1 / 114

ENGINE CONTROL

ENGINE CONTROL. Kontrol Komputer atas motor Bensin. Garis Besar Sistem Kontrol motor. Kontrol Komputer atas motor Bensin motor bensin menghasilkan tenaga melalui ledakan campuran bensin dan udara. Tiga elemen penting agar motor bensin menghasilkan tenaga:

teenie
Download Presentation

ENGINE CONTROL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ENGINE CONTROL

  2. Kontrol Komputer atas motor Bensin Garis Besar Sistem Kontrol motor Kontrol Komputer atas motor Bensinmotor bensin menghasilkan tenaga melalui ledakan campuran bensin dan udara. Tiga elemen penting agar motor bensin menghasilkan tenaga: 1. Campuran udara-bahan bakar yang baik 2. Kompresi yang baik 3. Loncatan api (spark) yang baik Untuk mendapatkan ketiga elemen ini secara simultan, perlu dilakukan kontrol secara tepat terhadap formasi campuran udara-bensin dan waktu loncatan api. Sebelum tahun 1981, satu-satunya sistem kontrol motor yang ada adalah EFI (Electronic Fuel Injection), yang menggunakan komputer untuk mengontrol volume injeksi bahan bakar. Selain EFI, sekarang terdapat sistem-sistem kontrol komputer lain, termasuk ESA (Electronic Spark Advance), ISC (Idle Speed Control), sistem diagnostik, dll. REFERENSI:Toyota menggunakan sistem kontrol komputer yang disebut TCCS (Toyota Computer-Controlled System) untuk secara optimal mengontrol injeksi bahan bakar, waktu pengapian, drive train, sistem rem, dan sistem lain sesuai dengan kondisi pemakaian motor dan kendaraan. Tiga elemen penting motor bensin 1. Campuran udara-bahan bakar yang baik 2. Kompresi yang baik 3. Loncatan api (spark) yang baik

  3. Proses dari Kontrol Komputer Garis Besar Sistem Kontrol motor Proses dari Kontrol Komputer Agar komputer bekerja dengan baik, diperlukan sistem yang komprehensif yang terdiri dari berbagai alat-alat input dan output. Pada mobil, sensor-sensor seperti water temperature sensor atau air flow meter berhubungan dengan alat input. Dan aktuator semacam injektor atau igniter berhubungan dengan alat output. Di Toyota, komputer yang mengontrol sebuah sistem disebut ECU (Electronic Control Unit). Komputer yang mengontrol motor disebut ECU motor (atau ECM*: Engine Control Module). Sensor, aktuator, ECU motor dihubungkan dengan wiring harness. Hanya setelah ECU motor memproses sinyal input dari sensor dan output mengontrol sinyal ke aktuator, seluruh sistem dapat beroperasi sebagai sistem kontrol komputer. *ECM adalah istilah SAE (Society of Automotive Engineers) . Sensor Atuator Wire harness

  4. Garis besar Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) Garis Besar Sistem Kontrol motor Garis Besar Sistem EFI (Electronic Fuel Injection) Sistem EFI menggunakan beragam sensor untuk mendeteksi kondisi kerja motor dan kendaraan. Sesuai dengan sinyal dari sensor-sensor ini, ECU mengkalkulasikan volume injeksi bahan bakar yang optimal dan mengoperasikan injektor untuk menginjeksikan volume bahan bakar yang cukup. Selama berkendara dengan normal, ECU motor menentukan volume injeksi bahan bakar untuk mencapai rasio teoritis udara-bahan bakar, untuk memastikan tenaga, konsumsi bahan bakar, dan level gas buangan yang baik secara simultan. Pada saat lain, seperti selama pemanasan motor, akselerasi, deselerasi, atau membawa beban berat, ECU motor mendeteksi kondisi-kondisi tersebut dengan berbagai sensor dan mengatur volume injeksi bahan bakar untuk menjamin campuran udara-bahan bakar yang optimal sepanjang waktu. Starting danwarm-up Pengemudian constant-speed Pengemudian beban berat

  5. Garis besar Sistem ESA (Electronic Spark Advance) Garis Besar Sistem Kontrol motor Garis Besar Sistem ESA (Electronic Spark Advance) Sistem ESA mendeteksi kondisi motor berdasarkan sinyal yang diberikan bebagai sensor, dan mengontrol busi untuk menghasilkan loncatan api pada waktu yang tepat. Berdasarkan putaran dan beban motor, ESA secara tepat mengontrol waktu pengapian agar motor dapat menghasilkan tenaga yang lebih baik, memurnikan gas buangan, dan mencegah ketukan dengan cara yang efektif. Supercharger

  6. Garis besar Sistem ISC (Idle Speed Control) Garis Besar Sistem Kontrol motor Garis Besar Sistem ISC (Idle Speed Control)Sistem ISC mengontrol idle speed agar selalu cocok di berbagai kondisi (pemanasan, beban listrik, dll.). Untuk meminimalisir konsumsi bahan bakar dan suara, motor harus bekerja pada kecepatan serendah mungkin dan menjaga kondisi idling yang stabil. Dan lagi, idle speed harus ditingkatkan untuk menjamin pemanasan yang memadai saat motor dingin atau AC sedang digunakan. Fast idle Kecepatan motor Idle-up Idle setelah warm-up START

  7. Garis besar Sistem Diagnostik Garis Besar Sistem Kontrol motor Garis Besar Sistem Diagnostik motor ECU memiliki sistem diagnostik. ECU secara konstan memonitor sinyal-sinyal yang di-input oleh berbagai sensor. Bila ECU mendeteksi kerusakan pada sinyal input, ECU merekam kerusakan dalam bentuk DTCs (Diagnostic Trouble Codes) dan menyalakan MIL (Malfunction Indicator Lamp). Bila perlu, ECU dapat meng-output DTCs dengan menyalakan MIL atau menampilkan DTCs atau data lain pada layar tester genggam. Fungsi diagnostik yang meng-output DTCs dan data kerusakan pada tester genggam adalah bentuk sistem elektronik yang canggih dan rumit. Karena sebuah sistem diagnostik harus menuruti peraturan yang berlaku di suatu negara, isinya pun berbeda sesuai negaranya. CHECK

  8. Deskripsi Deskripsi DeskripsiSistem kontrol motor terdiri dari tiga grup, termasuk sensor-sensor (dan sinyal output sensor), ECU motor, dan aktuator. Bab ini menjelaskan tentang sensor (sinyal), rangkaian daya dan rangkaian ground, dan tegangan-tegangan terminal sensor.Fungsi-fungsi ECU motor dibedakan menjadi kontrol EFI, kontrol ESA, kontrol ISC, fungsi diagnosis, fungsi fail-safe dan backup, dan fungsi-fungsi lain. Fungsi-fungsi ini dan fungsi-fungsi aktuator dijelaskan dalam bab yang berbeda. Sensor Actuator Sensor Actuator ECU motor Sensor Actuator ECU motor ESA ISC EFI Other function Fail-safe & backup Diagnosis Other function

