1 / 18

REPRESENTASI PENGETAHUAN – Sistem Produksi

REPRESENTASI PENGETAHUAN – Sistem Produksi. Sistem produksi memiliki struktur seperti struktur proses pencarian ( search ). Secara umum, sistem produksi terdiri dari komponen-komponen: Ruang Keadan. Memori Aktif. Strategi Kontrol. Komponen Sistem Produksi.

ulmer
Download Presentation

REPRESENTASI PENGETAHUAN – Sistem Produksi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REPRESENTASI PENGETAHUAN – SistemProduksi

  2. Sistem produksi memiliki struktur seperti struktur proses pencarian (search). • Secara umum, sistem produksi terdiri dari komponen-komponen: • Ruang Keadan. • Memori Aktif. • Strategi Kontrol.

  3. Komponen Sistem Produksi • Ruang Keadaan berisi keadaan awal, tujuan dan kumpulan aturan yang digunakan untuk mencapai tujuan. • Memori Aktif berisi deskripsi keadaan semesta pembicaraan saat ini dalam proses penalaran. • Strategi Kontrol berguna untuk mengarahkan bagaimana proses pencarian akan berlangsung dan mengendalikan arah eksplorasi.

  4. Arsitektur Sistem Produksi

  5. Dpl, Sistem Produksi menyediakan pengendalian berdasar pola dari proses pemecahan problema dan terdiri dari sekumpulan aturan produksi, memori aktif, dan kontrol mekanisme inferensi

  6. Kaidah / Aturan Produksi • Representasi pengetahuan dengan sistem produksi dinamakan kaidah/aturan produksi (production method) sering disebut produksi saja. • Merupakan seperangkat aturan yang masing-masing berisi pola sisi kiri (bagian kondisi/anteseden/premis) yang menentukan pemakaian aturan tertentu, dan sisi kanan (bagian tindakan/konsekuen/konklusi) yang menggambarkan tindakan yang harus dilakukan jika aturan tertentu tersebut digunakan.

  7. Kaidah / Aturan Produksi • Pada bagian kondisi (kiri) merupakan pernyataan dengan awalan if, sedangkan bagian tindakan (kanan) merupakan pernyataan dengan awalan then. • Contoh kaidah tipikal : • If harga stok turun di bawah Rp 1 juta, then beli 100 saham. • If suhu lebih dari 30 °C, then hidupkan alat pendingin. • If berada di bawah garis belakang lawan and bola berada di garis 30 meter dari gawang, then bikinlah ruang untuk mencetak gol. • If pelamar itu wanita berusia tidak lebih dari 25 tahun or pelamar itu lulusan perguruan tinggi komputer, then bisa diterima sebagai karyawan.

  8. Memori Aktif(Active Memory) • Merupakan satu atau lebih basis data (database) yang berisi informasi tentang tugas-tugas khusus. • Beberapa bagian basis data mungkin bersifat permanen, sedangkan yang lain hanya berisi solusi problema yang sedang dihadapi saat ini. • Informasi yang terdapat di dalam basis data tersebut mungkin terstruktur dengan cara tertentu.

  9. Kontrol Mekanisme Inferensi • Suatu strategi pengendalian (controlling strategy) yang menentukan urutan pembandingan suatu aturan dengan basis data dan cara menyelesaikan suatu konflik yang muncul bila beberapa aturan saling bertumbukan pada saat yang bersamaan. • Proses berakhir bila tak ada kondisi aturan yang cocok dengan isi memori aktif

  10. Sistem Produksi Teka-teki 8 (8-Puzzle)

  11. Sistem Produksi Teka-teki 8 (8-Puzzle) • Himpunan kaidah produksi

  12. Sistem Produksi Teka-teki 8 (8-Puzzle) • Memori aktif adalah keadaan papan saat ini dan keadaan tujuan. • Pengendalian: • Mencoba setiap produksi secara urut. • Loop tidak diperkenankan. • Hentikan bila tujuan telah ditemukan.

  13. Metode Penalaran (Reasoning Methode) • Apabila pengetahuan direpresentasikan dengan aturan, maka ada 2 metode yang dapat digunakan: • Penalaran Maju (Forward Reasoning) • Penalaran Mundur (Backward Reasoning)

  14. Penalaran Maju Vs. Penalaran Mundur • Pada penalaran maju, pelacakan dimulai dari keadaan awal (informasi atau fakta yang ada) dan kemudian dicoba untuk mencocokan dengan tujuan yang diharapkan. • Pada penalaran mundur, pelacakan dimulai dari tujuan atau hipotesa, baru dicocokkan dengan keadaan awal atau fakta-fakta yang ada.

  15. Penalaran Maju Vs. Penalaran Mundur • Faktor yang mempengaruhi pemilihan backward atau forward dalam memilih metode penalaran: • Banyaknya keadaan awal dan tujuan. Jika jml keadaan awal lebih kecil daripada tujuan, maka digunakan penalaran forward. Jika sebaliknya, maka digunakan penalaran backward.

  16. Penalaran Maju Vs. Penalaran Mundur • Jumlah simpul yang dapat diraih secara langsung. Labih baik dipilih yang jumlah simpul tiap cabangnya lebih sedikit. • Apakah program butuh menanyai pengguna untuk melakukan justifikasi terhadap proses penalaran? Jika ya, maka alangkah baiknya dipilih arah yang lebih memudahkan pengguna.

  17. Penalaran Maju Vs. Penalaran Mundur • Bentuk kejadian yang akan memicu penyelesaian masalah. Jika kejadian itu berupa fakta baru, maka lebih baik dipilih penalaran forward. Namun, jika kejadian itu berupa query, maka lebih baik digunakan penalaran backward.

  18. The end and 10_Q

More Related