1 / 135

Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd.

Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd. Bangkalan , 9 Agustus 1960 S-1 Teknik Listrik S-1 Teknik Elektro S-2 Teknologi Pembelajaran S-3 Teknologi Pembelajaran DI UNIPA Surabaya masuk Tahun 1985 HP: 08123220337 Flexy : (031) 70088850. PENGEMBANGAN KURIKULUM.

trevor
Download Presentation

Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd.

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL,ST.MPd. Bangkalan, 9 Agustus 1960 • S-1 TeknikListrik • S-1 TeknikElektro • S-2 Teknologi Pembelajaran • S-3 Teknologi Pembelajaran DI UNIPA Surabaya masukTahun 1985 HP: 08123220337 Flexy: (031) 70088850

  2. PENGEMBANGAN KURIKULUM Drs. ACHMAD NOOR FATIRUL, ST. MPd.

  3. Mac Donald (1965)Sistem Persekolahan Terbentuk 4 Subsistem: • Mengajar (Teaching) Kegiatan profesional guru • Belajar (Learning) Kegiatan yang dilakukan peserta didik sebagai respon kegiatan mengajar guru • Pembelajaran (Intruction) Segala kegiatan interaksi belajar mengajar • Kurikulum (Curriculum) Rencana yang memberikan pedoman dalam proses belajar mengajar

  4. KONSEP KURIKULUM • Pandangan lama kurikulum : Robert S.Zais: 1976,h:7 kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau dipelajari oleh peserta didik yaitu “...a racecourse of subject matters to be masteres” Sehingga orang awam kalau ditanya tentang kurikulum akan diartikan sebagai bidang studi / mata pelajaran atau isi pelajaran.

  5. Caswel dan Campbell: KURIKULUM: “ ....to be composed of all experiance children have under the guidance of teacher”. • Ronald C.Doll: Penekanan isi pada proses yaitu dari konsep yang sempit kepada konsep yang lebih luas

  6. HILDA TABA (1962) • Kurikulum berkenaan dengan tujuan isi dan metode yang lebih luas/umum. • Kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan pengajaran dan guru mempunyai tugas untuk menjabarkannya.

  7. BEAUCHAMP Mengemukakan : Kurikulum sebagai rencana pengajaran Kurikulum sebagai suatu sistem.

  8. Kurikulum Sebagai Rencana Pengajaran • Tujuan yang ingin dicapai. • Bahan yang akan disajikan. • Kegiatan pengajaran. • Alat-alat pengajaran. • Jadwal waktu pengajaran.

  9. Kurikulum Sebagai SISTEM • Penentuan segala kebijakan tentang kurikulum. • Susunan personalia. • Prosedur pengembangan kurikulum, penerapan, evaluasi dan penyempurnaan.

  10. Fungsi Utama Kurikulum • Penerapan. • Evaluasi. • Penyempurnaan tertulis maupun aplikasi. • Menjaga kurikulum tetap dinamis

  11. SIMPULAN Kurikulum sebagai suatu SUBSTANSI • Rencana kegiatan belajar atau perangkat tujuan yang akan dicapai di sekolah. • Dokumen rumusan tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal dan evaluasi. • Dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan antara penyusun dan pemegang kebijakan dengan masyarakat. • Kurikulum mencakup lingkup sekolah, kabupaten, propinsi atau seluruh negara.

  12. Kurikulum Sebagai Suatu SISTEM • Sebagai sistem sekolah, pendidikan dan masyarakat. • Sistem mencakup struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi dan menyempurnakan. • Hasilnya adalah kurikulum dan • Fungsinya adalah bagaimana memelihara kurikulum tetap dinamis.

  13. Kurikulum sebagai BIDANG STUDI • Merupakan bidang kajian ahli kurikulum , pendidikan dan pengajaran. • Mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. • Melalui studi kepustakaan, penelitian dan percobaan untuk memperkuat bidang studi kurikulum.

