1 / 23

EKONOMI MONETER

EKONOMI MONETER. Disusun oleh : Sriyanto., SE., MM. JUMLAH UANG BEREDAR. Uang dalam Arti Sempit ( Narrow Money ) ‘Uang Kartal’ dan ‘Uang Giral’ yang dikuasai oleh masyarakat dan siap dibelanjakan.

skyler
Download Presentation

EKONOMI MONETER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EKONOMI MONETER Disusun oleh : Sriyanto., SE., MM

  2. JUMLAH UANG BEREDAR • Uang dalam Arti Sempit ( Narrow Money ) ‘Uang Kartal’ dan ‘Uang Giral’ yang dikuasai oleh masyarakat dan siap dibelanjakan. - ‘Uang Kartal’ merupakan uang tunai ( logam dan kertas) yang dikeluarkan pemerintah ( BI ) yang berada ditangan masyarakat untuk digunakan. - ‘Uang Giral’ merupakan selurah saldo rekening koran ( giro ) milik masyarakat yang ada di bank-bank umum. Ms = Uang beredar K = Uang Kartal ( currency ) L = Uang Giral ( demand deposit ) Ms = K + D

  3. Uang dalam arti luas ( Quasi Money ) - Uang milik masyarakat yang disimpan di bank dalam bentuk deposito berjangka ( time deposit ) atau tabungan. - deposito berjangka dan tabungan disebut juga ‘Quasi Money’ atau ‘Near Money’ - Jumlah uang beredar = Narrow Money + Quasi Money Ms = Jumlah uang beredar K = Uang Kartal L = Uang Giral T = Deposito berjangka Ms = K + D + T

  4. Uang Inti (Reserve Money) • Proses penciptaan uang beredar berawal dari timbulnya uang inti (reserve money), uang inti adalah seluruh uang yang dikeluarkan oleh pemerintah (bank sentral) ditambah saldo rekening koran milik bank-bank (atau masyarakat) pada bank sentral. Uang inti bisa pula dilihat sebagai penjumlahan antara uang kartal dengan cadangan bank (bank reserve). • Jumlah uang inti di masyarakat meningkat karena tiga sebab-sebab; • Surplus neraca pembayaran, • Defisit APBN yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, • Kenaikan kredit bank sentral kepada bank-bank dan kepada lembaga-lembaga lain. Keadaan sebaliknya menyebabkan kondisi jumlah uang inti berkurang. • Dalam proses penciptaan uang, bagian dari uang inti yang dipegang oleh masyarakat umum langsung menjadi uang kartal, sedangkan sisanya yang dipegang oleh bank-bank umum sebagai cadangan bank kemudian “melipatkan diri” menjadi uang giral.

  5. Money Multiflier Process Uang Inti (reserve money ) Uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral (Pemerintah) Saldo Rekening Koran (Giro) Pada Bank Sentral . + Di Bank Umum Milik Bank-Bank + Di Masyarakat Umum Uang Kartal Cadangan Bank Sebagai Jaminan Rekening Giro pada Bank Milik Masyarakat Jumlah Uang Beredar (JUB)

  6. TEORI INFLASI • PENGERTIAN DASAR Yang dimaksud Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga secara umum dan terus menerus dalam waktu dan tempat tertentu ( Nopirin, 1997. Boediono, 2001 ). • Index harga yang biasa digunakan untuk mengukur kenaikan harga: - Index Beaya hidup ( consumer price index ) - Indek harga perdagangan besar ( wholesale price index ). - GNP deflator.

  7. A. Berdasarkan sifatnya ( laju inflasi ) : 1. Inflasi merayap ( screeping inflation ) di bawah 10% setahun 2. Inflasi menengah ( galloping inflation )antara 10 - 30% setahun 3. Inflasi tinggi ( Hyper inflation ) di atas 100% setahun). B. Berdasarkan penyebab dari Inflasi 1. Demand inflation / inflasi permintaan Inflasi ini timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai macam barang terlalu kuat. 2. Cost inflation / inflasi penawaran. Inflasi ini timbul karena kenaikan biaya produksi atau berkur­angnya penawaran agregatif. C. Berdasarkan asal dari inflasi 1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation) 2. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)

  8. EFEK DARI INFLASI - Efek terhadap pendapatan ( Equity Effect ) Efek ini tidak merata ada yang dirugikan dan ada yang diuntungkan. - Efek dari Efisiensi ( Efficiency Effect ). Berubahnya alokasi faktor-faktor produksi, karena kenaikan permintaan akan berbagai macam barang. - Efek terhadap Output ( output effect ). Bisa menaikan output juga bisa menurunkan output tergantung dari laju inflasi tersebut.

