1 / 46

INFARK MIOKARDIUM (IMA)

INFARK MIOKARDIUM (IMA). DEFINISI. Infark Miokatdium Akut (IMA)  nekrosis miokardium yg disebabkan o/ tdk adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut pada arteri koroner.(Perki,2004).

Download Presentation

INFARK MIOKARDIUM (IMA)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. INFARK MIOKARDIUM(IMA)

  2. DEFINISI • Infark Miokatdium Akut (IMA)  nekrosis miokardium yg disebabkan o/ tdk adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut pada arteri koroner.(Perki,2004)

  3. Sumbatan sbg besar di sebabkan o/ ruptur plak ateroma pd arteri koroner  trombosis, vasokontriksi,reaksi inflamasi & mikroembolisasi distal  spasme arteri koroner, emboli/ vaskulitis • Proses rusaknya jaringan jtg akibat suplai darah yg tdk adekuat shg aliran darah koroner berkurang ( Brunner & Sudarth, 2002 )

  4. Penyebab • Faktor Penyebab • Berkurangnya suplai O2 ke miokard * Faktor Pembuluh darah  Aterosklerosis, spasme, arteritis * Faktor sirkulasi  Hipotensi, stenosis aorta, insufisiensi * Faktor Darah  Anemia, hipoksemia

  5. Curah Jantung ↑ * aktifitas yang berlebih , emosi,hipertiroid • Kebutuhan O 2 miokard ↑ pada  kerusakan miokard, hipertropi miokard, hipertensi

  6. 2. Faktor Predisposisi • yg tidak dapat diubah : umur > 40 th, ♂ ↑ & ♀ ↑sth menopause, ras kulit hitam ↑ • Yg dpt diubah : * mayor  hipertensi, obesitas, diabetes, merokok * Minor  stress psikologis, inaktifas fisik

  7. Patofisiologi

  8. TRIAS DIAGNOSTIK IMA

  9. PENGKAJIAN A. Kel Utama : nyeri dada, perasaan sulit bernapas & pingsan B. Riwayat Peny Saat Ini : • Provoking Incident : nyeri stl beraktifitas, tdk hilang dg istirahat/ peb nitrogliserin. • Quality of Pain : sifat nyeri spt tertekan, diperas atau diremas.

  10. 3. Regional Radiation : lokasi pd daerah substernal/diatas perikardium menyebar hingga area dada & ketidakmampuan menggerakan bahu dan tangan. 4. Severity(skala) : antara 3 – 4 ( 0-4)/ 7 – 9 (skala 0 -10 ) 5. Time :onset > 15 ‘

  11. C.Riwayat Penyakit Dahulu • Di tanyakan apakah ada hipertensi, DM, hiperlipidemia. D. Riwayat Keluarga : apakah ada yg mengalami hal yg sama sprt ini. E. Rwy Pekerjaan & Pola Hidup : lingkungan kerja. Merokok, mnm alkohol dll

  12. Pengkajian Psikososial • Perub Integritas ego : klien menyangkal, kuatir, takut mati • Perub Integritas sosial : stres berbagai aspek pekerjaan, lingkungan,ekonomi, kesulitan koping.

  13. PEMERIKSAAN FISIK • Keadaan Umum - composmentis dan akan berubah sesuai tingkat gg yg melibatkan perfusi sistem saraf pusat

  14. 1. B 1 (breathing) Sesak spt tercekik, frekuensi melebihi normal, akibat pengerahan tenaga , ↑ tekanan akhir diastolik ventrikel kiri ↑ tekanan vena pulmonalis Kegagalan ↑ curah drh ventrikel kiri pd waktu melakukan kegiatan fisik.

  15. 2. B2 ( Blood ) • Inspeksi : adanya jaringan parut pd dada klien, nyeri daerah substernal/diatas perikardium menyebar meluas kedada, ketidak mampuan mengerakan bahu dan tangan. • Palpasi : nadi perifer melemah, thrill pd IMA tanpa komplikasi tdk diketemukan • Auskultasi : tekanan drh ↓  akibat ↓ vol sekucup , bunyi jantung tambahan tdk terdengar • Perkusi : batas jantung tdk mengalami pergeseran

  16. 3. B3 ( Brain ) • Tdk ditemukan sianosis perifer, objektif klien wajah meringis, perub postur tbh, menangis, merintih, meregang dan mengeliat merupakan respon nyeri dada.

