1 / 15

SHALAT DI MASJID DENGAN KUBURAN DIBELAKANGNYA, DAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN SUTUR/SITRAH

SHALAT DI MASJID DENGAN KUBURAN DIBELAKANGNYA, DAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN SUTUR/SITRAH. Kami mohon penjelasan tentang hadits-hadits berikut ini , dapatkan dipakai untuk landasan agama mengenai larangan shalat di dalam masjid yang dibelakangnya langsung ada kuburan ?.

thimba
Download Presentation

SHALAT DI MASJID DENGAN KUBURAN DIBELAKANGNYA, DAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN SUTUR/SITRAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SHALAT DI MASJID DENGAN KUBURAN DIBELAKANGNYA, DAN APA YANG DIMAKSUD DENGAN SUTUR/SITRAH

  2. Kamimohonpenjelasantentanghadits-haditsberikutini, dapatkandipakaiuntuklandasan agama mengenailaranganshalatdidalammasjid yang dibelakangnyalangsungadakuburan? • لعن الله اليهود والنصارى اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد قالت فلولا ذاك ابرز قبره غير أنه خشي أن يتخذ مسجدا. [رواه البخاري ومسلم وأحمد]. • لا تصلوا إلى قبر ولا تصلوا على قبر. [رواه الطبراني وهذا حديث صحيح]. • لا تجالسوا على القبور لا تصلوا إليها. [رواه مسلم وأبو داود ووالنسائى والترمذى وأحمد]. • عن أبي جريح أنه قال قلت لعطاء انكره تصلي فى وسط القبور وفى مسجد إلى قبر؟ نعم كان ينهى عن ذلك. [مصنف لعبد الرزاق].

  3. Mengenaihaditspertama, setelahkamilihatpadakitab “MatnulBukhariy” hasyiah as-Sindi, jilid 1 halaman 230, makaadaperbedaanantaralafadzhadits yang saudaratulisdenganlafadzhadits yang terdapatdalamkitabtersebut. Dalamlafadzhadits yang saudaratulisterdapatkata “masaajid” (مساجد), sedangdalamkitabitutertuliskata “masjidan” (مَسْجِدًا). Demikian pula kata “abraza” (ابرز) menurutlafadzhadits yang saudaratulis, sedangdalamkitabitutertulis “la-abrazuu” (لَأَبْرَزُوْا). Agar lebihjelaskamisalinkanhaditsdalamkitabtersebut: • حَدَّثَنَا عُبَيْدِ اللهِ بْنِ مُوْسَى عَنْ شَيْبَانَ عَنْ هِلاَلٍ هُوَ اْلوَزَّانُ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِى مَرَضِهِ الَّذِى مَاتَ فِيْهِ لَعَنَ اللهُ الْيَهُوْدُ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوْا قُبُوْرَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسْجِدًا قَالَتْ وَلَوْلاَ ذَلِكَ لَأَبْرَزُوْا قَبْرَهُ غَيْرَ أَنِّى أَخْشَي أَنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا. [رواه البخاري].

  4. Artinya: “TelahdisampaikankepadakamiolehUbaidillah bin Musa yang diriwayatkandariSyaibandariHilaldiaadalah al-Wazzan(اْلوَزَّانُ) dari ‘UrwahdariAisyahdariNabi saw, beliaubersabdaketikasakit yang beliaumeninggaldalamsakititu: ‘Allah melaknatorangYahudidanNashara yang menjadikankuburnabi-nabimerekasebagaigereja’. Aisyahberkata, dankalautidakdemikiantentulahakanmemunculkankuburbeliau, selainakukhawatirakandijadikanmasjid.” [HR. al-Bukhari]. MenurutYahya bin Ma‘in, IbnuHanbaldanIbnuAdi, semuasanadhaditsdiatasadalahtsiqah. Hanya Muhammad bin Saad yang agakmempersoalkannya. Menurutbeliau, sekalipun Abdullah bin Musa adalahtsiqah, namunkurangjelas (يَتَشَيَّع). Namunbanyakhadits-hadits lain yang menjadisyahidnya. Haditsdiatasmenegaskanbahwa Allah melaknatorang-orang yang menjadikankuburnabi-nabimerekasebagaimasjid. Sebabatau‘illatlaranganitusebagai yang dinyatakanolehAisyahra, dikhawatirkanbahwamasjidituakanmenjadisumbertimbulnyasyirik.

