1 / 50

EKONOMI ISLAM Sebuah Pengantar

EKONOMI ISLAM Sebuah Pengantar. Syarif As’ad. DEFINISI EKONOMI. CONVENTIONAL. ISLAM. Ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh falah (bahagia dunia – akhirat)

temima
Download Presentation

EKONOMI ISLAM Sebuah Pengantar

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EKONOMI ISLAMSebuah Pengantar Syarif As’ad

  2. DEFINISI EKONOMI CONVENTIONAL ISLAM Ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh falah (bahagia dunia – akhirat) Masalah utama ekonomi adalah kendala perputaran/aliran sumberdaya ekonomi (velocity) Ukuran kesuksesan ekonomi adalah berbasis kolektif Ilmu yang mempelajariprilakumanusiadalammemenuhikebutuhannya yang takterbatasmenggunakanfaktor-faktorproduksi yang terbatas. Masalahutamaekonomiadalahkelangkaan (scarcity) danpilihan (choices) Ukurankesuksesanekonomiadalahberbasisindividu

  3. Capitalism Behavior Self-Interest = Egoism = Utilitarianism = Individualism = Materialism = Rationalism = CAPITALISM

  4. Kevin Charter bunuh diri akibat depresi 3 bulan setelah mengambil foto - foto ini Saat ini ada 40 juta penderita HIV, 824 juta kelaparan, 630 juta gelandangan (MTV’s TVC), dunia tidak bersatu memerangi masalah ini…

  5. Capitalism Behavior Jeremy Bentham (1748-1823) • Rasionalitas berpegang pada prinsip maximizing pleasure minimizing pain • Dengan demikian, asumsi yang digunakan oleh Bentham adalah; • kesenangan yang paling besar adalah yang jumlahnya paling banyak (the greatest happiness of the greatest number). • tindakan yang baik adalah segala tindakan yang mengarahkan manusia menambah jumlah kesenangan, sementara tindakan yang tidak mengarah kepada kesenangan atau yang mengurangi jumlahnya adalah tindakan yang tidak baik.

  6. Capitalism Behavior Adam Smith (1776) • Capitalism is based upon individual self interest and the pursuit of monetary gain • Humans are largely ruled by sentiments, feelings and passions. Theology is not a source of guaranteed truth (spencer j. pack on smith’s view)

  7. Capitalism Behavior Adam Smith (1776) • The capitalist economy is not the result of total conscious planning • Similarly, the moral education and socialization of a human is not the result of total conscious planning. It is the result of the constant feedback of society to the actions of the individual

  8. Capitalism Behavior F.Y Edgeworth(1881) • Egoism merupakan nilai yang konsisten dalam diri setiap manusia yang mempengaruhi setiap keputusan-keputusan hidup, termasuk keputusan ekonomi

  9. self-interests sentiments feelings Human Nature passions Preferensi Interaksi/Mekanisme Ekonomi BangunanEkonomi Urgensi Iman Dalam Perekonomian Islam

  10. Akidah Akhlak Syariah Human Nature IMAN Preferensi Interaksi/Mekanisme Ekonomi BangunanEkonomi Urgensi Iman Dalam Perekonomian Islam

  11. Ruang Lingkup Ekonomi Islam INTERAKSI EKONOMI Iman Prilaku Manusia (Akhlak) Zuhud Ukhuwwah Ekonomi Islam Zakat No Riba Aplikasi Ekonomi (System) No Maysir