  9. Pengetahuan Awal Rangkaian Daya 1.Kontrol oleh ignition switch2.Kontrol oleh ECU motor Rangkaian Daya Rangkaian daya adalah rangkaian listrik yang mensuplai daya ke ECU motor. Rangkaian ini termasuk ignition switch, relay utama EFI. dll.Rangkaian daya yang digunakan kendaraan terdiri dari dua tipe berikut. Engine ECU BATT EFI +B Ignitionswitch +B1* E1 EFI main relay Hanya beberapa model

  10. Pengetahuan Awal Rangkaian Daya 1.Kontrol oleh ignition switch Rangkaian Daya1.Kontrol oleh ignition switchSebagaimana tampak pada gambar, diagram menunjukkan tipe dimana relay utama EFI dioperasikan langsung dari ignition switch.Pada saat ignition switch dinyalakan, arus mengalir ke kumparan relay utama EFI, dan menutup kontak. Ini akan mensuplai daya ke terminal-terminal +B dan +B1 dari ECU motor.Tegangan batere selalu disuplai ke terminal BATT dari ECU motor untuk mencegah kode diagnostik dan data lain dalam memori terhapus ketika ignition switch dimatikan. Engine ECU BATT EFI Ignitionswitch +B +B1* EFI main relay E1 * Some models only

  11. Pengetahuan Awal Rangkaian Daya 2.Kontrol oleh motor ECU 2.Kontrol oleh motor ECU Rangkaian daya pada gambar adalah tipe dimana operasi relay utama EFI dikontrol oleh motor ECU.Untuk tipe ini, daya harus disuplai ke ECU motor beberapa detik setelah ignition switch dimatikan. Karenanya, ON dan OFF dari relay utama EFI dikontrol oleh motor ECU. Ketika ignition switch diset ke ON, tegangan batere disuplai ke terminal IGSW dari motor ECU,dan rangkaian kontrol relay utama EFI pada ECU motor mengirimkan sinyal ke terminal M-REL dari ECU, dan menyalakan relay utama EFI. Sinyal ini menyebabkan arus mengalir ke kumparan, menutup kontak relay utama EFI dan mensuplai daya ke terminal +B dari motor ECU.Tegangan batere selalu disuplai ke terminal BATT dengan alasan yang sama untuk tipe yang dikontrol ignition switch.Selain itu, beberapa model mengikutsertakan relay khusus untuk sensor rasio udara-bahan bakar rangkaian pemanas, yang membutuhkan arus dalam jumlah besar. REFERENSI: Pada model-model dimana ECU motor mengontrol sistem engine immobiliser, relay utama EFI juga dikontrol dengan sinyal switch peringatan membuka kunci (key unlock warning switch). Ignitionswitch ECU motor IGSW BATT EFI +B M-REL A/F HTR relay E1 EFI main relay Key unlock warning switch rasio udara-bahan bakar sensors

  12. Pengetahuan Awal Rangkaian Ground 1.Ground untuk operasi ECU motor (E1)2.Ground-ground sensor (E2, E21)3.Ground-ground untuk operasi aktuator (E01, E02) Rangkaian GroundECU motor memiliki rangkaian ground dasar berikut ini. 1.Ground untuk operasi ECU motor (E1)Terminal E1 adalah terminal ground unit ECU motor, dan biasanya terkoneksi tertutup ke ruang intake udara motor. 2.Ground-ground sensor (E2, E21)Terminal-terminal E2 dan E21 adalah terminal-terminal ground sensor, dan mereka terkoneksi ke terminal E1 dari ECU motor.Mereka mencegah sensor dari mendeteksi nilai tegangan yang salah dengan cara menjaga potensial ground sensor dan potensial ground ECU motor pada level yang sama. 3.Ground-ground untuk operasi aktuator (E01, E02)Terminal-terminal E01 dan E02 adalah terminal-terminal ground aktuator, misalnya untuk aktuator, katup ISC, dan heater sensor rasio udara-bahan bakar, dan, seperti dengan terminal E1, mereka terkoneksi tertutup ke ruang intake udara motor. ECU motor Sensors Actuators +B E2 E21 +B E1 E01 E02 Air intake chamber

  13. Pengetahuan Awal Tegangan Terminal Sensor Tegangan Terminal Sensor Sensor mengkonversikan berbagai informasi menjadi perubahan tegangan yang dapat dideteksi oleh ECU motor. Ada banyak tipe sinyal sensor, tetapi ada lima tipe metode utama untuk mengkonversikan informasi menjadi tegangan. Dengan memahami karakteristik tipe-tipe ini, kita dapat menentukan selama pengukuran apakah tegangan terminal benar atau tidak. ECU BATT Constant-voltage circuit +B sensor posisi throttle 5V 5V VC 0-5V Microprocessor E2 E1

  14. Pengetahuan Awal Tegangan Terminal Sensor • Tegangan Terminal Sensor • Menggunakan tegangan VC (VTA, PIM)Tegangan konstan 5 V (tegangan 5 V) untuk mengoperasikan mikroprosesor diciptakan di dalam ECU motor oleh tegangan batere. Tegangan konstan ini, yang disuplai sebagai sumber daya sensor, adalah tegangan terminal VC.Pada sensor tipe ini, tegangan (5 V) diberikan di antara terminal-terminal VC dan E2 dari rangkaian tegangan konstan pada ECU motor sebagaimana terlihat pada gambar. Kemudian, sensor ini menggantikan bukaan throttle valve yang terdeteksi atau tegangan intake manifold untuk perubahan tegangan antara 0 dan 5 V agar dapat meng-output. • PETUNJUK SERVIS: • Apabila rangkaian tegangan konstan rusak atau terjadi arus pendek pada rangkaian VC, suplai daya ke mikroprosesor akan diputus, menyebabkan ECU motor berhenti berfungsi dan motor berhenti. ECU BATT Constant-voltage circuit +B sensor posisi throttle 5V 5V VC 0-5V Microprocessor E2 E1

  15. Pengetahuan Awal Tegangan Terminal Sensor 2. Using a thermistor (THW, THA)‏ Tegangan Terminal Sensor 2. Menggunakan thermistor (THW, THA)Nilai resistansi thermistor berubah sesuai dengan suhu. Karenanya, thermistor digunakan pada alat-alat seperti water temperature sensor dan intake air temperature sensor, untuk mendeteksi perubahan suhu.Sebagaimana tampak dalam gambar, tegangan disuplai ke thermistor sensor dari rangkaian tegangan konstan (5 V) pada ECU motor melalui resistor R. Properti thermistor digunakan oleh ECU motor untuk medeteksi suhu dengan menggunakan perubahan tegangan pada titik A pada gambar.Ketika thermistor atau rangkaian wire harness terbuka, tegangan pada titik A menjadi 5 V, dan ketika terjadi arus pendek dari titik A ke sensor, tegangan menjadi 0 V. Dan, ECU motor akan mendeteksi kerusakan dengan menggunakan fungsi diagnosis. ECU 5V Constant-voltage circuit R A Microprocessor Sensor (Thermistor)‏ E2 E1