  5. PernyataanAisyahitudikuatkanolehhadits: عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمَّا اُشْتَكَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَتْ بَعْضُ نِسَائِهِ كَنِيْسَةً رَأَيْنَاهَا بِأَرْضِ اْلحَبَشَةِ يُقَالُ لَهَا مَارِيَةُ وَكَانَتْ أُمُّ سَلَمَةَ وَأُمُّ حَبِيْبَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَتَتَا أَرْضَ اْلحَبَشَةِ فَ ذَكَرَتَا مِنْ حُسْنِهَا وَتُصَاوِرَ فِيْهَا فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ أُولَئِكَ إِذَا مَاتَ مِنْهُمْ الرَّجُلُ الصَّالِحُ بَنُوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا ثُمَّ صَوَّرُوْا فِيْهِ تِلْكَ الصُّوْرَةَ أُولَئِكَ شِرَارُ اْلخَلْقِ عِنْدَ اللهِ. [رواه البخاري ومسلم والنسائى].

  6. Artinya: “DiriwayatkandariAisyahra, iaberkata: ‘TatkaladisampaikankepadaNabi saw bahwaisteri-isteribeliaumenyebuttentanggereja; kamimelihatgerejadinegeriHabasyah yang dinamakan Maria. UmmuSalamahdanUmmuHabibahpernahdatangdinegeriHabasyah, makaiamenyebuttentangkebagusannyadangambar-gambar yang adadidalamnya. MakaRasulullah saw mengangkatkepalanyalalubersabda: Mereka (orangNashraniitu) jikadiantaraorang-orangshalehmerekameninggaldunia, merekamembangungerejadiataskuburannya, kemudianmelukispelbagailukisandidalamnya, merekaadalahseburuk-burukmakhluqdisisi Allah’.” [HR. al-Bukhari, Muslim, dan an-Nasaa‘i].

  7. Mengenaihadits no. 2 dan no. 3, jugaterdapatperbedaanlafadzantarahadits yang saudaratulisdenganhadits yang diriwayatkanoleh Muslim. Adaduahadits yang sepertiitu yang diriwayatkanoleh Muslim. Haditsriwayat yang satuberbeda (terbalik) denganhadits yang lain. Untukjelasnyaakankamituliskansebagaiberikut. حَدَّثَنِي عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِى حَدَّثَنَا الْوَلِيْدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ ابْنِ جَابِرٍ عَنْ بُشْرَى بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ وَاثِلَةَ عَنْ أَبِى مَرْثَدٍ الْغَنَوِيّ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تَجْلِسُوْا عَلَى الْقُبُوْرِ وَلاَ تُصَلُّوْا إِلَيْهَا. [رواه مسلم]

  8. Artinya: “Telahmenyampaikankepadaku Ali bin Hujrin as-Sa‘di, telahmenyampaikankepadakami al-Walid bin Muslim yang diriwayatkandariIbnu Jabir dariBusyra bin AbdillahdariWatsilahdari Abu Martsad al-Ghanawi, iaberkata: ‘Rasulullah saw bersabda: Janganlahkamududuk-dudukdiataskuburandanjangan pula shalatmenghadapkepadanya’.” [HR. Muslim]. Semuaperawihaditsdiatasadalahtsiqahkecuali al-Walid bin Muslim. Sekalipuniaadalahtsiqah, namunbanyaktadlis

  9. Matan yang lain ialah: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ تُصَلُّوْا إِلَي الْقُبُوْرِ وَلاَ تَجْلِسُوْا عَلَيْهَا. [رواه مسلم] Artinya: “Nabi saw bersabda: ‘Janganlahkamushalatmenghadapkuburandanjangan pula kamududukdiatasnya.” [HR. Muslim]. HaditsdiatasberasaldariKanaz (كناز), dariWatsilah (واثلة), dariAidzullah (عائذ الله) dariBusyradari Abdurrahman dari Abdullah dari al-Hasan. Semuasanadnyatsiqah. Sebagaimanahaditspertama, makalaranganpadakeduahaditsinijugaada‘illatnya, sebagaimana yang dikhawatirkanAisyahdansebagaimana yang dinyatakanolehRasulullah saw padahaditsdiatas.

  10. Para ulamamemandangnya (dudukdiataskuburandanshalatmenghadapkekuburanitu) sebagailarangan yang hukumnyamakruh, sedangshalatditengahkuburantetapitidakmenghadapkepadanyaadalahmubah. Penetapanhukummakruhsebagaimana yang dinyatakanparaulamadiatascukupberalasan, karenabiladipahamihubunganantarahadits-haditsdiatasmakakekhawatiranAisyahitudalamkaitannyauntukmenutuppintu yang menujuperbuatandosa (saadudz-dzarii‘ah).

