1 / 42

PERKEMBANGAN KERJASAMA ASEAN

ASEAN. 2. The Association of Southeast Asian Nations (Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara)Dibentuk: 8 Agustus 1967Deklarasi Bangkok:Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial, dan pembangunan budaya.Untuk mendorong perdamaian kawasan dan stabilitas melalui penghargaan atas keadilan dan aturan hukum dalam hubungan antar negara di kawasan dan berkesesuaian dengan Prinsip dalam Piagam PBB. .

salena
Download Presentation

PERKEMBANGAN KERJASAMA ASEAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


    1. PERKEMBANGAN KERJASAMA ASEAN Sekretaris Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri RI 1

    2. ASEAN 2 The Association of Southeast Asian Nations (Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara) Dibentuk: 8 Agustus 1967 Deklarasi Bangkok: Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial, dan pembangunan budaya. Untuk mendorong perdamaian kawasan dan stabilitas melalui penghargaan atas keadilan dan aturan hukum dalam hubungan antar negara di kawasan dan berkesesuaian dengan Prinsip dalam Piagam PBB.

    3. ORGANISASI REGIONAL DAN SUB REGIONAL 3

    4. 4

    5. ASEAN BAGI INDONESIA 5 Corner Stone (soko guru) Polugri. Perdamaian & stabilitas kawasan positif bagi pembangunan nasional. Kerjasama ekonomi & peningkatan hubungan bilateral.

    6. Overview 6 Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 KTT ASEAN ke-13 ASEAN Charter Hubungan Eksternal ASEAN

    7. PEMBENTUKAN KOMUNITAS ASEAN 2015 7

    8. PEMBENTUKAN KOMUNITAS ASEAN 8 KTT ke-9 ASEAN, Bali, Oktober 2003 Bali Concord II, 7 Oktober 2003: KTT ke-10 ASEAN, Vientiane, November 2004: PoA untuk ASC dan AScC. Persetujuan Kerangka kerja integrasi sektor-sektor prioritas. Protokol untuk mendukung pelaksanaan AEC pada tahun 2020. KTT ke-12 ASEAN, Cebu, Filipina, Januari 2007: Cebu Declaration on the Establishment of an ASEAN Community by 2015. Deklarasi menekankan pada percepatan perwujudan ASEAN Community menjadi 2015. Sesuai kesepakatan dalam Bali Concord II, ditegaskan bahwa ketiga pilar (politik, ekonomi, dan sosial budaya) harus saling mendukung (mutually reinforcing) dan diharapkan dapat berjalan secara bersama-sama.

    9. Vientiane Action Programme, 30 November 2004 9 Merupakan pedoman untuk menjalankan kerjasama ASEAN 2004–2010 untuk mewujudkan tujuan akhir Visi ASEAN 2020 dan Deklarasi ASEAN Concord II. Berfokus pada upaya untuk memperdalam integrasi regional dan mempersempit kesenjangan di dalam ASEAN. ASEAN Development Fund (ADF) untuk membiayai VAP.

    10. 3 PILAR KOMUNITAS ASEAN 10 Komunitas Keamanan ASEAN Komunitas Ekonomi ASEAN Komunitas Sosial-Budaya ASEAN

    11. KARAKTER KOMUNITAS ASEAN 2015 11 Semakin besarnya keterkaitan dan interaksi di bidang politik dan keamanan. Adanya pasar tunggal dan basis produksi dengan aliran bebas barang, jasa investasi, tenaga kerja terampil dan aliran bebas modal. Sebuah masyarakat yang lebih peduli dan berbagi yang menitik-beratkan pada pembangunan sosial, pendidikan dan pengembangan SDM, kesehatan masyarakat, kebudayaan dan informasi, dan perlindungan lingkungan.

    12. Komunitas Keamanan ASEAN 12

    13. KOMUNITAS KEAMANAN ASEAN (ASC) 13 Tujuan: untuk mempercepat kerjasama politik keamanan di ASEAN dalam rangka mewujudkan perdamaian di kawasan. Bersifat terbuka, berdasarkan pendekatan keamanan komprehensif, dan tidak ditujukan untuk membentuk suatu pakta pertahanan / aliansi militer, maupun kebijakan luar negeri bersama (common foreign policy). Initisiatif dari Indonesia yang merupakan partisipasi Indonesia untuk proses pembangunan politik regional yang baru. Merupakan interaksi yang lebih luas dalam hubungan politik dan keamanan.