  16. Pengetahuan Awal Tegangan Terminal Sensor Tegangan Terminal Sensor 3. Menggunakan tegangan ON/OFF(1)Peralatan yang menggunakan switch (IDL, NSW)Saat tegangan diset ON dan OFF, sensor akan mendeteksi kondisi switch ON/OFF.Tegangan 5 V diberikan ke switch oleh ECU motor. Tegangan terminal ECU motor adalah 5 V saat switch OFF, dan 0 V saat switch ON.ECU motor menggunakan perubahan pada tegangan ini untuk mendeteksi kondisi sensor.Sebagai tambahan, beberapa peralatan menggunakan batere 12 V. ECU 5V Constant-voltage circuit Sensors (Transistor used)‏ (Switch digunakan)‏ Microprocessor

  17. Pengetahuan Awal Tegangan Terminal Sensor Tegangan Terminal Sensor 4. Menggunakan suplai tenaga selain dari ECU motor (STA, STP)ECU motor menentukan apakah sebuah alat bekerja dengan mendeteksi tegangan yang diberikan saat peralatan listrik yang lain sedang bekerja.Gambar menunjukkan rangkaian lampu rem, dan ketika switch pada posisi ON, tegangan batere 12 V diberikan ke terminal ECU motor, dan saat switch di posisi OFF, tegangan menjadi 0 V. ECU Switch lampu stop Microprocessor Stop lamp

  18. Pengetahuan Awal Tegangan Terminal Sensor Tegangan Terminal Sensor 5. Menggunakan tegangan yang dihasilkan oleh sensor (G, NE, OX, KNK)Karena sensor menghasilkan dan meng-output daya sendiri, tegangan tidak perlu diberikan ke sensor.ECU motor menentukan kondisi kerja dengan tegangan dan frekuensi daya yang dihasilkan. PETUNJUK:Sewaktu memeriksa tegangan terminal ECU motor, sinyal NE, sinyal KNK, dll.adalah output dalam bentuk gelombang AC. Oleh karena itu, pengukuran yang akurat dapat dilakukan dengan menggunakan oskiloskop. ECU Microprocessor Pickup coil

  19. Sensor dan Sinyal Meteran Aliran Udara Meteran massa aliran udara:Tipe Hot-wireMeteran volume aliran udara:Tipe vane dan tipe karman vorteks optis Air Flow Meter Air flow meter adalah salah satu dari sensor yang paling utama sebab digunakan di EFI tipe L untuk mendeteksi massa atau volume intake udara.Sinyal dari massa atau volume intake udara digunakan untuk mengkalkulasi durasi injeksi dasar dan sudut dasar pengapian.Air flow meter terbagi menjadi dua, meteran yang mendeteksi massa intake udara, dan meteran volume aliran udara, massa intake udara, dan meteran volume volume aliran udara, urutan tipe termasuk dibawah ini. Meteran massa aliran udara:Tipe Hot-wireMeteran volume aliran udara:Tipe vane dan tipe karman vorteks optis Pada saat ini, kebanyakan model menggunakan tipe hot-wire karena ia memiliki akurasi pengukuran yang lebih baik, bobot ringan dan daya tahan yang baik. Vane type Hot-wire type ke Air intake chamber to Air intake chamber Dari Air cleaner Dari Air cleaner Optical Karman vortex type ke Air intake chamber Dari Air cleaner Karman vortexes Air flow

  20. Sensor dan Sinyal Meteran Aliran Udara 1.Tipe Hot-wire Air Flow Meter1.Tipe Hot-wire 1)KonstruksiSebagaimana ditunjukkan dalam ilustrasi, konstruksi tipe hot-wire akan air flow meter sangat sederhana.Air flow meter yang kecil dan ringan sebagaimana ditunjukkan di ilustrasi di kiri adalah tipe plug-in yang dipasang di saluran udara, dan menyebabkan bagian intake air mengalir melalui area deteksi. Sebagaimana ditunjukkan pada ilustrasi, sebuah hot-wire dan thermistor, yang digunakan sebagai sensor, dipasang pada area deteksi. Dengan mengukur langsung intake air mass, ketepatan deteksi ditingkatkan dan hampir tidak ada tahanan intake udara. Sebagai tambahan, karena tidak ada mekanisme khusus, meteran ini mempunyai daya tahan yang sangat baik.Air flow meter yang ditunjukkan pada ilustrasi juga mempunyai sensor temperatur intake air terpadu. Intake air temp. sensor Thermistor Air flow Platinum hot-wire

  21. Sensor dan Sinyal Meteran Aliran Udara Air Flow Meter (2)Pengoperasian dan fungsiSeperti ditunjukkan pada gambar, arus mengalir ke hot-wire (alat pemanas) menyebabkannya jadi panas. Ketika udara mengalir di sekitar kawat, hot-wire didinginkan sesuai dengan massa intake udara. Dengan mengendalikan arus yang mengalir ke hot-wire untuk menjaga temperatur hot-wire tetap, arus menjadi sebanding dengan massa intake udara. Massa intake udara kemudian bisa diukur dengan mendeteksi arus. Dalam hal tipe hot-wire, arus ini diubah menjadi tegangan yang kemudian di output ECU motor dari terminal VG. arus Intake air dingin Hot-wire (heater)* *temperatur konstan 5V Output voltage (VG) 0 Intake air mass (g/sec.)‏

  22. Sensor dan Sinyal Meteran Aliran Udara To air intake chamber via throttle valve From air cleaner To air intake chamber From air cleaner

  23. Sensor dan Sinyal Meteran Aliran Udara To air intake chamber via throttle valve From air cleaner

  24. Sensor dan Sinyal Meteran Aliran Udara Air Flow Meter (3)Rangkaian dalamPada air flow meter, seperti ditunjukkan pada gambar, hot-wire disatukan ke dalam rangkaian jembatan. Rangkaian jembatan ini memiliki karaketeristik dari potential titik-titik A dan B sama apabila produk resistansi sepanjang garis adalah sama dengan ([Ra+ R3]·R1=Rh·R2).Saat hot-wire didinginkan oleh intake udara, resitansi berkurang, menyebabkan perbedaan potensial titik-titik A dan B. Amplifier mendeteksi perbedaan ini dan menyebabkan meningkatnya tegangan pada rangkaian (meningkatkan arus mengalir ke hot-wire (Rh)). Saat ini selesai, suhu hot-wire (Rh) naik lagi menyebabkan naiknya resistansi sampai potensial titik-titik A dan B sama (tegangan pada A dan B menjadi tinggi).Dengan memanfaatkan properti rangkaian jembatan ini, air flow meter dapat mengukur massa intake udara dengan mendeteksi tegangan titik B. meteran aliran udara ECU motor Operation amplifier Ra (thermistor)‏ Rh (hot-wire;heater)‏ VG Air R3 A B VG R1 R2

