1 / 61

Ekonomi Islam dan Perbankan Syariah

Ekonomi Islam dan Perbankan Syariah. Disampaikan pada : Sosialisasi Perbankan Syariah Rahmat Hotel Gorontalo, 22 September 2011. Oleh : Ismul Fakhri Lubis (Kepala Cabang PT BSM Gorontalo). Definisi Bank menurut UU No 10 Th 1998

thais
Download Presentation

Ekonomi Islam dan Perbankan Syariah

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ekonomi Islam dan Perbankan Syariah Disampaikan pada : Sosialisasi Perbankan Syariah Rahmat Hotel Gorontalo, 22 September 2011 Oleh : Ismul Fakhri Lubis (Kepala Cabang PT BSM Gorontalo)

  2. Definisi Bank menurut UU No 10 Th 1998 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

  3. Definisi Bank Syariah Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang peng-operasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat islam. Atau dengan kata lain suatu sistem perbankan yang dijalankan berdasarkan syariah (hukum) islam.

  4. Transaksi Terlarang TEORI GRADASI DALAM HUKUM ISLAM Haram Makruh Mubah / Halal Sunnah Wajib Syubhat Sebaiknya dihindari

  5. 1. Maisir (Perjudian) UNCERTAINTY IN RESULT OF GAME GAME OF CHANCE GAME OF SKILL NATURAL EVENTS MAISIR HADIAH Definisi :Suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak harus menanggung beban pihak yang lain akibat permainan tersebut. NON-ZERO SUM GAME ZERO SUM GAME 5

  6. 2. Maksiat • Usaha Pornografi • Pornoaksi • Komersialisasi Sex • Panti pijat, amusement • dll

  7. 3. Aniaya (Contoh : Tadlis/penipuan)

  8. 4. Taghrir (Ketidak pastian) Definisi : Transaksi pertukaran yang mengandung ketidakpastian bagi kedua pihak (uncertainty to both parties ). Uncertainty to both parties dalam bahasa fikihnya disebut taghrir (ketidakpastian), dan dapat terjadi dalam 4 (empat) hal, yakni dalam: 1. Kuantitas; 2. Kualitas; 3. Harga; dan 4. Waktu Penyerahan

  9. Taghrir / Ketidakpastian (lanjutan) CONTOH: Jual beli ijon Kuantitas Jual beli anak sapi yang masih dalam perut induknya Kualitas Harga Adanya dua harga dalam satu akad Jual beli onta yang hilang (delivery time tidak pasti bagi kedua pihak ) Waktu

  10. 5. Haram Haram zatnya Haram Selain zatnya Tidak Sahnya Akad HARAM • Terjadi Ta’alluq • Terjadi “2 in 1” • Babi • Khamr • Bangkai • Darah • Tadlis • Taghrir (Gharar) • Riba • Ihtikar • Bay’ Najasy • Maisir • Risywah

  11. 6. Risywah (Suap menyuap) Definisi : Memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan sesuatu yang bukan haknya. Suatu perbuatan baru dapat dikatakan sebagai tindakan risywah (suap-menyuap) jika dilakukan kedua belah pihak secara sukarela. Jika hanya salah satu pihak yang meminta suap dan pihak yang lain tidak rela atau dalam keadaan terpaksa atau hanya untuk memperoleh haknya, maka peristiwa tersebut bukan termasuk kategori risywah, melainkan tindak pemerasan.

  12. 7. Riba • Dalam ilmu fikih, dikenal 3 (tiga) jenis riba, yaitu: • Riba Fadl • Riba Nasiah • Riba Jahiliyah

  13. Riba Fadl Upaya mengambil keuntungan dari pertukaran barang sejenis yang secara kasat mata sama kualitasnya. • Contoh barang tersebut : • Emas • Perak • Gandum • Tepung • Kurma • Garam

  14. Riba Fadl • Timbul akibat pertukaran barang sejenis yang secara kasat mata sama kualitasnya tidak memenuhi kriteria: • sama kualitasnya (mitslan bi mitslin), • sama kuantitasnya (sawa-an bi sawa-in), • sama waktu penyerahannya (yadan bi yadin). Bagaimana dengan pertukaran valas? Karena kualitasnya (daya beli) berbeda maka sawa-an bi sawa-in tidak berlaku namun yadan bi yadin tetap berlaku.

