1 / 26

KEDISIPLINAN

KEDISIPLINAN. DEFINISI KEDISIPLINAN. Merupakan: Kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggungjawabnya, bukan atas paksaan

tass
Download Presentation

KEDISIPLINAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEDISIPLINAN

  2. DEFINISI KEDISIPLINAN Merupakan: Kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku. • Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggungjawabnya, bukan atas paksaan • Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang sesuai dengan peraturan perusahaan, tertulis dan tidak tertulis.

  3. Disiplin Kerja Suatu alat yang digunakan oleh manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku.

  4. Perlunya Peraturan dan Hukuman • Peraturan • Diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan • Hukuman • Diperlukan untuk meningkatkan kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya mentaati semua peraturan perusahaan

  5. Indikator Kedisiplinan • Tujuan dan Kemampuan • Tujuan harus jelas, cukupe menantang serta sesuai dengan kemampuan karyawan • Teladan Pimpinan • Pemimpin menjadi panutan, harus menjadi contoh yang baik, disiplin, jujur, adil, serta sesuai antara ucapan dan tindakan • Balas Jasa • Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik bila balas jasa kurang memuaskan

  6. Indikator Kedisiplinan • Keadilan • Keadilan sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan karyawan • Pengawasan Melekat • Atasan secara langsung mengawasi perilaku dan pekerjaan karyawan • Sanksi Hukum • Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplina karyawan

  7. Indikator Kedisiplinan • Ketegasan • Pimpinan harus tegas dan berani bertindak untuk menghukum karyawan yang tidak disiplin • Hubungan Kemanusiaan • Hubungan kemanusiaan yang harmonis dapat memotivasi kedisiplinan yang baik

  8. Bentuk Disiplin Kerja • Disiplin Retributif • Berusaha menghukum orang yang berbuat salah • Disiplin Korektif • Berusaha membantu karyawan mengoreksi perilaku karyawan yang tidak tepat • Perspektif hak-hak individu • Berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan disipliner • Perspektif Utilitarian • Berfokus kepada penggunaan disiplin hanya pada saat konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak negatifnya

  9. Sanksi Pelanggaran Kerja • Sanksi Pelangaran Ringan • Teguran lisan • Teguran tertulis • Pernyataan tidak puas secara tertulis • Sanksi Pelanggaran Sedang • Penundaan kenaikan gaji • Penurunan gaji • Penundaan kenaikan pangkat • Sanksi Pelanggaran Berat • Penurunan pangkat • Pembebasan dari jabatan • Pemberhentian • Pemecatan

  10. Konsep Kedisiplinan

  11. Persaingan dan Konflik • Persaingan • Kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional dan emosional dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik, dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh pengakuan, penghargaan, dan status sosial yang terbaik • Kompetisi terjadi apabila tujuan kedua belah pihak yang saling berhadapan tidak sesuai, akan tetapi pihak-pihak yang bersangkutan tidak dapat mencampuri urusan orang lain

  12. Persaingan dan Konflik • Konflik • Persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam memperoleh kemenangan, akan meimbulkan ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan frustrasi jika tidak diselesaikan • Segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua pihak atau lebih • Konflik Organisasi • Perbedaan pendapat antara dua atau lebih banyak anggota organisasi atau kelompok, karena harus membagi sumberdaya yang langka, atau aktivitas kerja dan/atau karena mereka mempunyai status, tujuan, penilaian atau pendapat yang berbeda

  13. Persaingan dan Konflik • Bentuk-bentuk Konflik Dalam Perusahaan • Berdasarkan pelakunya • Bersifat internal dan eksternal bagi individu yang mengalaminya • Berdasarkan penyebabnya • Timbul karena ingin memperoleh keuntungan sendiri atau adanya perbedaan pendapat atau penilaian • Berdasarkan akibatnya • Dapat berakibat baik dan buruk

  14. Persaingan dan Konflik • Jenis-jenis konflik • Konflik dalam diri individu • Konflik antara individu • Konflik antara individu dan kelompok • Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama • Konflik antara organisasi

  15. Persaingan dan Konflik • Penyebab timbulnya konflik • Saling ketergantungan tugas • Ketergantungan yang dikelompokkan • Ketergantungan berurutan • Ketergantungan timbal balik • Perbedaan tujuan dan prioritas • Faktor birokratik (lini-Staf) • Kriteria penilaian prestasi yang saling bertentangan • Persaingan terhadap sumberdaya yang langka • Sikap menang kalah

