1 / 47

SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO. SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN. OLEH : Ir. H. Nurdin Mokoginta, MM (Kepala BAPPPEDA Provinsi Gorontalo). Disampaikan Pada :

trisha
Download Presentation

SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN OLEH : Ir. H. Nurdin Mokoginta, MM (Kepala BAPPPEDA Provinsi Gorontalo) Disampaikan Pada : Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III (DIKLATPIM III) Angkatan I Gorontalo, 23 Desember 2003

  2. Outline • Pengertian dan Tujuan • Proses Perencanaan Pembangunan • Arah Kebijakan Pembangunan Provinsi Gorontalo • Tahapan Mekanisme Penyusunan Anggaran • Sistem Pengawasan, Monitoring, Pelaporan dan Evaluasi

  3. PENGERTIAN DAN TUJUAN

  4. PENGERTIAN SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN Suatu tata pola perumusan, pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan, evaluasi pasca kebijaksanaan dan program-program pembangunan secara jangka panjang, menengah dan operasional tahunan

  5. TUJUAN Mewujudkan penyelenggaran pembangunan yang berencana, tertahap dan berkesinambungan/berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan demikian pembangunan dapat dilaksanakan secara serasi dan profesional.

  6. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan : (Sustainable Development) Mengupayakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial tanpa mengganggu kelangsungan lingkungan hidup yang sangat penting artinya bagi generasi sekarang dan di masa depan Pembangunan berkelanjutan menempatkan tiga pilar utama yang satu sama lain saling terkait dan mendukung : - Pembangunan Ekonomi - Pembangunan Sosial - Pembangunan Lingkungan Hidup

  7. PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

  8. ALUR FUNGSI DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH • Alat ukur lembaga kontrol (DPRD/masyarakat) dalam wujud akuntabilitas kinerja. GBHN PROPENAS 1 - 5 TAHUN REPETADA KESEJAHTERAA KEMAKMURAN MASYARAKAT RENSTRA POLDAS PROPEDA APBD • Penjabaran Poldas (Visi dan Misi) yang memuat 20 Sektor sesuai kondisi Daerah • Dokumen proses pencapaian tujuan yang terarah dan terukur yang memuat visi dan misi Gubernur • Kerangka Dasar yang menjadi harapan seluruh masyarakat dan pemerintah RENSTRA INSTANSI PERANGKAT DAERAH • Proses pencapaian tujuan yang bersifat umum namun terukur tentang arah kebijakan pembangunan daerah • Proses yang sudah jelas terukur dan spesifik tentang arah kebijakan pembangunan daerah yang diharapkan

  9. Siklus Dokumen Perencanaan Anggaran Pembiayaan INVESTASI SWASTA PUSAT RTRWN Acuan Pembangunan SWADAYA MASYARAKAT GBHN Kebijakan Khusus • APBN : • Anggaran Pem Pusat • Dana Perimbangan • . Dana bagi hasil • . Dana alokasi umum • . Dana alokasi khusus PROPENAS RENSTRA REPETA INVESTASI SWASTA RTRW PROP SWADAYA MASYARAKAT PROPEDA RENSTRA APBD PAD (Pendapatan Asli Daerah) . Hasil pajak daerah . Hasil retribusi daerah . Hasil perusahaan daerah . Lain-lain Perimbangan Pinjaman daerah Lain-lain Kebijakan Khusus PROPINSI Perencanaan Teknis REPETADA INVESTASI SWASTA RTRW PROP SWADAYA MASYARAKAT APBD PAD (Pendapatan Asli Daerah) . Hasil pajak daerah . Hasil retribusi daerah . Hasil perusahaan daerah . Lain-lain Perimbangan Pinjaman daerah Lain-lain Kebijakan Khusus PROPEDA RENSTRA KABUPATEN/ KOTA Perencanaan Teknis REPETADA Rencana Strategis Pembangunan Kecamatan KECAMATAN Rencana/Usulan Masyarakat DESA/ KELURAHAN

  10. GBHN RENSTRA Departemen/LPND PROPENAS REPETA APBN RENSTRA Dinas/Non Dinas REPETADA POLDAS PROPEDA APBD Operasionalisasi Koordinasi Acuan Transfer Penjabaran Dituangkan

