1 / 62

LARUTAN

LARUTAN. LARUTAN DAN LELEHAN. Larutan (gas, cair , atau padat ) adalah campuran homogen antara dua komponen atau lebih. LARUTAN. SOLVEN. SOLUT. Cair Tunggal/ majemuk Jumlahnya lebih banyak. Padat / Cair /gas Tunggal/ majemuk Jumlahnya lebih sedikit. 3.

santo
Download Presentation

LARUTAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LARUTAN

  2. LARUTAN DAN LELEHAN

  3. Larutan (gas, cair, ataupadat) adalahcampuranhomogenantaraduakomponenataulebih LARUTAN SOLVEN SOLUT • Cair • Tunggal/majemuk • Jumlahnyalebihbanyak • Padat/Cair/gas • Tunggal/majemuk • Jumlahnyalebihsedikit 3

  4. Lelehanadalahcairan yang beradapadatemperatur yang dekatdengantitikbekunya • Lelehanadalahcampuranhomogendariduasenyawaataulebih yang akanmembeku (baiksecarabersamamaupun individual) apabiladidinginkanpadatemperaturkamar.

  5. LARUTAN PADAT-PADAT Substitutional Solid Solution Rules For substitutional solid solutions, the Hume-Rothery rules are: The atomic radii of the solute and solvent atoms must differ by no more than 15%:

  6. The crystal structures of solute and solvent must match. Complete solubility occurs when the solvent and solute have the same valency. Metals with lower valency will tend to dissolve in metals with higher valency. The solute and solvent should have similar electronegativity. If the electronegativity difference is too great, the metals will tend to form intermetallic compounds instead of solid solutions.

  7. Mengapaadasolut yang dapatlarutdalamsolven, sementaraadasolut lain yang tidakdapatlarut? sifat-sifatkimiadarisolut/solven elektrondilapisankulitterluar

  8. Setiap atom selaluberusahamembuatsusunanelektrondikulitterluarnyaseperti gas mulia, yaitujumlahnya 2 (seperti He) atau 8 (Ne). • Untukmemenuhihalitu, atom akanmelepasataumenerimaelektron (ikatanionik), ataupunbekerjasamadengan atom lain (ikatankovalen), danikatanlogam.

  9. O H H Dalamsatusenyawakovalen, seringterjadiketidak-seimbangandensitaselektrondikulitterluar. Ketidakseimbangandensitaselektrondikulitterluarakanmenyebabkanketidakseimbanganmagnetiksesaat yang selanjutnyaakanmenyebabkanmolekulmenjadi magnet kecil / dipole. +   +

  10. Penyimpangandensitaselektroninitergantungpadasusunanelektrondikulitterluarmolekul: adamolekul yang sangat polar danada yang tidak polar. • Perbedaantingkat kepolaran ini akan menyebabkan perbedaan gaya tarik antara satu molekul dengan molekul lainnya. • Gaya antarmolekul (Intermolecular Forces) adalahgayatarikelektrostatikantaradaerahbermuatannegatifpadasatumolekuldengandaerahbermuatanpositifpadamolekul lain.

  11. Gambar 2. Gaya antarmolekul

  12. Gaya inibekerjadiantaramolekul - molekulstabilatauantargugus-gugusfungsionaldarimakromolekul. • Gaya antarmolekulinimenyebabkanmolekul-molekul “berkumpul”. • Energi yang diperlukanuntukmemisahkanmasing-masingmolekuljauhlebihkecildaripadaenergiikatan. • Gaya antarmolekulberperanpentingpadasifat-sifatsenyawa.

  13. Tipe gaya antar molekul: • Antarmolekul non-polar: • Gaya dispersi London/gaya van der Waals • Antar molekul non polar dan molekul polar: • Interaksi dipole – induced dipole • Interaksi ion – induced dipole • Antarmolekul polar: • Interaksi dipole – dipole • Ikatanhidrogen • Interaksi ion – dipole

  14. PENGARUH DIPOLE MOMENT TERHADAP TITIK DIDIH

  15. Molekulzatpadat Molekulzatcair Molekulzat gas

  16. Berdasarkangayaantarmolekul, solvendapatdibagimenjadi 3 kelompok: Polar protic : air, metanol, asamasetat Dipolar apriotic : nitrobenzene, acetonitrile, furfural Non-polar apriotic : hexane, benzene, ethyl ether 18

