1 / 22

Oleh : Putu Agustya Wiratmaja 091071 3025

Uji E fektivitas E kstrak Kayu Manis ( Cinnamomum burmannii ) S ebagai A ntimikroba T erhadap B akteri K lebsiella p neumonia e S ecara In Vitro. Oleh : Putu Agustya Wiratmaja 091071 3025. LATAR BELAKANG. Klebsiella pneumoniae. Pneumoniae Nosokomial (Dzen et al, 2003). Pneumoniae.

trina
Download Presentation

Oleh : Putu Agustya Wiratmaja 091071 3025

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. UjiEfektivitasEkstrakKayu Manis (Cinnamomum burmannii) SebagaiAntimikrobaTerhadapBakteriKlebsiellapneumoniaeSecara In Vitro Oleh : Putu Agustya Wiratmaja 0910713025

  2. LATAR BELAKANG Klebsiellapneumoniae Pneumoniae Nosokomial (Dzen et al, 2003) Pneumoniae kulit, jaringan lunak & saluran urogenitalia (Ayuningtyas, 2008) Menginfeksi Resistensi Antibiotika Tertentu (Podschun & Ulmann, 1998) ESBL (Extended Spectrum Beta Lactamase)

  3. Klebsiellapneumoniae BakteriEnterobactericeae • Gram negatif • Batang (basil) • Fakultatifanaerob • ESBL • ManifestasiKlinis: • Pneumonia • Urinary tract : Dysuria, low back pain, suprapubic discomfort • Infeksinosokomial (Encyclopedia of Life, 2010)

  4. Kayu Manis ( Cinnamomum burmannii) Keanekaragaman hayati Indonesia Tanaman Hias dan Rempah - rempah Ekstrak Etanol Kayu Manis Antimikroba (National Tropical Batanical Garden, 2011)

  5. Kayu Manis ( Cinnamomum burmannii) • Daun  Lonjong, berwarna hijau • Bunga berkelamin dua (sempurna), berwarna kuning • Buahberbiji satu, bentuknya bulat memanjang • Batang bercabang dan kulitnya berwarna kelabu • Senyawafitokimia: • Tanin • Flavonoid • Saponin • Eugenol (National Tropical Batanical Garden, 2011)

  6. RUMUSAN MASALAH Apakah ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii) efektif sebagai antimikroba terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae secara in vitro?

  7. TUJUAN PENELITIAN • TujuanUmum • Untuk mengetahui apakah ekstrak kayu manis mampu menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumoniae secara in vitro • Tujuan Khusus • Mengetahui Kadar Hambat Minimum (KHM) ekstrak kayu manis terhadap Klebsiella pneumoniae secara in vitro • Mengetahui Kadar Bunuh Minimum (KBM) ekstrak kayu manis terhadap Klebsiella pneumoniae secara in vitro • Menganalisis efektivitas kadar ekstrak kayu manis berdasarkan KHM dan KBM secara in vitro

  8. KERANGKA KONSEP • Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmanni) Tanin Saponin Flavonoid Eugenol Menghambat sintesis protein pada dinding sel bakteri Mengganggu pembentukan dinding sel bakteri Merusak membran sitoplasma bakteri Menghambat aktivitas enzym glucosyltrans ferase bakteri Menghambat pertumbuhan Klebsiella pneumoniae

  9. HIPOTESIS Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmannii) efektif sebagai antimikroba terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae secara in vitro

  10. METODE PENELITIAN METODE DEFINISI OPERASIONAL Tube dilution test : - Media broth Kadar Hambat Minimum (KHM) - Medium NAP Kadar Bunuh Minimum (KBM) Kontrolpositif (Kontrol bakteri) Kontrolnegatif (Kontrol bahan) Original Inoculum Ekstrak Kayu Manis Klebsiella pneumoniae

  11. Alur Kerja Penelitian

  12. HASIL PENELITIAN • Identifikasipewarnaan gram bakteriKlebsiellapneumoniae - Berwarnamerah - Gram negatif - Berbentukbatang (basil) GambarPewarnaan Gram pembesaran 1000x

  13. IdentifikasiMicrobact 12 A bakteri Klebsiellapneumoniae Hasil ketepatan atau akurasi bakteri Klebsiella pneumoniae sebesar 91,65%

  14. Kadar Hambat Minimum

  15. Kadar Bunuh Minimum

  16. HASIL PERHITUNGAN KOLONI BAKTERI keterangan : ** = dikalikan pengenceran 1000x * = dikalikan pengenceran 100x

  17. Analisis Data -One Way Anova = 0,000 (p<0,05) Terdapatperbedaanjumlah koloni bakteri setelah terpapar oleh ekstrak dengan berbagai konsentrasi. -Ujikorelasi= 0,001 (p<0,05) Pemberianekstrakmempunyaihubungan yang signifikandenganjumlahkolonibakteri.

  18. -Koefisienkorelasi = -0,660 Semakintinggikonsentrasiekstrakakanmenurunkanjumlahbakteri + korelasi yang kuat. -UjiRegresi y= 928.213,429 -171.851,952x (y=ax+b) Y = jumlahkolonibakteri X = perlakuanpemberianekstrak

  19. PEMBAHASAN • Ekstrak Kayu Manis Klebsiella pneumoniae • KHM :4,5% • KBM :5,5% Penelitian Terkait : • Ekstrak kulit batang kayu manis Shigella dysentriae • KHM :Tidak dapat ditentukan • KBM : 11% (Ayunda Tamara, 2011) • Ekstrak kayu manis Methicilin ResistantStaphylococcus aureus (MRSA) • KHM :0,25 % • KBM : 0,5% (Nida Tsania, 2012)

  20. KESIMPULAN • Ekstrak kayu manisefektif sebagai antimikroba terhadap bakteri Klebsiella pneumoniae secara in vitro • Kadar Hambat Minimal (KHM) ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii)yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumonia adalah pada konsentrasi 4,5%. • Kadar Bunuh Minimal (KBM) ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii)yang dapat membunuh bakteri Klebsiella pneumoniae adalah pada konsentrasi 5,5%. • Semakin besar konsentrasi ekstrak kayu manis yang digunakan maka jumlah bakteri akan semakin menurun.

  21. SARAN • Perlu penelitian lebih lanjut untuk • mengetahui konsentrasi bahan aktif pada ekstrak. • mengetahui bahan aktif apa yang paling berperan. • Mengetahui efek antimikroba ekstrak pada bakteri lain, fungi maupun virus. • Dengan metode ekstraksi lain misalnya dekok. • Perlu ada standarisasi dalam pembuatan ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii), maupun dalam pemilihan bahan serta lama masa simpan ekstrak yang masih dapat digunakan sebagai antimikroba.

More Related