  25. Sensor dan Sinyal Meteran Aliran Udara Air Flow Meter Pada sistem ini, suhu hot-wire (Rh) dijaga agar nilai konstan lebih tinggi dari suhu intake udara dengan menggunakan thermistor (Ra). Karena massa intake udara dapat diukur dengan akurat walaupun suhunya berubah, tidak perlu bagi ECU motor untuk mengoreksi durasi injeksi bahan bakar untuk suhu intake udara.Tambahan lagi, saat densitas udara meningkat pada ketinggian, kapasitas pendinginan udara menurun sama dengan volume intake udara pada garis batas laut. Sebagai hasilnya, jumlah pendinginan untuk hot-wire dikurangi. Karena massa intake udara terdeteksi juga naik, koreksi kompensasi ketinggian tidak diperlukan. PETUNJUK:Tegangan (V) dibutuhkan untuk menaikkan suhu hot-wire (Rh) ke jumlah ?T dari suhu intake udara konstan sepanjang waktu walaupun suhu intake udara berubah. Juga, kapasitas pendinginan selalu berbanding dengan massa intake udara. Konsekwensinya, bila massa intake udara tetap, output air flow meter tidak akan berubah walaupun suhu intake udara berubah. meteran aliran udara ECU motor Operation amplifier Ra (thermistor)‏ Rh (hot-wire;heater)‏ VG Air R3 A B VG R1 R2 Hot-wire (Rh) temp. 20C+ T T 0C+ V V Intake air temp. 20C+ 0C+

  26. Manifold Pressure Sensor (Vacuum Sensor) Sensor dan Sinyal Manifold Pressure Sensor (Vacuum Sensor) Manifold pressure sensor digunakan dengan EFI tipe D untuk menyensor intake manifold pressure. Ini adalah salah satu sensor penting pada EFI tipe D.Dengan maksud IC dibangun ke dalam sensor ini, manifold pressure sensor mendeteksi intake manifold pressure sebagai sinyal PIM. motor ECU kemudian menentukan waktu injeksi dasar dan basic ignition advance angle pada dasar sinyal PIM. Sebagaimana ditunjukkan pada ilustrasi, silicon chip dikombinasikan dengan vacuum chamber yang dijaga pada vacuum yang ditentukan digabungkan ke dalam sensor unit. Satu sisi chip dipaparkan ke intake manifold pressure dan sisi lainnya dipaparkan ke internal vacuum chamber. Karena itu, koreksi kompensasi ketinggian tinggi (high-altitude compensation correction) tidak diperlukan karena intake manifold pressure dapat diukur dengan akurat bahkan ketika ketinggian berubah. Perubahan di intake manifold pressure menyebabkan bentuk silicon chip berubah, dan nilai hambatan chip berfluktuasi sehubungan dengan sudut deformasi. Sinyal voltase ke dalam yang mana fluktuasi nilai hambatan diubah dengan IC adalah sinyal PIM. PETUNJUK SERVIS:Apabila vacuum hose yang terhubung ke sensor lepas, volume injeksi bahan bakar akan mencapai maksimum, dan motor tidak bekerja dengan baik. Sebagai tambahan, bila konektor lepas, motor ECU akan berganti ke fail-safe mode. Vacuum chamber Manifold pressure sensor Silicon chip ECU motor VC 5V R PIM E2 E1 Filter to Intake manifold Silicon chip Intake manifold pressure (V)‏ 4 3 Output voltage (PIM)‏ 2 1 0 20 60 100 kPa (760)‏ (610)‏ (310)‏ (10)‏ (mmHg[Vacuum])‏ Intake manifold pressure (tekanan absolut)‏

  27. Sensor dan Sinyal Sensor Posisi Throttle Throttle Position Sensor Throttle position sensordipasang pada throttle body. Sensor mengubah sudut bukaan throttle ke voltase, yang dikirim ke ECU motor sebagaimana sinyal bukaan throttle (VTA). Sebagai tambahan, beberapa piranti melakukan output akan sinyal individual IDL. Yang lain menentukannya pada keadaan idle ketika voltase VTA di bawah nilai standar.Saat ini, dua tipe, tipe linear dan tipe hall element , digunakan. Sebagai tambahan, output 2-sistem digunakan untuk meningkatkan kehandalan. Throttle body sensor posisi throttle Linear type Tipe Hall element Hall IC Magnets

  28. Sensor dan Sinyal Tipe On-Off Tipe On-Off Tipe throttle position sensor ini menggunakan idle (IDL) contact dan power (PSW) contact untuk mendeteksi apakah motor idling atau bekerja dengan beban berat. Ketika throttle valve tertutup sepenuhnya, IDL contact dalam ON dan PSW contact dalam OFF. ECU motor menentukan motor dalam keadaan idling. Ketika pedal gas ditekan, IDL contact mati, dan ketika throttle valve terbuka di atas titik tertentu, PSW contact berubah ON, di waktu itu ECU motor menentukan motor bekerja dalam beban berat. PSW E IDL ECU motor sensor posisi throttle +B or 5V IDL E +B or 5V PSW On IDL E Off On Off PSW E Open Throttle valve

  29. Sensor dan Sinyal Sensor Posisi Throttle 1.Linear type Throttle Position Sensor 1.Tipe Linear Sebagaimana tergambar pada ilustrasi, sensor ini terdiri dari dua slider dan sebuah resistor, dan kontak untuk sinyal IDL dan VTA disediakan pada setiap ujungnya. Ketika kontak menggeser sepanjang resistor selaras dengan sudut bukaan throttle valve, voltase diberikan ke VTA terminal secara proporsional kepada sudut bukaan throttle.Ketika throttle valve sepenuhnya tertutup, kontak sinyal IDL dihubungkan dengan IDL dan terminal E2. PETUNJUK:Throttle position sensortipe linier belakangan ini menyertakan model tanpa IDL contact atau model yang mempunyai IDL contact tapi tidak terhubung dengan ECU motor. Model tersebut menggunakan VTA signal untuk melakukan learned control dan mendeteksi kondisi idling. Beberapa model menggunakan output 2-sistem (VTA1, VTA2) untuk meningkatkan kemampuan. Slider (contact for IDL signal) Closed E2 IDL VTA VC Open ECU motor sensor posisi throttle Resistor VC 5V Slider (contact for VTA signal)‏ VTA (Open)‏ IDL +B E2 (Closed)‏ E1 to other ECU (s)‏ 12 5 5 5 VTA2 Output voltage (V)‏ Output voltage (V)‏ IDL output VTA output VTA1 Terbuka penuh Tertutup penuh Terbuka penuh Idling Open Closed Open Closed Throttle valve Throttle valve