  17. Dalamsolvenpolar protic, molekul-molekulsolvensalingberinteraksidenganmembentukikatanhidrogen yang kuat. • Agar suatusolutdapatlarut, makamolekulsolutharusmampumemecahikatanhidrogenantarmolekulsolven, danmenggantinyadenganikatan yang samakuat. • Agar dapatlarut, molekulsolutharusdapatmem-bentukikatanhidrogendengansolven. • Hal inidapatterjadijikamolekulsolutjugamemilikiikatanhidrogen, ataubersifatcukupbasasehinggamampumenerima atom hidrogenuntukmembentukikatanhidrogen.

  18. Solvendipolar aprioticditandaidengannilai dielectric constant yang besar. • Dalamsolven dipolar aprotic, molekul-molekulsolvensalingberinteraksidenganmembentuk dipole-dipole. • Jikasolutjugatermasuk dipolar apriotic, makasolutsegeradapatberinteraksidengansolvendanlarut. • Jikasoluttermasukjenis non-polar, makasoluttidakdapatberinteraksidengan dipole darimolekulsolven, sehinggatidakdapatlarut.

  19. Solvennon-polar aprioticditandaidengannilai dielectric constant yang rendah; molekulberinteraksidenganmenggunakangaya van der Waals. • Solut non-polar aproticmudahlarutdalamsolven non-polar apriotic, karenagaya van der Waals antarmolekulsolutakandigantidengangaya yang samadenganmolekulsolven. • Solut dipolar dan polar protictidakakanlarutatauhanyasangatsedikitlarutdalamsolven non-polar.

  20. PembentukanLarutan • Molekulsolvenharusdapatmemecahikatanantarmolekulsolut. • Molekulsolutjugaharusmampumemisahkanmolekulsolven. • Hal inidapatterjadijikagayaantarmolekulsolvensejenisdengangayaantarmolekulsolut.

  21. Jikagayatarikantarmolekulsolutjauhberbedadengangayaantarmolekulsolven, makamolekul yang memilikigayatariklebihbesarakantetapterikatsatudenganlainnya, danakanmenolakmolekullainnya, sehinggatidakterjadipelarutan. Minyakdan air tidakdapatber-campur, karenamolekul air yang salingterikatkuatdenganikatanhidrogen, tidakakanmengijinkanmolekulminyak yang memilikigayatariklemah.

  22. Solubility Rule: LIKES DISSOLVE LIKES NaCl dissolves in water Sugar dissolves in water Alcohol dissolves in water Ionic or polar solutes dissolve in polar solvents. • Vegetable oil dissolves in hexane • Lub. oil dissolves in kerosene • Jack fruit gum dissolves in kerosene Non-polar solutes dissolve in non-polar solvents. Polar and ionic solutes DO NOT dissolve in non-polar solvents and vice versa.

  23. KELARUTAN

  24. Mekanismepelarutan

  25. Padatemperaturtertentu, jumlahmaksimumsolut yang dapatterlarutdisebutKELARUTAN. • Jikajumlahsolut yang terlaruttelahmencapaihargakelarutannya, larutantersebutdisebutlarutanjenuh. • Kelarutanmerupakanfungsitemperatur. • Padaumumnyakelarutanbertambahdengannaiknyatemperatur.

  26. Adabeberapacarauntukmenyatakankomposisilarutan: 29

  27. Kelarutanberbagaisenyawaanorganikpada 20C

  28. KelarutanKNO3, CUSO4, danNaCldalam air

  29. Kelarutan Ca(OH)2dalam air

  30. Kelarutanberbagaigaramdalam air

  31. Kelarutanberbagaigaramdalam air

  32. Pengaruhtemperaturterhadapkelarutandapatdinyatakandalamsuatukorelasi:Pengaruhtemperaturterhadapkelarutandapatdinyatakandalamsuatukorelasi: c = A + Bt + Ct2 log x = A + BT log x = A + BT + CT2 log x = A + BT-1 log x = A + BT1 + CT-2 log x = A + BT-1 + C log T

