1 / 18

BERSIAPLAH MENIKAH

BERSIAPLAH MENIKAH. BERSAMA TATE QOMARUDDIN. SUATU IRONI. SETIAP ORANG YANG AKAN “MEMASUKI DUNIA BARU” SELALU MENDAPAT PELATIHAN BAGAIMANA DENGAN ORANG YANG MAU MEMASUKI (DUNIA BARU) RUMAH TANGGA?. BAGIAN SATU. MACAM-MACAM GHARIZAH (NALURI): Gharizah At-Tadayyun (naluri beragama)

tamal
Download Presentation

BERSIAPLAH MENIKAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BERSIAPLAH MENIKAH BERSAMA TATE QOMARUDDIN

  2. SUATU IRONI SETIAP ORANG YANG AKAN “MEMASUKI DUNIA BARU” SELALU MENDAPAT PELATIHAN BAGAIMANA DENGAN ORANG YANG MAU MEMASUKI (DUNIA BARU) RUMAH TANGGA?

  3. BAGIAN SATU • MACAM-MACAM GHARIZAH (NALURI): • Gharizah At-Tadayyun (naluri beragama) • Gharizah Al-baqa’ (naluri untukmeneruskan dan mempertahankan kehidupan) • Gharizah Al-Nau’/ Al-Jins (naluri seks).

  4. SIKAP DAN AJARAN ISLAM TENTANG GHARIZAH • Islam memandang gharizah sebagai fasilitasi kehidupan • Islam tidak membunuh gharizah • Islam mengarahkan gharizah agar tidak menyimpang • Islam mempupuk dan mengembangkan gharizah

  5. BAGIAN DUA:PERSIAPAN FISIK MENURUT ISLAM • عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ • “Tidak akan masuk sorga orang yang di dalam hatinya ada sebesar dzarrah kesombongan.” seseorang bertanya, “ADa orang yang suka berpakaian bagus dan bersendal bagus.” Rasulullah saw menjawab, “Sesungguhnya Allah itu Indah mencintai keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan manusia.

  6. فَإِنَّ لِجَسَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لِعَيْنِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لِزَوْرِكَ عَلَيْكَ حَقًّا وَإِنَّ لِزَوْجِكَ عَلَيْكَ حَقًّا (البخاري) • Sesungguhnya jasadmu mempunyai hak atas kamu, matamu mempunyai hak atas kamu, tamumu mempunyaihak atas kamu, isterimu mempunyai hak atas kamu. • Zuhud tidak identik dengan lusuh, kumuh, nestapa, bau...

  7. BAGIAN TIGATUJUAN PERNIKAHAN • Penghambaan diri kepada Allah swt. • Hifzhud-Din (memelihara agama) dengan memelihara kehormatan diri. • Mengikuti sunnah Rasulullah saw. • Membangun keluarga Islami sebagai unsur perubahan ke arah peradaban imani. • Menyalurkan nafsu biologis (tamattu’ jinsi) secara halal

  8. HIKMAH PERNIKAHAN MENURUT AL-GHAZALI: 1- Regenerasi. Untuk inilah prinsip dasar diberlakukannya sistem pernikahan. Agar ada keberlanjutan khalifatullah di muka bumi. Itu salah satu tujuan regenerasi. Juga untuk menambah kuantitas umat Muhammad saw. Kepentingan punya anak dimaksudkan agar ada anak yang mendoakan setelah kematian kita. Bahkan bisa jadi sang anak menjadi penolong orangtuanya bila anak itu lebih dulu menghadap Ilahi.

  9. 2- Lembaga cinta. Allah menciptakan bagi kita cinta (baca: birahi) sebagai motifator regenerasi. Alangkah indah jika cinta ciptaan Ilahi kita pelihara sesuai kehendakNya dan aturanNya, tidak mengumbar cinta di sembarang tempat. 3- Relaksasi jiwa-raga. Betapa puasnya hati kita bisa berkumpul dan berkomunikasi dengan orang yang kita cintai dalam sketsa ridha Ilahi. Sejenak kebosanan kita menghamba kepadaNya menjadi terhibur untuk kemudian lebur menjadi semangat pendorong penghambaan kita kepada Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

  10. 4- Manajemen keluarga. Rumah tempat kita tinggal butuh pemeliharaan, dapur tempat kita memasak butuh sentuhan tangan, makanan yang kita telan harus dijemput dari luar rumah, sementara kita perlu merenung banyak belajar dan beribadah kepada Allah. Dalam kondisi demikian menjadi sangat logis jika tugas kita bagi bersama pasangan hidup tercinta. Sabda Nabi: “Milikilah hati yang tahu bersyukur, lidah yang biasa berzikir, pasangan hidup ideal yang akan membantumu menggapai akhiratmu,” (HR. Tirmizdi).