  17. 4. B4 ( Bladder ) • Pengukuran vol keluaran urine bd asupan cairan  oliguria yg mrpk tanda awal syok kardiogenik

  18. 5. B 5 (Bowel ) • mengalami mual dan muntah, palpasi abdomen didptkan nyeri tekan keempat kwadran, ↓ peristaltik usus mrpk tanda utama.

  19. 6. B6 ( Bone ) : • lemah, kelelahan, tdk dpt tidur, pola hidup menetap, jadwal olah raga tak teratur,kaji hegienis personal • Tanda : takikardi, dispnea pd saat istirahat/aktivitas

  20. PENATALAKSANAAN MEDIS • Fase serangan akut • Penangan nyeri : morfin, nitrat, beta blocker • Membatasi ukuran Infark Miokardium  ↑ suplai darah & O2 ke jaringan miokardium u/ memelihara, mempertahankan & memulihkan sirkulasi  antikoagulanmencegah pembekuan drh. trobolitik penghancur bekuan drh. antipemik  ↓ konsentrasi lipit dlm drh vasodilator perifer ↑ dilatasi pemblh drh yg menyempit krn vasospasme

  21. 4. Pemberian oksigen ↑ saturasi darah dpt diukur dg pulsa oksimetri 5. Pembatasan aktifitas fisik

  22. DIAGNOSA KEPERAWATAN • Nyeri b.d ketidakseimbangan suplai drh & o2 dg kebutuhan miokardium akibat sekunder dari penurunan suplai drh ke miokardium, ↑ produksi asam laktat. • Aktual/ resiko tinggi ↓ curah jtg yg b.d perubahan, irama, konduksi elektrikal • Aktual/ resiko tinggi ketidak efektifan pola napas yg b. d pengembangan paru tdk optimal, kelebihan cairan akibat sekunder dari udema paru.

  23. Aktual/ resti gg perfusi perifer yg b.d ↓ curah jantung • Intoleransi aktifitasyg b. d. ↓ perfusi perifer akibat sekunder dr ketidakmampuan antara suplai dan kebutuhan 02 • Cemas b.d. rasa takut akan kematian / perubahan kesehatan • Ketidakefektifan koping individu b.d takut akan kematian

  24. Intervensi Nyeri b.d ketidakseimbangan suplai drh & o2 dg kebutuhan miokardium akibat sekunder dari penurunan suplai drh ke miokardium, ↑ produksi asam laktat • Tujuan : Dlm waktu 1 X 24 jam terdapat penurunan respon nyeri dada. • Kriteria hasil : • Secara subjektif klien menyatakan penurunan rasa nyeri dada. • Secara objektif didapatkan tanda vital dlm batas normal, wajah rileks, tdk terjadi penurunan perfusi perifer, produksi urine > 600 ml.

  25. 2. Aktual/ resiko tinggi ↓ curah jtg yg b.d perubahan, irama, konduksi elektrikalAktual/ resiko tinggi ketidak efektifan pola • Tujuan : dlm waktu 2 X 24 jam tdk tjd ↓ curah jantung • Kriteria hasil : stabilitas hemodinamik T : dbn, Curah jantung ↑,int & out sesuai, urine > 600 ml, tanda disritmia

  26. 3. Aktual/ resiko tinggi ketidakefektifan pola napas yg b. d pengembangan paru tdk optimal, kelebihan cairan akibat sekunder dari udema paru • Tujuan : dlm 3 X 24 jam tdk terjadi perubahan pola napas • Kriteria hasil : - tdk sesak napas  RR dbn 16 – 20 x /mnt, respon batu berkurang

  27. 4. Aktual/ resti gg perfusi perifer yg b.d ↓ curah jantung • Tujuan : 2 x24 jam perfusi perifer ↑ • Kriteria hasil : klien tdk mengeluh pusing, TTV dbn, CRT < 3” , urine > 600 ml/hr

  28. 5.Intoleransi aktifitasyg b. d. ↓ perfusi perifer akibat sekunder dr ketidakmampuan antara suplai dan kebutuhan 02 • Tujuan : 3 x 24 J aktifitas klien mengalami peningkatan • Kriteria hasil : * tdk mengeluh pusing, ttv dbn, CRT < 3 “

  29. Evaluasi • Hasil yg diharapkan pd proses perawatan klien tanpa komplikasi

  30. Suwun

More Related