    14. KOMUNITAS KEAMANAN ASEAN 14 Pembangunan Politik Mendukung lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis Hak Azasi Manusia, people-to-people contact (AIPO, APA & dsb.) Pembentukan Norma Memperkuat rezim TAC pembentukan ASEAN Charter Penandatanganan Protocol to the SEANWFZ Treaty ASEAN treaty on Mutual Legal Assistance, ASEAN Extradition Treaty Penerapan DOC ASEAN Convention on Counter Terrorism Pencegahan Konflik Memperkuat CBM, preventive measures, ARF Measures, kerjasama untuk mengatasi ancaman dan tantangan separatisme Meningkatkan kerjasama dalam penanganan isu-isu kemanan non-tradisional Memperkuat usaha untuk mempertahankan kesatuan kawasan, kedaulatan, dan kesatuan Resolusi Konflik Memperkuat mekanisme penyelesaian sengketa Kerjasama dalam mempertahankan perdamaian dan stabilitas serta mendukung inisiatif ke arah penciptaannya Perdamaian Pasca-Konflik Memperkuat ASEAN Humanitarian Assistance Kerjasama dalam rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-konflik berikut mekanisme-nya

    15. KERJASAMA BIDANG KEAMANAN 15 Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana; Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme; Pertemuan para Menteri Pertahanan yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan; Kerjasama dalam Penyelesaian Sengketa Laut China Selatan; Kerjasama di Bidang Pemberantasan Kejahatan Lintas Negara yang mencakup kerjasama pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut, kejahatan internet dan kejahatan ekonomi internasional; Kerjasama di Bidang Hukum; Kerjasama di Bidang imigrasi dan Kekonsuleran seperti mengenai Bebas Visa; Kerjasama Kelembagaan Antar Parlemen; Rencana Pembentukan Traktat Ekstradisi ASEAN;

    16. Komunitas Ekonomi ASEAN 16

    17. KOMUNITAS EKONOMI ASEAN (AEC) 17 Karakter: Adanya pasar tunggal dan basis produksi dengan aliran bebas barang, jasa investasi, tenaga kerja yang terampil dan aliran bebas modal. Tujuan: Untuk menciptakan kawasan yang stabil, sejahtera dan sangat kompetitif, dimana terdapat kebebasan lalu lintas barang, jasa, investasi, modal, pembangunan ekonomi yang setara, dan pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi pada tahun 2015.

    18. KERJASAMA BIDANG EKONOMI 18 Kerjasama di sektor industri yang dilakukan melalui Kerjasama Industri ASEAN (ASEAN Industrial Cooperation /AICO); Kerjasama di sektor perdagangan dilakukan dengan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) melalui pemberlakuan Tarif Efektif Bersama (Common Effective Preferential Tariff - CEPT) antara 5-10% atas dasar produk per produk, baik produk ekspor maupun impor guna menghilangkan kendala-kendala perdagangan di antara negara-negara ASEAN; Perdagangan Bebas dengan Mitra Wicara (FTA); Kerjasama di sektor jasa yang meliputi kerjasama di sektor transportasi dan telekomunikasi, Pariwisata, dan keuangan; Kerjasama di sektor komoditi dan sumber daya alam; Kerjasama di sub-sektor pertanian dan kehutanan; Kerjasama di sektor energi dan mineral; Kerjasama di sektor usaha kecil dan menengah; Kerjasama dalam bidang pembangunan.

    19. Komunitas Sosial Budaya ASEAN

    20. KOMUNITAS SOSIAL-BUDAYA ASEAN (ASCC) 20 Mencita-citakan sebuah kawasan Asia Tenggara yang terikat dalam suatu kemitraan sebagai sebuah komunitas masyarakat yang saling peduli (caring societies).

    21. KOMUNITAS SOSIAL-BUDAYA ASEAN 21 EMPAT ELEMEN UTAMA: Pengelolaan dampak-dampak sosial dari integrasi ekonomi. Membentuk masyarakat yang lebih peduli dan berbagi untuk mengatasi isu-isu kemiskinan, keadilan, dan pengembangan sumber daya manusia. Meningkatkan perlindungan lingkungan. Memperkuat dasar-dasar bagi ikatan sosial kawasan.

