1 / 18

PENDANAAN UNTUK USAHA DI BIDANG PERTANIAN

PENDANAAN UNTUK USAHA DI BIDANG PERTANIAN. Oleh Elih J. Muslihat. Ruang Lingkup Pendanaan Dibidang Usaha Pertanian. Pendanaan usaha pertanian adalah pengetahuan tentang dana jasa kredit likuiditas yang menyediakan dana untuk dipinjamkan kepada petani

trynt
Download Presentation

PENDANAAN UNTUK USAHA DI BIDANG PERTANIAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENDANAAN UNTUK USAHA DI BIDANG PERTANIAN Oleh Elih J. Muslihat

  2. Ruang Lingkup Pendanaan Dibidang Usaha Pertanian • Pendanaanusahapertanianadalahpengetahuantentangdanajasakreditlikuiditas yang menyediakandanauntukdipinjamkankepadapetani • pendanaanusahapertanian mempelajariperantarapendanaan yang dapatmenyediakanpinjamanpadausahapertanian • Investasi, pendanaan, danpemakaianuanguntukpribadibiasanyatidakberjalandenganbebas, tetapiterdapatketerpaduan.

  3. Sistem Akuntansi • Sistem akuntansi sangat diperlukan untuk pengelolaan dana, baik untuk investasi, pendanaan, maupun untuk keperluan lain. Hal ini berkaitan dengan masalah waktu kapan dana tersebut dipergunakan, misalnya untuk produksi pada saat ini, perencanaan pasar, dan sebagainya • Sistem akuntansi keuangan menunjukkan gamabaran laporan keuangan yang harus dilakukan, meliputi : • Neraca (Balance Sheet) • Laporan Pendapatan (Income Statement) • Laporan Perubahan Kepemilikan (Statement of Change in Owner Equity) • Laporan Aliran Likuiditas (Cash Flow Statement)

  4. Resiko dalam Usaha Pertanian • Risiko yang dialami usaha pertanian termasuk tinggi, yaitu : • Resiko alam, misalnya banjir, kemarau panjang, angin puyuh. • Resiko teknis, misalnya serangan hama, produktivitas rendah. • Resiko pasar, misalnya produk yang dihasilkan waktu panen harganya rendah • Resiko kredit, utang yang tak terbayar karena penghasilan dalam bentuk uang (in money term) rendah • Resiko-resiko tersebut pada umumnya dapat diatasi, kecuali resiko alam. Resiko teknis dapat diperkecil dengan pengetahuan agronomi, manajemen, PHT, dan menambah pengetahuan/ teknologi/keterampilan petani. Resiko pasar dapat diatasi dengan usahatani terpadu melalui lembaga petani seperti KUD, Kontaktani, dengan memperhatikan informasi pasar. • Resiko kredit dapat diantisipasi bahwa pinjaman tersebut harus relevan dengan produksi pertanian, bila usaha pertanian besar/pertambakan udang memperhatikan teori perkreditan (IRR, B/C ratio, Pay Back Period, dsb.)

  5. Desain dari Sistem Akuntansi Keuangan Pada Usaha Pertanian • Bagi petani untuk langsung berhubungan dengan Bank, banyak kendala yang dihadapinya karena Bank dalam memberikan kridit dengan ketentuan yang dipegang (banking role) yang terkenal dengan 5 C, yaitu capacity (kemampuan membayar), collateral (jaminan), character (watak peminjam), capital (untuk modal usaha), condition (keadaan usaha peminjam). • Terdapat 5 alasan bagi pengusaha perikanan untuk menjaga laporan keuangan seperti telah dibicarakan di depan, yaitu : • Untuk menganalisa performansi finansial serta mengetahui kekuatan usahanya • Untuk memberikan justifikasi perlunya pinjaman uang. • Untuk menganalisa efisiensi dari produksi • Untuk mendokumentasi kemampuan dalam mengembalikan pinjaman • Untuk mengevaluasi alternatif investasi yang dipilih • Sistem akuntansi keuangan yang penting ada empat, yaitu lembaran neraca, laporan pendapatan, laporan perubahan kepemilikan, serta laporan aliran likuiditas.

  6. Analisis finansial dalam Kelayakan Usaha TUJUAN • Likuiditas • Kemampuan usaha dalam memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo • Tersedianya alat-alat likuid yang cukup, • Untuk mengadakan modal kerja (cash budget) • Pencapaian Laba • Kemampuan usaha untuk mendapatkan laba yang direncanakan atau diharapkan • Pemilihan dari berbagai alternatif yang timbul berdasarkan kriteria investasi • Untuk mengadakan modal tetap (capital budget)

  7. Analisis finansial dalam Kelayakan Usaha LATAR BELAKANG • Kriteria kelayakan harus memenuhi tiga hal : (Soekartawi, 1995) • Technically feasible • Socially feasible • Economically feasible • Studi Kelayakan Usaha harus memuat aspek-aspek : • (Lembaga Demografi FE-UI, 1991) • Yuridis, komersial, teknis, organisasi dan manajemen, sosial dan finansial

  8. Beberapa Pengertian dalam Memahami Kelayakan Usaha • Investasi • Investasi adalah tambahan set antara dan aset tetap kepada perusahaan dan tergolong menjadi 4 macam: 1) penggantian atas barang modal yang telah rusak, 2) adopsi teknologi mekanik yang menurunkan ongkos dan menaikkan keuntungan, 3) pengembangan usaha yang ada, dan 4) tambahan usaha baru (Prabowo, 1991) • Analisis Anggaran Arus Tunai (Cashflow analysis) • Adalah cara menganalisis terhadap tiga variabel yang terdiri atas penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani

