1 / 11

Unsur , Jenis dan Pelaku Tindak Pidana

Unsur , Jenis dan Pelaku Tindak Pidana. Faiq Tobroni , SHI., MH. Pertemuan Kedelapan. Tindak Pidana. Tindak pidana = strafbaar feit , delik , perbuatan pidana dan peristiwa pidana .

tyronica
Download Presentation

Unsur , Jenis dan Pelaku Tindak Pidana

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Unsur, JenisdanPelakuTindakPidana FaiqTobroni, SHI., MH. PertemuanKedelapan

  2. Tindak Pidana • Tindakpidana = strafbaarfeit, delik, perbuatanpidanadanperistiwapidana. • Delikadalahperbuatan yang dapatdikenakanhukumankarenamerupakanpelanggaranterhadapundang-undang. • Sebagaicontohhakikatdelikbisadiformulasikansebagaiberikut: “Barangsiapamengambilsuatubarang yang seluruhnyaatausebagiankepunyaanorang lain denganmaksudhendakmemilikinyadenganmelawanhukum, dihukumkarenabersalahtentangpencurian… danseterusnya.” • Dari ketentuandiatas, unsur-unsurpencurian (delik) adalah: a) barangsiapa; b) mengambil; c) sesuatubarang; d) barangituseluruhnyaatausebagiankepunyaanorang lain; e) denganmaksudmemilikinyadenganmelawanhukum.

  3. Unsur-unsur Tindak Pidana • Unsurobjektif Adalahunsur yang terdapatdiluardirisipelaku, yang terdiriatas: • PerbuatanManusia, berupa: a) act, yakniperbuatanaktif; b) omission, yakniperbuatanpasifatauperbuatannegatif, yang berupaperbuatan yang mendiamkanataumembiarkan. • Akibat (result) perbuatanmanusia. • Keadaan-keadaan (circumstances). • Sifatdapatdihukumdansifatmelawanhukum. • UnsurSubjektif Unsur yang beradadidalamdirisipelaku, terdiridari: • Kesengajaanatauketidaksengajaan (dolusatauculpa). • Maksudpadasuatupercobaan, sepertiditentukandalam Ps 53 (1) KUHP. • Macam-macammaksudsepertiterdapatdalamkejahatan-kejahatanpencurian, penipuan, pemerasandansebagainya. • Merencanakanterlebihdahulu, sepertitercantumdalamPasal 340 KUHP, yaknipembunuhan yang direcanakanlebihdahulu. • Perasaantakutsepertiterdapatdalam Ps 308 KUHP.

  4. Jenis Delik • KejahatandanPelanggaran • Delik Formal dan Material • DelikDolusdan Culpa • Delikcommission dan Omission • DelikAduandanBiasa

  5. KejahatandanPelanggaran • Kejahatanmerupakanrechtsdelictataudelikhukumdanpelanggaranmerupakanwetsdelictataudelikundang-undang. Delikhukumadalahpelanggaranhukum yang dirasakanmelanggar rasa keadilan, misalnyaperbuatansepertipembunuhan, melukaiorang lain, mencuridansebagainya. Sedangkandelikundang-undangmelanggarapa yang ditentukanolehundang-undang, misalnyasajakeharusanuntukmempunyai SIM bagi yang mengendaraikendaraanbermotordijalanumum, ataumengenakan helm ketikamengendaraisepeda motor.

  6. Formal dan Material • Delik formal adalahdelik yang dianggapselesaidengandilakukannyaperbuatanitu, ataudenganperkataan lain titikberatnyapadaperbuatanitusendiri. Tidakdipermasalahkanapakahperbuatannya, sedangkanakibatnyahanyamerupakanaksidentalia (hal yang kebetulan). Contohdelim formal adalahPasal 362 (pencurian), Pasal 160 (penghasutan) danPasal 209-210 (penyuapan). • Sebaliknyadidalamdelik material titikberatnyapadaakibat yang dilarang. Delikitudianggapselesaijikaakibatnyasudahterjadi, bagaimanacaramelakukanperbuatanitutidakmenjadimasalah. ContohnyaadalahPasal 338 (pembunuhan), yang terpentingadalahmatinyaseseorang.

