1 / 36

ARSITEKTUR INTERNAL MIKROPROSESOR 8086

ARSITEKTUR INTERNAL MIKROPROSESOR 8086. Sistem Perangkat Keras. Intel 8086 adalah mikroprosesor 16 bit, di mana dia dapat bekerja secara internal menggunakan operasi 16 bit dan secara eksternal dapat mentransfer data 16 bit melalui bus data.

teagan
Download Presentation

ARSITEKTUR INTERNAL MIKROPROSESOR 8086

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ARSITEKTUR INTERNALMIKROPROSESOR 8086 SistemPerangkatKeras

  2. Intel 8086 adalahmikroprosesor 16 bit, dimanadiadapatbekerjasecara internal menggunakanoperasi 16 bit dansecaraeksternaldapatmentransfer data 16 bit melalui bus data. • Prosesor 8086 dapatdihubungkandengan bus alamat yang berukuran 20 bit, sehinggamampumengalamatimemorimaksimal 220 = 1.048.576 byte (1 MB). • Diagram blokarsitektur 8086 dapatdilihatpadaGambar I-3. Mikroprosesor 8086 terbagiatas 2 unit, yaitu unit antarmuka bus (bus interface unit, BIU) dan unit pengeksekusi (execution unit, EU).

  3. Unit Antarmuka Bus (BIU) Unit inimerupakanbagian yang berhubunganlangsungdengan “pihakluar”: bus alamatdan bus data. Tugas BIU : • mengirimalamatke bus alamat, • mengambilinstruksi (fetch) darimemori, • membaca data dari port danmemori, serta • menulis data ke port danmemori (menangani transfer data antara bus dan unit eksekusi).

  4. BIU tersusun atas: • Instruction Stream Byte Queue (ISBQ). BIU memfetch instruksi dari memori sebanyak-banyaknya 6 buah instruksi ke depan. Hal ini dilakukan agar eksekusi progam menjadi lebih cepat. Instruksi yang sudah diambil ini ditaruh di ISBQ yang berupa 6 buah register first-in-first-out.

  5. BIU dapatmelakukanfetching selagi EU menerjemahkandanmengeksekusiinstruksi yang tidakmembutuhkanpenggunaan bus. • Kegiatan fetching instruksiberikutnyaselagimenjalankansuatuinstruksidisebutsebagai: pipelining. • Padamikroprosesor yang lebihbaru, ukuran ISBQ tidakhanya 6 byte tetapimencapai 512 byte, iniefektifuntuk program yang mempunyaibanyakkalang (struktur program yang berulang).

  6. Register segmen. BIU berisi 4 buah register segmen 16 bit, yaitu: • code segment (CS), • data segment (DS), • extra segment (ES), • stack segment (SS). Secaraumum, suatu program terdiriatas 4 bagian: • segmencode yang berisiinstruksi; • segmen data, berisi data yang telahdialokasikansebelumnya (statik); • segmenekstra, untukvariabeldinamik; • segmen stack yang dipakaiuntukmenyimpaninformasipadasaatpemanggilansubrutin. Instruction Pointer (IP), adalah register berisiinformasi offset yang bersama-sama CS menunjukposisidalammemoridimanainstruksiberikutnyaberada.

  7. Sistemkomputer 8086 mempunyai bus alamat 20 bit, tetapiukuran register - termasuk register alamat (memory address register) – yang dimilikinyahanya 16 bit, lantasbagaimanacaramengatasinya. • Cara pemberianalamat 20 bit dilakukanmenggunakan 2 komponenalamat: segmendan offset, yang masing-masingberukuran 16 bit. BIU akanmenggeserkekirinilaisegmensebanyak 4 bit (mengalikandengan 16), kemudianmenambahkan offset untukmemperolehalamatfisikmemori yang dikirimkanmelalui bus alamat.

  8. Untuk lebih jelasnya, diberi contoh untuk memberi alamat fisik $38AB4, segmen dapat diisi dengan angka $348A, dan offset diisi dengan angka $4214, lihat Gambar I-4. Cara penulisan kombinasi segmen dan offset adalah: segmen:offset

  9. Unit Eksekusi (EU) Unit inimemberitahu BIU dimanamengambilinstruksidan data, menerjemahkankodeinstruksi, danmenjalankannya. EU tersusunatas: • Dekoderinstruksi, yang mengambilurut-urutaninstruksidari ISBQ kemudianmenerjemahkannyakeruntutanaksi yang harusdikerjakanoleh EU. • Sistemkontrol, merupakanrangkaian yang mengendalikankerjamikroprosesorberdasarkaninstruksi yang telahditerjemahkanolehdekoderinstruksitadi. • Arithmetic Logic Unit (ALU), yaitubagiandarimikroprosesor yang dapatmelakukanoperasimatematis (misalnyaoperasipenjumlahan, pengurangan, perkalian, danpembagian) danlogika (misalnyaoperasi AND, OR, XOR, geser, danrotasi) 16 bit.