  14. Ahli Kurikulum Dituntut • Mengembangkan definisi deskriptif dan istilah teknis. • Mengklasifikasi pengetahuan yang telah ada dalam pengetahuan baru. • Melakukan penelitian inferensial dan prediktif. • Mengembangkan sub-sub teori kurikulum, mengembangkan dan melaksanakan model-model kurikulum.

  15. PERTANYAAN ? • Apakah yang ingin dicapai dan peserta didik yang bagaimana yang diharapkan akan dibentuk ? • Apakah akan diutamakan kebutuhan peserta didik saat sekarang atau masa mendatang ? • Apakah hakekat peserta didik harus dipertimbangkan atau diperlakukan seperti orang dewasa ? • Apakah kebutuhan peserta didik tersebut ? • Apakah harus dipentingkan peserta didik sebagai individu atau kelompok ? • Apakah yang harus dipentingkan, mengajar kejujuran atau memberi pendidikan umum ?

  16. Apakah pelajaran akan didasarkan pada disiplin ilmu atau dipusatkan pada masalah sosial dan pribadi ? • Apakah semua peserta didik harus mengikuti pelajaran yang sama ataukah diijinkan memilih pelajaran sesuai dengan minatnya ? • Apakah seluruh kurikulum sama bagi semua sekolah secara uniform atau diberi kelonggaran untuk menyesuaikan dengan keadaan daerahnya ? • Apakah hasil belajar anak akan diuji secara uniform atau diserahkan pada penilaian guru yang dapat mempelajari peserta didik delam segala aspek selama waktu yang panjang ?

  17. Prinsip-prinsip / Asas-asas Ralph Tyler (1949) • Asas Filosofis: Disesuaikan dengan tujuan pendidikan ( filsafat bangsa, masyarakat, sekolah dan guru ) • Asas Psikologis: Memperhitungkan peserta didik ( psikologi anak, perkembangan anak, psikologi belajar, bagaimana proses belajar peserta didik, perkembangan fisik, mental, psikologis, emosional, sosial dan cara belajar peserta didik)

  18. Asas Sosiologis: Disesuaikan dengan harapan / kebutuhan orang tua, masyarakat, pemerintah, perkembangan & perubahannya, kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa pengetahuan, agama, ekonomi • Asas Organisatoris: Mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang akan disajikan.

  19. MODEL KONSEP KURIKULUM • A. Kurikulum Subjek Akademis. • B. Kurikulum Humanistik. • C. Kurikulum Rekonstruksi Sosial. • D. Teknologi dan Kurikulum.

  20. Kurikulum Subjek Akademis • Praktis, mudah dan mudah digabung dengan konsep lain. • Berorientasi masa lalu yang mengutamakan isi pendidikan yang sesuai dengan bidang disiplinnya para ahli. • Pengembang cukup menyusun dan mengembangkan bahan sendiri dengan memilih bahan materi yang dikembangkan ahli, kemudian mengorganisasinya secara sistematis. • Guru harus menguasai semua pengetahuan dalam kurikulum, juga dituntut menjadi model. • Karena kurikulum ini mengutamakan pengetahuan maka pendidikan lebih bersifat Intelektual.

  21. CIRI-CIRI Kurikulum Subjek Akademis TUJUAN Memberikan pengetahuan yang solid serta melatih peserta didik menggunakan ide-ide dan proses penelitian. Peserta didik diharapkan: • Memiliki konsep-konsep dan cara-cara yang dapat terus dikembangkan dalam masyarakat yang lebih luas. • Peserta didik harus belajar menggunakan pemikiran dan dapat mengontrol dorongan-dorongannya. • Sekolah harus memberi kesempatan pada pserta didik untuk merealisasikan kemampuannya menguasai warisan budaya dan jika mungkin memperkayanya.

  22. Metode Metode paling banyak digunakan Metode Ekspositori dan Inkuiri • Ide-ide diberikan guru kemudian dielaborasi (dilaksanakan) siswa sampai dikuasainya. • Konsep utama disusun secara sistematis dengan ilustrasi yang jelas untuk selanjutnya dikaji. • Dalam materi disiplin ilmu yang diperoleh, dicari berbagai masalah penting kemudian dirumuskan dan dicari cara pemecahannya.