  15. Riba Nasi’ah • Riba Nasi’ah disebut juga Riba Abbas yaitu upaya mengambil keuntungan dari percampuran sumberdaya (kerjasama bisnis) yang tidak memenuhi prinsip: • untung muncul bersama resiko (al-ghunmu bil ghurmi) • hasil usaha muncul bersama biaya (al-kharaj bi adh-dhaman) atau risk & return relationship

  16. Riba Nasi’ah Business / Investment • Possible Outcomes : • Profit • No profit • Loss • Enforced outcome : • Profit Kerja sama bisnis meminta keuntungan pasti

  17. Riba Nasi’ah Jenis Riba ini juga sering terjadi karena memperlakukan natural uncertainty contract menjadi sesuatu yang certain. Natural Uncertainty Contract Certain Riba Nasi’ah

  18. Riba Jahiliyah Riba Jahiliyah adalah upaya mengambil keuntungan dari akad yang bersifat non-profit. Riba Jahiliyah dilarang karena terjadi pelanggaran kaedah. “Kullu Qardin Jarra Manfa’ah Fahuwa Riba” (setiap pinjaman yang mengambil manfaat adalah riba). Memberi pinjaman adalah transaksi kebaikan (tabarru’), sedangkan meminta kompensasi adalah transaksi bisnis (tijarah). Jadi, transaksi yang dari semula diniatkan sebagai transaksi kebaikan tidak boleh dirubah menjadi transaksi yang bermotif bisnis. • Yang termasuk akad non-profit : • meminjamkan harta • meminjamkan tenaga • memberi harta

  19. Tabbaru’ Contract Tijarah Contract Ribh Riba Jahiliyah Keuntungan Keuntungan OK Diperbolehkan karena hakekat dari kontrak tijarah adalah memperoleh keuntungan Dilarang karena merubah kontrak tabarru menjadi kontrak tijarah

  20. Riba Jahiliyah Meminjamkan harta • Possible Outcomes : • No profit (no loss) • Loss • Manipulated outcome : • Profit Meminjamkan onta umur 1 tahun selama 4 bulan. Ketika jatuh tempo, memberi tambahan waktu 4 bulan lagi dengan kembalian onta umur 2 tahun.

  21. Aplikasi akad perbankan syariah

  22. Sistem Operasional Bank Syariah Bank Syariah / UUS Bank Konvensional DPK Pembiayaan DPK Kredit P O O L I N G D A N A GIRO P O O L I N G DANA KREDIT GIRO WADIAH TABUNGAN WADIAH • JUAL BELI • -MURABAHAH • IJARAH TABUNGAN MUDHARABAH DEPOSITO MUDHARABAH TABUNGAN DEPOSITO DANA LAINNYA • BAGI HASIL • -MUDHARABAH • MUSHARAKAH DANA LAINNYA PENEMPATAN SURAT BERHARGA PROFIT (REVENUE) DISTRIBUTION BAGI HASIL BIAYA BUNGA BUNGA MARGIN BUNGA FEE INCOME MUDHARABAH RESTRICTED MUDHARABAH MUQAYYADAH FEE BASED ACTICITIES LAINNYA AKTIVITAS JASA (FEE BASED)

  23. Mekanisme perbankan Syariah sebagai lembaga intermediasi • Jual Beli • Investasi • Titipan • Investasi Bagi hasil / bonus Bagi hasil/keuntungan jual - beli

  24. Aplikasi Akad Syariah Berdasarkan Jenis Transaksi Pembiayaan Pendanaan Jasa-Jasa PRINSIP JUALBELI - Murabahah - Istishna - Salam - Ijarah PRINSIP WADIAH - Giro - Tabungan - Wakalah - Kafalah - Sharf - Qardh - Rahn - Hiwalah PRINSIP MUDHARABAH - Tabungan - Deposito PRINSIP BAGIHASIL - Mudharabah - Musyarakah Kebutuhan Nasabah

  25. Segmentasi Pembiayaan BSM dan Akad Investasi Modal Kerja Project Financing Murabahah Mudharabah Murabahah Istishna Musyarakah Istishna Ijarah Ijarah Pembiayaan Konsumer Produktif UMKM Non UMKM Rumah • Murabahah • Istishna Mobil Murabahah Multijasa Ijarah Pembiayaan Koperasi • Mudharabah wal • murabahah/Ijarah • Wakalah wal • murabahah/Ijarah Kopkar Anggota

