1 / 45

Pemeruman (Survey Kedalaman Perairan ) Bathymetric Survey

GD- 4 1 10 HIDROGRAFI OPERASIONAL ( Kuliah 06 ). Pemeruman (Survey Kedalaman Perairan ) Bathymetric Survey. GPS Prima. Kecepatan Perahu. D = Depth. Dwi Wisayantono - 2011. Pengertian Pemeruman. Kegiatan pengukuran kedalaman suatu wilayah perairan (Sungai, Danau , Waduk , Laut )

thora
Download Presentation

Pemeruman (Survey Kedalaman Perairan ) Bathymetric Survey

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GD-4110 HIDROGRAFI OPERASIONAL (Kuliah 06) Pemeruman(Survey KedalamanPerairan) Bathymetric Survey GPS Prima Kecepatan Perahu D = Depth Dwi Wisayantono - 2011

  2. PengertianPemeruman • Kegiatanpengukurankedalamansuatuwilayahperairan (Sungai, Danau, Waduk, Laut) • Informasikedalamandinyatakanterhadapreferensitinggitertentu (MSL, CD, Elevasi Local Penetapan) • Kegiatanpemerumandapatditempatkandiberbagaikeperluan : pemetaandasarpermukaan, ataupekerjaanrekayasa Dwi W, 2010

  3. PersoalanPemeruman • Metode & TeknologiPengukuranKedalaman ( Tinggidasarpermukaan /Z) • Metode & TeknologiPengukuranPosisiHorisontal (X,Y) nilaiKedalaman / Z • Sinkronisasi Data (X,Y) dan (Z) • KoreksidanReduksi Data (Z) • SOP danSpesifikasiTeknik Dwi W, 2010

  4. PersoalanPemeruman • MetodedanTeknologiSilahkan Review Kuliah 04 GD 4110 danKuliah-kuliahsebelumnya Dwi W, 2010

  5. 1. PengadaanTitikReferensi Pengadaan Titik Kontrol sebagai Referensi untuk Pengukuran Kedalaman - Referensi Posisi Horisontal (Metode & Teknologi ) - Referensi Tinggi dan Stasiun Pasut (Metode & Teknologi) Dwi W, 2010

  6. 2. InstalasiSistempadaWahana Survey • SumberTegangan • TransduserdanEchosounder • Receiver GPS/Prisma • Komputer • Komunikasi • Bar Check • Logistik (BBM, Konsumsidll) Catat : Nilai2 Kedudukan Tranduser, Draft Perahu, Hasil Bar Check Dwi W, 2010

  7. 3. Bar Check (Sebelum &SesudahPemeruman • Untukkalibrasialatperumterhadapnilai-nilai yang dianggapbenar. • Bar Check dilakukanpadadaerah survey yang diperkirakan paling dalam • Dilakukansetiap interval 1 m Dwi W, 2010

  8. 5. Desain Interval Lajur (Route), Pemeruman • Normatif : SesuaiSpesifikasi • Pendekatan : SejajarGarisPantai, TegakLurusPantaiatauArahTertentu • Interval LajurPerumfungsidariskalapeta yang akandibuat Ke Arah Mana ? Titik Ikat Titik Ikat St. Pasut Dwi W, 2010

  9. 6. KegiatanPemeruman Dwi W, 2010

  10. 7. Pengolahan Data • Dilakukanuntukmenentukan parameter berdasarkanvariabel-varibelpengukurandankorelasinyakedalamsuatusistempenyajianinformasi yang terpadu: • a. Data Apa ? • b. BagaimanaRangkaianSistemPengukuran ? • BilaSistemKomunikasi Data Berbeda. • BilaSistemKomunikasi Data Terintegrasi • c. Secarakonseptualpoisitioninguntukmembangun basis data spasial : • No. X, Y, Z, I Dwi W, 2010

  11. 7.1 KoreksidanReduksi Koreksi Data Kedalaman Jikadiperoleh data ukurankedalaman Du makanilaikedalamandefinitif D = Du (K1,K2,...Kn) Dimana (Review Hidrografi I dan II) K1 : Koreksi Draft K2 : Settlemnetadn Squad K3 : KoreksiKecepatan K4 : KoreksiPasut K5 : KoreksiBarcheck Dwi W, 2010

  12. 7.2 IntegrasiPosisiHorisontaldanKedalaman Metode Penentuan Kedalaman Hubungan Sistem Metode Penentuan Posisi Horisontal Data, Koreksi Identifier Data, Koreksi Proses Hitungan Proses Hitungan Korelasi Data Parameter D Ketelitian Penyajian Sebaran Data Peta Kontur Parameter X,Y Ketelitian Dwi W, 2010

  13. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Mencari Perahu yang Dapat disewa Pertimbangkan Size Daya Tampung ? Berapa Sewa/Hari ? Termasuk Nahkoda ? Jenis mesin, BBM ? - - - Dwi W, 2010

