1 / 83

Tumor ganas tulang

Tumor ganas tulang . Sylvia Rachman . Membedakan tumor ganas & jinak. Destruksi korteks Reaksi periosteal Orientasi / aksis lesi Zona transisi. Destruksi korteks. Kortikal diganti oleh : fibrous chondroid lesi tulang rawan. Zona Transisi. zona transisi sempit: jinak

teleri
Download Presentation

Tumor ganas tulang

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tumor ganas tulang Sylvia Rachman

  2. Membedakan tumor ganas & jinak • Destruksi korteks • Reaksi periosteal • Orientasi / aksis lesi • Zona transisi

  3. Destruksi korteks Kortikal diganti oleh : • fibrous • chondroid • lesi tulang rawan

  4. Zona Transisi • zona transisi sempit: jinak • zona transisi luas: ganas/agresif • zona sclerotik: jinak

  5. Zona transisi • Zona transisi sempit • batas yang tajam dan well-defined dan merupakan sebuah tanda pertumbuhan yang lambat. • Zona transisi lebar • batas yang ill-defined dengan zona transisi yang luas merupakan sebuah tanda pertumbuhan yang agresif.

  6. Reaksi periosteal: • Sun ray appearance • Lamelar • Seperti renda / irreguler.

  7. Jenis-jenis Reaksi Periosteal

  8. Foto polos • Foto polos tulang memberikan gambaran tentang: • Lokasi lesi • Soliter atau multiple • Jenis tulang yang terkena • Sifat-sifat tumor • Batas • Uniform atau bervariasi,menyebabkandestruksi,memberikan reaksi pada periosteum, jaringan lunak di sekitarnya terinfiltrasi. • Sifat lesi

  9. Tulang • Tumor ganas primer: 30% • Tumor ganas tulang sekunder: 70 %

  10. Lokasi Tumor Tulang Potongan Longitudinal

  11. Pola destruksi tulang • Geografik • Batas yang tegas dan tajam.Proses yang kurang agresif, pertumbuhan yang lebih lambat, dan jinak. Zona transisi sempit. • Moth-eaten • Batas compang-camping. Pertumbuhan yang cepat. Probabilitas tinggi malignansi. • Permeatif • Lesi Ill-defined dengan gambaran ‘worm-holes’. Menyebar melewati sumsum tulang. Zona transisi lebar. Lesi agresif keganasan round cell.

  12. Umur • 1-30 th: • Ewing Sarcoma • Osteosarcoma • 30-40 th: • Fibrosarcoma dan malignant fibrous histiocytoma • Giant cell tumor ganas • Reticulum cell sarcoma • Parosteal sarcoma

  13.  > 40 th: • Metastase • Myeloma • Chondrosarcoma

  14. Osteosarkoma • Urutan ke-2 tumor tulang ganas primer • Frekuensi 2 kali chondrosarcoma dan 3 kali Ewing sarcoma • 75 % timbul pada usia 10-25 th dengan perbandingan pria - wanita 2:1 • Gejala pembengkakan dan nyeri • Metafise femur distal, tibia proximal dan humerus proximal

  15. 3,5 – 7% terjadi di vertebra, 5% sclerotic, 25% litik, 25% campuran • Metastase ke paru • Metastase ke tulang dapat terjadi, jarang bila dibandingkan Ewing sarcoma Gambaran radiologi: • Lesi permeatif tulang panjang bagian metafise • Reaksi periosteal: sun ray, segitiga Codman • Pembengkakan jaringan lunak sekitar lesi

  16. Reaksi periosteal perpendicular. (a) Diagram menunjukkan reaksi periosteal terspikulasi atau hair-on-end (panah). (b). Diagram menunjukkan reaksi periosteal radial atau sunburst (panah). (c) Radiograf anteroposterior pada pasien dengan osteosarcoma yang menunjukkan reaksi periosteal perpendicular pada bagian proksimal femur

  17. Segitiga Codman. (a) Diagram menunjukkan peninggian periosteum (panah) membentuk sudut dengan korteks. (b) Radiograf lateral pada pasien dengan osteosarcoma yang menunjukkan peniggian periosteum yang membentuk segitiga Codman (panah panjang). Perhatikan pembentukan tulang baru yang diinduksi tumor

