1 / 34

SUPRIYANTO , S.Pd

SUPRIYANTO , S.Pd. NIM : 137925413. 30. Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Ekonomi Makro : Tinjauan Lanjutan. Chapter Outline.

Download Presentation

SUPRIYANTO , S.Pd

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SUPRIYANTO, S.Pd NIM : 137925413

  2. 30 PerilakuRumahTanggadan Perusahaan dalamEkonomiMakro : TinjauanLanjutan Chapter Outline Households: Consumption and Labor Supply DecisionsThe Keynesian Theory of Consumption: A Review The Life-Cycle Theory of ConsumptionThe Labor Supply DecisionInterest Rate Effects on ConsumptionGovernment Effects on Consumption and LaborSupply: Taxes and TransfersA Possible Employment Constraint on HouseholdsA Summary of Household BehaviorThe Household Sector Since1970Firms: Investment and Employment DecisionsExpectations and Animal SpiritsExcess Labor and Excess Capital EffectsInventory InvestmentA Summary of Firm BehaviorThe Firm Sector Since 1970Productivity and the Business CycleThe Relationship Between Output and UnemploymentThe Size of the Multiplier

  3. RUMAH TANGGA: KEPUTUSAN KONSUMSI DAN PENAWARAN TENAGA KERJA THE KEYNESIAN THEORY OF CONSUMPTION: A REVIEW • Average propensity to consume (APC)Proporsipendapatan yang dibelanjakanolehRumahTanggaataskonsumsi. • Ditentukandenganmembagikonsumsi(C) dengan income (Y). Meski gagasan bahwa konsumsi tergantung pada pendapatan tersebut adalah sebuah sifat titik awal, hal ini jauh dari sebuah deskripsi lengkap dari keputusan konsumsi.

  4. HOUSEHOLDS: CONSUMPTION AND LABORSUPPLY DECISIONS TEORI KONSUMSI SEUMUR HIDUP life-cycle theory of consumption Teori konsumsi rumah tangga: rumah tanggamembuat keputusankonsumsiseumur hidup berdasarkan harapan mereka dari pendapatan seumur hidup. permanent income Tingkat rata-rata suatu aliran pendapatan masa depan yang diharapkan.

  5. TEORI KONSUMSI SEUMUR HIDUP Padatahun2 kerjaawalmereka, orangmengkonsumsilebihbesardaripada yang merekahasilkan. Inijugaberlakupada tahun2 pensiun. Di antara masa2 itu, merekamenabung (mengkonsumsilebihsedikitdari yang merekahasilkan) untukmelunasihutangdarimeminjamdanmengakumulasitabunganuntukmasapensiun. FIGURE 30.1 Life-Cycle Theory of Consumption

  6. HOUSEHOLDS: CONSUMPTION AND LABORSUPPLY DECISIONS KEPUTUSAN PENAWARAN TENAGA KERJA Rumah tangga membuat keputusankonsumsi dan penawarantenaga kerja secara bersamaan. Konsumsi tidak dianggap terpisah dari penawaran tenaga kerja, karena justrudengan menjual tenagakerjalah kita bisa memperoleh pendapatan untuk membayar konsumsikita. TINGKAT UPAH Menurut substitusi efek kenaikan tarif upah, upah yang lebih tinggi menyebabkan kuantitas penawarantenagakerjayang lebih besar –total tenaga kerja yang lebih besar.Begitu pula sebaliknya. Jikaingkatupahrendah, makapenawarantenagakerjajugalebihsedikit.

  7. HARGA Dalammembahasefekdaripeningkatantingkatupah, kitatelahmengasumsikanbahwahargabarangdanjasatidaknaikpadasaat yang sama. Tingkat upah nominal: Tingkat upahdalamtingkatmatauangterkini Tingkat upah real:Jumlahbarangdanjasa yang bisadibelidengantingkatupah nominal Rumah tangga melihat tingkat upah riil masa depan yang diharapkan serta tingkat upah riil saat ini dalam membuat keputusan konsumsi mereka saat ini dan penawaran tenaga kerja.

