1 / 25

GANGGUAN METABOLISME DAN ENDOKRIN

GANGGUAN METABOLISME DAN ENDOKRIN. Bagian Patologi Anatomi PPD UNSOED. GANGGUAN METABOLISME. Segolongan penyakit akibat gangguan metabolisme dan bersifat sistemik Penyakit ini ada 3 golongan: Gangguan metabolisme karbohidrat Gangguan metabolisme protein Gangguan metabolisme lemak

rosalia
Download Presentation

GANGGUAN METABOLISME DAN ENDOKRIN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GANGGUAN METABOLISME DAN ENDOKRIN Bagian Patologi Anatomi PPD UNSOED

  2. GANGGUAN METABOLISME • Segolongan penyakit akibat gangguan metabolisme dan bersifat sistemik • Penyakit ini ada 3 golongan: • Gangguan metabolisme karbohidrat • Gangguan metabolisme protein • Gangguan metabolisme lemak • Dapat menimbulkan kelebihan atau kekurangan zat bersangkutan

  3. GANGGUAN METABOLISME KARBOHIDRAT Diabetes melitus (Hiperglykemia) • Dasar penyakit adalah defisiensi insulin • Gejala klinis penyakit : • Hiperglikemia • Glikosuria • Dapat diikuti gangguan sekunder metabolisme protein dan lemak • Dapat berakhir dengan kematian • Insidensi terbanyak usia 50 – 60 thn • Dapat juga dekade pertama atau pada yang sudah lanjut • Penyakit ini diturunkan secara autosomal resesif

  4. Etiologi: • Sebab tepat belum diketahui • berhubungan dgn kelainan hormonal • Insulin • Growth hormon • Hormon steroid • Keadaan diabetes timbul akibat ketidak seimbangan dalam interaksi pankreas, hipofisis dan adreanal Pankreas • Pankreas mempunyai pulau Langerhans : sel beta dan sel alpha • Sel beta : hormon insulin • Sel alpha : menghasilkan hormon glukgon • Efek anti insulin → berfungsi sebagai faktor hiperglikemik dan glikogenolitik → meningkatkan kadar gula darah

  5. Cara kerja insulin Ada 2 teori cara kerja insulin • Teori 1 = Teori Levine : • Insulin mentransfer glukosa melalui membran sel otot serat lintang, tetapi tidak menggangu perpindahan glukosa melalui sel membran hati • Teori 2 • Insulin diperlukan untuk fosforilasi glukosa dalam sel → glukosa 6 posfatase • Untuk pengikatan ini dibutuhkan enzim hexokinase yang dihasilkan oleh sel hati • Kelenjar hipofisis menghasilkan zat inhibitor hexokinase • Insulin merupakan zat antagonis terhadap hexokinase

  6. Kelenjar Hipofisis • Growth hormon • Hormon ACTH • Efek menghambat enzim hexoki nase. • Bila kelenjar hipofisis hiperaktif → menyebabkan terjadi diabetes Kelenjar Adrenal • Glukoneogenesis yaitu perubahan bentuk protein menjadi karbohidrat. • Karena pengaruh hormon steroid yang dihasilkan oleh kortex adrenal • Bila berlangsung terus menerus → menekan sel beta pankreas → menimbulkan difesiensi insulin permanen • Aktivitas adrenal bergantung kepada kelenjar hipofisis anterior

  7. KOMPLIKASI DIABETES MELITUS • Merupakan gangguan biokimia. • Cedera morfologik sebenarnya tidak dapat untuk menegakkan diagnosis • Tidak selalu sebagai dasar dari pada gangguan metabolisme • 20 % penderita meninggal tidak menunjukkan bukti-bukti kelainan anatomik Pankreas • Seperempat penderita : pankreasnya normal • Pada umumnya kerusakan pada sel beta ringan → tidak mungkin menimbulkan gangguan produksi insulin • Bila ada : • Hialinisasi • Fibrosis • Vakoalisasi hidropik yang sebenarnya merupakan penimbunan glikogen

  8. Pembuluh darah • Bila gangguan metabolisme karbohidrat terlalu lama → hiperglikemik menahun, pada otot, hati dan jantung terjadi difisiensi. • Lemak dimobilisasi sebagai sumber tenaga →lemak dalam darah bertambah. • Lipaemia dan cholestrolimia → gangguan vaskular, dengan komplikasi aterioskelosis merata → skeloris pembuluh darah arteri coronaria, ginjal dan retina Mata • Skelosis arteri retina → retinitis diabetika. • Berupa • perdarahan kecil-kecil tidak teratur • pelebaran pembuluh darah retina dan berkeluk-keluk • kapiler-kapiler membentuk mikroaneurisma

