1 / 10

PO VI

PO VI. Sabtu , 07 Mei 2011. Karakteristik Organisasi. Paradigma M ekanik :

tadeo
Download Presentation

PO VI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PO VI Sabtu, 07 Mei 2011

  2. KarakteristikOrganisasi • Paradigma Mekanik: • menganggap organ sbg suatu mesin yg bekerja dg suatu keteraturan dan keajegan ttt yg menekankan adanya suatu tingkat produktivitas ttt, yg ingin mencapai taraf efisiensi ttt, dan yg dikendalikan oleh suatu legitimasi otoritas pimpinan (Thoha, 1988 : 133); • Tujuan organ dpt dicapai scr efektif dan efisien melalui mekanisme pembagian kerja, spesialisasi dan hubungan kerja yg hierarkhis. • Lebih menganut sistem tertutup (close system), dmn organ dilht sbg suatu kesatuan yg merdeka serta tdk ada ikatan dg variabel2 lainnya.

  3. ParadigmaOrganik : • Organ sbg suatu sistem yg menekankan pd unsur manusia sbg pelaku utama; • Efisiensi dan efektivitas bukan mrpkn aspek utama dlm pencapaian 7-an organ, sbb produk (output) tdk dipandang sbg hal yg utama; • Aspek yg dianggap lbh penting adlh adanya keseimbangan antara faktor manusia dgn faktor lingkungannya; • Lebih bnyk menerapkan pendekatan sistem terbuka (open system) yg menitikberatkan faktor manusia dan cara manusia tsb berperilaku dlm kegiatan2 organ senyatanya; • Faktor lingkungan yg memiliki kemungkinan pengaruh thd organ, sangat diperhatikan.

  4. Tipe-TipeOrganisasi • Organisasi Garis (line organization) • Adl tipe organ yg tertua dan plng sederhana, dimana tugas2 perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan berada disatu tangan dan garis kewenangan lngsng dr pimp kpd bwhnya. Ciri2 yg menonjol dr tipe organ ini al : 7-an organ msh sdrhn, jml karyawan sedikit, pimp dan semua karyawan saling mengenal, hub karyawan dg pimp bersifat lngsng, tingkat spesialisasi blm begitu tinggi, dsb; • Kebaikan : Kesatuan komando berjln scr tegas dan memperkecil kmgknn kesimpangsiuran, proses pengambilan kptsn berjln dg cpt, penilaian thd pegawai dpt dilakukan scr cpt dan obyektif, serta tingginya rasa solidaritas diantara sesama pegawai. • Kekurangan:adanya ketergantungan kpd satu org, adanya kecenderungan pmpnn utk bertindak scr otokratis, dan kesempatan karyawan utk berkembang terbatas.

  5. Organisasi Garis dan Staf (line and staff organization) • Biasanya digunakan utk organ yg bsr, daerah kerja luas dan punya bidang2 tgs yg beraneka rgm. Ciri2 yg dpt dilht antara lain organ besar dan bersifat kompleks, daerah kerja luas, jml karyawan banyak, hub kerja yg bersifat lngsng makin mengecil, pimp dan karyawan tdk lagi semuanya saling mengenal, dan terdpt spesialisasi tgs diantara pr karyawannya. • Kelebihan : dpt digunakan oleh setiap organisasi yg bgmnpun bsrnya, apapun 7-annya, serta bgmnpun luas tugasnya. Adanya pembagian tgsyg jls, bakat pr karyawan dpt dikmbngkn mjd spesialisasi, pengambilan kptsn dpt efektif krn terdpt staf2 yg ahli dibidangnya, koordinasi berjln lbh baik, dan disiplin karyawan biasanya tinggi krn tgs yg dilaksanakannya sesuai dg bakat dan keahliannya. • Kekurangan :rasa solidaritas antar karyawan yg lemah dan jk koordinasi pd tngkt staf tdk baik akan dpt membingungkan unit2pelaksana.

  6. Organisasi Panitia (committee organization) • Memiliki tgs ttt dan jangka waktu berlakunya terbts, seluruh unsur pimp duduk dlm panitia, tgs kepemimpinan dan pertanggungjwban dilaksnkn scr kolektif, semua anggota mempunyai hak/wewenang/tnggngjwb yg umumnya sama, serta pr pelaksana dikelompokkan menurut bidang tgs ttt. • Kelebihan :kptsn diambil scr tepat dan obyektif krn sgl sst dibcrkn lebih dahulu scr kolektif, kemngknn seseorang utk bertindak otoriter sangat kecil,kerjasama dikalangan pelaksana mdh dibina. • Kekurangan :pengambilan kptsn pd umumnya sangat lambat krn sgl sst hrs dibcrkan bersama2, pertnggngjwbn scr fungsional seringkali krng jls, perintah kpd pelaksana kadang tumpang tindih, dan daya kreasi seseorang kurang menonjol.