  9. Penerimaan Usahatani • Komoditas yang diusahakan satu macam • TRi = Yi . Pyi dimana: TR = Total Revenue; Y = Yield (produksi yang diperoleh dari suatu usahatani), Py = Price Y (harga y) • Komoditas yang diusahakan lebih dari satu macam n • TR = Y.Py i = 1 n = jumlah macam komoditas yang diusahakan

  10. Biaya Usahatani (Cost) • Biaya adalah korbanan ekonomis yang dapat diduga, dapat dihitung tidak dapat dihindarkan, dan digunakan untuk kepentingan usaha (menghasilkan output) • Biaya tetap (Fixed cost) • Biaya yang relatif tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak ataupun sedikit • FC = Xi . Pxi, dimana : FC = Fixed Cost, Xi = Jumlah fisik dan input yang membentuk biaya tetap Pxi = Harga input n = macam input

  11. Lanjutan Biaya … • Biaya Tidak tetap (Variable Cost) • Adalah biaya yang besar-kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh • Biaya Total (Total Cost) • Adalah penjumlahan dari biaya tetap (FC) dan biaya tidak tetap (VC) TC = FC + VC • Pendapatan Usahatani (Pd) • Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan biaya total

  12. Lanjutan pengertian … • Nilai Uang Karena Waktu (Time Value of Money) • Metoda untuk menganalisis investasi barang modal didasarkan pada konsep nilai uang karena waktu, yang mengandung arti bahwa Rp 1 yang akan diterima sekarang dinilai lebih tinggi dibanding Rp 1 yang diterima besok atau kapan saja dimasa yang akan datang. • Tiga alasan mengapa uang yang diterima sekarang lebih tinggi dibanding dengan yang akan datang: • Opportunity Cost, yaitu pendapatan yang seharusnya diterima bila diinvestasikan ditempat lain • Risiko, karena ketidakjujuran orang seorang peminjam, uang yang dipinjamkan mungkin saja pada suatu saat tidak kembali penghargaan kit karena kita sudah mengambil risiko • Inflasi, Uang yang telah dipinjamkan tidak akan sama dayabelinya pada saat uang tersebut dikembalikan, maka turunnya dayabeli menuntut adanya tambahan nilai

  13. Cara Penyesuaian Nilai Uang • Compounding • Menentukan nilai uang dimasa yang akan datang, bila nilai sekarang diketahui: FV = PV x (1 + i)n dimana : FV = Future Value PV = Present Value i = Tingkat bunga n = Tahun, bulan (lama periode penabungan)

  14. Discounting (Diskonto) • Prosedur matematis untuk menaksir nilai sekarang (PV) dari jumlah uang yang nilainya dimasa yang akan diketahui 1 PV = ------------ FV x (1 + i)n • Kelayakan Finansial • Analisis R/C Ratio a = R/C, dimana R = Py.Y; C = FC + VC; a = ((Py.Y)/(FC+VC) • Analisis BEP FC BEP (Rp) = ----------------, S = Sales (Penjualan) 1 – VC/S FC BEP (Satuan) = ------------ P – BV (satuan)

  15. Ruang Lingkup • Perhitungan Kebutuhan Modal Tetap (Investasi) dan Modal Kerja • Proyeksi Arus Kas (Cash Flow Budget) • Perhitungan Pembiayaan Sendiri dan Kebutuhan Kredit (Dana Pinjaman) • Kebutuhan Modal tetap • Tanah, Bangunan, Mesin, Studi kelayakan, akta notaris, uji coba, produksi percobaan, waralaba, dll) • Kebutuhan Modal Kerja • Balancesheet approach • Income Statement Approach • Proyeksi Penjualan atau Penerimaan (Revenue) • Proyeksi Laba Rugi (Income Statement)

  16. Contoh-Contoh Kasus • Nilai Modal pada Waktu yang Akan Datang • Modal sekarang Rp 2.000.000, bunga 8%, kurun waktu 12 bulan (1 Tahun). Berapa modal setahun kemudian. PV = 2.000000 (1.080) = 2.160.000 • Nilai Modal yang akan Datang pada Waktu Sekarang • Nilai modal pada waktu yang akan datang Rp 2.000.000, bunga 18% dan jangka waktu meminjam 2 tahun. Berapa nilai modal waktu sekarang? V = 2.000.000 (0.7132) = 1.426.400

  17. Hasil Pencatatan Petani Perbenihan di Ciampea (0.75 ha) • Analisis Finansial melalui pendekatan BEP • Biaya benih Rp 128.645,83 • Biaya Pupuk Rp 21.083,33 • Biaya obat-obatan Rp 25.292,67 • Penyusutan Rp 1.816,43 • Sewa Kolam Rp 137.500,00 • Biaya Tenaga Kerja Rp 203.312,50 • Total Produksi Rp 1.700 kg • Harga Output Rp 500/kg • Berapa pendapatan UT, BEP penjualan, BEP Volume produksi dan BEP Luas Lahan, Berapa R/C rationya • Asumsi : • Semua produk dianggap satu macam • Seluruh barang dapat dijual habis • Biaya harus dibagi dalam 2 macam FC dan VC

  18. BEP penjualan FC = Rp 139.316,43 VC = Rp 378.233,33 S = Rp 850.040 BEP(Rp) = Rp 253.302,6 BEP(kg) = Rp 253.302,6/500 = 506,6 kg BEP(ha) = (506,6/1.700)* 0.75ha = 0,22ha R/C ratio Rp 850.040/Rp512.549,76 = 1.64 Rumus BEP (Rp) Rumus BEP (kg) Rumus BEP (ha)

More Related