1 / 63

REKAYASA LALU LINTAS BAHAN MKJI SEGMEN JALAN, PERSIMPANGAN, BAGIAN JALINAN

REKAYASA LALU LINTAS LITERATUR : MKJI, {IHCM}, HCM(wshington) Pedoman perencanaan wil. perkotaan) . . . REKAYASA LALU LINTAS BAHAN MKJI SEGMEN JALAN, PERSIMPANGAN, BAGIAN JALINAN. Segmen jalan: Jalan perkotaan Jalan luar kota

stevie
Download Presentation

REKAYASA LALU LINTAS BAHAN MKJI SEGMEN JALAN, PERSIMPANGAN, BAGIAN JALINAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REKAYASA LALU LINTASLITERATUR : MKJI, {IHCM}, HCM(wshington) Pedoman perencanaan wil. perkotaan)

  2. . • .

  3. REKAYASA LALU LINTASBAHAN MKJISEGMEN JALAN, PERSIMPANGAN, BAGIAN JALINAN Segmen jalan: Jalan perkotaan Jalan luar kota Jalan bebas hambatan (Tol) Pada suatu jalan dilewati oleh arus lalu lintas yang disebut ; Volume (Q), dan daya tampung jalan disebut: Capasitas Volume (Arus Lalu lintas) Q. adalah: Jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik pada segmen jalan pada satuan waktu dan pada waktu tertentu.(kend/jam),(SMP/j) Capasitas (Capasity) C. ; Arus maximum yang dapat dipertahankanPada suatu bagian jalan pada waktu tertentu. Atau daya tampung suatu segmen jalan thd arus lalu litas dan pada waktu tertentu.(SMP/Jam) Korelasi Antara Volume dan Capasitas yaitu DS ( degree Of Saturation ), Drajat kejenuhan . Yaitu DS = Q/C dengan batasan nilai < 0,85 belum jenuh kalau > 0,85 berarti jenuh / macet

  4. Perhitungan Volume (Q) • Q • Q = Jumlah Kend/jam = Jl. Lv + Jl.Hv + Jl.Mc = SMP/jam ------------------------- Jam Lv (MP) = kendaraan ringan , Hv =kend berat. Mc = sepeda motor SMP = Satuan Mobil Penumpang Lv = 1, Hv = 1,3, Mc = 0,2 ..0,4 Lv =kendaraan ringan adalah kend bermotor ber as dua dengan 4 roda dan jarak as 2 – 3m(meliputi mobil penumpang, oplet, mikro bis, pck-up, dan truk kecil) HV=kend. Berat adalah kendaraan bermotor dengan lebih 4 roda( meliputi truk, bis, truk 2as, truk 3as, dan truk kombinasi) Mc =Motor cycle = kend. Bermotor dengan 2 da 3 roda ( meliputi sepeda motor dan kend.roda tiga) Um = kendaraan tidak bermotor / kendaraan lambat adalah kendaraan dengan roda yang digerakan oleh orang/hewan.

  5. Capasitas jalan perkotaan • C = Co x Fcw x Fc.sp x Fc.sf x Fc.cs C = capasitas sebenarnya Co= capasitas dasar ( smp/jam ) Fc.w = Factor pengaruh lebar lajur Fc.sp= Factor pengaruh pemisah arah Fc.sf=factor pengaruh hambatan samping Fc.cs = factor pengaruh ukuran kota

  6. Kapasitas dasar/CoJalan perkotaan

  7. FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCw UNTUK LEBAR JALUR LALU-LINTAS jalan Perkotaan

  8. FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCsp UNTUK PEMISAHAN ARAH jalan Perkotaan FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCcs UNTUK UNTUK UKURAN KOTA