  33. HASIL TEORITIS KRISTAL C1 : konsentrasiawal (kg garamanhidrat/kg solven) C2 : konsentrasiakhir (kg garamanhidrat/kg solven) W : beratawalsolven (kg) V : solven yang hilangkarenamenguap (kg/kg solvenmula-mula) R : rasioberatmolekulgaramhidratdananhidrat Y : crystal yield (kg)

  34. Kristal garamanhidrat Total loss of solvent : Y = W C1 (1) No loss of solvent : Y = W (C1 – C2) (2) Partial loss of solvent : Y = W [C1 – C2 (1 – V)] (3)

  35. Kristal garamhidrat/solvat Total loss of solvent : Y = W C1 (4) No loss of solvent : Partial loss of solvent : (5) (6)

  36. CONTOH Hitunghasilteoritiskristalmurni yang dapatdiperolehdarilarutan yang mengandung 100 kg Na2SO4 (BM = 142) dalam 500 kg air dengancarapendinginansampai 10C. KelarutanNa2SO4pada 10C adalah 9 kg anhidrat per 100 kg air, dankristal yang mengendapberupadekahidrat (BM = 322). Anggapbahwa 2% dari air akanhilangkarenamenguap

  37. PENYELESAIAN R = 322/142 = 2,27 C1 = 0,2 kg Na2SO4 per kg air C2 = 0,09 kg Na2SO4 per kg air W = 500 kg air V = 0,02 kg per kg air mula-mula = 143 kg Na2SO4.10H2O

  38. Untuk yield kristaldarikristaliservakum, perludiperkirakanjumlahsolven yang menguap, V. • V tergantungpadapanas yang digunakandalamkristaliser. • Neracapanas: (7) dengan v : enthalpy penguapansolven (kJ kg-1) c : enthalpy kristalisasisolut (kJ kg-1) t1 : temperaturawaldarilarutan (C) t2 : temperaturakhirdarilarutan (C) c : kapasitaspanas rata-rata darilarutan (kJ kg-1 K-1)

  39. Jika pers. (7) disubstitusikanke pers. (6) makaakandiperoleh: (8)

  40. CONTOH Perkirakanhasilteoritiskristal sodium asetat (CH3COONa.3H2O) darikristaliservakumdengantekanan 15 mbar apabilakristalisertersebutdisupplylarutansebesar l2000 kg/jam larutan sodium asetat 40% pada 80C. Kenaikantitikdidihlarutan 11,5C.

  41. Panaskristalisasi CH3COONa.3H2O (c) = 144 kJ/kg Kapasitaspanaslarutan (c) = 3,5 kJ kg-1 K-1 Panaslatenpenguapan air pada 15 mbar (v) = 2,46 MJ/kg Titikdidih air pada 15 mbar = 17,5C Temperaturoperasi = 17,5 + 11,5 = 29 C Kelarutanpada 29 C (C2) = 0,539 kg/kg H2O Konsentrasiawal (C2) = 0,667 kg/kg H2O Massa air mula-muladalam feed (W) = 0,6  2000 = 1200 kg/jam Rasioberatmolekul (R) = 136/82 = 1,66

  42. = 0,153 kg/kg air mula-mula = 660 kg/jam

  43. Kelarutansenyawaorganik Kelarutanasamadipatdalamberbagaisolven

  44. Kelarutanhexamethylenetetramine dalamberbagaisolven

  45. Kelarutansolutorganikdalamlarutan ideal dapatdihitungdenganmenggunakanpersamaansbb.: (9) dengan x2 : fraksi mol solutdalamlarutan Hm : enthalpy pelelehan R : konstanta gas universal Tm : titiklelehsolut T : temperaturlarutan

  46. Temperaturleleh, Enthalpy pelelehan, dankelarutan ideal Solut Organic pada 25C

  47. SENYAWA DENGAN KELARUTAN SANGAT KECIL LARUTAN ENCER Contoh: AgCl, yang mengalamidisosiasi: AgCl(s) Ag++ Cl- Konstantakeseimbanganreaksi: (10) JikapadatanAgClberadadalambentukkristal yang stabildanberadapadatekananatmosferis, makakondisitersebutmerupakankondisistandardanaktifitasnya = 1.

More Related