  11. Tahapan Penyusunan RAPBD Berdasarkan Keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002 • Dasar Penyusunan • Dokumen perencanaan (Poldas, Propeda, Renstra) • Penjaringan Aspirasi (Rakorbang) • Data Historis (Evaluasi) • Kebijakan Pemerintah (Pengelolaan Keuangan) • Pokok-pokok pikiran DPRD DPRD PEMDA I RUMUSAN NOTA KESEPAKATAN ARAH KEBIJAKAN UMUM APBD PEMDA ( Tim Anggaran Eksekutif) Tenaga Ahli Tenaga Ahli II TIM ANGGARAN EKSEKUTIF PANITIA ANGGARAN LEGISLATIF STRATEGI DAN PRIORITAS APBD konfirmasi dengan arah dan kebijakan umum APBD • Dasar Penyusunan • Identifikasi kondisi yang Ada • Isu strategis • Tren ke depan Dasar Penyusunan RANCANGAN APBD

  12. ALUR PELAKSANAAN PROGRAM • IDENTIFIKASI : POTENSI & PERMASALAHAN • PERENCANAAN : STRATEGI • PELAKSANAAN • MONITORING DAN EVALUASI • PENGENDALIAN

  13. SISTEM PERENCANAAN • IDENTIFIKASI : POTENSI SDM, TEKNOLOGI, EXISTING DAN PERMASALAHAN • KEBIJAKAN/STRATEGI • PENGENDALIAN • EVALUASI & MONITORING • PROGRAM BUDGETING

  14. POLDAS • Dokumen Publik • Kerangka dasar yang menjadi harapan seluruh masyarakat dan Pemerintah • Proses pencapaian tujuan yang bersifat umum namun terukur tentang arah kebijakan Pembangunan Daerah

  15. PROPEDA • Landasan dan pedoman bagi Pemerintah dalam melaksanakan pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan • Penjabaran Poldas (visi dan misi) yang memuat 20 sektor sesuai kondisi daerah

  16. RENSTRA • Dokumen proses pencapaian tujuan yang terarah, terukur dengan memperhitungkan potensi,peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul • Proses yang jelas, terukur dan spesifik yang mengandung visi, misi, tujuan, strategi dan program yang realistik.

  17. REPETADA • Alat ukur lembaga kontrol (DPRD / Masyarakat) dalam wujud akuntabilitas kinerja. • Memuat rincian kegiatan yang akan dituangkan dalam APBD

  18. A P B D • PAD (Pendapatan asli daerah) - Hasil Pajak Daerah - Hasil Perusahaan Daerah - Lain-lain • Perimbangan • Pinjaman Daerah • Lain-lain

  19. ALUR PERENCANAAN DAN EVALUASI APBD

  20. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI GORONTALO

  21. VISI TERWUJUDNYA MASYARAKAT GORONTALO YANG MANDIRI, BERBUDAYA ENTREPRENEUR DAN BERSANDAR PADA MORALITAS AGAMA DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

  22. MISI • Mewujudkan Sistim Demokrasi dan Supremasi Hukum Melalui Praktek Penyelenggaraan Pemerintahan yang Bersih, Transparan dan Profesional • Melakukan Restrukturisasi, Refungsionalisasi dan Revitalisasi Lembaga-Lembaga Pemerintahan, Kemasyarakatan, Adat Sebagai Wahana Ke Arah Terwujudnya Entrepreneurial Government dan Masyarakat Yang Mandiri. • Meningkatkan Peran Masyarakat Sebagai Mitra dan Pelaku Utama Pembangunan Daerah

  23. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2002 - 2006 10 BIDANG PEMBANGUNAN DALAM RENSTRA 1. Bidang Hukum dan Kepemerintahan yang Baik (Good Governance) 2. Bidang Sosial & Budaya, Pendidikan dan Agama 3. Bidang Ekonomi dan Pembangunan 4. Bidang Investasi & Pengembangan Kawasan 5. Bidang Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana 6. Bidang Komunikasi, Informasi dan Media Massa 7. Bidang Politik dan Pemerintahan 8. Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 9. Bidang Ilmu dan Teknologi 10. Bidang Keamanan dan Ketertiban Umum