  23. Dengan proses peserta didik akan menemukan kemampuan berfikir dan mengamati • Ilmu kealaman, • Logika digunakan dalam matematika, • Perasaan digunakan dalam seni • Koherensi dalam sejarah • Mempelajari buku-buku untuk memperkaya pengetahuan, memahami budaya masa lalu dan mengerti keadaan masa kini.

  24. Organisasi Pola-pola Organisasi Corelated Curriculum YAITU Materi atau konsep yang dipelajari dalam suatu pelajaran dikorelasikan dengan pelajaran lainnya.

  25. Unified atau Concentrated Curriculum YAITU Bahan pelajaran tersusun dalam tema-tema pelajaran tertentu yang mencakup materi dari berbagai pelajaran disiplin ilmu.

  26. Integrated Curriculum YAITU Bahan pelajaran yang sudah tidak nampak disiplin ilmunya, bahan ajar diintegrasikan dalam suatu persoalan, kegiatan atau segi kehidupan tertentu.

  27. Problem Solving Curriculum YAITU Berisi topik pemecahan masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan dengan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari barbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu.

  28. Evaluasi • Dalam bidang studi Humaniora lebih banyak digunakan bentuk Uraian (essay test) dari pada tes objektif. Bidang studi ini membutuhkan jawaban yang merefleksikan logika, koherensi, dan integrasi secara menyeluruh. • Dalam bidang studi seni yang sifatnya ekspresi membutuhkan penilaian subjektif yang jujur, disamping standar keindahan dan cita rasa. • Dalam bidang matematika, nilai tertinggi diberikan bila peserta didik menguasai landasan aksioma serta cara perhitungan yang benar. Dalam ilmu ini nilai tertinggi bukan hanya diberikan pada jawaban yang benar akan tetapi juga pada pola berfikir yang digunakan peserta didik.

  29. Kurikulum HumanistikJohn Dewey dan JJ. Rousseau • Konsep pendidikan pribadi (personalized education) YAITU upaya menciptakan situasi yang permisif, rileks dan akrab • Sehingga mendorong siswa untuk memperluas kesadaran diri sendiri • Mengurangi kerenggangan dan ketersaingan dari lingkungan. • Pendidikan tidak hanya pada fisik dan intelektual saja melainkan juga segi sosial dan afektif (emosi, sikap, perasaan, nilai).

  30. Yang Termasuk Humanistik adalah pendidikan: KONFLUEN Menekankan keutuhan pribadi, individu harus merespon secara utuh (baik segi pikiran, perasaan maupun tindakan) terhadap kesatuan yang menyeluruh dari lingkungan.

  31. KRITIKISME RADIKAL Bersumber dari aliran naturalisme atau romantisme • Pendidikan sebagai upaya untuk membantu peserta didik menemukan dan mengembangkan sendiri segala potensi yang dimilikinya. • Pendidikan juga menciptakan situasi yang memungkinkan peserta didik berkembang secara optimal

  32. MISTIKISME Aliran yang menekankan • Latihan • Pengembangan kepekaan perasaan • Kehalusan budi pekerti, melalui sensitivity training, yoga, meditasi

  33. Ciri-ciri Utama Kurikulum Konfluen Partisipasi • Menekankan partisipasi siswa, belajar bersama dalam kelompok. SEHINGGA, Siswa dapat mengadakan perundingan persetujuan, pertukaran kemampuan, bertanggung jawab bersama. Integrasi • Melalui partisipasi akan terjadi interaksi, interpenetrasi, dan integrasi dari pemikiran, perasaan dan juga tindakan.

  34. Relevansi • Isi pendidikan relevan dengan kebutuhan, minat dan kehidupan siswa. Pribadi Anak • Pendidikan memberi tempat utama pada pribadi siswa yaitu sebagai pengembangan pribadi, peng-aktualisasikan segala potensi pribadi siswa secara utuh. Tujuan • Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan pribadi yang utuh, serasi baik dalam dirinya maupun dalam lingkungan secara menyeluruh.