  11. Padadasarnyakaummusliminbolehmelaksanakanshalatdanmembangunmasjiddimanasajadiatasbumi Allah ini, selamatempatitusucidantidakakanmenimbulkanbibitkemusyrikansedikitpun, sebagaimana yang telahdilakukanolehorang-orangYahudidanNashrani. Rasulullah saw pernahmelakukanshalatjenazahpadasuatukuburan yang barusajaditimbun,

  12. berdasarkanhadits: حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنِى سُلَيْمَانُ الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَمِعْتُ الشَّعْبِيَّ قَالَ أَخْبَرَنِى مَنْ مَرَّ مَعَ النَّبِيِّ عَلَى قَبْرٍ مَنْبُوْذٍ فَأَمَّهُمْ وَصَلُّوْا خَلْفَهُ قُلْتُ مَنْ حَدَّثَكَ هَذَا يَا أَبَا عَمْرو قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ. [رواه البخاري]. Artinya: “Hajjah bin Minhalmemberitakankepadakami, Syu‘bahmemberitakankepadakami, iaberkataSulaimanasy-Syaibaniberkata: ‘Akumendengarasy-Sya‘biyberkata: Memberitakankepadasayaorang yang lewatbersamaNabi saw padasebuahkuburan yang tepencil, laluNabi saw mengimami (shalat) merekadanmereka pun shalatdibelakangbeliau. Akubertanya: Siapa yang memberitakankepadaengkauwahai Abu ‘Amr, iamenjawab: TelahberkataIbnuAbbas’.” [HR. al-Bukhari].

  13. حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ الرَّبِيْعِ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ نُمَيْرٍ قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ إِدْرِيْسَ عَنِ الشَّيْبَانَ عَنِ الشَّعْبِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَبْرٍ بَعْدَ مَا دُفِنَ فَكَبِّرْ عَلَيْهِ أَرْبَعًا قَالَ الشَّيْبَانُ فَقُلْتُ لِلشَّعْبِيِّ مَنْ حَدَّثَكَ هَذَا قَالَ الثِّقَّةُ عَبْدُ اللهِ بْنُ عَبَّاسٍ هَذَا لَفْظُ حَدِيْثٍ حَسَنٍ. [رواه مسلم]. Artinya: “TelahmenceritakankepadakamiHasan bin Rabi‘ dan Muhammad bin Abdullah bin Numair, keduanyaberkata: ‘Abdullah bin Idristelahmenceritakankepadakamidiriwayatkandariasy-Syaibandariasy-Sya‘bi, bahwasanyaRasulullah saw pernahshalatdiataskuburan yang barusajaditimbun, lalubeliaushalatdiatasnyaempattakbir. Asy-Syaibanberkata: Laluakubertanyakepadaasy-Sya‘bi, siapa yang menceritakankepadaengkauberitaini? Iaberkata: Tsiqah, Abdullah bin Abbas.’ Lafadzhaditsinihasan.” [HR. Muslim].

  14. Padahadits lain diterangkanbahwaNabi Muhammad saw pernahshalatdikuburandantidakditerangkanmacamshalat yang dikerjakanolehbeliau; apakahshalatwajib, shalatsunat, ataushalatjenazah, berdasarkanhadits: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ مُحَمَّدٍ بْنِ عُرْوَةَ السَّامِى حَدَّثَنَا غُنْدَرُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ حَبِيْبِ بْنِ الشَّهِيْدِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَبْرٍ. [رواه مسلم]. Artinya: “Telahmenceritakankepadakami Ibrahim bin Muhammad bin ‘Urwah as-Sami, telahmenceritakankepadakamiGhundar, telahmenceritakankepadakamiSyu‘bahdiriwayatkandariHabib bin asy-SyahiddariTsabitdariAnasra, bahwasanyaNabi saw telahshalatdiatassuatukuburan.” [HR. Muslim].

  15. kesimpulan Dari keterangandiatasdapatdipahamibahwabolehshalatdikuburanselamashalatitudilakukandenganikhlassemata-matamencarikeridlaan Allah SWT, tidakadaunsursyiriksedikitpundidalamnyadantidak pula karenaadapendapatbahwashalatdiataskuburantertentuitulebihbaikdaripadaditempat lain, sepertiuntukmenghormati yang dikuburatauuntukmemintasesuatukepada yang dikubur, atauadaunsuruntukmengkultuskan yang dikuburdansebagainya. Berdasarkanketerangandiatasdapatdiambilkesimpulanbahwatidakdilarangshalatdimasjid yang dibelakangnyalangsungadakuburan. Mengenaihadits no. 4, belumkamitemukansumberdansanadnya. Namundengantigahaditsdiatas, ditambahdenganhadits-hadits yang lain yang maqbul, hukummasalahdiatastelahdapatditetapkan.

More Related