1 / 34

Ujian Tesis Program Studi Agronomi Sekolah Pascasarjana IPB

Ujian Tesis Program Studi Agronomi Sekolah Pascasarjana IPB. RESPON TANAMAN PEGAGAN ( Centella asiatica L. Urban) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DI BAWAH NAUNGAN. NENI MUSYAROFAH A351040131 KOMISI PEMBIMBING Dr. Ir. Slamet Susanto, M. Agr Dr. Ir. Sandra A. Azis, MS

sook
Download Presentation

Ujian Tesis Program Studi Agronomi Sekolah Pascasarjana IPB

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ujian TesisProgram Studi AgronomiSekolah Pascasarjana IPB

  2. RESPON TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica L. Urban) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DI BAWAH NAUNGAN NENI MUSYAROFAH A351040131 KOMISI PEMBIMBING Dr. Ir. Slamet Susanto, M. Agr Dr. Ir. Sandra A. Azis, MS Ir. Suyanto Kartosoewarno, MS

  3. Pendahuluan • Tanaman pegagan (Centella asiatica L. Urban) merupakan tanaman liar dari Asia tropik • Manfaat pegagan : • sebagai tanaman penutup tanah dan pencegah erosi • sebagai bahan obat • sebagai lalapan segar maupun rebus

  4. Pendahuluan-2 • Januwati dan Yusron (2004): Pegagan tumbuh baik pada intensitas cahaya 30–40% • Rachmawati (2005): Pegagan tumbuh baik pada naungan 25% bahkan pada naungan 75% masih menunjukkan pertumbuhan yang baik, serta kandungan senyawa kimia (triterpenoid) terbanyak terdapat pada pegagan yang ternaungi 25%

  5. Penambahan pupuk organik Penyumbang hara tanaman Syarat pada Industri obat Pertumbuhan dan produksi ↑↑ Kandungan bahan bioaktif ↑↑ Pendahuluan-3

  6. Tujuan Penelitian • Mempelajari respon pertumbuhan, produksi dan kandungan bioaktif tanaman pegagan terhadap taraf naungan yang berbeda • Mempelajari respon pertumbuhan, produksi dan kandungan bioaktif tanaman pegagan terhadap jenis pupuk organik yang diberikan • Mempelajari respon tanaman terhadap pemberian beberapa jenis pupuk organik pada tingkat naungan yang berbeda

  7. Bahan dan Metode • Waktu dan tempat : Bulan Februari – Mei 2006 di Kuntum Nurseries Bogor, Lab. Silvikultur Biotrop, Lab. Tanah dan Tanaman Biotrop, Lab. Kesuburan Tanah dan Lab. Ekofis Faperta IPB

  8. Metode Percobaan • Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan ulangan 5 kali • Petak utama yaitu taraf naungan : 55, 65 dan 75% • Anak petak yaitu jenis pupuk organik : • kontrol/tanpa pupuk • Fertifort Super • Fertifort Fine • NPK Novelgro

  9. Pelaksanaan

  10. Pengamatan • Jumlah daun • Jumlah stolon dari tanaman utama • Panjang tangkai daun yang terpanjang • Bobot basah-kering daun • Luas daun • Bobot basah-kering total tanaman • Kandungan klorofil • Anatomi dan ketebalan daun • Kandungan hara NPK jaringan tanaman • Uji fitokimia • Uji organoleptik

  11. Analisis Data • Sidik ragam (uji F) pada taraf 5% dengan program SAS v6.12 • Jika terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (Duncan’s Multiple Range Test)

  12. Hasil

  13. Kondisi Tanaman Tahap Pertumbuhan Perlakuan Anakan layu sementara Anakan tumbuh tegak kembali ± 24 jam Pembibitan anakan pegagan Pembibitan Muncul daun ±3-5 hari Muncul daun sampai membuka sempurna ±7 hari Pemanjangan tangkai daun dan perkembangan daun secara bersamaan Pertumbuhan daun baru 6-7 helai Pertumbuhan vegetatif tanaman induk Penanaman di Lapang Pemupukan I Pembentukan dan perkembangan bunga-buah Terdapat 3-5 tangkai bunga dan buah Pertumbuhan generatif tanaman induk Stolon muncul dan memanjang Terdapat 3-8 buah stolon Muncul daun pada tiap buku stolon, tidak selalu disertai dengan munculnya akar Pembentukan dan perkembangan stolon Pemupukan II Akar muncul pada buku stolon Individu anakan yang muncul mampu membentuk stolon dan individu anakan baru Pertumbuhan individu anakan baru Pemupukan III dst Perilaku tumbuh pegagan