  35. Karakteristik Kur.Humanistik Tujuan Diarahkan pada: • Perkembangan pribadi yang dinamis yang diarahkan pada pertumbuhan, integritas dan otonomi kepribadian, sikap yang sehat terhadap diri sendiri, orang lain dan belajar yang merupakan cita-cita perkembangan manusia yang teraktualisasi (self actalizing person). • Seseorang yang telah mampu mengaktualisasikan diri adalah orang yang telah mencapai keseimbangan perkembangan seluruh aspek pribadinya baik kognitif, estetika maupun moral, karakter yang baik.

  36. Metode Menuntut hubungan emosional yang baik antara guru dan peserta didik yaitu • Mampu memberi materi yang menarik • Mampu menciptakan situasi yang memperlancar proses belajar. • Guru memberi dorongan pada siswa atas dasar saling percaya. • Peran mengajar tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi juga peserta didik. • Guru tidak memaksakan sesuatu yang tidak disenangi peserta didik.

  37. Organisasi Isi • Menekankan integrasi yaitu kesatuan perilaku yang bersifat intelektual, emosi dan tindakan serta memberikan pengalaman yang menyeluruh bukan terpenggal-penggal. • Kurikulum ini tidak menekankan Sekuens karena dengan sekuens siswa tidak mempunyai kesempatan untuk memperluas dan memperdalam aspek-aspek perkembangannya.

  38. Evaluasi • Dalam kurikulum ini mengutamakan proses dari pada hasil. jadi kreteria, sasarannya adalah perkembangan siswa supaya menjadi manusia yang terbuka, lebih berdiri sendiri, sehingga penilaian bersifat subjektif baik dari guru maupun siswa.

  39. Kurikulum Rekonstriksi Sosial • Difokuskan pada problema-problema yang dihadapi masyarakat. • Hakekatnya pendidikan bukan usaha sendiri akan tetapi merupakan interaksi antara siswa-guru, siswa-siswa, siswa-lingkungan, siswa-orang tua nantinya diharapkan siswa dapat memecahkan problema-problema yang dihadapi di masyarakat. • Harold Rug: Selama ini terjadi kesenjangan antara kurikulum dan masyarakat. • Harold berharap siswa dengan pengetahuan dan konsep-konsep baru yang diperolehnya dapat mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah sosial yang nantinya dapat menciptakan masyarakat baru yang lebih stabil.

  40. Ciri-ciri Kurikulum Rekonstruksi Sosial Asumsi • Tujuan kurikulum menghadapkan siswa pada tantangan, ancaman, hambatan atau ganguan yang dihadapi manusia. • Tantangan tersebut merupakan bidang garapan studi sosial seperti ekonomi, sosiologi psikologi, estetika bahkan pengetahuan alam dan matematika.

  41. Masalah-masalah Sosial Yang Mendesak. • Dapatkan kehidupan seperti yang sekarang ini memberi kekuatan untuk menghadapi ancaman yang akan mengganggu integritas kemanusiaan ? • Dapatkah tata ekonomi dan politik yang ada dibangun kembali agar setiap orang dapat memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia seadil mungkin ?

  42. Pola-pola Organisasi • Pada tingkat sekolah menengah pola organisasi kurikulum disusun seperti roda yang ditengah-tengah sebagai poros dipilih tema utama dan dibahas secara pleno. • Dari tema dijabarkan menjadi topik-topik yang dibahas dalam diskusi kelompok, latihan-latihan kunjungan dan lain-lain.