  9. FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCsf UNTUK HAMBATAN SAMPING a) Jalan dengan bahu

  10. b) Jalan dengan kereb FC sf jalan Perkotaan

  11. CONTOH PERHITUNGANDiketahui : Jalan perkotaan 4/.2uddengan lebar bahu 1,10 m lebar perlajur = 3 mJumlah penduduk = 900.000 jiwa. Jumlah arus (Volume) : Lv= 1000 buah ( 1 ) Hv = 800 buah ( 1,3 ) Mc = 1500 buah ( 0,2 )Arus 50/50.Data Hambatan samping : Ped = 45 orang, parkir=18 bh. Um = 15 buahHitung DSPenyelesaian : Volume (Q) = (1000 X1) + (800 x 1,3) + (1500x0,2) = 2340 smp/jamJumlah Hambatan samping = (45x0,5)+(18x1)+(15x0,4)= 46,5 klas Hs =VLC = Co x Fsp x Fw x Fsf x Fcs = (4 x 1500) x 1 x 0,91x 0,994x0,94 = 5102 smp/jam DS = Q/C = 2340 / 5102 = 0,458 < 0,85 tidak jenuhFV(lv) = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs = (53 – 4)x 1,03 x0,95 = 52,6 Km/jDS & FV(lv) dengan Grafik didapat V rata-rata = 48 km/j. nilainya sama dengan Vrata-rata lap.

  12. Diketahui : Jalan perkotaan 2/2ud lebar eff jalan =5mLebar bahu = 1,5m. Jumlah penduduk 900.000jiwadata lalu lintas : Hv = 400 kend.(1,3), Lv = 625 kend(1,0) Mc= 1000 kend (0,2)Jumlah arus 2 arah 50/50data hambatan samping = Ped= 45 orang, Um = 15 kend Parkir = 18 kend.Penyelesaian : Q= (400x1,3) + (625x1)+ (1000x0,2)= 1345 smp/jamC= 2900 x 0,56 x 1 x 0,99 x 0,94 = 1511 smp/jamDS = Q/C = 1345 / 1511 = 0,89 > 0,85 jenuhFv(lv) = (FVo + FVw) x FVsf x FVcs = (44- 9,5)x0,99x0,95=32,45 km/jamMenggunakan Grafik DS & FV(lv) didapat Vrata-rata = 22 km/jam

  13. JalanLuarkota C = Co x Fc.w x Fc. Sp x Fc.sf JalanBebasHambatan ( Tol) C= Co x Fcspx Fc.w

  14. KAPASITAS DASAR JALAN LUAR KOTA

  15. Factor pengaruh lebar lajur FCw.untuk Jalan Luar Kota

  16. FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCSF AKIBAT HAMBATAN SAMPING JALAN LUAR KOTA

  17. FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS FCSP AKIBAT PEMISAHAN ARAH JALAN LUAR KOTA

  18. KAPASITAS DASAR JALAN BEBAS HAMBATAN

  19. FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS AKIBAT LEBAR JALUR Lalu-Lintas JALAN BEBAS HAMBATAN

  20. FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS AKIBAT PEMISAHAN ARAH JALAN BEBAS HAMBATAN KAPASITAS PADA KELANDAIAN KHUSUS

  21. DS Degree of Saturation • DS > 0,85 MKJI) ….Jenuh …. Macet • DS = Q/C ….usaha memperkecil Q • atau memperbesar C. Memperkecil Q (mengefektifkan Q) contoh mengurangi kendr pribadi dan berpindah keangkutan umum) Memperbesar C mengurangi hambatan samping Pada jalan perkotaan dan jalan luar kota

  22. Type jalan 2/2ud .. Dua lajur dua arah tanpa median 4/2ud .. Empat lajur dua arah tanpa median 4/2d .. Empat lajur dua arah dengan median 6/2ud, 8/2ud, 6/2d, 8/2d dan seterusnya

  23. 1. KECEPATAN ARUS BEBAS SEBENARNYA / FVpada jalan perkotaanFV = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVcs • FVo = kecepatan arus bebas kendaraan ringan (Km/jam) • FVw = Penyasuaian lebar jalur lebar efektif (km/jam) • FFVsf = faktor penyesuaian kondisi hambatan samping(perkalian) • FFVcs= factor penyesuaian ukuran kota (perkalian) 2. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan sebenarnya Pada jalan luar kota FV = ( FVo + FVw ) x FFVsf x FFVrc FFVrc = factor penyesuaian untuk fungsi jalan 3. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan sebenarnya Pada jalan Bebas hambatan FV= FVo + FVw