  11. 5- Terapi psikis atau asah-asih-asuh. Perbedaan jenis berarti pula perbedaan karakter. Setiap rumah tangga pasti mengalami masa-masa yang tidak ramah. Ada momentum di mana kita kurang suka menghadapi perlakuan pasangan hidup. Jika kita mampu menjadikan momentum itu sebagai romantika hidup, bersabar menerima realita yang tidak selamanya semanis madu, menasehati dan mengambil langkah solutif: hal ini justru merupakan implementasi tanggung-jawab dan kesiapan kita mengarungi bahtera rumah tangga. Sangat bermanfaat mendewasakan kita sehingga memiliki kebijakan berfikir dan introspeksi diri. Nabi bersabda: “Bila seorang hamba banyak berlumur dosa, Allah akan mengujinya dengan kerumitan rumah tangga agar dosanya terhapuskan,” (HR. Ahmad).

  12. KEMUNGKINAN RESIKO DARI PERNIKAHAN 1- Gelap mata dan tersesat jalan. Maksudnya adalah tidak mampu membedakan antara baik dan buruk, tidak mampu memilah dan memilih rizki halal di antara sampah-sampah terlarang. Beban berat di pundak suami-isteri dalam era kompetisi yang kian meruncing telah membuatnya menghalalkan segala cara demi sesuap nasi, tanpa peduli dari mana atau bagaimana cara mendapatkan harta dalam genggamannya. Menghadapi situasi demikian, al-Ghazali mengusulkan langkah paling aman adalah dengan tetap melajang.

  13. 2- Emosional. Tidak tabah menghadapi kenyataan yang tidak sesuai impian, hingga pecahlah pentengkaran demi pertengkaran. Kendala ini masih mungkin diatasi, karena ini hanya masalah perasaan. 3- Waktu tersita. Kesibukan mencari nafkah halal, memperhatikan pasangan, merawat dan mendidik anak telah melalaikannya dari ibadah kepada Allah.

  14. ANJURAN ISLAM UNTUK MENIKAH

  15. وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (الروم 21) وقال بعضهم محبة حالة حاجة نفسه ، ورحمة حالة حاجة صاحبه إليه (الرازي) فالمودة تكون أولاً ثم إنها تفضي إلى الرحمة ، ولهذا فإن الزوجة قد تخرج عن محل الشهوة بكبر أو مرض ويبقى قيام الزوج بها وبالعكس (الرازي)

  16. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمْ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الْأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ الْعَفَافَ (رواه الترمذي) عَنْ أَبِي أُمَامَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللَّهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ إِنْ أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِنْ نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِنْ أَقْسَمَ عَلَيْهَا أَبَرَّتْهُ وَإِنْ غَابَ عَنْهَا نَصَحَتْهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهِ (ابن ماجه)

  17. عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ } قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ أَسْفَارِهِ فَقَالَ بَعْضُ أَصْحَابِهِ أُنْزِلَ فِي الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ مَا أُنْزِلَ لَوْ عَلِمْنَا أَيُّ الْمَالِ خَيْرٌ فَنَتَّخِذَهُ فَقَالَ أَفْضَلُهُ لِسَانٌ ذَاكِرٌ وَقَلْبٌ شَاكِرٌ وَزَوْجَةٌ مُؤْمِنَةٌ تُعِينُهُ عَلَى إِيمَانِهِ (رواه الترمذي)

  18. HUKUM MENIKAH SUNNAH BAGI ORANG YANG MAMPU DAN MAU TAPI MASIH BISA MENGENDALIKAN DIRI WAJIB BAGI ORANG YANG MAMPU, KESENGSEM, KHAWATIR TIDAK MAMPU MENAHAN DIRI. MAKRUH BAGI ORANG YANG TIDAK MAMPU MEMENUHI HAK ISTERI TAPI TIDAK MEMADHARATKAN SI ISTERI (MIS. KRN KAYA DAN TIDAK ADA KEINGINAN SEKS) HARAM BAGI ORANG YANG TIDAK MAMPU MEMENUHI HAK ISTERI (MATERI DAN BIOLOGIS), TIDAK MAMPU, DAN TIDAK ADA KEINGINAN MUBAH BAGI ORANG YANG TIDAK MEMILIKI PENDORONG DAN TIDAK PULA PENGHALANG

More Related