  8. KEKAYAAN & PENDAPATAN NON TENAGA KERJA • Pendapatannontenagakerjaatau non upahadalahpendapatan yang diterimadarisumberselainbekerja.antara lain: • Warisan • Bunga • Dividen • Pembayaran transfer • Peningkatantakterdugadalampendapatannontenagakerjaakanmemilikiefekpositifataskonsumsirumahtangga. • Peningkatantakterdugadalamkekayaanataupendapatannontenagakerjamenyebabkanpenurunanpenawarantenagakerja.

  9. EFEK TINGKAT BUNGA ATAS KONSUMSI Kenaikan suku bunga membuat saya mengkonsumsi lebih sedikit hari ini dan menabung lebih banyak. Efek ini disebut efek substitusi dari perubahan suku bunga. Ada juga efek pendapatan dari perubahan suku bunga terhadap konsumsi. Jika sebuah rumah tangga memiliki kekayaan yang positif dan mendapatkan bunga dari kekayaan itu, penurunan suku bunga menyebabkan penurunan pendapatan bunga.

  10. EFEK PEMERINTAH ATAS KONSUMSI DAN PENAWARAN TENAGA KERJA : PAJAK DAN TRANSFER Figure : 30.1

  11. KENDALA KETENAGAKERJAAN YANG MUNGKIN ATAS RUMAH TANGGA Rumah tangga mengkonsumsi lebih sedikit jika mereka dibatasi dari bekerja. Penawarantenaga kerja yang takterkendala. Jumlah yang disukaiolehrumah tanggauntukbekerja pada tingkat upah saat ini jika bisa menemukan pekerjaan. Penawarantenagakerjaterkendala Jumlah rumah tangga benar-benar bekerja dalam suatu periode tertentu pada tingkat upah saat ini.

  12. Keynesian Theory Revisited (TinjauanUlang) Dalam teori Keynesian, penghasilan saat menentukankonsumsi saat ini. Hal ini tidak benar untuk berpikir konsumsi bergantung hanya pada pendapatan, setidaknya ketika ada kesempatan kerja penuh. Namun, jika ada pengangguran, Keynesian adalah lebih tepat karena pendapatan tidak ditentukan oleh rumah tangga. Ketika ada pengangguran, tingkat pendapatan (setidaknya pendapatan pekerja) tergantung secara eksklusif pada keputusan kerja yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan.

  13. IKHTISAR PERILAKU RUMAH TANGGA Faktor-faktor berikut mempengaruhi keputusan konsumsi rumah tangga dan pasokan tenaga kerja:■ Tingkat upah riil di masa depan saat ini dan diharapkan■ Nilai awal kekayaan■Pendapatannontenagakerjasaatinidan yang diperkirakan■ Suku bunga■ Tarif pajak di masa depan saat ini dan yang diharapkan dan pembayaran transfer

  14. THE HOUSEHOLD SECTOR SINCE 1970 Consumption Dari waktukewaktu, pengeluaraanatasjasadanbarangtaktahan lama “lebihmulus” daripadapengeluaranbarangtahan lama. FIGURE 30.2 Consumption Expenditures, 1970 I–2005 II

  15. THE HOUSEHOLD SECTOR SINCE 1970 Housing Investment Investasiperumahanturunselamaempatperioderesesisejak 1970. Pengeluaranuntukbarangtahan lama danpengeluaraninvestasiperumahanbisaditunda. FIGURE 30.3 Housing Investment of the Household Sector, 1970 I–2005 II

  16. THE HOUSEHOLD SECTOR SINCE 1970 LaborSupply Sejak 1970, tingkatpartisipasiangkatankerjauntukpriausiaproduktifsedikitturun. Tingkat wanitausiaproduktifnaik dramatis. Tingkat partisipasilainnya, kelompokusia 16 tahunataulebih, turunsejak 1979 danmemperlihatkankecenderunganturunselamaresesi (efekpekerja yang takbersemangat) FIGURE 30.4 Labor Force Participation Rates for Men 25 to 54, Women 25 to 54, and All Others 16 and Over, 1970 I–2005 II

  17. PERUSAHAAN : INVESTASI & KEPUTUSAN PEREKRUTAN • Input:Barangdanjasa yang harusdibeliolehperusahaan yang laludiolahmenjadi output • Investasipabrik-dan-peralatan:Pembelianmesin, pabrik, ataubangunantambahan, olehperusahaandandalamperiodetertentu • Investasiinventaris:Terjadiketikaperusahaanmemproduksilebihbanyak output daripada yang dijualnya, dalamperiodetertentu

  18. Employment Decisions / KeputusanPerekrutan Permintaan tenaga kerja cukup penting dalam makroekonomi. Jika permintaan tenaga kerjameningkat pada saat penggunaantidakpenuh, tingkat pengangguran akan turun. Jikapermintaan untuk tenaga kerja meningkat ketika ada penggunaanpenuh, tingkat upah akan naik.