  26. Murabahah 4 1 2 Bank Syariah Mandiri NASABAH SUPPLIER 3 Pembiayaan yang menggunakan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati • Keterangan: • Nasabah memesan barang kepada bank • Bank membeli dan membayar barang kepada Supplier • Supplier mengirim barang langsung kepada nasabah • Nasabah membayar kepada bank (tunai atau cicilan

  27. Aplikasi & Contoh Jenis Usaha : Pengolahan Produk Perikanan Kebutuhan : Pembelian mesin pemotong dan oven pengering pembuatan kerupuk udang Skim pembiayaan : Murabahah Misal: Harga mesin dan oven Rp. 1000.000.- Uang nasabah Rp. 300.000,- Kebutuhan pinjaman Rp. 700.000,- Disepakati: keuntungan bank Rp. 140.000,- Hutang nasabah Rp. 840.000,- Jangka waktu 12 x angsuran (12 bulan) angsuran per bulan Rp. 70.000,-

  28. Proses Pertukaran Pembiayaan Jual Beli Salam • Syarat-syarat • Modal harus diketahui • Penerimaan pembayaran salam. • Barang harus spesifik dan dapat diakui sebagai hutang. • Harus bisa diidentifikasikan secara jelas untuk mengurangi kesalahan akibat kurangnyapengetahuan tentang macam barang tersebut, tentang kualifikasi kualitas, serta mengenai jumlahnya. • Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari. • Bolehnya menentukan tanggal waktu di masa yang akan datang untuk menyerahkan barang. • Apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan kesepakatan maka penjual harus mengganti Bank sebagai pembeli Urbun

  29. Skim Pembiayaan Salam Vs Murabahah Rp Rp Rp Rp Rp Rp

  30. Proses Pertukaran Pembiayaan Istishna • Syarat-Syarat • a. Pihak yang berakad ridha /rela dan memiliki Kekuasaan jual beli • b. Objek Barang • Mengenai jenis. Misal berupa mobil, pesawat, dll • Mengenai tipe. Misal berupa mobil kijang, rumah tipe RSS, dll • Mengenai kualitas. • Mengenai kuantitas. Berapa jumla unit atau berat mashnu’, dll • c. Harga • Harus diketahui semua pihak. • Bisa dibayarkan pada waktu akad, secara cicilan, atau ditangguhkan pada waktu tertentu pada masa yang akan datang. Bank sebagai pembeli

  31. Perbandingan Murabahah, Salam, dan Istishna’ barang Murabahah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp barang Salam barang Rp Istishna’ Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 31

  32. Ijarah Keterangan: 1.  Akad sewa Ijarah 2.  Beli Objek sewa. 3.  Kirim dokumen 4. Kirim barang ke nasabah 5.  Pembayaran kewajiban pelunasan/ pembelian 1 Pemilik/Bank(Mu’ajir) Penyewa (Musta’jir) 5 3 2 Supplier Barang/Objek (Ma’jur) 4 Ijarah adalah akad antara bank dengan nasabah untuk menyewa suatu barang/objek sewa milik bank dan bank mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewakan. SKEMA

  33. Mudharabah Pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati SKEMA Bank Syariah Mandiri NASABAH Skill Modal 100% PROYEK Nisbah bagi bank Nisbah bagi nasabah HASIL

  34. Jenis Usaha : Perdagangan ikan asin/ikan olahan berdasarkan SPK (surat perjanjian kontrak) Kebutuhan : Pembelian pasokan ikan sesuai spesifikasi SPK untuk dikirimkan ke pembeli/customer Skim pembiayaan : Mudharabah Misal: Kebutuhan biaya pembelian Rp. 10.000.000.- Perkiraan pendapatan saat barang telah sampai ke customer Rp. 15.000.000,- Jangka waktu pembiayaan : 1 bulan Disepakati: Ekspektasi penerimaan bank 17% p.a Bagi hasil untuk bank : 17% x 10.000.000 x 100% = Rp. 1.700.000,-/th atau (1.700.000/12) = Rp. 141.667/bulan Nisbah bagi hasil bank : 141.667,- x 100% = 0.94 % 15.000.000,- Nisbah bagi hasil nasabah : (100% - 0.94%) = 99.06 % Aplikasi & Contoh