  24. 3 (TIGA) PROGRAM UNGGULAN • Penataan Sumber Daya Manusia (SDM) mencakup Peningkatan Kualitas, Penempatan Pejabat Sesuai Keahliannya dan pengkaderan SDM Pemerintah yang Mempunyai Spirit Entrepreneurship, Inovatif, Cerdas dan Memiliki Dedikasi dan Pengabdian yang Tinggi • Menjadikan Gorontalo Sebagai Provinsi Agropolitan, Provinsi yang Memiliki Kompotensi di Bidang Pertanian • Pengembangan Ekonomi Kelautan dengan Sasaran Peningkatan Kinerja Sektor Perikanan dan Pengembangan Wilayah Pesisir

  25. KONSEP PENGEMBANGAN KEDEPAN SUMBER DAYA MANUSIA 1. Pengembangan Pendidikan Berbasis Kawasan 2. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 3. Peningkatan dan Pengembangan SDM Aparatur 4. Pemberian Bea Siswa 5. Bantuan kepada Perguruan Tinggi 6. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat 7. Perluasan Kesempatan Kerja di bidang pertanian dan peternakan.

  26. PENGEMBANGAN PERTANIAN 1. Pengembangan kawasan komoditas. 2.Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian dan Peternakan. 3. Peningkatan dan Pengadaan Sarana dan Parasarana Pertanian. 4. Peningkatan dan Pengembangan Kelembagaan Pertanian 5. Pengembangan teknologi pertanian 6. Pengembangan pembenihan padi 7. Intensifikasi dan Ekstensifikasi pertanian (Jagung). 8. Pengembangan peternakan sapi, melalui teknologi inseminasi (IB). 9. Pengembangan budidaya tanaman kakao.

  27. PENGEMBANGAN PERIKANAN Pengembangan Ekonomi Kelautan dengan Sasaran Peningkatan Kinerja Sektor Perikanan dan Pengembangan Wilayah Pesisir. Pemberdayaan kelembagaan sosil ekonomi masyarakat perikanan dan kelautan. Peningkatan Pengendalian, Pengawasan dan Konservasi Sumber daya Perikanan. Pengembangan taksi mina bahari. Pengembangan laboratorium pengujian mutu hasil ikan. Intensifikasi pembudidayaan ikan. Pengembangan informasi pasar dan kemitraan bisnis perikanan.

  28. Pengembangan Infrastruktur Daerah 1. Pembangunan dan Pemeliharaan jalan/jembatan. 2. Pembangunan Jalan akses ke sentra agropolitan dan etalase perikanan. 3. Pengembangan pelabuhan laut dan Bandar udara. 4. Pengembangan jaringan komunikasi. 5. Pengembangan jaringan irigasi.

  29. TAHAPAN MEKANISME PENYUSUNAN ANGGARAN

  30. Tahapan Penyusunan RAPBD Berdasarkan Keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002 • Dasar Penyusunan • Dokumen perencanaan (Poldas, Propeda, Renstra) • Penjaringan Aspirasi (Rakorbang) • Data Historis (Evaluasi) • Kebijakan Pemerintah (Pengelolaan Keuangan) • Pokok-pokok pikiran DPRD DPRD PEMDA I RUMUSAN NOTA KESEPAKATAN ARAH KEBIJAKAN UMUM APBD PEMDA ( Tim Anggaran Eksekutif) Tenaga Ahli c Tenaga Ahli II a TIM ANGGARAN EKSEKUTIF PANITIA ANGGARAN LEGISLATIF STRATEGI DAN PRIORITAS APBD konfirmasi dengan arah dan kebijakan umum APBD d b • Dasar Penyusunan 1. Identifikasi kondisi yang Ada 2. Isu strategis • . Tren ke depan e Dasar Penyusunan RANCANGAN APBD

  31. I. Penyusunan Arah Kebijakan Umum RAPBD Dalam rangka menyiapkan Rancangan APBD, Pemerintah Daerah bersama-sama DPRD menyusun Arah dan Kebijakan Umum APBD. Dasar penyusunan arah dan kebijakan umum APBD adalah sebagai berikut : (1)  Arah dan Kebijakan Umum APBD pada dasarnya adalah rencana tahunan yang merupakan bagian dari rencana jangka menengah dan rencana jangka panjang yang dimuat dalam Rencana Strategis Daerah atau dokumen perencanaan lainnya. (2) Untuk mengantisipasi adanya perubahan lingkungan, Pemerintah Daerah dan DPRD perlu melakukan penjaringan aspirasi masyarakat untuk mengidentifikasi perkembangan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Penjaringan aspirasi masyarakat dilakukan dengan berbagai endekatan antara lain : dengar pendapat, turun lapangan, kuisioner, dialog interaktif, kotak saran, kotak pos, telepon bebas pulsa, web-site, inspeksi mendadak dan media massa.