    22. KERJASAMA BIDANG SOSIAL BUDAYA 22 Kerjasama Kebudayaan, Penerangan, dan Pendidikan Berbentuk workshop dan simposium di bidang seni dan budaya, ASEAN Culture Week, ASEAN Youth Camp, ASEAN Quiz, pertukaran kunjungan antar seniman ASEAN, pertukaran berita melalui tv, penyiaran berita dan informasi mengenai ASEAN melalui radio-radio nasional, Student Exchange Programme ASEAN, dan Pembentukan ASEAN University Network (AUN). Kerjasama Pembangunan Pedesaan dan Pengentasan Kemiskinan Pembentukan Pembentukan People’s Forum, People’s Exchange, SME’s dan social enterprises development, program-program untuk mengatasi perdagangan bebas; dan micro financing. Kerjasama Kesehatan ?ASEAN Work Programme on HIV dan AIDS III 2006-2010 (AWP III) dan Operational Work Plan of the Third ASEAN Work Programme on HIV and AIDS (AWP III).

    23. KERJASAMA BIDANG SOSIAL BUDAYA, lanjutan 23 Kerjasama Ketenagakerjaan ASEAN Declaration on the Protection and Promotion of the Rights of Migrant Workers, Januari 2007 Kerjasama Pembangunan dan Kesejahteraan Sosial Strategic Framework and Plan of Action for Social Welfare, Family and Children 2007-2010 Kerjasama Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Lingkungan Hidup dan Bencana Alam Advisory Body on the ASEAN Plan of Action on Science and Technology (ABAPAST) Kerjasama Sumber Daya Manusia yang mencakup bidang pemajuan wanita, pemuda, penanggulangan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan obat-obat Terlarang (P4GN), Pengelolaan Yayasan ASEAN, dan bidang kepegawaian dan administrasi Contoh kerjasama: ASEAN bekerjasama dengan negara-negara Mitra Wicara, a.l. dengan China dalam kerangka ASEAN-China Coordinative Operations in Response to Dangerous Drugs (ACCORD).

    24. KTT ke-13 ASEAN, SINGAPURA 13TH ASEAN SUMMIT 24

    25. KTT ke-13 ASEAN, SINGAPURA 25 KTT ke-13 ASEAN diselenggarakan di Singapura, 18 – 22 November 2007. Deklarasi-deklarasi ASEAN: Declaration on the ASEAN Charter (KTT) Declaration on the ASEAN Economic Community Blueprint ASEAN Declaration on Environmental Sustainability ASEAN Declaration on the 13th Session of the Conference of Parties (COP) to the UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) and the 3rd Session of the Conference of the Parties Serving as the Meeting of the Parties (CMP) to the Kyoto Protocol

    26. PIAGAM ASEAN ASEAN CHARTER 26

    27. PIAGAM ASEAN 27 Ditandatangani oleh 10 Kepala Negara /Pemerintahan ASEAN pada hari Selasa, tanggal 20 November 2007 Merupakan “Crowning Achievement”, menandai 40 tahun keberadaan ASEAN. Dokumen historis yang mengubah ASEAN dari suatu asosiasi menjadi organisasi dengan landasan konstitusional yang menjadikan ASEAN sebagai subjek hukum (legal personality).

    28. PROSES PENYUSUNAN PIAGAM ASEAN 28 Diawali dengan pembentukan Eminent Persons Group (EPG) ? KTT Kuala Lumpur Pembentukan the High Level Task Force (HLTF) on the Drafting of the ASEAN Charter untuk menyusun dan menyelesaikan draft ASEAN Charter Sumber penyusunan draft Piagam didasarkan pada: Arahan para Kepala Negara/ Pemerintahan ASEAN, Rekomendasi Eminent Persons Group (EPG), Arahan para Menlu ASEAN, masukan pemangku kepentingan di ASEAN. Telah diselenggarakan 13 kali pertemuan HLTF, dan 3 kali konsultasi dengan para Menlu ASEAN untuk meminta arahan.