  24. KECEPATAN ARUS BEBAS DASAR Jalan Perkotaan

  25. PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FVW UNTUK LEBAR JALUR LALU LINTAS Jalan perkotaan

  26. FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FVsf,UNTUK HAMBATAN SAMPING jalan Perkotaan a) Jalan dengan kereb

  27. b) Jalan dengan bahu

  28. FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FVc s UNTUK UKURAN KOTA Jalan Perkotaan

  29. Kinerja jalan • DS = Q/C • FV (Grafik) maka didapat V lv rata-rata • Atau • DS (tabel) akan didapat: LOS =Level OF Service Tingkat pelayanan

  30. Kecepatan arus bebas dari kendaraan ringanPada jalan Luar Kota :FV(lv) = (FVo + FVw) x FFVsf x FFVrc

  31. Kecepatan arus bebas dasar Jalan Luar kota

  32. PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FVw AKIBAT LEBAR JALUR LALU – LINTAS Jalan Luar Kota

  33. PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FFVsf AKIBAT HAMBATAN SAMPING jalan Luar Kota

  34. Kecepatan Arus Bebas dasar(LV) dua lajur dua arah Jalan Luar Kota

  35. FAKTOR PENYESUAIAN KECEPATAN ARUS BEBAS FfVRC AKIBAT KELAS FUNGSIONAL JALAN DAN TATA GUNA LAHAN Jalan Luar Kota

  36. Contoh :Jalan luar kota(jl. Kolektor) pada daerah datar Type jalan 4/2d, lebar lajur=3,75m, lebar bahu=3m. Diketahui total arus =300 smp/jam data hambatan samping : Ped=100 orang, Um=23 Kend .keluar masuk=40 kend.parkir/stop=10 kend.Penyelesaian: Jumlah hambatan samping =(100x0,6)+(23x0,4)+(10x0,8)=117,20 > 50 Kelas hambtan samping= L (rendah).C= CoxFcsxFcwxFcsf= (1500x4)x1x1,03x1,01= 7906 smp/jamDS=300/7906 = 0,37 < 0,85 …NormalFv(lv)= ( Fvo+FVw) x FFVsfxFFVrc = (78+2)x0,99x0,98= 77,616 km/jam Fv(lv) =77,616 Km/jam & DS menggunakan Grafik didp: Vrata-rata =67Km/jam

  37. Contoh : jalan bebas hambatan 4/2d pada daerah datar lebar lajur= 3,75m lebar bahu= 3m. Q = 500 smp/jam, Arus 50/50 tentukan nilai DS dan Vrata-rataC= Co x Fcw x Fsp =(4x2300 ) x1,03x 1 = 9476 smp/jamDs= Q/C = 0,052 < 0,85 Normal.V rata-rata coba sendiri

  38. PERSIMPANGANPERSIMPANGAN TANPA SINYAL & PERSIMPANGAN DENGAN SINYAL Syarat persimpangan tanpa sinyal 1. Arus lalu lintas kecil dibandingkan dengan lebar pendekat 2. DS < 0,85 3. Cycle time < 40 detik Syarat persimpangan dengan sinyal 1. Arus lalu lintas besar dibandingkan dengan lebar pendekat 2. DS > 0,85 3. Cycle time > 40 detik

  39. . Persimpangan tanpa sinyal Co tergantung type persimpangan Fw tergantung lebar pendekat& type persimpangan Fm tergantung lebar median Fcs tergantung jl. Penduduk Frsu tergantung type lingkungan&prosentase kend tak bermotor Flt tergantung prosentase belok kr Frt tergantung prosentase belok kanan Fsp tergantung Prosentase arus Q, C, DS Q=∑Hv +∑Lv+∑Mc C= Co x Fw x Fm x Fcs x Frsu xFlt x Frt x Fsp Setiap kaki simpang ada Q & C …. DS