  7. Organisasi Fungsional (functional organization) • Disusun berdsrkn sifat dan mcm fungsi yg hrs dilksnkn. • Ciri : pembidngn tugas scr jls dan tgs dpt dibedakan, dlm mlksnkn tgs tdk bnyk memerlukan koordnsi, pembagunit2 organ didsrkn pd spesialisasi tgs, dan pr pimp pd unit ttt memiliki wwnng komando pd unitnya sendiri tanpa perse7-an lngsng dr pimp tertinggi. • Kelebihan :adanya pembidangan tgs yg jls, spesialisasi karyawan dpt makin ditingkatkan, koordinasi antar karyawan dlm suatu unit mjd sangat mudah, koordinasi menyeluruh pd umumnya cukup pd tingkat eselon atas. • Kekurangan :karyawan terlalu menspesialisasikan diri pd bidang ttt, pr karyawan cenderung mementingkan bidangnya sendiri shg memngknkn timbulnya egoisme antar bidang.

  8. AsasPengorganisasianKelembagaan • Asas Pembagian Tugas Setiap tugas perlu dibg hbs kedlm tugas2 bag, divisi/seksi shg dpt dijamin selalu adanya tnggng jwb dlm penyelenggaraan tugas2 tsb. Namun demikian hal ini tdk brrt bhw suatu instansi dpt melksnkn sendiri tgs yg mjd tnggng jwbnya tanpa adanya kerja sama dg Instansi lain. Sesuai dg asas ini mk perlu adanya perumusan tugas yg jls shg dpt dicegah duplikasi, benturan dan kekaburan. • Asas Fungsionalisasi Pelaksanaan tugas hrs ada instansi/unit kerja yg scr fungsional plng bertnggng jwb. Asas ini menentukan instansi/satker yg scr fungsional plng bertnggng jwb atas suatu tugas umum. Pd gilirannya asas ini akan menentukan mekanisme koordinasi dlm arti bhw instansi/satker yg scr fungsional plng bertnggng jwb tsb berkewajiban utk memprakarsainya. • Asas Koordinasi Menekankan agar dlm penyusunan kelembagaan memngknkn terwjdnya koordinasi yg mantap dlm pelaksanaan tugas2.

  9. Asas Kesinambungan Mengharuskan adanya institusialisasi dlm pelaksanaan, dlm arti bhw tugas2 hrs berjln scr terus menerus sesuai dg kebijaksanaan dan program yg tlh dittpkn tanpa tergantung pd diri pejabat/pegawai ttt. • Asas Keluwesan Agar organisasi selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dg perkembangan dan perubhn keadaan shg dpt dihindari kekakuan dlm pelaksanaan tgsnya. • Asas Akordion Organ dpt berkembang atau mengecil sesuai dg tuntutan tgs dan beban kerjanya. Namun demikian pengembangan/penciutan suatu organ tdk boleh menghilangkan fungsi yg ada. • Asas Pendelegasian Wewenang Menentukan tugas2 yg perlu didelegasikan dan tugas2 yg msh hrs dipegang pimpinan. Sbg konsekuensi dr asas pelimpahan wwnng tsb mk setiap unit yg menerima pelimpahan tsb hrs mampu melaksanakan wewenang dan tugas2 yg dilimpahkan.

  10. Asas Rentang Kendali Dimksdkn agar dlm menentukan jmlh satuan organ/orang yg dibwhi oleh seorang pejabat pimp, diperhitungkan scr rasional mengingat terbatasnya kemampuan seorang pimpinan/atasan dlm mengadakan pengendalian thd bawahannya. • Asas Jalur dan Staf Adalah asas yg menentukan bhw dlm penyusunan organ perlu dibedakan antara satuan2 organ yg melaksanakan tgs pokok instansi dg satuan2 yg melaksanakan tugas2penunjang. • Asas Kejelasan dalam Pembaganan Mengharuskan setiap organ menggmbrkn susunan organnya dlm bentuk bagan, agar setiap pihak yg berkepentingan dpt sgr memahami kedudukan dan hub dr setiap satuan organ yg ada.

More Related