  16. Persaingan dan Konflik • Cara mengelola konflik • Metoda Stimulasi Konflik • Metoda Pengurangan Konflik • Metoda Penyelesaian Konflik • Metoda Stimulasi Konflik • Situasi konflik terlalu rendah sehingga para karyawan takut berinisiatif dan menjadi pasif, sehingga perlu perangsangan konflik, meliputi: • Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok • Meyimpang dari peraturan • Penyusunan kembali struktur organisasi • Menggalakkan kompetisi • Memilih manajer yang tepat

  17. Persaingan dan Konflik • Metoda Pengurangan Konflik • Mengelola konflik melalui “pendinginan suasana” tetapi tidak menangani masalah-masalah yang semula menimbulkan konflik. • Dua metoda yang dapat digunakan • Pertama—mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima pihak yang berselisih • Kedua—mempersatukan pihak yang bertikai untuk menghadapi “ancaman” atau “musuh” yang sama

  18. Persaingan dan Konflik • Metoda Penyelesaian Konflik • Dominasi dan Penguasaan • Pertama—metoda ini meredakan konflik dan bukan menyelesaikannya • Kedua—menciptakan situasi menang—kalah, dalam pihak yang kalah, dipaksa untuk tunduk pada wewenang yang lebih tinggi atau kekuasaan yang lebih besar • Dominasi dapat dilakukan dengan cara: paksaan, perlunakan/penenangan, penghindaran, dan penentuan melalui suara terbanyak

  19. Persaingan dan Konflik • Metoda Penyelesaian Konflik • Kompromi • Menyelesaikan konflik melalui penvarian jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak yang berselisih • Bentuk-bentuk kompromi: • Pemisahaan—pihak-pihak yang berselisih dipisahkan sampau mereka mencapai persetujuan • Arbitrasi—pihak yang bertikai harus tunduk dengan keputusan pihak ketiga • Kembali keperaturan—ditentukan pada aturan tertulis yang berlaku dan menyetujui bahwa aturan tersebut dapat menyelesaikan konflik • Penyuapan—salah satu pihak menerima kompensasi sebagai imbalan untuk mengakhiri konflik

  20. Persaingan dan Konflik • Metoda Penyelesaian Konflik • Pemecahan Masalah Integratif • Konflik diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan masalah • Ada tiga jenis pemecahan masalah integratif • Konsensus—pihak yang berselisih bertemu untuk mencari pemecahan terbaik dan bukan mencari kemenangan sesuatu pihak • Konfrontasi—pihak yang berselisih saling berhadapan menyatakan pendapatnya secara langsung, dengan kepemimpinan yang terampil dan kesediaan untuk pemecahan masalah. • Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi—apabila tujuan yang lebih tinggi tingkatnya dan disepakati juga mencakup tingkat yang lebih rendah dari pihak yang terkait

  21. Kepuasan Kerja • Kepuasan Kerja • Sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. • Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja • Merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja

  22. Kepuasan Kerja • Faktor Kepuasan Kerja Karyawan • Balas jasa yang adil dan layak • Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian • Berat ringannya pekerjaan • Suasana dan lingkungan pekerjaan • Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan • Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya • Sifat pekerjaan monoton atau tidak

  23. Stress Kerja • Suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. • Orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis. Sering marah-marah, agresif, tidak dapat rileks. • Stress karyawan timbul akibat kepuasan kerja tidak terwujud dari pekerjaannya.

  24. Stress Kerja • Faktor Penyebab Stress Karyawan • Beban kerja yang sulit dan berlebihan • Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar • Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai • Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja • Balas jasa yang terlalu rendah • Masalah keluarga

  25. Pendekatan Stres Kerja • Pendekatan individu • Meningkatkan keimanan • Melakukan kegiatan olahraga • Melakukan relaksasi • Dukungan sosial dari teman-teman dan keluarga • Menghindari kebiasaan rutin yang membosankan • Pendekatan perusahaan • Melakukan perbaikan iklim organisasi • Melakukan perbaikan lingkungan fisik • Menyediakan sarana olahraga • Melakukan analisis dan kejelasan tugas • Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan • Melakukan restrukturisasi tugas

  26. Frustasi Kerja • Stress karyawan yang tidak terselesaikan dengan baik akan mengakibatkan timbulnya frustasi. • Keadaan emosional, ketegangan pikiran dan perilaku yang tidak terkendalikan dari seseorang, bertindak aneh-aneh yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain

More Related