  40. Perhitungan Volume (Q) dan kapasitas (C) Volume = Jlh.Kendr/jam = Jlh.Lv + Jlh.Hv + Jlh.Mc ---------------------------- jam = SMP/jam Capasitas (C) = Co x Fw x Fm x Fcs x Frsu x Flt x Frt x Fmi Co= nilai kapasitas dasar (tergantung tipe persimpangan) Fw = factor koreksi lebar masuk Fm =factor koreksi median jalanutama fcs = factor koreksi ukuran kota Frsu = factor koreksi type link.&hambatan samping. Flt = factor pengaruh arus belok kiri Frt = factor pengaruh arus belok kanan Fmi=factor koreksi pemisah arah ini dapat Nilai dilihat pada tabel

  41. Tundaan pada persimpangan tanpa lampu( D )D = 2 + 8,2078 DS ….. Jika DS <= 0,6D = 1,0504 / 0,2742 – 0,2042 DS …..0,6 < DS < 1,34Atau dengan menggunakan Gambar E.1Tundaan rata rata untuk jalan utama DmaDma = 1 / ( 0,346 – 0,246 DS )Tundaan rata rata untuk jalan simpang Dmi ditentukan berdasarkan tundaan rata rata seluruhsimpang dan tundaan rata rata untuk jalan utama Dmi = ( Qtot x Dtot – Qma x Dma ) / Qmi ( detik /smp.)

  42. PERSIMPANGAN DENGAN LAMPU / SINYALSecara analitis nilai DS > 0,85atau c ( cycle time > 40 detik )c = ( 1,5 x LT) + 5 -------------------- ( 1 + ∑ FR crit )LT lost time ( sudah ditentukan tergantung besar kecil sipang ) , FR = Q/S, ∑FR crit Jumlah FR crit. Q volume setiap kaki , S = saturation flow setiap kaki S = 600wWaktu hijau (gi)gi = ( c – LT ) x FR crit ----------------------- ∑ FR critWaktu hijau dapat maka waktu merah bisa dihitung (mi)

  43. Phase = jumlah pergantian lampu 2 phase mis. Utara selatan bergerak dan barat timur berenti. Barat dan timur bergerak selatan utara berenti. 3 phase mis. Utara selatan bergerak dan barat dan timur berenti. Barat begerak utara selatan dan timur berenti. Timur bergerak utara dan selatan dan barat berenti.dst. U T B S

  44. BUNDARAN / JALINANMamfaat bundaran untuk lalu lintas:Penerapan bundaran lalu lintas mempunyai beberapa mamfaat didalam meningkakan keselamatan dan kelancaran lau lintas.1. Memaksa kendaraan untuk untuk mengurangi kecepatan karena kendaraan dipaksa untuk membelok mengikuti jalan yang mengelilingi bundaran.2. Menghilangkan komplik berpotongan ( crossing complick) dan diganti dengan komplik yang bersilangan ( weaving complick) yang dapat berlangsung dengan lebih lancar, tanpa harus berhenti bila arus tidak begitu besar3. Tidak ada hambatan tetap , karena dihentikan oleh lampu merah , tetapi dapat langsung memasuki persimpangan dengan prioritas pada kendaraan yang berada dibundaranMudah untuk meningkatkan kapasitas persimpangan dengan memperlebar kaki kaki persimpangan.KAPAN BUNDARAN LALU LINTAS DIPILIH:1. Arus lalu lintas belok kanan tinggi 2. Terdapat 4 kaki lebih dari persimpangan3, Arus lalu lintas yang datang dari masing masing kaki hampir sama besar4. Tersedia ruang /lahan yang cukup memadai untuk membangun bundaran lalu lintas

  45. BUNDARAN / JALINAN Lw 4 jalinan Ww 1 2 3 4 w1 w2 1,3 1,5 0,5 -1,8 C=135xWw x (1+We/Ww) x (1-Pw/3)x(1+Ww/Lw) x FcsxFrsu Pw=(2+3)/Q Q= 1 + 2 + 3 + 4 =arus total DS= Q/C 2 dan 3 arus menjalin DS rata rata We=(W1+W2)/2

More Related