  30. Sensor dan Sinyal Sensor Posisi Throttle Throttle Position Sensor 2.Tipe Hall element Throttle position sensortipe hall element terdiri dari sebuah hall IC yang terbuat dari hall element dan magnet yang berotasi sekelilingnya. Magnet dipasang di atas sumbu-sumbu yang sama dengan throttle shaft dan berotasi bersama dengan throttle valve. Ketika throttle valve terbuka, magnet berotasi pada waktu yang sama, dan magnet mengubah posisinya. Pada saat ini, hall IC mendeteksi perubahan di magnetic flux yang disebabkan perubahan pada posisi magnet, dan menyebabkan hall effect mengeluarkan voltase dari terminal VTA1 dan VTA2 sehubungan dengan jumlah perubahan. Sinyal ini dikirim ke ECU motor sebagai sinyal bukaan throttle valve.Sensor ini tidak hanya mendeteksi dengan akurat bukaan throttle valve, tapi juga menggunakan metode non-kontak dan konstruksinya sederhana sehingga tidak mudah rusak. Sebagai tambahan, untuk menjaga kemampuan sensor, sinyal output dari dua sistem mengeluarkan sinyal dengan karakteristik yang berbeda. 2.Tipe Hall element Throttle valve Magnets Hall IC(untuk sensor posisi throttle) Throttle shaft sensor posisi throttle ECU motor Output voltage (V) Magnet 5 VTA2 VTA1 E HallC 5V VC VTA1 HallC VTA2 0 Throttle valve Terbuka penuh Throttle valve tertutup penuh Magnet Sudut bukaan Throttle valve

  31. Sensor dan Sinyal Sensor Posisi Pedal Gas Accelerator Pedal Position Sensor Sensor ini mengkonversi banyaknya tekanan pada pedal (sudut) ke sinyal listrik yang lalu dkirim ke ECU motor. Untuk menjamin keakuratan, sensor ini meng-output sinyal dari dua sistem dengan output yang berbeda.Ada dua tipe sensor ini, tipe linear dan tipe hall element. 1.Tipe Linear Rancangan dan cara kerja sensor ini pada dasarnya sama dengan throttle position sensortipe linear.Dari sinyal kedua sistem, satu adalah sinyal VPA yang secara linear meng-output tegangan di dalam rentang penekanan pedal gas. Satunya lagi adalah sinyal VPA2, yang meng-output tegangan offset dari sinyal VPA. PETUNJUK SERVIS:Sensor ini harus dicocokkan dengan sangat hati-hati dan akurat. Ganti rakitan pedal gas apabila sensornya rusak. 1.Linear type Sensor operational range Sensor operational range Sensor Posisi Pedal Gas Tertutup penuh Terbuka penuh Jangkauan operasionalPedal Jangkauan operasionalPedal Tertutup penuh Terbuka penuh EP2 VPA2 VCP2 EP1 VPA VCP1 5V VPA2 Output voltage VPA 0 Tertutup penuh Terbuka penuh pedal gas depressed angle

  32. Sensor dan Sinyal Sensor Posisi Pedal Gas 2. Tipe Hall element Accelerator Pedal Position Sensor 2. Tipe Hall element Rancangan dan cara kerjanya pada dasarnya sama seperti throttle position sensor tipe hall elemen.Untuk menjaga kehandalan, rangkaian listrik independen diberikan untuk tiap-tiap sistem. Magnet Hall IC pedal gas arm Sensor Posisi Pedal Gas V Magnet 5 VPA EPA VPA2 Output voltage VCPA HallC EngineECU VPA VPA2 HallC EPA2 0 Terbuka penuh Tertutup penuh VCP2 Magnet Sudut penekanan pedal gas

  33. Sensor dan Sinyal Generator Sinyal G dan NE Generator Sinyal G dan NE Sinyal G dan NE dihasilkan kumparan pickup, dimana camshaft position sensor atau crankshaft position sensor, dan lempengan sinyal atau timing rotor memberikan informasi. Informasi dari dua sinyal ini dikombinasikan dengan ECU motor untuk secara menyeluruh mendeteksi sudut crankshaft atau putaran motor.Dua sinyal ini penting untuk sistem EFI dan sistem ESA. Camshaft position sensor Crankshaft position sensor sensor posisi camshaft Crankshaft position sensor

  34. Sensor dan Sinyal Tipe In-distributor Tipe In-distributor Pada gambar, tipe ini memiliki timing rotor dan kumparan pickup pada distributornya untuk sinyal G dan NE.Jumlah gigi pada rotor dan jumlah kumparan pickup berbeda tergantung model motor. ECU motor mendapatkan informasi sudut crankshaft, yang berfungsi sebagai standar, dari sinyal G, dan informasi putaran motor dari sinyal NE. G signal timing rotor NE signal timing rotor NE pickup coil G pickup coil NE pick-up coil Distributor shaft NE signal timing rotor G signal timing rotor G pickup coil 1/2 turn of timing rotor 1 turn of timing rotor 180CA (crankshaft angle)‏ NE signal G signal 30CA

  35. Sensor dan Sinyal Generator Sinyal G dan NE Generator Sinyal G dan NE 1.Camshaft position sensor (Generator sinyal G)Pada camshaft diseberang camshaft position sensoradalah lempeng sinyal G dengan tonjolan. Nomor tonjolan ini adalah 1, 3, atau nomor lain tergantung dari model motor. (Ada tiga tonjolan pada gambar.) Saat camshaft berotasi, celah udara antara tonjolan pada camshaft dan sensor berubah. Perubahan ini menghasilkan tegangan pada kumparan pickup pada sensor. Ini akan menghasilkan sinyal G. Sinyal ini dikirim sebagai informasi standar tentang sudut crankshaft ke ECU motor, yang mengkombinasikannya dengan sinyal NE dari crankshaft position sensoruntk menentukan kompresi TDC (Top Dead Center) tiap silinder untuk pengapian dan mendeteksi sudut crankshaft. ECU motor menggunakannya untuk menentukan durasi injeksi dan waktu pengapian. PETUNJUK SERVIS: Saat sinyal G dari sensor tidak diterima ECU motor, ada model dimana motor tetap bekerja, dan model yang lain dimana motor akan berhenti. 1.sensor posisi camshaft (Generator sinyal G)‏ ECU motor G22 G G22 NE NE NE E1 720CA G signal 360CA NE signal 10CA 30CA

  36. Generator Sinyal G dan NE Sensor dan Sinyal Generator Sinyal G dan NE 2. Crankshaft position sensor (generator sinyal NE)Sinyal NE digunakan ECU motor untuk mendeteksi sudut crankshaft dan putaran motor. ECU motor mengunakan kedua sinyal untuk menghitung durasi injeksi dan sudut dasar pengapian lanjut.Seperti sinyal G, sinyal NE dihasilkan celah udara antara crankshaft position sensordan tonjolan pada sekeliling timing rotor pada crankshaft.Gambar menunjukkan tipe generator sinyal dengan 34 tonjolan dan area dengan dua gigi yang menghilang. ECU motor mengkombinasikan kedua sinyal untuk secara lengkap dan akurat menentukan sudut crankshaft. Sebagai tambahan, beberapa generator sinyal memiliki 12, 2 atau jumlah tonjolan lain, tapi akurasi deteksi sudut crankshaft bervariasi tergantung jumlah tonjolan. Sebagai contoh, tipe dengan 12 tonjolan memiliki akurasi deteksi sudut crankshaft 30°CA. PETUNJUK SERVIS: Saat sinyal NE dari sensor tidak diterima oleh ECU motor, ECU motor menghentikan motor. 2. Sensor posisi crankshaft (generator sinyal NE)‏ ECU motor G22 G G22 NE NE NE E1 720CA G signal 360CA NE signal 10CA 30CA