  12. AKHLAK DAN EKONOMI • Diduga, angka pengguna diperkirakan mencapai 2–3 juta orang. Jika diasumsikan bahwa setiap pengguna narkoba menghabiskan Rp500 ribu setiap pekan, atau Rp 2 juta sebulan, maka volume transaksi narkoba bisa mencapai Rp 6 triliun sebulan. Dalam setahun bisa mencapai kurang lebih Rp 72 triliun. Fantastis! Sama dengan belanja Indonesia (stimulus fiskal) menghadapi krisis global! • UNDP mengestimasikan tahun 2003 di Indonesia terdapat 190 ribu hingga 270 ribu pekerja seksual komersial yang tiada lain mereka adalah para pelacur dengan 7 hingga 10 juta pelanggan. Artinya setiap pelacur rata-rata melayani 37 pelanggan (rasio maksimum). Jika diasumsikan akhir tahun 2008 tumbuh 20% atau sekitar 324 ribu, dan jika rasio pelacur dan pelanggannya masih sama yaitu 1 banding 37, maka diperkirakan pelanggan pelacuran mencapai 12 juta pelanggan. Dan jika diasumsikan, setiap pelanggan mengeluarkan Rp 1 jt perbulan, maka transaksi pelacuran pertahun mencapai Rp 144 triliun!!!

  13. Duapengeluaraninisenilaidengan: • 46 jembatansuramadu!!! • 3,6 kali belanjaindonesiauntukrakyatmiskinpertahun!!! • Bagaimanadenganjudiataukorupsi?!!!

  14. Ekonomi Ekonomi adalah masalah menjamin berputarnya harta diantara manusia, sehingga manusia dapat memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba Allah untuk mencapai falah di dunia dan akherat (hereafter) Ekonomi adalah aktifitas KOLEKTIF!

  15. USAHA/KERJA PERPUTARAN BARANG & JASA

  16. USAHA/KERJA PERPUTARAN BARANG & JASA SOSIAL/INTERAKSI

  17. JUAL BELI/INVESTASI PERPUTARAN BARANG, JASA & UANG

  18. ZAKAT JUAL BELI/INVESTASI PERPUTARAN BARANG, JASA & UANG

  19. INFAK - SEDEKAH ZAKAT JUAL BELI/INVESTASI PERPUTARAN BARANG, JASA & UANG

  20. WAKAF INFAK - SEDEKAH ZAKAT JUAL BELI/INVESTASI PERPUTARAN BARANG, JASA & UANG

  21. Iman dan Kepuasan: Prilaku Ekonomi G BN Where: Y = Good Deeds/amal shaleh X = Goods & Services BN = Basic Needs G2 G1 M1 Prinsip prilaku: “manusia yang terbaik diantara kalian adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lain…” (HR Bukhari dan Muslim) “Orang-orang kaya telah meraih pahala (yang banyak)…” (HR Bukhari dan Muslim) B I1 0 X Co=X0 X1

  22. Iman dan Kepuasan G BN Keimanan puncak kepuasan mendekati titik M = BN G1 M1 B I1 0 X Co=X0 X1

  23. Iman dan Kepuasan G BN G2 Pendapatan naik M2 G1 M1 B I1 0 X X0 X1 X2

  24. Iman dan Kepuasan G BN G2 Pendapatan naik, titik kepuasan meningkat dengan amal shaleh cenderung tetap (konsumsi barang meningkat) M2 G1 M1 B C I1 I2 0 X X0 X1 X2

  25. G=Amal Shaleh BN=Basic Need G2 Keimanan yang meningkat akan mendorong titik kepuasan mendekati titik M = BN M2 C G1 M1 I2 B C I1 I2 0 X=Konsumsi X0 X1 X2 Iman dan Kepuasan