  14. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Interaksi dengan Penduduk Setempat - - Dwi W, 2010

  15. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Persiapan Titik Kontrol Per 1 Regu Dwi W, 2010

  16. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Target Bidikan Selalu Bergerak Dwi W, 2010

  17. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Gantian ! : Mekanisme Pengalaman Per Anggota Regu Dwi W, 2010

  18. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Sinkronisasi Data GPS dan Titik Fix Perum di Perahu Dwi W, 2010

  19. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Ketrampilan Membidik Dwi W, 2010

  20. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Lainnnya Dwi W, 2010

  21. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Lainnnya Dwi W, 2010

  22. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Lainnnya Dwi W, 2010

  23. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Lainnnya Dwi W, 2010

  24. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Lainnnya Dwi W, 2010

  25. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Lainnnya Dwi W, 2010

  26. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Lainnnya Dwi W, 2010

  27. PotretKegiatanKemkerAngkatan 2001 Lainnnya Dwi W, 2010

  28. PenutupanKemkerAngkatan 2001 Lainnnya Dwi W, 2010

  29. Kriteria Pemeruman • Standardisasi IHO untuk Survei Hidrografi • Standard User : • Ketentuan Teknis untuk Survei dan Peletakan Pipa dan Kabel Bawah Laut Eka Djunarsjah, 2010

  30. Standardisasi IHO • Perkembangan Standardisasi : • Disesuaikan dengan perkembangan teknologi terbaru, seperti GNSS untuk penentuan posisi teliti dan MBES untuk pengukuran kedalaman dengan cakupan 100 % • Revolusi Standar Ketelitian : • Berbasiskan skala survei (SP-44 Edisi ke-1 Tahun 1968, SP-44 Edisi ke-2 Tahun 1982, dan SP-44 Edisi ke-3 Tahun 1987) • Berbasiskan kedalaman daerah survei (SP-44 Edisi ke-4 Tahun 1998 dan SP-44 Edisi ke-5 Tahun 2008) Eka Djunarsjah, 2010

  31. Standardisasi IHO untuk Posisi Eka Djunarsjah, 2010

  32. Orde Survei Terbaru (Edisi ke-5 Tahun 2008) Eka Djunarsjah, 2010

  33. Standardisasi IHO untuk Kedalaman • Ketelitian Kedalaman : • Berbasiskan skala survei : 1 % kedalaman (d) • Berbasiskan kedalaman : a2 + (b x d)2 • Klasifikasi Orde Ketelitian : • Orde Spesial : a = 0.25 m, b = 0.0075 • Orde 1 a : a = 0.50 m, b = 0.0130 • Orde 1 b : a = 0.50 m, b = 0.0130 • Orde 2 : a = 1.00 m, b = 0.0230 Eka Djunarsjah, 2010

  34. Standar Kerapatan Data (1) • Antisipasi terhadap tuntutan atas kerapatan data yang dibutuhkan bagi penyelidikan bawah laut • Tidak digunakan pada Orde Spesial dan Orde 1a, karena cakupan batimetrinya adalah 100 %, sedangkan Orde 1b dan Orde 2 bergantung pada kedalaman Eka Djunarsjah, 2010

  35. Standar Kerapatan Data (2) Eka Djunarsjah, 2010

  36. Standar Lainnya • Untuk keperluan pendefinisian chart datum dan reduksi kedalaman (hingga kedalaman 200 meter) diperlukan pengamatan pasut minimal 30 hari • Pengkajian kualitas data secara komprehensif dapat dilakukan apabila tersedia metadata yang berisi informasi tentang : kapal, daerah, waktu, peralatan survei, serta prosedur kalibrasi, penentuan kecepatan akustik, metode reduksi pasut, dan estimasi ketelitian data Eka Djunarsjah, 2010

  37. Survei dan Peletakan Pipa dan Kabel • Kriteria Pemeruman untuk Survei berhubungan dengan Perencanaan dan Persiapan Peletakan Pipa dan Kabel Bawah Laut • Kriteria Pemeruman untuk Peletakan berhubungan dengan kegiatan saat Konstruksi atau saat Pemasangan Pipa dan Kabel Bawah Laut Eka Djunarsjah, 2010

  38. Contoh Survei Re-Route Pipa Gas PGN Eka Djunarsjah, 2010

  39. Lokasi Survei Re-Route Eka Djunarsjah, 2010

  40. Lokasi Survei Re-Route (Detail) Eka Djunarsjah, 2010

  41. Ruang Lingkup Survei Re-Route Eka Djunarsjah, 2010

  42. Ruang Lingkup Survei Re-Route (Detail) Eka Djunarsjah, 2010

  43. Ruang Lingkup Survei Re-Route (Detail) Eka Djunarsjah, 2010

  44. Ruang Lingkup Survei Re-Route (Detail) Eka Djunarsjah, 2010

  45. Ruang Lingkup Survei Re-Route (Detail) Eka Djunarsjah, 2010

More Related