    29. TUJUAN PIAGAM ASEAN 29 Tujuan dari Piagam ASEAN Sebagai pijakan hukum bagi ASEAN yang diakui secara internasional; Untuk memastikan kembali tujuan dan prinsip dasar ASEAN; Untuk memastikan mekanisme penyelesaian sengketa antara negara-negara anggota ASEAN; Sebagai kerangka kerjasama yang kuat bagi ASEAN di masa depan; Guna menentukan hak dan kewajiban yang pasti dari negara-negara anggota ASEAN; Memperkuat kerjasama ASEAN dalam menghadapi tantangan ke depan.

    30. POKOK-POKOK ISI PIAGAM ASEAN 30 Piagam ASEAN terdiri dari Preamble, 13 Bab dan 55 Pasal. Memuat: Tujuan dan prinsip; Hak dan kewajiban anggota; Struktur dan fungsi kelembagaan ASEAN; Badan-badan yang diasosiasikan dengan ASEAN; Kekebalan dan hak-hak istimewa; Mekanisme dan proses pengambilan keputusan; Penyelesaian sengketa; Masalah anggaran dan keuangan; dan Hubungan eksternal.

    31. PIAGAM ASEAN DAN INDONESIA 31 Prinsip-prinsip demokrasi, good governance, perlindungan HAM termasuk pembentukan Badan HAM ASEAN; Konsep regional resilience dan prinsip comprehensive security dimana untuk memperkuat ketahanan regional diperlukan kerjasama erat di bidang politik, keamanan, ekonomi dan sosial-budaya; Penekanan pada kedaulatan dan integritas teritorial serta tidak menggunakan wilayah ASEAN untuk upaya yang mengancam kedaulatan dan integritas wilayah suatu negara; Penekanan pada perlunya melakukan konsultasi untuk masalah-masalah yang secara serius mempunyai dampak pada kepentingan bersama ASEAN;

    32. PIAGAM ASEAN DAN INDONESIA (lanjutan) 32 Pembentukan “single market” dan “production base” serta upaya menfasilitasi arus perdagangan, investasi, modal, pergerakan pelaku usaha dan tenaga kerja. Dalam penggunaan istilah tenaga kerja, tidak lagi dibatasi pada tenaga kerja terampil (skilled labour); Adanya rumusan mengenai pelanggaran serius dan ketidakpatuhan terhadap piagam (serious breach of the Charter and non-compliance) dimana tindakan yang akan diambil akan diputuskan oleh KTT ASEAN; Upaya memperkuat organisasi ASEAN antara lain dengan memperkuat peran badan-badan ASEAN yang sudah ada seperti Sekretariat ASEAN di Jakarta serta pembentukan badan baru antara lain Committee of Permanent Representatives yang terdiri dari Wakil Tetap negara ASEAN pada tingkat Duta Besar yang berkedudukan di Jakarta.

    33. HUBUNGAN EKSTERNAL ASEAN ASEAN’S EXTERNAL RELATIONS 33

    34. KERJASAMA ASEAN – MITRA WICARA 34 Kerjasama merupakan komplementaritas hubungan bilateral Melengkapi kapabilitas ASEAN Kerjasama dalam bentuk proyek yang bermanfaat bagi ASEAN Tanpa syarat-syarat yang merugikan Proyek-proyek hendaknya dilaksanakan di ASEAN

    35. MITRA WICARA ASEAN 35 Mitra Wicara Penuh ASEAN Australia Kanada China RoK Jepang India Amerika Serikat Rusia Selandia Baru EU, UNDP Mitra Wicara Sektoral ASEAN: Pakistan Organisasi Internasional/ Regional yang berhubungan dengan ASEAN World Health Organization (WHO); Gulf Cooperation Council (GCC); Economic Cooperation Organization (ECO); South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC); Shanghai Cooperation Organization (SCO); ASEAN mendapat status Observer di PBB (2006)

    36. MITRA WICARA ASEAN 36 ASEAN-China Free Trade Area Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation, Phnom Penh, 2002. ASEAN-Jepang Framework for Comprehensive Economic Partnership, Bali, 2003. ASEAN-India Framework Agreement on Comprehensive Economic Cooperation, Bali, 2003. ASEAN-Korea Korea dan ASEAN setuju melaksanakan studi kelayakan untuk bentuk FTA; ASEAN-Australia, New Zealand ASEAN-Australia, New Zealand Economic Partnership, Vientiane 2004 ? peluncuran negosiasi Free Trade Agreement: diharapkan selesai dalam 2 tahun.