  37. Sensor Suhu Air/ Sensor Suhu Intake Udara Sensor dan Sinyal Water Temperature Sensor/Intake Air Temperature SensorKedua sensor memiliki thermistor terpadu, dimana semakin rendah suhunya, semakin besar nilai resistansinya. Sebaliknya, semakin tinggi suhunya, semakin rendah nilai resistansinya. Dan perubahan nilai resistansi ini digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu pendingin dan intake udara.Pada gambar, resistor terpadu ECU motor dan thermistor pada sensor dihubungkan secara serial dalam rangkaian listrik supaya tegangan sinyal dideteksi oleh ECU motor berubah sesuai dengan perubahan resistasi thermistor. Saat suhu pendingin atau intake udara rendah, resistansi thermistor besar, menghasilkan tegangan tinggi pada sinyal THW dan THA Water temperatur sensor Intake air temperatur sensor Thermistor Intake air temp. sensor 40 20 Air flow 10 8 6 ECU motor 4 THW (THA)‏ 2 Resistance (k)‏ 5V 1 0.8 E2 0.6 THW (THA)‏ 0.4 E2 E1 0.2 -20 0 20 40 60 80 100 120 (-4)‏ (32)‏ (140)‏ (68)‏ (104)‏ (176)‏ (212)‏ (248)‏ sensor temperatur air (sensor temperatur intake air)‏ Temperatur C(F)‏

  38. Sensor Suhu Air/ Sensor Suhu Intake Udara Sensor dan Sinyal Water Temperature Sensor/Intake Air Temperature Sensor 2. Intake air temperature sensor Sensor ini mengukur suhu intake udara. Jumlah dan densitas udara berubah sesuai dengan suhu udara. Karenanya, walaupun jumlah yang dideteksi meteran sama, jumlah bahan bakar yang diinjeksikan harus dikoreksi. Tetapi, meteran tipe hot-wire langsung mengukur massa udara. Karena itu, koreksi tidak diperlukan. sensor temperatur air sensor temperatur intake air Thermistor Intake air temp. sensor 40 20 Air flow 10 8 6 ECU motor 4 THW (THA)‏ 2 Resistance (k)‏ 5V 1 0.8 E2 0.6 THW (THA)‏ 0.4 E2 E1 0.2 -20 0 20 40 60 80 100 120 (-4)‏ (32)‏ (140)‏ (68)‏ (104)‏ (176)‏ (212)‏ (248)‏ sensor temperatur air (sensor temperatur intake air)‏ Temperatur C(F)‏

  39. Sensor dan Sinyal Sensor Oksigen (Sensor O2) Oxygen Sensor (Sensor O2) Untuk memaksimalkan fungsi pemurnian motor dengan TWC (Three-Way Catalytic Converter), rasio udara-bahan bakar harus sedekat mungkin dengan rasio teoritis. Oxygen sensor mendeteksi apakah konsentrasi oksigen pada gas buangan banyak atau sedikit dari rasio teoritis. Sensor dipasang di exhaust manifold, tapi lokasi dan nomornya tergantung motor. Sensor ini mengandung elemen yang terbuat dari zirkonum oksida (ZrO2), yang adalah sejenis keramik. Bagian dalam dan luar elemen ini dilapisi lapisan tipis platinum. Udara disekitar diarahkan ke dalam sensor dan bagian luar sensor dipaparkan ke gas buangan. Pada suhu tinggi (400°C [752°F] dan lebih), elemen zirkonium menghasilkan tegangan akibat perbedaan konsentrasi oksigen di dalam dan di luar elemen zirkonium.Sebagai tambahan, platinum bertindak sebagai katalis untuk menghasilkan reaksi kimia antara oksigen dan karbon monoksida (CO) dalam gas buangan. Ini mengurangi jumlah oksigen dan meningkatakan sensitivitas sensor. Saat campuran udara-bahan bakar tipis, terdapat banyak oksigen di gas buangan, dan ada sedikit perbedaan konsentrasi oksigen diluar dan didalam elemen zirkonium. Karenanya, elemen hanya menghasilkan tegangan kecil (hampir 0 V). Sebaliknya, apabila campuran kaya, hampir tidak ada oksigen di gas buangan. Dan ada perbedaan konsentrasi yang besar di luar dan didalam sensor, sehingga elemen menghaslkan tegangan yang cukup besar (sekitar 1 V). Berdasarkan sinyal putput OX oleh sensor, ECU motor menaikkan atau menurunkan volume injeksi bahan bakar agar rasio udara-bahan bakar rata-rata dekat dengan rasio teoritis. Beberapa sensor oksigen zirkonium memiliki pemanas untuk memanaskan elemen. Pemanas ini dikontrol oleh ECU motor. Saat jumlah intake udara rendah (atau suhu gas buangan rendah), arus dikirim ke pemanas untuk memanaskan sensor. udara ambien Flange Platinum Zirconia element Platinum Exhaust gas Lapisan pelindung rasio uadara-bahan bakar teoritikal ECU 1 0.45V 5V Bnyak udara ke dalam gas buangan Tak ada udara ke dalam gas buangan OX Output voltage (V)‏ sensor oksigen R E1 0 Lebih kaya Lebih sedikit rasio udara-bahan bakar

  40. Sensor dan Sinyal Sensor Rasio Udara-Bahan bakar (A/F) Sensor Rasio Udara-Bahan bakar (A/F) Seperti pada oxygen sensor. Sensor rasio mendeteksi konsentrasi oksigen dalam gas buangan.Oxygen sensor konvensional bekerja sedemikian sehingga tegangan output cenderung berubah secara drastis di batasan rasio teoritis. Sebagai perbandingan, sensor rasio memberikan tegangan konstan untuk mendapatkan tegangan yang hampir proporsional dengan konsentrasi oksigen. Ini meningkatkan akurasi deteksi rasio.Gambar output menunjukkan rasio udara-bahan bakar pada display tester genggam. Rangkaian yang menjaga tegangan konstan pada terminal AF+ dan AF- dari ECU motor dibuat. Karenanya, kondisi output sensor rasio tidak bisa dideteksi voltmeter. Harap gunakan tester genggam.Karakteristik output sensor rasio udara-bahan bakar memungkinkan koreksi segera setelah ada perubahan dalam rasio, yang menyebabkan koreksi feed back rasio udara-bahan bakar lebih cepat dan akurat. Seperti pada beberapa oxygen sensor, sensor rasio udara-bahan bakar juga memiliki pemanas ntuk menjaga performa pendeteksian saat suhu buangan rendah. Namun, heater sensor rasio memiliki lebih banyak arus dibanding pemanas di dalam oxygen sensor. sensor rasio udara-bahan bakar (V)‏ ECU motor (V)‏ 4.2 1 AF+ 3.3V sensor oksigen Air fuel ratio sensor Oxygen sensor output A/F sensor data 3.0V 0.1 AF - 2.2 11 19 14.7 rasio udara-bahan bakar Output characteristics High (rich)‏ OX sensor output Low ( lean)‏ akselerasi keras deselerasi keras Hig ( lean)‏ A/F sensor data Low (rich)‏

