1 / 66

Statistika Inferensi : Estimasi Titik & Estimasi Interval

Statistika Inferensi : Estimasi Titik & Estimasi Interval. Estimasi titik. Estimasi adalah keseluruhan proses yang menggunakan sebuah estimator untuk menghasilkan sebuah estimate dari suatu parameter.

stu
Download Presentation

Statistika Inferensi : Estimasi Titik & Estimasi Interval

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. StatistikaInferensi : EstimasiTitik & Estimasi Interval

  2. Estimasititik • Estimasi adalah keseluruhan proses yang menggunakan sebuah estimator untuk menghasilkan sebuah estimate dari suatu parameter. • Sebuah estimasi titik dari sebuah parameter  adalah sesuatu angka tunggal yang dapat dianggap sebagai nilai yang masuk akal dari .

  3. Contoh • Seorang ahli sosial ekonomi ingin mengestimasi rata-rata penghasilan buruh di suatu kota. Sebuah sampel dikumpulkan menghasilkan rata-rata Rp 2.000.000,-. • Dalam hal ini telah dilakukan estimasi titik, dengan menggunakan estimator berupa statistic mean ( ) untuk mengestimasi parameter mean populasi (μ). NilaisampelRp 2.000.000,- sebagainilai estimate dari mean populasi.

  4. Estimasi Interval • Sebuah estimasi interval (interval estimate) dari sebuah parameter , adalah suatu sebaran nilai nilai yang digunakan untuk mengestimasi interval. • Jika dimiliki sampel X1, X2, …., Xn dari distribusi normal N(, 2) maka

  5. Akibatnya interval kepercayaan (1-)100% untuk mean populasi  adalah dengan Z(1-/2) adalah kuantil ke-(1-/2) dari distribusi normal baku dan jika  tidak diketahui maka dapat diestimasi dengan simpangan baku (standard deviation) sampel s yaitu s = s2.

  6. Jadi interval kepercayaan (confidence interval) adalah estimasi interval berdasarkan tingkat kepercayaan tertentu dan batas atas serta batas bawah interval disebut batas kepercayaan (confidence limits). • Dari prakteknya tingkat kepercayaan dilakukan sebelum estimasi dilakukan, jadi dengan menetapkan tingkat kepercayaan interval sebesar 90 persen (90 %). • Artinya seseorang yang melakukan tersebut ingin agar 90 persen yakin bahwa mean dari populasi akan termuat dalam interval yang diperoleh.

  7. Estimasi interval untukbeberapatingkatkepercayaan (1-)100%.

  8. Contoh • Seorang guru ingin mengestimasi waktu rata-rata yang digunakan untuk belajar. • Suatu sampe acak ukuran 36 menunjukan bahwa rata-rata waktu yang digunakan siswa untuk belajar di rumah setiap harinya adalah 100 menit. • Informasi sebelumnya menyatakan bahwa standar deviasi adalah 20 menit.

  9. Estimasi interval dengantingkatkepercayaan 95 persendapatditentukanberikutini : • Unsurunsur yang diketahui : = 100 ;  = 20; n=36; tingkatkepercayaan 95 %. • Dengantingkatkepercayaan 95 % makanilai z adalah 1,96 jadiestimasi interval darinilaiwaktu rata-rata sesungguhnyaadalah : • Dengankata lain guru mengestimasidengantingkatkeyakinan 95 % bahwa rata-rata waktubelajaradalahantara 93,47 menithingga 106,53 menit

  10. Jika n > 30 • Dari seluruhsiswa 4 kelasdiambilsebagaisampel 40 siswadandidapatkannilaiMatematikadari 40 siswatersebutsebagaiberikut : 58 48 56 43 58 57 48 35 43 47 49 41 64 58 46 44 47 55 42 48 54 29 46 47 59 47 52 43 47 49 40 58 60 50 50 50 64 36 43 44 makaestimasi rata-rata nilaiMatematikasesungguhnyadengantingkatkepercayaan 90 persenyaitu :

  11. Dengan tingkat kepercayaan 90 % maka nilai z adalah 1,645 jadi estimasi interval dari rata-rata sesungguhnya adalah :

  12. Hasil output spss

  13. Jika n  30 • Jika dimiliki sampel X1, X2, …., Xn dari distribusi normal N(, 2) dengan 2 tidak diketahui maka : berdistribusi t dengan derajat bebas n-1.