  10. Register flag (bendera), yaitu register flip-flop 16 bit yang menunjukkankondisi yang dihasilkanoleheksekusisuatuoperasioleh EU. • flag jugamengaturbeberapaoperasitertentu. • Terdapat 9 flag dalam register flag 8086, sepertiterlihatpadaGambar I-5.

  11. Sebanyak 6 buah flag merupakan flag kondisi yang menunjukkan keadaan setelah eksekusi suatu instruksi, yaitu: Carry Flag (CF), Parity Flag (PF), Auxiliary Carry Flag (AF), Zero Flag (ZF), Sign Flag (SF), dan Overflow Flag (OF). • Sedangkan, 3 buah flag sisanya berupa flag kontrol yang mengendalikan operasi tertentu, yaitu: Single Step Trap Flag (TF), Interrupt Flag (IF), dan String Direction Flag (DF).

  12. CF akandiset (bernilai 1) jikasebuahoperasimenghasilkansimpanan (carry) melebihi bit terpenting (most significat bit, MSB, atau bit 15), dansebaliknyadireset (bernilai 0) apabilatidakadasimpanan. • PF disetjikasuatuoperasimemberikanhasildengan parity genap, dandiresetjikahasilnyaberparityganjil. • AF miripdengan CF, namundisetolehoperasi BCD (binary coded decimal). • ZF disetjikasuatuoperasimenghasilkan nol. • SF merupakannilai MSB hasiloperasinya, yang menunjukkantanda; disetjikahasilbertandanegatifdandiresetjikahasilbertandapositif. • OF disetjikahasiloperasimelebihitempat yang disediakan.

  13. Flag kondisiakandigunakanolehperintahtertentuuntukmenentukanpencabanganataulompatan. • Sedangkan flag kontroldapatdiaturdenganperintahtertentu. • Jika TF disetbernilai 1, makamikroprosesorakanbekerjalangkahdemilangkah, sehinggadapatdigunakanuntukmencekjalannyasuatu program. • IF digunakanuntukmengaturapakahkerjamikroprosesordapatdiinterupsiatautidak. Hal yang menyangkutinterupsiakandijelaskansecaralebihdetilpadababberikutnya. • DF digunakanuntukmenentukanarahoperasi string.

  14. Register serbaguna merupakan register yang dapatdigunakanuntukmenyimpan data yang akandiolahatauhasilsuatuoperasioleh ALU. Terdiriatas 8 buah register 8 bit, yaitu AH, AL, BH, BL, CH, CL, DH, dan DL. Register-register inijugadapatdigunakansecaraberpasangansehinggamembentuk register 16 bit, yaitu; AX (gabungandari AH dan AL), BX, CX, dan DX. • AX biasanyadigunakanuntukmenyimpanhasiloperasi, sehinggadisebutakumulator. • CX biasanyadigunakanuntukpencacahuntukkeperluanperulangan/kalang (loop), sehinggadisebut counter. • BX dan DX biasanyadigunakansebagai offset darialamat data dimemori (dengansegmen DS).

  15. Register pointer danindeks terdiriatas • Stack Pointer (SP), • Base Pointer (BP), • Source Index (SI), dan • Destination Index (DI). • Stack (tumpukan) adalahbagiandarimemori yang digunakanuntukmenyimpaninformasialamat program yang ditinggalkanpadasaatterjadipemanggilansubrutin/ subprogram. Alamattumpukanterluardari stack ditunjukoleh SS:SP. • BP digunakansebagai offset yang menunjukke parameter-parameter fungsi yang dipanggil. • SI dan DI biasanyadigunakansebagai offset (masing-masingberpasangandengan ES dan DS) yang menunjukkesuatuvariabel/data untukoperasi string (larik data).