  41. Sensor dan Sinyal Sensor Kecepatan Kendaraan 1.MRE type Engine Speed Sensor Sensor mendeteksi kecepatan aktual kendaraan.Sensor meng-output sinyal SPD, dan ECU motor menggunakan sinyal ini terutama untuk mengontrol sistem ISC dan rasio udara-bahan bakar selama akselerasi dan deselerasi, dan kegunaan lain.Tipe-tipe MRE (Magnetic Resistance Element) adalah tipe utama speed sensor, tetapi akhir-akhir ini banyak model menggunakan sinyal SPD dari ECU ABS. 1.Tipe MRE(1)KonstruksiSensor ini dipasang di transaxle, transmisi, atau transfer, dan dikendalikan dengan drive gear dari poros output (output shaft).Pada gambar, sensor terpadu dan terdiri dari HIC (Hybrid Integrated Circuit) dengan MRE dan magnetic ring. Transmission output shaft Driven gear Speed sensor HIC (dengan built-in MRE) Magnetic rings

  42. Sensor dan Sinyal Sensor Kecepatan Kendaraan Vehicle Speed Sensor(2)Cara KerjaResistansi MRE berubah bergantung dari arah gaya magnet yang diberikan ke MRE. Apabila arah gaya magnet berubah sesuai dengan rotasi magnet yang ditempelkan ke magnetic ring, output MRE menjadi gelombang AC (lihat gambar). Komparator pada sensor mengkonversi gelombang AC ke sinyal digital dan meng-outputnya. Frekuensi gelombang ditentukan oleh jumlah kutub magnet pada magnetic ring. Ada dua tipe magnetic ring, tipe 20 kutub dan 40 kutub, tergantung dari model kendaraan Tipe pertama menghasilkan 20 siklus gelombang (20 pulsa tiap rotasi magnetic ring), dan tipe kedua menghasilkan 4 siklus gelombang. Pada beberapa model, sinyal dari speed sensor melewati meter kombinasi sebelum sampai di ECU motor, dan pada model lainnya, sinyal langsung sampai ke ECU motor.Rangkaian output dari speed sensor terdiri dari tipe tegangan dan tipe resistansi variabel. sensor kecepatan 20-Pole type Constant voltage circuit +B 1 keCombination meter 2 MRE Magnetic ring 4 3 Comparator Magnetic ring (rotating) N S N 2 MRE output 4 1 Comparator output 0 12V Speed sensor output 0V Output voltage type Variable resistance type Combination meter ECU ECU Speed sensor Speed sensor 5V 5V 5V or 12V SPD SPD ke ECU lain ke ECU lain

  43. Sensor dan Sinyal Sinyal Komunikasi 1. Sinyal system komunikasi TRC (Traction Control) 2.Sinyal komunikasi ABS (Anti-Lock Brake System) 3.Sinyal system komunikasi EHPS (Electro-Hydraulic Power Steering) 4.Sinyal system komunikasi cruise control 5.Sinyal kecepatan motor 6.Sinyal sistem komunikasi engine immobiliser 7.Sinyal sudut bukaan throttle 8.Sinyal sistem komunikasi multipleks

  44. Sensor dan Sinyal Sensor Ketukan (Knock Sensor) Knock SensorSensor ini menempel pada blok silinder, dan mengirimkan sinyal KNK ke ECU motor saat ketukan motor terdeteksi. ECU motor menerima sinyal KNK dan memundurkan waktu pengapian untuk menekan ketukan.Sensor ini memiliki elemen piezoelectric, yang menghasilkan tegangan AC ketika ketukan menyebabkan vibrasi dalam blok silinder dan merubah bentuk elemen.Frekuensi ketukan motor ada dalam kisaran 6 hingga 13 kHz tergantung model motor. Sensor digunakan sesuai dengan ketukan yang dihasilkan tiap motor.Ada dua tipe knock sensor. Dari grafik, satu tipe menghasilkan tegangan tinggi dalam kisaran frekuensi vibrasi yang tipis. Yang lainnya, dalam kisaran frekuensi vibrasi lebar.Akhir-akhir ini, beberapa jenis sensor yang mendeteksi rangkaian terbuka dan arus pendek (lihat gambar) mulai digunakan. dalam rangkaian jenis ini, 2,5 V diberikan dengan konstan agar sinyal KNK juga di output dengan frekuensi dasar 2,5 V. High Knock sensor keECU motor Voltage Rendah Frekwensi Tinggi Diaphragm KNK signal waveforms Piezoelectric element 0.5V/Division ECU motor 5V dengan Open/short circuit detection type KNK1 0V or 2.5V EKNK 5 msec./Division Piezoelectric element Resistor 2.5V: dengan Open/short circuit detection type.

  45. Sinyal STA (Starter)/Sinyal NSW (Neutral Start Switch) Sensor dan Sinyal Sinyal STA (Starter)/Sinyal NSW (Neutral Start Switch) Sinyal STA (Starter) Sinyal STA digunakan untuk mendeteksi apakah motor hidup atau tidak.Fungsi utamanya adalah mendapatkan persetujuan dari ECU motor untuk menambah volume injeksi bahan bakar selama starter.Pada diagram rangkaian, sinyal STA mendeteksi di dalam ECU motor tegangan yang sama dengan yang disuplai ke starter. Sinyal NSW (Neutral Start Switch) Sinyal ini hanya digunakan di kendaraan dengan transaxle otomatis, dan digunakan untuk mendeteksi posisi tuas gigi.ECU motor menggunakan sinyal ini untuk menentukan apakah tuas gigi ada pada posisi "P" atau "N" atau posisi lain. Sinyal NSW terutama digunakan untuk mengontrol sistem ISC. rangkaian listrik sinyal STA ECU motor Ignition switch (M/T)‏ STA ST Neutral start switch (A/T)‏ M E1 Starter ECU motor rangkaian listrik sinyal NSW +B NSW Ignition switch Neutral start switch STA Relay bukaan rangkaian, dll, M Starter