  14. Sifat-sifatdistribusit • Distribusiiniserupadengandistribusi Z dengan mean noldansimetrisberbentuklonceng / bell shape terhadap mean. • Bentukdistribusitergantungpadaukuransampel. Jadidistribusiadalahkumpulankeluargadistribusidanperbedaansatudengan yang lainnnyatergantungpadaukuransampel. • Padaukuransampel yang kecilkeruncinganberbentukdistribusitkurangdibandingkandengandistribusi Z danjikameningkatnyaukuransampelmendekati 30 makabentukdistribusisemakinmendekatibentukdistribusi Z. (Jadijikan >30 makadigunakannilai z).

  15. Grafikfungsidistribusi t

  16. Untuk n 30, interval kepercayaan (1-)100% untuk mean populasi  adalah dengan tn-1; (1-/2) adalah kuantil ke-(1-/2) dari distribusi t dengan derajat bebas n-1 dan s adalah simpangan baku (standard deviation) sampel dengan s = s2 yaitu akar dari variansi sampel.

  17. Contoh • Misalkan diberikan nilai Matematika 10 siswa sebagai berikut : 58, 58, 43, 64, 47, 54, 59, 47, 60, dan 64. • Estimasi rata-rata nilai Matematika sesungguhnya (populasi). Nilai rata-rata Matematika dengan tingkat kepercayaan 95 persen dapat diestimasi sebagai berikut:

  18. Hasilperhitungandari data

  19. interval kepercayaan (rata-rata populasi) dengankoefisienkepercayaan 95 % :

  20. Hasil output spss

  21. PengujianHipotesis (SatuSampel)

  22. Secaraumum, hipotesisstatistik pernyataanmengenaidistribusiprobabilitaspopulasiataupernyataantentang parameter populasi. • Contoh : NilaiMatematikasiswakelas 10 SMAN 1 Salatigaberdistribusi normal. Akandiujihipotesis : rata-ratanya 60. Pernyataan : Rata-ratanya 60 (  = 60 )  hipotesisstatistik

  23. Kesalahan yang mungkin • Kesalahan jenis pertama (type-I error)  bila menolak menolak hipotesis yang seharusnya diterima. • Kesalahan jenis kedua (type-II error)  bila menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.

  24. ProsedurUjihipotesis • Pernyataan Hipotesis nol dan hipotesis alternatif • Pemilihan tingkat kepentingan ( level of significance ), α  kesalahan tipe I • Pernyataan aturan keputusan ( Decision Rule) • Perhitungan nilai-p berdasarkan pada data sampel • Pengambilan keputusan secara statistik (Penarikan kesimpulan)

  25. PernyataanHipotesisnol dan hipotesisalternatif • Hipotesisnol (H0) adalahasumsi yang akandiuji. • Hipotesisnoldinyatakandenganhubungan sama dengan. Jadihipotesisnoladalahmenyatakanbahwaparameter (mean, presentase, variansi dan lain-lain) bernilai sama dengannilaitertentu. • Hipotesisalternatif (H1) adalahhipotesis yang berbedadarihipotesisnol. • Hipotesisalternatifmerupakankumpulanhipotesis yang diterimadenganmenolakhipotesisnol.

  26. Contoh • Dalam suatu prosedur pengujian hipotesis mengenai mean dari suatu populasi, pernyataan-pernyataan mengenai hipotesis nol sebagai mean populasi 60 secara umum dinotasikan : H0 : µ = 60 H1 : µ ≠ 60.

  27. Pemilihantingkatkepentingan ( level of significance ), α • Tingkat kepentingan ( level of significance )  menyatakansuatutingkatresikomelakukankesalahandenganmenolakhipotesis nol. • Dengankata lain, tingkatkepentinganmenunjukkan probabilitasmaksimum yang ditetapkanuntukmenghasilkanjenisresikopadatingkat yang pertama. • Dalamprakteknya, tingkatkepentingan yang digunakanadalah 0.1, 0.05 atau 0.01. • Jadidenganmengatakanhipotesisbahwaditolakdengantingkatkepentingan 0.05  keputusanitubisasalahdenganprobabitas 0.05.

  28. Pernyataanaturankeputusan (Decision Rule) • Suatu nilai-P didefinisikan sebagai nilai tingkat kepentingan yang teramati yang merupakan nilai tingkat signifikan terkecil di mana hipotesis nol akan ditolak apabila suatu prosedur pengujian hipotesis tertentu pada data sampel. • Menolak H0 jika nilai-p (p-value) <  dan menerima H0 jika nilai-p (p-value) >  .

  29. Perhitungannilai-p berdasarkan data sampel & Kesimpulan • Berdasarkan sampel dihitung nilai-p. • Karena nilai-p <  maka Ho ditolak atau sebalinya nilai-p >  maka Ho diterima.