    37. MITRA WICARA ASEAN 37 ASEAN-Kanada ASEAN-Canada Dialogue (and Retreat). ASEAN-UE Nuremberg Declaration on the ASEAN-EU Enhanced Partnership. ASEAN-AS Joint Vision Statement for Enhanced ASEAN-US Partnership. Framework Document for the Plan of Action to Implement the ASEAN-US Enhanced Partnership. ASEAN-Rusia Joint Declaration of the HOS/Gs of the ASEAN and Russian Federation on Advanced and Comprehensive Partnership, Joint ASEAN-Russia Comprehensive Programme of Action, dan ASEAN-Russia Economic and Development Agreement. ASEAN-Pakistan Kerjasama bidang pendidikan.

    38. ASEAN PLUS THREE (APT) 38 ASEAN 10, plus Jepang, RRC, dan Korea Selatan. Kerjasama APT dimulai sejak Desember 1997 (Berkembangnya APT tidak terlepas dari krisis ekonomi Asia 1997/98) Kerjasama APT mencakup 52 mekanisme dari KTT, Ministeril Meetings, Senior Official meetings, Directors-General meeting, sampai dengan Working Groups. Hingga saat ini APT telah mengadakan 11 kali KTT. Melingkupi 20 bidang kerjasama. APT dan Indonesia: Indonesian Language Course for the ASEAN+3 Junior diplomats ASEAN+3 Diplomatic Training Course Work closely with NGOs in policy consultation and coordination to encourage civic participation and state-civil society partnerships in tackling social problems

    39. KTT ASEAN PLUS THREE ke-11: 39 Membahas kajian perkembangan kerjasama selama sepuluh tahun terakhir dan arah dan strategi peningkatan 10 tahun mendatang; Pengesahan Second Joint Statement on East Asia Cooperation dan Work Plan for 2007-2017; Pembahasan isu regional dan internasional

    40. KTT ASIA TIMUR (EAST ASIA SUMMIT) 40 Diikuti oleh 16 negara: 10 negara ASEAN, China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia dan Selandia Baru Tiga kriteria peserta EAS: Mitra Wicara penuh ASEAN Memiliki hubungan substantif dengan ASEAN Telah mengaksesi atau menyatakan akan mengaksesi TAC Sebagai forum dialog mengenai isu-isu strategis, politik dan ekonomi yang menjadi kepentingan dan kepedulian bersama ASEAN sebagai driving force Diselenggarakan secara regular dan back-to-back dengan KTT ASEAN

    41. KTT ASIA TIMUR (EAST ASIA SUMMIT) 41 KTT ke-1 Asia Timur: Kuala Lumpur, Desember 2005, menghasilkan: Deklarasi Kuala Lumpur mengenai EAS EAS Declaration on Avian Influenza Prevention Control and Response Chairman’s Statement of the First EAS KTT ke-2 Asia Timur : Cebu, Filipina, Januari 2007, menghasilkan: Cebu Declaration on East Asian Energy Security

    42. KTT ke-3 Asia Timur : Singapura, November 2007 Singapore Declaration on Climate Change, Energy and the Environment 42 ASEAN dan negara-negara yang tergabung dalam East Asia Community berkepentingan untuk menindaklanjuti isu perubahan iklim. Singapore Declaration on Climate Change, Energy and the Environment, menyepakati: Energy efficiency Peningkatan penggunaan renewable energy Energy alternative termasuk kemungkinan penggunaan nuklir Biofuels and energy market integration. Pembentukan Energy Security Task Force (ESTF) Plan of Action oleh masing-masing negara berkaitan dengan program yang akan dilaksanakan dalam rangka mendukung upaya efesiensi energi. Negara-negara EA yang berkomitmen EAS berkaitan dengan isu perubahan iklim: Jepang : program “Sustainable East Asia” (USS 2 milyar). Singapura : menjadi tuan rumah EAS Conference on Liveable Cities, Juni 2008. Vietnam : menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri Lingkungan EAS, 2008. China dan Thailand : penyelenggaraan workshop/pelatihan tentang pemanfaatan biofuel. Dukungan negara-negara EAS untuk suksesnya konferensi perubahan iklim di Bali bulan Desember 2007.

    43. TERIMA KASIH 43

More Related