  14. Tabel 1. Jumlah Daun Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati

  15. Tabel 2. Jumlah Stolon Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati

  16. Tabel 3. Panjang Tangkai Daun Terpanjang Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati

  17. Umur 2 – 8 MSP: tanaman pada naungan 75% mengalami tekanan untuk tumbuh sehingga terjadi penurunan pertumbuhan baik vegetatif dan generatifnya • Secara tidak langsung anakan pegagan masih memerlukan suplai asimilat dari tanaman induk untuk pertumbuhannya

  18. Tabel 4. Luas Daun/Tanaman Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati

  19. Tabel 5. Luas Helaian Daun Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati

  20. Naungan ↑↑ luas daun ↑↑ : memperbesar area penangkapan cahaya • Hale dan Orcutt (1987): adaptasi tanaman terhadap cekaman naungan melalui peningkatan luas daun dan pengurangan jumlah cahaya yang ditransmisikan dan yang direfleksikan

  21. Tabel 6. Biomassa Tanaman

  22. Tabel 7. Karakter Fisiologis Tanaman

  23. 3.56b µm 3.94a µm Gambar 1. Penampang Melintang Daun (Perbesaran 100X); Ea : Epidermis atas; Eb : Epidermis bawah; P : Parenkim Palisade; S : Parenkim Bunga Karang; RS : Ruang Antar Sel

  24. Tabel 8. Kandungan Nitrogen Jaringan Tanaman Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%

  25. Tabel 9. Kandungan Phospor dan Kalium Jaringan Tanaman Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda pada kolom yang sama berbeda nyata pada uji DMRT 5%; (-) data tidak tersedia karena tanaman mati

  26. Tabel 10. Uji Fitokimia Pegagan

  27. Kriteria tingkat kesukaan konsumen : • Bentuk : ukuran sedang, daun tidak rusak • Tekstur : permukaan halus, renyah dan serat mudah diputus saat digigit • Warna : hijau mulus dan tidak berwarna tua • Rasa : tidak begitu pahit dan pedas

  28. Gambar 3. Grafik Tingkat Kesukaan Terhadap Peubah Rasa Daun Pegagan

  29. Komposisi bahan bioaktif : • Diterima oleh konsumen: saponin 1+, tanin 1+, flavonoid 1+, steroid 3+ dan Triterpenoid 1+ (Fertifort Fine) serta Triterpenoid 2+ (NPK Novelgro) • Diharapkan oleh produsen obat : tanin 3+, flavonoid 2+, steroid 1+ dan Triterpenoid 2+ (NPK Novelgro dibawah naungan 65%)

  30. Gambar 4. Bentuk Pemanfaatan Pegagan Sebagai Sayuran dan Obat (A. Tanaman siap panen, B. Sayuran pegagan, C. Simplisia pegagan, D. Teh pegagan)

  31. Simpulan • Tanaman pada naungan 55% memiliki respon pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan naungan 65 dan 75% • Perlakuan naungan memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan bioaktif tanaman ditandai dengan tidak teridenfikasinya kandungan alkaloid dan kandungan saponin

  32. Simpulan-2 • Pupuk organik tidak memberikan pengaruh nyata terhadap semua peubah kecuali pada kandungan hara NPK jaringan tanaman • Secara umum tidak terjadi interaksi antara pemberian pupuk organik dengan taraf naungan pada semua komponen pengamatan, kecuali pada kandungan hara N jaringan tanaman.

  33. Saran • Pertumbuhan dan produksi tanaman pegagan terbaik pada musim hujan dengan kisaran naungan 55 sampai 65% • Mengingat tanaman pegagan mempunyai toleransi terhadap naungan maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar diperoleh tingkat naungan yang tepat untuk pertumbuhan tanaman tersebut • Hal yang masih dapat dilakukan dalam penanaman pegagan antara lain penanaman pegagan sebagai tanaman sela diantara tanaman budidaya ataupun tanaman obat lainnya, dan penelitian mengenai hubungan antara tanaman induk dan individu anakan

  34. Terima kasih

More Related