  43. Komponen Kurikulum Rekonstrusi Sosial Tujuan dan Isi Kurikulum Tujuan program pendidikan selalu berubah, kegiatan untuk mencapai tujuan adalah: • Mengadakan survey secara kritis terhadap masyarakat. • Mengadakan studi tentang hubungan antara ekonomi lokal dan ekonomi nasional dan dunia. • Mengadakan studi tentang latar belakang historis dan kecenderungan perkembangan ekonomi, hubungannya dengan ekonomi lokal. • Mengkaji praktik politik dalam hubungannya dengan faktor ekonomi. • Memantapkan rencana perubahan praktik politik. • Mengevaluasi semua rencana dengan kriteria, apakah telah memenuhi kepentingan sebagian besar orang.

  44. Metode Kurikulum berusaha mencari keselarasan antara tujuan nasional dengan tujuan siswa antara lain: • Guru membantu siswa menemukan minat dan kebutuhannya. • Setelah menemukan minat berusaha memecahkan masalah sosial yang dihadapinya. • Kerja dalam kelompok akan mewarnai metode rekonstruksi. Kerja kelompok ini juga terjadi antara siswa dengan sumber dari masyarakat. Siswa mengikuti survey kemasyarakatan dan kegiatan-kegiatan sosial. • Untuk kelas tinggi selain menghadapi masalah-masalah nyata juga diperkenalkan situasi-situasi ideal. Dengan demikian peserta didik diharapkan dapat menciptakan model-model kasar tentang situasi yang akan datang.

  45. Evaluasi • Kegiatan evaluasi siswa dilibatkan dalam hal memilih, menyusun, dan menilai bahan yang akan diujikan. • Soal yang akan diujikan dinilai terlebih dahulu tentang ketepatan, keluasan isinya, keampuhan menilai pencapaian tujuan-tujuan masyarakat yang sifatnya kualitatif. • Evaluasi tidak hanya mengukur apa yang telah dikuasai siswa akan tetapi juga menilai pengaruh kegiatan sekolah terhadap masyarakat. • Pengaruh tersebut menyangkut perkembangan masyarakat dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat.

  46. Teknologi dan Kurikulum Teknologi yang diharapkan • Penggunaan audio dan video cassette, OHP, film slide dan motion film, mesin pengajaran komputer, CD-rom dan Insternet. • Seiring dengan kemajuan teknologi kurukulum di pusatkan pada penguasaan kompetensi. • Penerapan teknologi dalam pendidikan khususnya kurikulum ada 2 bentuk : • software yang dalam pendidikan dikenal sebagai Teknologi Alat (tools technology) • hardware yang dalam pendidikan dikenal sebagai Teknologi Sistem (System Technology).

  47. Teknologi Pendidikan dalam arti Teknologi Alat menekankan pada: • Penggunaan alat teknologi untuk menunjang efisiensi dan efektifitas pendidikan. • Kurikulum berisi perencanaan penggunaan berbagai alat dan media. • Model-model pengajaran yang banyak melibatkan penggunaan alat.

  48. Teknologi Pendidikan Dalam Arti Teknologi Sistem Menekankan pada: Penyusunan program pengajaran dengan menggunakan pendekatan sistem. • Program sistem artinya pengajaran tidak membutuhkan alat dan media tetapi bahan dan proses pembelajaran disusun secara sistem. • Ditunjang alat dan media artinya program pengajaran disusun secara integrasi dengan penggunaan alat dan media yang bersifat “on-off”. • Dipadukan dengan alat dan media artinya program pengajaran telah disusun secara terpadu antara bahan dan kegiatan pembelajaran dengan alat dan media. Bahan ajar telah disusun dalam kaset audio, video atau film maupun komputer.

  49. Ciri-ciri Kurikulum Teknologi & Kurikulum Tujuan • Diarahkan pada penguasaan kompetensi yang dirumuskan dalam bentuk perilaku. Metode • Pengajaran bersifat individual

  50. Pengetahuan Tentang Hasil Kemajuan segera diketahui oleh peserta didik sendiri, sebab dalam model kurikulum ini umpan balik selalu diberikan. Organisasi Bahan Ajar Bahan ajar atau isi kurikulum banyak diambil dari disiplin ilmu, didisain UNTUK mendukung penguasaan kompetensi.

More Related