disajikan berdasarkan : • Aktivitas Operasi, • Aktivitas Investasi, • Aktivitas Pendanaan, • Aktivitas Transitoris. Catatan : Satu transaksi tertentu dapat mempengaruhi arus kas dari beberapa aktivitas, misalnya transaksi pelunasan utang yang terdiri dari pelunasan pokok utang dan bunga utang. Pembayaran pokok utang akan diklasifikasikan ke dalam aktivitas pendanaan sedangkan pembayaran bunga utang pada umumnya akan diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasikecuali bunga yang dikapitalisasi akan diklasifikasikan ke dalam aktivitas investasi.

  36. ...lanjutan : laporan arus kas Arus Kas Dari Aktivitas Operasi. Aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

  37. ...lanjutan : lapoan arus kas Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari: • Penerimaan Perpajakan; • Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); • Penerimaan Hibah; • Penerimaan Bagian Laba perusahaan negara/daerah dan Investasi Lainnya; • Penerimaan Lain-lain/penerimaan dari pendapatan Luar Biasa; • Penerimaan Transfer.

  38. ...lanjutan : laporan arus kas Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk: • Pembayaran Pegawai; • Pembayaran Barang; • Pembayaran Bunga; • Pembayaran Subsidi; • Pembayaran Hibah; • Pembayaran Bantuan Sosial; • Pembayaran Lain-lain/Kejadian Luar Biasa; dan • Pembayaran Transfer.

  39. ...lanjutan : laporan arus kas Catatan : • Jika suatu entitas pelaporan mempunyai surat berharga yang sifatnya sama dengan persediaan, yang dibeli untuk dijual, maka perolehan dan penjualan surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. • Jika entitas pelaporan mengotorisasikan dana untuk kegiatan suatu entitas lain, yang peruntukannya belum jelas apakah sebagai modal kerja, penyertaan modal, atau untuk membiayai aktivitas periode berjalan,maka pemberian dana tersebut harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi. Kejadian ini dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan.

  40. ...lanjutan : laporan arus kas Arus Kas Dari Aktivitas Investasi. Aktivitas investasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk dalam setara kas. Arus kas dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang.

  41. ...lanjutan : laporan arus kas Arus masuk kas dari aktivitas investasi terdiri dari: • Penjualan Aset Tetap; • Penjualan Aset Lainnya; • Pencairan Dana Cadangan; • Penerimaan dari Divestasi; • Penjualan Investasi dalam bentuk Sekuritas. Arus keluar kas dari aktivitas investasi terdiri dari: • Perolehan Aset Tetap; • Perolehan Aset Lainnya; • Pembentukan Dana Cadangan; • Penyertaan Modal Pemerintah; • Pembelian Investasi dalam bentuk Sekuritas.

  42. ...lanjutan : laporan arus kas Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan. Aktivitas Pendanaan adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang yang berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jk. panjang dan utang jk. panjang. Arus kas dari aktivitas pendanaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan perolehan atau pemberian pinjaman jangka panjang.

  43. ...lanjutan : laporan arus kas Arus masuk kas dari aktivitas pendanaan antara lain: • Penerimaan utang luar negeri; • Penerimaan dari utang obligasi; • Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah; • Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan negara. Arus keluar kas dari aktivitas pendanaan antara lain: • Pembayaran pokok utang luar negeri; • Pembayaran pokok utang obligasi; • Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah; • Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara.

  44. ...lanjutan : laporan arus kas Arus Kas Dari Aktivitas Transitoris. Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas transitoris antara lain : • Transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK). PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan Askes. • Pemberian/penerimaan kembali uang persediaan kepada/dari bendahara pengeluaran, • Kiriman uang. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum negara/daerah.

  45. ...lanjutan : laporan arus kas Arus masuk kas dari aktivitas transitorismeliputi : • Penerimaan PFK • Penerimaan kiriman uang masuk • Penerimaan kembali uang persediaan dari bendahara pengeluaran. Arus keluar kas dari aktivitas transitorismeliputi : • Pengeluaran PFK • Pengeluaran kiriman uang keluar • Pemberian uang persediaan kepada bendahara pengeluaran.

  46. ...lanjutan : laporan arus kas Penyajian Laporan Arus Kas. Entitas pelaporan dapat menyajikan arus kas dari aktivitas operasidengan cara: • Metode Langsung.Metode ini mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto. • Metode Tidak Langsung. Dalam metode ini, surplus atau defisit disesuaikan dengan transaksi operasionalnonkas, penangguhan (deferral) atau pengakuan (accrual) penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/yang akan datang, serta unsur penerimaan dan pengeluaran dalam bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi dan pendanaan.

  47. ...lanjutan : laporan arus kas Catatan : Entitas pelaporan pemerintah pusat/daerah sebaiknya menggunakan metode langsung dalam melaporkan arus kas dari aktivitas operasi, sebab penggunaan metode langsung adalah sebagai berikut: • Menyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas dimasa yang akan datang; • Lebihmudahdipahamiolehpenggunalaporan, • Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat langsung diperoleh dari catatan akuntansi. Arus kas yang timbul dari aktivitas operasi dapat dilaporkan atas dasar arus kas bersih dalam hal: • Penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan penerima manfaat (beneficiaries) arus kas tersebut lebih mencerminkan aktivitas pihak lain daripada aktivitas pemerintah. Salah satu contohnya adalah hasil kerjasama operasional. • Penerimaan dan pengeluaran kas untuk transaksi yang perputarannya cepat, volume transaksi banyak, dan jangka waktunya singkat.

  48. ...lanjutan : laporan arus kas Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asingharus dibukukan dengan menggunakan mata uang rupiah dengan menjabarkan mata uang asing tersebut ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi. Sedangkan Arus kas yang timbul dari aktivitas entitas pelaporan di luar negeriharus dijabarkan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi. Transaksi operasi, investasi, dan pendanaan yang tidak mengakibatkanpenerimaan atau pengeluaran kas dan setara kas tidakdilaporkan dalam Laporan Arus Kas. Transaksi tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Contoh :perolehan aset melalui pertukaran atau hibah.

  49. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk tujuan umum yang harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA, Neraca, LO, DAN LAK dapat mempunyai referensi silangdengan informasi terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar : • Laporan keuangandapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan. • Kesalahpahaman di antara pembacanya dapat dihindari.

  50. ...lanjutan : CaLK Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: • Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi; • Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro; • Ikhtisar pencapaian target keuangan selama tahun pelaporan berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target; • Informasi tentang dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan kebijakan akuntansi; • Rincian dan penjelasan masing-masing pos; • Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar AkuntansiPemerintahan, misal : kewajiban kontingensi ; • Informasi lainnya, misal : • Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan; • Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh manajemen baru; • Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca; • Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan; • Kejadian yang berdampak sosial, misal : pemogokan.

More Related