  35. Realisasi saat kontrak berakhir : Pendapatan Rp. 15.000.000,- Bagi hasil untuk bank = 0.94% x Rp. 15.000.000,- Rp. 141.667,- Bagi hasil untuk nasabah 99.06% x Rp. 15.000.000,- Rp. 14.858.333,- Pengembalian pinjaman Rp. 10.000.000,- Keuntungan nasabah selama 1 siklus Rp. 4.858.333,- Lanjutan… Aplikasi & Contoh

  36. Bank Syariah Mandiri NASABAH Modal+Skill Modal Nisbah bagi bank Nisbah bagi nasabah PROYEK HASIL Musyarakah Pengertian: Pembiayaan musyarakah adalah pembiayaan khusus untuk modal kerja, diamana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. SKEMA

  37. Jenis Usaha : Pertanian tanaman jagung Kebutuhan : Perawatan pembesaran selama 1 siklus produksi (3 bulan), digunakan untuk pembelian benih, pupuk dan maintenance Skim pembiayaan : Musyarakah Misal: Kebutuhan biaya Rp. 10.000.000.- Uang nasabah Rp. 3.000.000,- Kebutuhan pinjaman Rp. 7.000.000,- rata-rata pendapatan saat panen Rp. 15.000.000,- Disepakati: Ekspektasi penerimaan bank 17% Bagi hasil untuk bank : (17% x 10.000.000 x 70%) x 3 = 297.500,- 12 Nisbah bagi hasil bank : 297.500,- x 100% = 1.98 % 15.000.000 Nisbah bagi hasil nasabah : (100% - 1.98%) = 98.02 % Aplikasi & Contoh

  38. Realisasi saat panen : Apabila nasabah untung: Pendapatan Rp. 20.000.000,- Bagi hasil untuk bank: 1.98% x Rp. 20.000.000,- = Rp. 396.000,- Bagi hasil untuk nasabah: 98.02% x Rp. 20.000.000,- Rp. 19.604.000,- Pengembalian pinjaman Rp. 7.000.000,- Keuntungan nasabah selama 1 siklus Rp. 12.604.000,- Apabila pendapatan dibawah prediksi: Pendapatan Rp. 12.000.000,- Bagi hasil untuk bank: 1.98% x Rp. 12.000.000,- = Rp. 237.600,- Bagi hasil untuk nasabah: 98.02% x Rp. 12.000.000,- Rp. 11.762.400,- Pengembalian pinjaman Rp. 7.000.000,- Keuntungan nasabah selama 1 siklus Rp. 4.762.400,- Lanjutan… Aplikasi & Contoh

  39. Akad dan Aplikasi Pendanaan Akad Tabarru dan Tijarah Aplikasi • Wadiah adalah titip dana dari shahibul maal. Penerima titipan harus menjaga titipan tersebut dan harus mengembalikan dana titipan tersebut kapan saja shahibul maal menghendaki, terdiri dari: - Wadi’ah yadh Dhamanah apabila pihak penerima titipan diberi kuasa penuh untuk menggunakan dana shahibul mal • - Wadi’ah yadh Amanah apabila pihak penerima titipan tidak diperkenan untuk menggunakan dana shahibul mal Giro Rp, Valas, Tabungan • Qardh adalah akad pinjaman dari Bank (mugridh) kepada pihak tertentu (muqtaridh) yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai pinjaman. Tabungan, Giro • Mudharabah adalah seseorang (shahibul maal) menyerahkan harta kepada orang lain (mudharib) untuk digunakan dalam usaha. Dimana keuntungan atas usaha dibagi antara shahibul maal dan mudharib sesuai kesepakatan diawal (nisbah bagi hasil), terdiri dari: • - Mudharabah Mutlaqah apabila pihak mudharib diberi kuasa penuh untuk menggunakan dana shahibul maal tanpa batasan • - Mudharabah Muqayyadah apabila pihak mudharib diamanahkan shahibul maal untuk menggunakan dana shahibul maal dengan batasan Tabungan, Deposito