  19. PENGAMBILAN KEPUTUSAN & PEMAKSIMALAN LABA • TeknologiPadatKarya: Teknikproduksi yang memakaijumlahtenagakerjarelatiflebihbanyakdaripada modal • TeknologiPadat Modal: Teknikproduksi yang memakaijumlah modal relatiflebihbanyakdaripadatenagakerja

  20. FIRMS: INVESTMENT AND EMPLOYMENT DECISIONS EXPECTATIONS AND ANIMAL SPIRITS animal spirits of entrepreneurs Suatuistilah yang dikemukakanoleh Keynes untukmenggambarkansemangat investor Karena ekspektasi tentang masa depan, sebagaimana Keynes menunjukkan, tunduk pada ketidakpastian yang besar,ekspektasiitusering kali berubah. Olehsebabitu,animal spirit membuat investasi sebagaikomponen GDP yang tidakstabil.

  21. FIRMS: INVESTMENT AND EMPLOYMENT DECISIONS TheAcceleratorEffect Padatingkatsukubungatertentu, ekspektasicenderunglebihoptimistisdaninvestasi yang direncanakancenderunglebihtinggikeika output tumbuhcepatdaripadaketikatumbuhlambatatauturun. AcceleratorEffect Kecenderunganinvestasinaikketika output agregatnaikdanturunketika output agregatturun, yang empercepatpertumbuhanataupenurunan output.

  22. EFEK DARI KONDISI BERLEBIH BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi Tenagakerjaberlebih, modal berlebih:Tenagakerjadan modal yang tidakdiperlukanuntukmemproduksitingkat output saat-inidariperusahaan Biayapenyesuaian:Biaya yang terjadiketikaperusahaanmengubahtingkatproduksinya, misalnyabiayaadministrasidaripemutusanhubungankerjaataubiayapelatihandaripekerjabaru

  23. FIRMS: INVESTMENT AND EMPLOYMENT DECISIONS INVENTORY INVESTMENT (INVESTASI PERSEDIAAN) The Role of Inventories stock of inventories (end of period) = stock of inventories (beginning of period) + production – sales KebijakanPersediaan Optimal Tingkat Persediaan yang diinginkanatau Optimal Tingkatpersediaandimanabiayaekstra (dalampenjualan yang hilang) darimenurunkanpersediaansejumlahkecilsamadenganhasilekstra (dalampenerimaanbungadanbiayapenyimpanan yang menurun).

  24. KebijakanPersediaan Optimal • Kenaikan tak terduga dalam persediaan memiliki efek negatif pada produksi masa depan, dan penurunan tak terduga dalam persediaan memiliki efek positif pada produksi masa depan. • Tingkat jalur produksi yang direncanakan perusahaan bergantung pada tingkat jalur penjualan di masa mendatangyang diharapkan. Jika ekspektasitingkatjalurpenjualan masa depan turun, perusahaan cenderung menurunkan tingkat jalur produksi yang direncanakan, termasuk produksi aktual dalam periode berjalan/saatini. Produksi saat ini tergantung pada penjualan masa depan yang diharapkan.