  16. Next ==> konfigurasi pin 8086

  17. 29000 transistor Intel 8088 th.1981 Diagram Pin Mikroprosesor 8086

  18. Mikroprosesor 8086 mempunyai 40 kaki (pin) yang masing-masing digunakan untuk melewatkan sinyal tertentu. Setiap pin sinyal diberi nama berupa mnemonic yang sesuai dengan fungsinya. Untuk menghemat jumlah pin, maka antara pin untuk data dan pin untuk alamat digabungkan dengan diberi nama AD0-AD15 (dari kata address data), sedangkan 4 bit alamat sisanya diberi nama A16-A19 (pin-pin ini juga digunakan untuk sinyal status).

  19. Mikroprosesor 8086 juga memerlukan sinyal detak (clock) secara eksternal dengan frekuensi sampai 10 MHz. Sinyal clock ini dilewatkan ke pin CLK yang ada pada kaki nomor 19. Mikroprosesor 8086 dapat digunakan dalam 2 mode, minimum dan maksimum. Mode ini ditentukan dengan memberi nilai pada pin MX/MN = 1 (dihubungkan dengan Vcc) untuk mode minimum dan nilai 0 (ditanahkan) untuk mode maksimum. Kebanyakan aplikasi menggunakan mode minimum. Pada mode ini, nama pin yang dipakai pada kaki nomor 24 sampai dengan 31 adalah yang berada di dalam tanda kurung (sebelah kanan).

  20. Sinyal RESET digunakan untuk memerintah mikroprosesor agar melakukan inisialisasi dengan cara memberi nilai 0 pada register DS, SS, ES, IP, dan flag; serta nilai $FFFF untuk CS. • Pin INTR dan NMI digunakan untuk menginterupsi kerja mikroprosesor. • Sinyal INTR (interrupt) berupa permintaan untuk melakukan interupsi yang dapat dianulir /tidak dipenuhi jika flag IF direset. • sinyal NMI (non maskable interrupt) tidak dapat ditutup/ditolak, artinya interupsi harus dilakukan. • Pin INTA (interrupt acknowledge) digunakan oleh mikroprosesor untuk menjawab bahwa permintaan interupsi dari sinyal INTR dapat diterima/dijalankan.

  21. Pin IO/M (memory/IO), RD (read), dan WR (write) digunakan untuk mengendalikan memori dan port pada saat pemindahan data. • Sinyal IO/M digunakan untuk memilih apakah memori atau port yang akan diakses oleh mikroprosesor. • Jika IO/M= 1 maka mengakses memori, • Jika IO/M =0 maka mengakses port IO.

  22. Sinyal RD akan diaktifkan (bernilai rendah) jika operasi yang dilakukan adalah membaca, yaitu transfer data dari memori/port ke mikroprosesor. • Sementara sinyal WR diaktifkan (bernilai rendah) digunakan untuk menulis, atau tranfer data dari mikroprosesor ke memori/port.

  23. Sinyal ALE (Address Latch Enable) digunakan oleh komponen lain untuk memegang nilai alamat ke dalam bus alamat, pada saat pengiriman alamat ke pin-pin AD0-AD15 dan A16-A19. • Sesaat kemudian sinyal ALE direndahkan karena alamat sudah dipegang dalam bus alamat. Sekarang pin AD dapat digunakan untuk menampung data dari memori atau port. • Pin DEN (Data Enable) digunakan untuk memindahkan data dari bus data ke mikroprosesor atau sebaliknya . Sinyal ini dibuat aktif saat sinyal RD diberikan, dan dikembalikan ke tinggi ketika data sudah dipindahkan. Pada operasi tulis, nilai sinyal DEN aktif selama sinyal WR diberikan.

  24. 8086/88 Device Specifications • DIP (Dual In-Line Packages). 1. 8086: 16-bit microprocessor dengan 16-bit data bus 2. 8088: 16-bit microprocessor dengan 8-bit data bus. • Level Tegangan 5V : 1. 8086: membutuhkan arus maksimum sebesar 360mA. 2. 8086: membutuhkan arus maksimum sebesar 340mA. 3. 80C86/80C88: CMOS tipe membutuhkan 10mA dengan temperatur -40 sampai dengan 225 °F. • Level Arus Input/Output :