  40. Akad dan Aplikasi Jasa Bank Akad Tabarru Aplikasi • Wakalah adalah akad pemberian kuasa dari pemberi kuasa (muwakkil) kepada penerima kuasa (wakil) untuk melaksanakan suatu tugas atas nama pemberi. Transfer, inkaso, L/C, SKBDN, Reksadana, payroll • Qardh adalah akad pinjaman dari Bank (mugridh) kepada pihak tertentu (muqtaridh) yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai pinjaman. Islamic Credit Card • Hawalah adalah akad pemindahan piutang nasabah (muhil) kepada Bank ( muhal’alaih) dari nasabah lain (muhal). Muhil meminta muhal’alaih untuk membayarkan terlebih dahulu piutang yang timbul dari jual beli. Pada saat jatuh tempo muhal akan membayar kepada muhal’alaih. Muhal’alaih memperoleh imbalan sebagai jasa pemindahan Take over kredit • Kafalah adalah pemberian jaminan (makful alaih) yang diberikan satu pihak kepada pihak lain dimana pemberi jaminan (Kafiil) bertanggung jawab atas pembayaran kembali suatu hutang yang menjadi hak penerima jaminan (makful) Bank Garansi • Rahn adalah akad penyerahan barang/harta (marhun) dari nasabah (rahin) kepada Bank (Murtahin) sebagai jaminan sebagian atau seluruh hutang Penggadaian Money Changer • Sharf adalah akad jual beli suatu valuta dengan valuta lain

  41. Ekonomi Islam dan Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

  42. Perbedaan Dasar Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional Ekonomi Islam Ekonomi Konvensional • Tujuan hanya bersifat materi, tujuan jangka pendek berorientasi profit, utilitas, pertumbuhan ekonomi sementara ekonomi dalam pandangan Islam berorientasi kepada ibadah, dan akhirat tanpa mengabaikan akhirat • Tidak ada sekulerisasi antara agama dengan ekonomi. Ekonomi merupakan bagian dari syariah. • Sumber acuan dari ekonomi Islam adalah sumber-sumber hukum Islam seperti Al Quran, Hadits, Ijmak dan Ijtihad • Ekonomi Konvensional berangkat dari masalah kelangkaan sumberdaya yang dihadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas, sementara dalam Islam, sumberdaya tidak terbatas • Dalam ekonomi konvensional, pasar dianggap sebagai instrumen dalam mengalokasikan sumber daya yang paling baik

  43. BANK SYARIAH VSBANK KONVENSIONAL

  44. Bunga Vs Bagi Hasil

  45. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia Periode 1980-an sudah terdapat diskusi-diskusi mengenai bank syariah sebagai pilar ekonomi islam mulai dilakukan Terdapat beberapa uji coba pengelolaan lembaga keuangan berbasis syariah dengan terbentuknya Baitul Tamwil-Salman di Bandung serta Koperasi Ridho Gusti di Jakarta. Prakarsa berdirinya Bank Islam tahun 1990 oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) 18-20 Agustus 1990 dengan menyelenggarakan Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat

  46. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia (Lanjutan) Munas IV MUI 22-25 Agustus 1990 mengamanatkan dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan bank Islam di Indonesia. Dan pada tahun 1992 Bank Muamalat Indonesia resmi beroperasi di Indonesia Di tahun 1999, Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan bank milik pemerintah pertama yang melandaskan operasionalnya pada prinsip syariah. Dalam rangka melancarkan proses konversi tersebut, BSM bekerja sama dengan Tazkia Institute terutama bidang pelatihan dan pendampingan konversi

  47. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia (Lanjutan) Sebagai salah satu bank yang dimiliki oleh Bank Mandiri yang memiliki aset ratusan triliun dan networking yang sangat luas, BSM memiliki beberapa keunggulan komparatif dibanding pendahulunya. Satu perkembangan lain perbankan syariah di Indonesia pasca reformasi adalah diperkenankannya konversi cabang bank umum konvensional menjadi cabang syariah. Sehingga perkembangan bank syariah maupun unit usaha syariah dan BPRS hingga saat ini jumlahnya semakin meningkat.

  48. Kondisi Perbankan Syariah di Indonesia Sumber : Bank Indonesia 2011

  49. Company Profiles

  50. Kepemilikan Nama: PT Bank Syariah Mandiri Pemegang Saham: PT Bank Mandiri Tbk (99,999999%)*; PT Mandiri Sekuritas (0,000001%). Alamat: Gedung Bank Syariah Mandiri Jl. MH Thamrin No. 5 Jakarta 10340 – Indonesia Telepon: (62-21) 2300509, 39839000 (hunting) Faksimil: (62-21) 39832989 (Corporate Secretary) Website: www.syariahmandiri.co.id Tanggal Berdiri: 1 November 1999 Jenis Usaha: Banking (Sharia Principle) Modal Disetor: IDR 1 Triliun Modal Ditempatkan: IDR 658 Miliar **

More Related