  18. Ewing Sarkoma • Sinonim : • Endothelioma tulang • Endothelial myeloma •  Insiden: • 7 % dari seluruh tumor tulang primer. • Nomor 4 tersering (setelah myeloma, osteosarcoma, chondro sarcoma) • Usia: 10 - 25 th, jarang dibawah 5 th dan diatas 30 th

  19. Perbandingan pria dan wanita 2 : 1 • Rasa nyeri dan bengkak daerah lesi • Mirip proses peradangan (anemia, leukositosis, LED meningkat) • Tulang panjang dari ekstremitas bawah (femur, tibia, tibula) Gambaran radiologi: • Lesi permeatif di diafise • Reaksi periost onion skin • Fraktur patologis 5 % • Tumor tulang yang sering metastase ke tulang dibandingkan tumor tulang lain

  20. Fibro Sarkoma • Usia: 30 – 50 th • Lokasi: femur, tibia (50%) humerus (metafise) • Lesi: medulare (sentral), periosteal • Insiden: 2% seluruh tumor tulang ganas • Gejala: bengkak, nyeri, 1/3 kasus dengan fraktur patologi, dapat terjadi sequestrasi

  21. Radiologik • Lesi destruksi medular (litik) eksentris • Pembengkakan jaringan lunak lebih hebat dari tulang • Segitiga Codman bisa terjadi tapi jarang • Menjalar ke sistem limfatik

  22. Narrow zone of transition: NOF, SBC and ABC

  23. Giant Cell Tumor • 80% jinak, 20% ganas • Sinonim: osteoclastoma • Insiden: 5 – 8% tumor tulang ganas, 15% tumor tulang jinak • Jinak predominant untuk wanita, ganas biasanya laki – laki • Usia: 20 – 40 th • Rasa nyeri dan gangguan gerak sendi • Femur distal, tibia proksimal, radius distal, humerus proksimal (os sacrum 8%)

  24. Radiologik • Lesi di metafise meluas kearah subartikuler pada epifise sudah menutup • Lesi lusen eksentris • Sifat ekspansif dengan soap bubble appearance • Kadang–kadang sulit membedakan antara jinak dan ganas

  25. Parosteal Sarkoma • Tumbuh sangat lambat (beda dengan sentral osteo sa) • Usia: 30 – 40 / 50 th Radiologik • Sangat radioopak, homogen, juxtacortical • Sering di fossa poplitea femur

  26. Reticulum Cell Sarcoma(Non Hodgkin’s Lymphoma Tulang) • 3 – 5% seluruh tumor tulang ganas • Usia: 20 / 30 – 40 th • Laki – laki lebih tinggi (2 : 1) • Rasa nyeri intermitens • 50% di os telah mengeluh selama 1 th • Lokasi: femur, tibia, humerus

  27. Radiologik • Destruksi meduler permeatif di diafise – metafise • Reaksi periosteal laminer minimal • Timbul massa jaringan lunak batas tegas

  28. Multiple Myeloma • Paling sering diantara tumor tulang ganas • 75%, usia antara 50 – 70 th, laki – laki lebih tinggi 2 : 1 • Rasa nyeri, dapat dihilangkan dengan istirahat • Lokasi: vertebra, calvarium, iga, scapula • Fraktur patologi sering terjadi

  29. Radiologik • Bone scan  lesi “cold area” • Osteoporosis • Punched out lesion • Vertebra plana • Rain drop skull

  30. Chondrosarcoma • Nomor 3 tersering di tumor tulang ganas • Usia: 40 – 60 th, laki – laki lebih sering 2:1 • Rasa nyeri, dengan pembengkakan • Rasa nyeri hebat setelah terjadi fraktur patologis • Lokasi: pelvis, femur proksimal, humerus, iga, scapula, sternum cranio facial, tibia proksimal, femur distal

  31. Radiologik • Lesi lusen, bulat atau oval, batas tidak jelas • Lesi di metafise atau diafise • Endosteal scalloping • Popcorn kalsifikasi • Metastase biasa ke tulang

More Related