  32. (3) Penyusunan arah dan kebijakan umum APBD juga mempertimbangkan data historis mengenai pencapaian kinerja pelayanan pada tahun-tahun anggaran sebelumnya. (4)   Disamping itu, penyusunan arah dan kebijakan APBD disetiap daerah harus memperhatikan kebijakan pengelolaan keuangan daerah (Kebijakan Pemerintah). (5) Konsep awal arah dan kebijakan umum APBD dapat juga disusun berdasarkan pokok-pokok pikiran DPRD. Pemerintah Daerah dan DPRD dapat melibatkan masyarakat pemerhati atau tenaga ahli untuk penyusunan konsep arah dan kebijakan umum APBD. Pemerintah Daerah dan DPRD membahas konsep arah dan kebijakan umum APBD sehingga diperoleh kesepakatan antara kedua pihak, dimana DPRD dalam rapat pembahasan menyampaikan Pokok-Pokok Pikiran. Hasil kesepakatan mengenai arah dan kebijakan umum APBD selanjutnya dituangkan dalam suatu Nota Kesepakatan yang ditandatangani bersama antara Pemerintah Daerah dengan DPRD.

  33. II. Strategi dan Prioritas APBD Dalam penyusunan strategi dan prioritas APBD, Daerah dapat melaksanakannya melalui mekanisme sebagai berikut :       a.Berdasarkan Arah dan Kebijakan Umum APBD, Pemerintah Daerah melalui Tim Penyusun Anggaran Eksekutif menyusun Strategi dan Prioritas APBD. b.Tim Penyusun Anggaran Eksekutif dalam menyusun strategi dan prioritas APBD sedapat mungkin menggunakan berbagai sumber data dan metode penyusunan yang memfokuskan pada identifikasi kondisi yang ada, isu strategis, trend kedepan dan Analisis SWOT untuk mencapai target yang diharapkan dalam arah dan kebijakan umum APBD. c.Tim Penyusun Anggaran Eksekutif dalam mengembangkan strategi dan prioritas APBD dapat melibatkan Tim Ahli. Untuk pertimbangan kepraktisan, keterlibatan tim ahli pada saat penyusunan konsep arah dan kebijakan APBD dapat juga sekaligus terlibat dalam penyusunan strategi dan prioritas APBD. d.Strategi dan prioritas APBD yang telah disusun Tim Anggaran Eksekutif, selanjutnya disampaikan kepada Panitia Anggaran Legislatif untuk konfirmasi kesesuaiannya dengan arah dan kebijakan APBD yang telah disepakati sebelumnya. a.Arah dan kebijakan umum serta strategi dan kebijakan APBD selanjutnya menjadi dasar bagi Tim Anggaran Eksekutif bersama-sama Unit Organisasi Perangkat Daerah untuk menyiapkan Rancanagn APBD. e.

  34. Skedul Penyusunan Perencanaan Anggaran Daerah

  35. PENJABARAN ARAH KEBIJAKAN UMUM (AKU) DALAM 10 BIDANG PEMBANGUNAN YANG TERDAPAT PADA RENSTRA PROVINSI GORONTALO CONTOH PENJABARAN DALAM BIDANG EKONOMI DAN PEMBANGUNAN SERTA UNIT TEKNIS YANG MELAKSANAKAN

  36. EKONOMI DAN PEMBANGUNAN Arah dan Kebijakan Umum Unit Teknis Dinas PU dan Kimpraswil • 17. Ketersediaan jaringan irigasi yang fungsional. • 18. Keterlaksanaan operasi dan pemeliharaan da -erah irigasi. • 19. Keterlaksanaan normalisasi sungai/pembangu-nan prasarana pengendalian banjir. • 20. Keterlaksanaan pembangunan pengaman pantai. • 21. Ketersediaan balai pengembanga sumberdaya air. • 22. Keterlaksanaan pembangunan gedung peme -rintah. • 23. Peningkatan prasarana dan sarana perumahan dan pemukiman. • 24. Peningkatan kualitas lingkungan. • 25. Ketersediaan jalan dan jembatan yang fungsio-nal.