  26. Zakat dalam Perekonomian P So 1 2 S1 P2 P1/P3 D1 D0 0 Q Q1 Q2 Q3

  27. Y = Ci + Ck + I + G + (X – M) Y = b(Y-Zi-Kh-Jz) + (Z+Kh+Jz) + I + G + (X – M) Y = b(Y-Zi-Kh-Jz) + (Z+Kh+Jz) + I + G + (X – M) Denganasumsi: Y = bY – b(Z-Kh-Jz) + (Z+Kh+Jz) + I + G + (X – M) Y = bY – bZ – bKh – bJz + Z + Kh + Jz + I + G + (Nx) Y = bY + Z – bZ + Kh – bKh + Jz – bJz + I + G + Nx Y = bY + (1 – b)Z + (1 – b)Kh + (1 – b)Jz + I + G + Nx Y = bY + (1 – b) (Z + Kh + Jz) + I G + Nx Y – bY = (1 – b) (Z + Kh + Jz) + I G + Nx Y = (1 – b) (Z + Kh + Jz) + I G + Nx (1 – b) 0 > b > 1, maka: Z  Y Y = C + G + I + (X - M)C = Ci + CkCi = bYd (konsumsi muzakki)Yd = Y – Zi – Kh – Jz Kh = Kharaj = semacam zakat pertanianbagi non-muslimJz = Jizyah semacam zakat penghasilanbagi non muslimCk = Z+Kh+Jz (konsumsi mustahik) ZAKAT DALAM MAKROEKONOMI

  28. P muzakki mustahik S1 S1 S2 S2 Pk Pz Pe D2 D2 D1 D1 Q Q ∆Qk ∆Qz ∆Qk > ∆Qz Keterkaitan Muzakki & Mustahik Kenaikan M (income)  D mustahik naik lebih besar daripada muzakki

  29. RealSector DSU/mustahik SSU/muzakki Barang & jasa

  30. RealSector MonetarySector DSU/mustahik bunga SSU/muzakki Barang & jasa

  31. RealSector MonetarySector DSU/mustahik spekulasi bunga SSU/muzakki Barang & jasa

  32. MonetarySector RealSector DSU/mustahik judi spekulasi bunga SSU/muzakki Barang & jasa

  33. MonetarySector RealSector DSU/mustahik korupsi judi spekulasi bunga SSU/muzakki Barang & jasa

  34. Perputaran Barang & Jasa (Produktif) Aktifitas ekonomi non-produktif membuat perputaran barang dan jasa semakin hari semakin kerdil Aktifitas Keuangan (Non-Produktif) ECONOMIC CONSEQUENCES ISLAM CONVENTIONAL

  35. Corak Ekonomi Kontemporer BUNGA Uang Sebagai Alat Tukar Uang Sebagai Komoditi Pasar Moneter: Uang, Modal, Obligasi, Derivative Kredit & Spekulasi Corak Ekonomi Modern: Dikotomi Riil dan Moneter

  36. Taking or Doing Riba & Speculation Compressing Economic Growth Money Concentration & Creation Inflation Shrinking the Real Sector Skema Implikasi Dalam teori konvensional, diyakini bahwa konsentrasi uang terjadi dalam rangka kebijakan moneter yang bersifat diskresi dari suatu otoritas, dimana konsentrasi/penarikan uang beredar tersebut dimaksudkan untuk mengendalikan/menurunkan inflasi melalui penekanan demand: Ms turun  D turun  inflasi turun Hal ini terjadi berdasarkan analisa dari sudut pandang demand.

  37. Fakta Implikasi Riba • Volume transaksi yang terjadi di pasar uang (currency speculation dan derivative market) dunia berjumlah US$ 1.5 trillion hanya dalam sehari, sedangkan volume transaksi yang terjadi pada perdagangan dunia di sektor real hanya US$ 6 trillion setiap tahun. • Sepanjang abad 20, (Roy Davies dan Glyn Davies (1996) dalam buku mereka a history of money from ancient times to the present day), telah terjadi lebih dari 20 krisis (kesemuanya merupakan krisis sektor keuangan). • Kekuatan berupa voting powers negara-negara maju atas kebijakan yang ada dalam institusi keuangan dunia adalah sebagai berikut: 24% di WTO, 48% di IDB, 60% di ADB, 61% di WB dan 62% di IMF. • Hutang negara berkembang lebih dari tiga trillion US dollars dan masih terus tumbuh. Hasilnya adalah setiap laki-laki, wanita, anak-anak di negara berkembang (80% dari populasi dunia) memiliki hutang $ 600, dimana pendapatan rata-rata pada negara yang paling miskin kurang dari satu dollar perhari.