  30. UjiHipotesisdengan Mean Tunggal • Pengujian ini dibedakan atas dua jenis yaitu : Uji dua ujung ( two tailed test) Uji satu ujung ( one tailed test).

  31. UjiDua Ujung • Ujiduaujung (two tailed) adalahujihipotesis yang menolakhipotesisnoljikastatistiksampelsecarasignificantlebihtinggiataulebihrendahdaripadanilai parameter populasi yang diasumsikan. • Dalamhalinihipotesisnoldanhipotesisalternatifnyamasing-masing : H0 : µ = nilai yang diasumsikan H1 : µ ≠ nilai yang diasumsikan

  32. Contoh Nilai Matematika siswa kelas 10 SMAN 1 Salatiga berdistribusi normal. Akan diuji hipotesis : rata-ratanya 60. Hipotesis nol : H0 :  = 60 Hipotesis alternatif : H1 :   60

  33. Hasil output SPSS

  34. Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh nilai-p mendekati nol dan karena nilai- p <  = 0,10 (10 %) maka H0 ditolak berarti H1 diterima. Dengan kata lain,   60 berarti rata-rata nilai Matematika siswa kelas 10 tidak sama dengan 60.

  35. Contoh Nilai Matematika siswa kelas 10 SMAN 1 Salatiga berdistribusi normal. Akan diuji hipotesis : rata-ratanya 50. Hipotesis nol : H0 :  = 50 Hipotesis alternatif : H1 :   50

  36. Hasil output SPSS

  37. Berdasarkan hasil output SPSS diperoleh nilai-p = 0,367 dan karena nilai- p >  = 0,10 (10 %) maka H0 diterima. Dengan kata lain,  = 50 berarti rata-rata nilai Matematika siswa kelas 10 sama dengan 50.

  38. STATISTIKA INFERENSI : UJI HIPOTESIS (SAMPEL GANDA)

  39. Outline • Uji Hipotesis Mean dengan Sampel ganda : - Uji t untuk populasi saling bergantung - Uji t untuk populasi saling bebas

  40. Uji t pasanganuntukpopulasisalingtergantung Prosedur : • PernyataanHipotesisnol dan HipotesisAlternatif • Dalamujiinihipotesisnolnyaadalahmetodebaru sama denganmetode lama (perbedaan rata-ratanyaadalahnol). Sedangkanhipotesisalternatifnyaadalahmetodebarutidak sama denganmetode lama (terdapatperbedaannilai rata-rata). H0 : μd = 0 ( metode lama sama dengan metode baru) H1 : μd ≠ 0 uji dua ujung ( μd > 0 ujisatuujung ) (metode lama tidaksamadenganmetodebaru) • Pemilihantingkatkepentingan (level of significance), α

  41. Aturan pengambilan keputusan : • H0 ditolak jika nilai-p <  dan sebaliknya H0 diterima jika nilai-p  .

  42. Contoh • Seorang guru akan mengevaluasi metode pembelajaran baru untuk siswa. • Jika dalam program baru tersebut terdapat penghematan waktu dari pada program saat ini maka ia akan merekomendasikan perusahaan tersebut dengan program baru.

  43. Suatu sampel yang terdiri dari 8 diambil dan kemudian diperoleh nilai sebelum dan setelah digunakan metode pembelajaran yang baru. • Nilai yang diperoleh sebelum dan setelah digunakan metode pembelajaran yang baru ditunjukkan pada tabel berikut :

  44. Nilaisebelumdansesudahpenggunaanmetodebaru

  45. Uji hipotesis dilakukan dengan langkah sebagai berikut : • Hipotesis H0 : metode baru tidak meningkatkan nilai H1 : metode baru meningkatkan nilai • Tingkat kepentingan α = 0,05 = 5 % • Aturan Keputusan H0 ditolak dan H1 diterima jika nilai-p < 0,05 dan sebaliknya H0 diterima dan H1 ditolak jika nilai-p > 0,05.

  46. Hasil output SPSS(terlihatthit = 1,366 dannilai-p = 0,214 > 0,05 sehingga H0diterima)

  47. Kesimpulan • Metodepembelajaranbarutidakmeningkatkannilai. • Hal tersebutjugadidukungolehinformasitambahanpadahasil output SPSS berikutini. • Tidakterdapatperbedaan yang signifikanantara rata-rata nilaisebelumdannilaisesudahpenggunaanmetodepembelajaranbaru.

  48. Hasil output SPSS

More Related