  25. IKHTISAR PERILAKU PERUSAHAAN Faktor-faktor berikut mempengaruhi keputusan investasi dan lapangan kerja perusahaan :■ Tingkat upah dan biaya modal (tingkat bunga merupakan komponen penting dari biaya Modal) ■ Harapan Perusahaan tentangoutput masa depan■ Jumlah kelebihan tenaga kerja dan kelebihan modal di tanganPoin paling penting untuk diingat tentang hubungan antara produksi, penjualan, dan investasi persediaan adalah:■ Inventarisasi investasi-yaitu, perubahan stok persediaan-equals    produksi dikurangipenjualan■ Peningkatan yang tidakdiekspektasikandalam stok persediaan memiliki efek negatif pada produksimasa depan■ Produksi saat ini tergantung pada ekspektasi penjualan masa depan

  26. THE FIRM SECTOR SINCE 1970 Secarakeseluruhan, investasipabrikdanperalatanturunpadaempatperioderesesisejak 1970 Plant-and-Equipment Investment FIGURE 30.5 Plant and Equipment Investment of the Firm Sector, 1970 I–2005 II

  27. THE FIRM SECTOR SINCE 1970 Pertumbuhanperekrutanumumnyanegatifdalamempatresesi yang telahdialamiolehperekonomian AS sejak 1970. Employment FIGURE 30.6 Employment in the Firm Sector, 1970 I–2005 II

  28. THE FIRM SECTOR SINCE 1970 Inventory Investment Rasiopersediaan/penjualanadalahrasiostokpersediaansektorperusahaanterhadaptingkatpenjualan. Investasipejualansangatfluktuatif. FIGURE 30.7 Plant and Equipment Investment of the Firm Sector, 1970 I–2005 II

  29. PRODUCTIVITY AND THE BUSINESS CYCLE Produktivitas, atau Produktivitas Tenaga Kerja:Output per jam pekerja, jumlah output yang dihasilkan oleh pekerja rata-rata dalam 1 jam. Selama ekspansi dalam perekonomian, output meningkatdengan persentase yang lebih besar dari lapangan kerja, dan rasio output pekerja meningkat. Selama downswings, output turun lebih cepat dari pekerjaan dan rasio output pekerja jatuh. FIGURE 30.8 Employment and Output over the Business Cycle

  30. PRODUCTIVITY AND THE BUSINESS CYCLE ProduktivitasdalamJangkaPanjang Angka produktivitas dapat menyesatkan bila digunakan untuk mendiagnosa kesehatan ekonomi dalam jangka pendek, karena siklus bisnis dapat mendistorsi makna pengukuran produktivitas. Output per pekerja jatuh dalam resesi karena perusahaan memegang kelebihan tenaga kerja selama kemerosotan. Output per pekerja meningkat dalam ekspansi karena perusahaan menempatkan kelebihan tenaga kerja kembali bekerja. Tak satu pun dari kondisi ini ada hubungannya dengan jangka panjang potensi ekonomi untuk menghasilkan output.

  31. HUBUNGAN ANTARA OUTPUT DAN PENGANGGURAN BAB 30 Perilaku Rumah Tangga dan Perusahaan dalam Makroekonomi HukumOkun:Teori, oleh Arthur Okun, bahwatingkatpengangguranturunsekitar 1 persenuntuksetiap 3 persenkenaikan GDP real Efek discouraged-worker:Turunnyatingkatpengangguranterukur, ketikaparapencarikerjakehilangansemangatdanberhentimencarikerja, sehinggatidaklagitermasuksebagaipenganggurataupuntenagakerja

  32. THE SIZE OF THE MULTIPLIER Nilai multiplier pada kenyataannya lebih kecil dari multiplier sederhana. Sekarang kita bisa merangkum mengapademikian. • Ada stabilisator otomatis. • AdaTingkat suku bunga dan efek crowding-out. • AdaPengaruh kebijakan ekspansif pada tingkat harga. • AdaFakta bahwa perusahaan memegang kelebihan modal dan tenaga kerja berlebih. • AdaPersediaan. • AdaEkspektasi/Harapan. The Size of the Multiplier in Practice Dalam prakteknya, multiplier mungkin memiliki nilai sekitar 1,4. Ukurannya juga tergantung pada berapa lama yang lalu peningkatan belanja dimulai.

  33. REVIEW TERMS AND CONCEPTS inputs inventory investment labor-intensive technology life-cycle theory of consumption nominal wage rate nonlabor, or nonwage, income Okun’s Law permanent income plant-and-equipment investment productivity, or labor productivity real wage rate unconstrained supply of labor • accelerator effect • adjustment costs • animal spirits of • entrepreneurs • average propensity to consume (APC) • capital-intensive technology • constrained supply of labor • desired, or optimal, level of • inventories • discouraged-worker effect • excess capital • excess labor

  34. TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT

More Related