  25. 8086/88 Pinout

  26. Fungsi PIN : • AD15-AD0 Sebagia address multiplexer dimana (ALE=1) /data bus(ALE=0). • A19/S6-A16/S3 (multiplexed) Sebagai 4 bit terakhir dengan 4 bits dari 20-bit address A16 s/d A19 Atau status bits S6- S3. • M/IO Sebagai indikasi apakah alamar memory atau alamat Input Output. • RD Ketika 0, data bus menujukan pembacaraan dari memory atau dari I/O device. • WR Berfungsi kepada mikroproses untuk menunjuk ke memory atau I/O device melalui data bus. Jika 0, maka data bus telah valid data. • ALE (Address latch enable) Ketika 1, address data bus melakukan penulisan pada memory atau I/O address. • DT/R (Data Transmit/Receive) Data bus sebagai transmitting/receiving data. • DEN (Data bus Enable) mengerakkan data bus di luar buffer. • S7: Logic 1, S6: Logic 0. • S5: Jika tidak ada flag bits, dimana hanya untuk alamat yang sesuai denngan kondisinya • S4-S3: Memberikan status pada segment saat akses selama mengunakan power. • S2, S1, S0: Mengindikasi fungsi bus cycle (decoded by 8288).

  27. CONT.

  28. CONT. • INTR (Interrupt Request) Ketika INTR=1 dan IF=1, maka mikroprosesor menyediakannya service interrupt. INTA kembali aktif seletah intruksinya lengkap. • INTA (Interrupt Acknowledge) mikroprosesor merespon pada INTA. Karena tabel vektor dapat tepisah dan akan menuju data bus. • NMI (Non-maskable interrupt) Fungsi seperti INTR, Jika flag bit tidak disetujui, dan juga berfungsi sebagai intrupsi pada vektor 2. • CLK (Clock) input mempunyai duty cycle of 33% (high for 1/3 and low for 2/3s) • VCC/GND Power supply (5V) and GND (0V). • MN/ MX untuk mode minimum (5V) atau mode maximum (0V) secara operasi. • BHE (Bus High Enable). Mengaktifkan sebagian data bus yang sangat penting (D15 -D 8 ) selama operasi pembacaan dan penulisan. • READY melakukan proses tunggu yang telah ditetapkan (pengontrolan memori dan I/O pada proses pembacaan atau penulisan) oleh mikroprosesor.

  29. CONT. • RESET Mikroprosesor akan melakukan reset jika pin ini mendapat high selama 4 clock. Pelaksaan intruksi dimulai dari alamat FFFF0H dan IF flag berkondisi clear. • TEST Masukan yang dicheck oleh intruksi WAIT. Umumnya terhubung dengan coprosesor 8087. • HOLD meminta Direct Memory Access (DMA). ketika 1, mikroprosesor berhenti dan dan Bus address, data dan kontrol dalam kondisi high-impedance state. • HLDA (Hold Acknowledge) Suatu indikasi pada mikroprosesor bahwa proses HOLD sementara berlangsung. • RO/GT1 and RO/GT0 (Request/grant) meminta/membantu Direct Memory Access (DMA) selama proses operasi mode maksimum. • LOCK memberikan output berfungsi mengunci coprosesor ekternal pada sistem. • QS1 and QS0 (queue status) menunjukan status antrian intruksi internal. Pin ini digunakan aritmatika coprocessor (8087).

  30. 8284A Clock Generator Fungsi dasar • Clock generation. • RESET synchronization. • READY synchronization. • Peripheral clock signal.

  31. Hubungan antara 8284 dan 8086

  32. 8284A Clock Generator Clock generation: (a) Kristal dihubungkan ke pin X1 dan X2. (b) XTAL OSC pembangkit sinyal gelombang kotak pada frekuensi kristal diantaranya : 1. Membalikan buffer (output OSC) dimana mengunakan EFI input pada. 2. 2-to-1 MUX, F/ C memilih XTAL atau EFI sebagai masukan eksternal. (c) Pengerak MUX dari divide-by-3 counter (15MHz to 5MHz), sebagai berikut : 1. READY flipflop (READY synchronization). 2. Pada keadaan ke-2 divide-by-2 counter (2.5MHz clk for peripheral components). 3. RESET flipflop. 4. CLK sebagai pengerak 8086 CLK input.

  33. CONT. Clock Generator • RESET: Negative edge-triggered flipflop mengunakan sinyal RESET pada 8086 dalam kondisi turun. • Mikroprosesor 8086 pada pin RESET dalam kondisi naik. • Memeriksa reset timing telah melakukan masukan RESET pada mikroprosesor berlogika 1 selama 4 pulsa pada awal diaktifkan dan 1 lebih 50us.

  34. Clock Generator

More Related