  46. Sinyal A/C (Air Conditioner) /Sinyal Beban Listrik (Electrical Load Signal) Sensor dan Sinyal Sinyal A/C (Air Conditioner) /Sinyal Beban Listrik (Electrical Load Signal)‏ Sinyal A/C (Air Conditioner) Sinyal A/C berbeda tergantung dari model kendaraan, tetapi ia mendeteksi apakah tuas magnet dari AC atau switch AC pada posisi ON.Sinyal A/C digunakan untuk mengontrol waktu pengapian selama idling, mengontrol sistem ISC, cut-off bahan bakar, dan fungsi lainnya. Sinyal beban listrikSinyal ini digunakan untuk mendeteksi apakah lampu depan, anti kabut jendela belakang (defogger) atau alat lainnya pada posisi ON.Sebagaimana tampak pada diagram rangkaian, sinyal rangkaian memiliki beberapa sinyal beban listrik. Tergantung dari model kendaraan, semua dikumpulkan dan dikirim ke ECU motor sebagai satu sinyal, atau tiap sinyal dikirim sendiri-sendiri ke ECU motor.Sinyal ini digunakan untuk mengontrol sistem ISC. rangkaian listrik sinyal A/C ECU motor rangkaian listrik sinyal beban listrik A/C ECU motor Taillight relay to Taillight control switch A/C magnetic clutch Taillight defogger Jendela belakang SW ELS ECU motor A/C amplifier defogger Jendela belakang A/C A/C switch

  47. Sensor dan Sinyal Variable Resistor Variable ResistorVariabel resistor digunakan untuk mengubah rasio udara-bahan bakar selama idling dan untuk mengatur CO idling.Resistor ini dipasang pada model tanpa oxygen sensor atau sensor rasio udara-bahan bakar.Saat idle mixture adjusting screw diputar ke arah R, kontak di dalam resistor bergerak untuk meningkatkan tegangan terminal VAF. Sebaliknya, bila diputar ke arah L, tegangan terminal VAF berkurang.Saat tegangan terminal VAF bertambah, ECU motor sedikit menambahkan volume injeksi bahan bakar agar campuran udara-bahan bakar sedikit lebih gemuk. PETUNJUK:Karena air flow meter tipe vane memiliki idle mixture adjusting screw di rangkanya, variabel resistor tidak dibutuhkan walaupun tidak terdapat oxygen sensor. Idle mixture adjusting screw L: Lean side R: Rich side Idle mixture adjusting screw Connector Resistor Connector ECU motor Variable resistor VC 5V Rich VAF E2 Lean E1 Idle mixture adjusting screw

  48. Sensor dan Sinyal Lain-lain 1.Switch lampu stop/2.Sensor suhu gas EGR /3. Switch kontrol bahan bakar dan konektor Lain-lain 1. Switch lampu remSinyal dari switch ini mendeteksi operasi rem. Tegangan sinyal STP sama dengan tegangan yang diberikan ke lampu rem sebagaimana tampak pada gambar. 2. EGR gas temperature sensor EGR gas temperature sensordipasang di dalam katup EGR dan menggunakan thermistor untuk mengukur suhu gas EGR. 3. Switch kontrol bahan bakar dan konektorSwitch kontrol bahan bakar dan konektor memberitahu ECU motor apakah bahan bakar yang digunakan adalah regular atau premium. PETUNJUK:Beberapa model menggunakan konektor kontrol bahan bakar menggantikan switch. Konektor ini harus dihubungkan saat bensin premium digunakan, dan diputuskan saat bensin reguler digunakan. Pada model lainnya, ini berlaku sebaliknya.Untuk informasi mengenai posisi konektor atau metode penggantian bensin reguler/premium, lihat Pedoman Pemilik. 1. Switch lampu stop 2. Sensor suhu gas EGR ECU motor +B ECU motor Sensor suhu gas EGR EGR valve 5V Switch lampu stop THG STP or BRK Lamp failure relay* E2 E1 Stop lamps *Some vehicle models only 3. Fuel control switch atau connector ECU motor Fuel control switch atau connector R-P +B Fuel control connector

  49. Sensor dan Sinyal Lain-lain 4. Switch suhu air/5. Clutch switch/6. Sensor HAC (High-Altitude Compensation) Lain-lain4. Water temperature switchWater temperature switch ditempelkan ke blok silinder, dan diset ke ON saat suhu pendingin menjadi tinggi. 5. Clutch switch Clutch switchada dibawah pedal kopling dan mendeteksi apakah pedal kopling ditekan penuh. 6. Sensor HAC (High-Altitude Compensation) Sensor HAC mendeteksi perubahan tekanan atmosfir. Konstruksi dan cara kerja sama dengan pada manifold pressure sensor.Sensor ini kadangkala ada di dalam ECU motor dan kadangkala diluarnya.Saat mengemudi pada ketinggian tinggi, tekanan atmosfir dan densitasnya berkurang. motor EFI tipe L, kecuali yang menggunakan air flow meter tipe hotwire, cenderung membuat campuran udara-bahan bakar gemuk. Sensor HAC mengkompensasinya dengan rasio udara-bahan bakar. 4. Switch suhu air 5. Clutch switch ECU motor ECU motor Switch suhu air Clutch switch TSW N/C +B +B 6. sensor HAC sensor HAC ECU motor VC 5V HAC E2 E1 tekanan atmosferis Silicon chip

  50. Sensor dan Sinyal Lain-lain 7. Sensor tekanan uap/8. Sensor tekanan turbocharger/9. Switch tekanan oli Lain-lain7. Vapor pressure sensorSensor ini mengukur tekanan uap bahan bakar dalam tangki bahan bakar. Konstruksi dan cara kerja dasarnya sama dengan pada manifold pressure sensor.Tidak seperti karaketeristik output sensornya, vapor pressure sensor dapat mendeteksi perubahan kecil saja pada tekanan uap. 8. Turbocharging pressure sensorTurbocharging pressure sensor mendeteksi tekanan intake manifold yang diisi oleh turbocharger. Konstruksi dan cara kerja dasarnya sama dengan pada manifold pressure sensor.Apabila tekanan intake manifold yang diisi di turbocharger menjadi sangat tinggi, ECU motor akan memotong suplai bahan bakar untuk melindungi motor. 9. Oil pressure switchSinyal oil pressure switch digunakan untuk menentukan tekanan oli motor yang rendah. Sinyal ini digunakan untuk mengontrol sistem ISC.Saat tekanan oli rendah, pelumasan dan pendinginan komponen motor akan terganggu. Karena itu, ECU motor akan meningkatkan idling speed, dll,, untuk mengembalikan tekanan oli ke level normal. 7. Sensor tekanan uap 8. Sensor tekanan turbocharger (V)‏ 5 5 4 4 3 3 Output voltage Output voltage tekanan atmosferis 2 2 1 1 0 0 3.5 0 1.5 kPa 13 100 200 kPa ( 26)‏ (0)‏ ( 11)‏ (mmHg)‏ (100)‏ (750)‏ (1500)‏ (mmHg)‏ tekanan turbocharging(tekanan absolut)‏ tekanan 9. Switch tekanan oli Oil pressure warning lamp ECU motor B OIL Oil pressure sender Switch tekanan oli

More Related