  7. Dolus dan Culpa • Pengertiankesengajaanadalahdengansadarberkehendakuntukmelakukansuatukejahatantertentu. Bentuk-bentuknyaadalah: • Kesengajaandenganmaksud. Agar dibedakanantara “maksud” (oogmerk) dengan “motif”. Agar tidaktimbulkeragu-raguan, diberikancontohsebagaiberikut. “A bermaksudmembunuh B yang telahmenyebabkanayahnyameninggal. A menembak B dan B meninggal.” Padacontohdisamping, doronganuntukmembalaskematianayahnyadisebutdengan motif. Adapun “maksud”, adalahkehendak A untukmelakukanperbuatanataumencapaiakibat yang menjaddipokokalasandiadakannyaancamanhukumanpidana, dalamhalinimenghilangkannyawa B. • Kesengajaandengankeinsafanpasti. Sebagaicontoh, “A berkehendakuntukmembunuh B. Denganmembawasenjataapi, A menujurumah B. akantetapi, ternyatasetelahsmapaidirumah B, C berdirididepan B. Disebabkan rasa marah, walaupuniatahubahwa C yang berdirididepan B, A tohmelepaskantembakan. Peluru yang ditembakkan A pertama-tama mengenai C dankemudian B, hingga C dan B mati.

  8. Kesengajaandengankeinsafankemungkinan. Contohklasikdalamhaldoluseventualisadalahkasuskue tar dikota Hoorn, dengankejadiansebagaiberikut. “ A hendakmembalasdendamterhadap B yang berdiam Hoorn; A mengirimpada B sebuahkue tar beracundengantujuanmembunuhnya. Iatahubahwaselain B, jugatinggilistri B dirumah B. A memikirkanadanyakemungkinanbahwaistri B yang tidakbersalahakanmemakankue tar tersebut. Walaupundemikian, iatohmengirimkannya. Perkaratersebutdiadilioleh Hof. Amsterdam denganputusantanggal 9 Maret 1911. • Umumnyakealpaanituterdiriatasduabagian, yaitutidakberhati-hatimelakukansuatuperbuatan, disampingdapatmendugaakibatperbuatanitu. Padaumumnyabentukkealpaanadalahsebagaiberikuta; • Kealpaandengankesadaran (bewusteschuld). Dalamhalini, sipelakutelahmembayangkanataumendugaakantimbulnyasuatuakibat, tetapiwalaupuniaberusahauntukmencegah, tohtimbuljugaakibattersebut. • Kelapaantanpakesadaran (onbewusteschuld). Dalamhalini, sipelakutidakmembayangkanataumendugaakantimbulnyasuatuakibat yang dilarangdandiancamhukumanolehundang-undang, sedangiaseharusnyamemperhitungkanakantimbulnyasuatuakibat.

  9. Jenis Delik yang lain • Delikberturut-turut (voortgezetdelict); yaitutindakpidana yang dilakukanberturut-turut, misalnyamencuriuangstaujuta rupiah, tetapidilakukansetiap kali seratusribu rupiah. • Delik yang berlangsungterus: misalnyatindakpidanamerampaskemerdekaanorang lain. • Delikberkualifikasi, yaitutindakpidanadenganpemberatan, misalnyapencurianpadamalamhari, penganiayaanberat. • Delikdengan privilege (gepriviligeerddelict), yaitudelikdenganperinganan, misalnyapembunuhanbayiolehibu yang melahirkankarenatakutdiketahui. • Delikpolitik, yaitutindakpidana yang berkaitandengannegarasebagaikeseluruhan.’ • DelikPropna, yaitutindakpidana yang dilakukanolehorang yang mempunyaikualitastertentu, seperti hakim, ibu, pegawainegeri, dll.

  10. Subjek Tindak Pidana • Rumusantindakpidanadalambukukeduadanketiga KUHP biasanyadimulaidengankatabarangsiapa. Inimenunjukkanartibahwa yang dapatmelakukantindakpidanaatausubjektindakpidanapadaumumnyaadalahmanusia. Jugadariancamanpidana yang dapatdijatuhkansesuaidenganpasal 10 KUHP, sepertipidanamati, pidanapenjara, pidanakurungan, dendadanpidanatambahanmengenaipencabutanhak, dansebagainyamenunjukkanbahwa yang dapatdiketahuipadaumumnyaadalahmanusiaataupersoon. • Memangpandanganklasikberpendapatbahwasubjektindakpidanaadalahorangpribadi, meskipuniaberkedudukansebagaipengurusataukomisarissuatubadanhukum. Namun, menurutperkembanganzamansubjektindakpidanadirasakanperludiperluastermasukbadanhukum.

More Related