  37. EKONOMI DAN PEMBANGUNAN Arah dan Kebijakan Umum Unit Teknis • Peningkatan produksi perikanan. • Peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur dinas dan nelayan/pembudidaya ikan. • Peningkatan sarana dan prasarana perikanan. • Peningkatan pengendalian, pengawasan dan konservasi sumberdaya perikanan. • Peningkatan pemasaran eksport hasil perika-nan. • Pemberdayaan kelembagaan sosial ekonomi masyarakat perikanan dan kelautan. • Peningkatan pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil. • Peningkatan pengembangan desa nelayan. Dinas Perikanan dan Kelautan

  38. EKONOMI DAN PEMBANGUNAN Arah dan Kebijakan Umum Unit Teknis • Pengembangan alat dan sistem pertanian tana-man pangan dan hortikultura. • Pemberdayaan kelembagaan P3A. • Pengembangan sarana dan prasarana usaha pertanian. • Pengembangan agrobisnis tanaman pangan. • Pengembangan agrobisnis hortikultura. • Peningkatan dan pengelolaan pemasaran hasil pertanian. • Peningkatan pasca panen dan pengolahan ha-sil. • Penumbuhan dan pengembangan UP3HP. • Peningkatan promosi produk hasil pertanian. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

  39. PENGAWASAN, MONITOR, PELAPORAN DAN EVALUASI

  40. PENGAWASAN ASPEK PENTING DALAM PROSES PELAKSANA RENCANA TUJUANNYA : MENGUSAHAKAN PELAKSANAAN BERJALAN SESUAI DENGAN YANG DIRENCANAKAN

  41. SIFAT PENGAWASAN BERUPA KOORDINASI PENGENDALIAN KESERASIAN DAN SALING HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI VARIABEL – VARIABEL SOSIAL EKONOMI DALAM MASYARAKAT DAN KEBIJAKSANAAN-KEBIJKASANAAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PENINGKATAN SISTEM PELAPORAN WILL REQUIRE THE OPERATING AGENCIES TO KEEP ADEQUATE ACCOUNTS AND RECORDS, REQUIRE THEM TO KEEP ON TOP OF THEIR OWN ACTIVITIES, SO TO SPEAK, AND GIVE THEM THE AWARENES THAT THEIR PERFORMANCE IS BEING CAREFULLY WATCHED

  42. SISTEM MONITORING • MENGINDENTIFIKASI TINDAKAN-TINDAKAN KOREKTIF DALAM PELAKSANAAN PROGRAM DAN PROYEK PEMBANGUNAN SEDINI MUNGKIN • MENDUKUNG USAHA (PENYEMPURNAAN) PERENCANAAN BERIKUTNYA DENGAN MENYEDIAKAN INFORMASI TENTANG STATUS PERKEMBANGAN SESUATU PROGRAM ATAU PROYEK PEMBANGUNAN

  43. BENCHMARKING YAITU UKURAN-UKURAN PELAKSANAAN KEMAJUAN FISIK • MEASUEMENT STANDARDYAITU CARA – CARA STANDAR PENGUKURAN PELAPORAN DIUSAHAKAN SECARA SELEKTIF dan BERDASARKAN KRITERIA-KRITERIA TERTENTU. • SUMBER PELAPORAN : • PROYEK MASING-MASING • DEPARTEMEN UNTUK PROGRAM NASIONAL • BADAN BLN ATAU PEMERINTAH DAERAH

  44. KEGIATAN USAHA MONITORING • ADANYA SISTEM PELAPORAN, MEMBERIKAN PETUNJUK YANG PERLU BAGI TINDAKAN KOREKTIF ATAU PERENCANAAN BERIKUTNYA • DATA PADA LAPORAN PADA UMUMNYA ADALAH • PELAKSANAAN MANAJEMEN • PENCAPAIAN SASARAN FISIK • PENCAPAIAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN • PENCAPAIAN SASARAN FINGSIONAL

  45. DATA YANG DIPERLUKAN BERSIFAT • KHUSUS PROYEK • INSTITUSIONAL PELAKSANAAN PROYEK-PROYEK PADA UMUMNYA

  46. MEKANISME PELAPORAN PELAKSANAAN ANGGARAN TUGAS DEKONSENTRASI

  47. wassalamu 'alaikum wr. wb. Terima Kasih

More Related