  38. Taking or Doing Share Base Investment Economic Growth Wealth & Income Distribution Productivity & Opportunity Growing the Real Sector Skema Implikasi

  39. Kronologi Krisis Keuangan Dunia

  40. Kronologi Krisis Keuangan Dunia 2

  41. Kronologi Krisis Keuangan Dunia 3

  42. Kronologi Krisis Keuangan Dunia 4

  43. Kronologi Krisis Keuangan Dunia 5

  44. Kronologi Krisis Keuangan Dunia 6

  45. Social & Public Sector Output Production Posibility Social Indifference Curve Private Sector Output A Theory of Fiscal Policy Public + Social Sectors Social Sector Public Sector

  46. PEMBANGUNAN INDONESIA • Visi Pembangunan • National Heritage • Pro-Growth • Pro-Job • Pro-Poor • Bangsa yang ramah • Sopan Santun • Pekerja Keras • Gotong Royong

  47. TANTANGAN • Unemployment Rate yang belummencapai target • Kesenjangan Ekonomi (Wealth & Income Disparity) • Lack of Ethics & Moral • Lack of Knowledge Based Management • More Volatile Externalities • Optimizing Natural Resources • Optimizing Huge Domestic Market Potential

  48. KONTRIBUSI EKONOMI SYARIAH PADA PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA RPJP 2025 RPJM KONTRIBUSI EKONOMI SYARIAH (i) penanggulangan kemiskinan, Terbangunnya Sistem dalam Sektor Sosial Syariah (Islamic Social Sector) (iv) revitalitas pertanian, Terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh dimana pertanian dan pertambangan menjadi motor ekonomi dan jasa menjadi perekat ketahanan ekonomi, Tercapainya pendapatan per kapita USD 6.000 pada tahun 2025 dan jumlah penduduk miskin tidak lebih dari 5%, Kemandirian pangan (v) pemberdayaan koperasi dan UMKM, (viii) perbaikan iklim ketenagakerjaan dan (vi) peningkatan pengelolaan BUMN, Perluasan Jaringan Perdagangan yang secara intensif meliputi juga Negara-Negara Muslim (ii) peningkatan investasi dan ekspor non migas, (iii) peningkatan daya saing industri manufaktur, Terbangunnya Sistem Pendidikan yang memadukan ilmu dan moral (Islam) (vii) peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Terbangunnya Sistem Keuangan Syariah Indonesia (ix) pemantapan stabilitas ekonomi makro

  49. KONTRIBUSI EKONOMI SYARIAH PADA PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA KONTRIBUSI EKONOMI SYARIAH URGENT & IMPORTANCE PROGRAMS Amandemen UU No. 38/1999 tentang Pengelolaan Zakat Terbangunnya Sistem dalam Sektor Sosial Syariah (Islamic Social Sector) Revitalisasi Fungsi Baznas sebagai regulator RUU/UU tentang Pengaturan LKMS Integrasi program UMK antara Lembaga Pengelola ZISW & LKMS Kebijakan UMR = Distribusi Zakat bagi Mustahik Perluasan Jaringan Perdagangan yang secara intensif meliputi juga Negara-Negara Muslim Kerjasama perdagangan dan investasi Terbangunnya Sistem Pendidikan yang memadukan ilmu dan moral (Islam) Sinergi otoritas pendidikan (Depag & Diknas) Pembukaan Program Studi Ekonomi Syariah di Perguruan Tinggi Negeri Tersusun & Teraplikasinya Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia; termasuk didalamnya Sistem Keuangan Syariah Indonesia Terbangunnya Sistem Keuangan Syariah Indonesia Perbankan Syariah sebagai salah satu pilar sistem keuangan Indonesia Sistem Perpajakan yang kondusif Terbentuknya Bank Syariah BUMN Pengelolaan Dana Haji & ZISWaf oleh Bank Syariah RUU/UU atau Landasan Hukum pad Aplikasi Lembaga Keuangan Syariah

More Related