  9. CARA MENCEGAH INFLASI - Kebijakan Moneter - Kebijakan Fiskal - Kebijakan yang berkaitan dengan output. - Kebijakan dalam Penentuan Harga. • INFLASI DAN PENGANGGURAN Inggris  ( Kurva Philips ) AW Philips 1861 – 1958 hasil riset terdapat hubungan yang negatif antara kenaikan tingkat upah dengan pengangguran. Amerika  Robert Solon, hasil riset terdapat hubungan negatif antara inflasi dengan pengangguran.

  10. MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA Sumber : Priadi Asmanto, 2006 • Mekanisme Transmisi Jalur Uang. • Mekanisme Transmisi Jalur Kredit • Mekanisme Transmisi Jalur Suku Bunga • Mekanisme Transmisi Jalur Nilai Tukar. • Mekanisme Transmisi Jalur Harga Aset • Mekanisme Transmisi Jalur Ekpektasi

  11. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia

  12. Mekanisme Transmisi Moneter Melalui Saluran Uang

  13. Mekanisme Transmisi Moneter Melalui Saluran Kredit

  14. Mekanisme Transmisi Moneter Melalui Saluran Suku Bunga

  15. Mekanisme Transmisi Moneter Melalui Saluran Nilai Tukar.

  16. Mekanisme Transmisi Moneter Melalui Saluran Harga Aset

  17. Mekanisme Transmisi Moneter Melalui Saluran Ekspektasi

  18. NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL • Pengertian Neraca pembayaran suatu negara adalah catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk suatu negara dengan negara lain dalam jangka waktu tertentu. - Pengertian penduduk, meliputi : Orang perorangan / individu, Badan Hukum, Pemerintah. - Yang termasuk dalam neraca perdagangan internasional hanyalah transaksi ekonomi internasional saja. - Harus dibedakan : transaksi debet / kredit. Transaksi yang sedang berjalan / transaksi kapital.

  19. TRANSAKSI BARANG DAN JASA • Meliputi ekspor maupun impor barang-barang dan jasa, disebut juga transaksi yang sedang berjalan. * Ekspor barang dan jasa merupakan transaksi kredit karena menimbulkan hak untuk menerima pembayaran, * Impor barang dan jasa merupakan transaksi debet karena menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada penduduk di negara lain.  Surplus bila ekspor lebih besar impor  Defisit bila ekspor lebih kecil impor.

  20. B.TRANSAKSI MODAL Yang termasuk transaksi Modal 1. Transaksi modal jangka pendek, meliputi : - Kredit untuk perdagangan dari negara lain (transaksi kredit) Kredit perdagangan yang diberikan kepada penduduk negara lain. - Deposito bank di luar negeri ( transaksi debet ) deposito bank didalam negeri milik penduduk negara lain ( transaksi kredit ). - Pembelian surat berharga luar negeri jangka pendek ( transaksi debet ), Penjualan surat berharga dalam negeri jangka pendek kepada penduduk negara lain. ( transaksi kredit ).

  21. 2. Transaksi modal jangka panjang. - Investasi langsung ke luar negeri (transaksi debet ), Investasi asing di dalam negari ( trasaksi kredit ). - Pembelian surat-surat berharga jangka panjang milik penduduk negara lain ( transaksi debet ) pembelian surat berharga jangka panjang yang diterima dari penduduk negara lain ( transaksi kredit ). - Pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada penduduk negara lain ( transaksi debet ), Pinjaman jangka panjang yang diterima dari penduduk negara lain ( transaksi kredit )

  22. C. TRANSAKSI SATU ARAH ( UNILATERAL TRANSFER ) Transaksi satu arah adalah transaksi yang tidak menimbulkan kewajiban untuk melakukan pembayaran. - hadiah ( gift )  transaksi debet - Bantuan ( aid )  transaksi kredit D. SELISIH PERHITUNGAN ( ERRORS AND OMISSIONS ) Rekening ini merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak persis sama dengan transaksi-transaksi debet.

  23. 3. MASALAH DALAM ANALISIS NERACA PEMBAYARAN • Sering mengabaikan saling hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa melihat tanpa melihat hunbungan dengan yang lain • Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik. Anggapan ini tidak selalu benar. • Keputusan untuk memberi bantuan ( aid ) seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi negara secara keseluruhan bukan atas dasar petimbangan neraca perdaganan.

More Related