  9. Jantung • Sklerosis arteri coronaria → infrak otot jantung Ginjal • Kelainan degeneratif pada alat vaskular glomeruler – tubular • pyleonepritis akut maupun kronis Kulit • Penimbunan lipid dlm makropag-makropagpada dermis →xantoma diabetikum Susunan syaraf • Pada syaraf tepi dan kadang medula spinalis • Perubahan degeneratif • Demyelinisasi • Fibrosis • Mungkin berhubungan dengan skelosis pembuluh darah

  10. Hati • Perlemakan → hepatomegali dan infiltasi glikogen • Disebabkan karena defisiensi karbohidrat → sumber tenaga dari lemak → imobilisasi lemak berlebihan → defisiensi lipotropik → lemak tidak dapat diangkut dari sel → penimbunan lemak berlebihan Klinis • Polyphagia : tubuh tidak dapat memetabolisme karbohidrat yg dimakan →penderita banyak makan • Polidipsia : glycosuria (diuresis osmotik) → kompensasi: penderita banyak minum • Polyuria : glycosuria (diuresis osmotik) →penderita banyak kencing

  11. Hipoglykemia Patologis : Sering ditemukan pada 3 keadaan: • Akibat pemakaian insulin berlebihan pada diabetes • Pada pengobatan psykosis dengan shock hipoglikemik • Akibat pembentukan insulin berlebihan pada tumor pankreas yg dibentuk oleh sel beta

  12. GANGGUAN METABOLISME PROTEIN. • Penyakit akibat kelebihan protein (-) • Defisiensi protein • Terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan kalori, asam amino, mineral, dan faktor lipotropik • Akibatnya : • Pertumbuhan tubuh • Pemeliharaan jaringan tubuh • Pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu. • Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh dan mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik

  13. MACAM-MACAM PENYAKIT DEFISIENSI PROTEIN. Hipoproteinemia • Sebab : • Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih • Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati • Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada penyakit ginjal Hipo dan Agammaglubulinemia Ada 3 jenis : • Hipoagammaglobulinemia kongenital • Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn • Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi • Plasma darah tidak mengandung gamma protein • Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) krn tubuh tidak dapat membentuk Ig

  14. 2. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat • Pada pria dan wanita pada semua usia • Penderita mudah terkena infeksi • Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum → mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali 3. Hipoagammaglobulinemia sementara • Hanya ditemukan pada bayi • Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk gamma globulin sendiri

  15. Pirai atau Gout • Akibat gangguan metabolisme asam urat → asam urat serum meninggi → pengendapan urat pada berbagai jaringan • Asam urat merupakan hasil akhir dari pada metabolisme purin. • Secara klinis : • Arthritis akut yg sering kambuh secara menahun • Pada jaringan ditemukan tonjolan-tonjolan disebut “tophus” • Di sekitar sendi • Bursa • Tulang rawan • Telinga • Ginjal • Katup jantung

  16. GANGGUAN METABOLISME LEMAK Kelebihan lemak (Obesitas) • Terjadi kalori didapat > kalori yg dimetabolisme (hipometabolisme) • Terjadi pada hipopituitarisme dan hipotiroidisme. • Kalori yg dibutuhkan menurun → berat badan naik, meskipun diberi makan tidak berlebihan • Lemak ditimbun pada: • Jaringan subkutis • Jaringan retroperitoneum • Peritoneum • Omentum • Pericardium • Pankreas • Obesitas → memperberat hipertensi, diabetes, penyakit jantung

  17. Hiperlipemia • Jumlah lipid darah total dan kholesterol meningkat • Terdapat pada : • Diabetes melitus tidak diobati • Hipotiroidisme • Nefrosis lupoid • Penyakit hati • Sirhrosis biliaris • Xantomatosa • Hiperlipidemi • Hiperkholesterolemi • Penimbunan lemak terjadi di dinding pembuluh darah → arteriosklerosis

  18. Defisiensi lemak • Terjadi pada • Kelaparan (starvation) • Gangguan penyerapan (malabsorption) : penyakit celiac, sprue, penyakit Whipple. • Tubuh terpaksa mengambil kalori dari simpanannya krn intake kurang • Yang mula-mula dimobilisasi : karbohidrat dan lemak, dan hanya pada keadaan gizi buruk akhirnya protein diambil dari jaringan • Padapenyakit Whipple selain difisiensi lemak, juga difisensi protein, karbohidrat dan vitamin.

  19. SUSUNAN ENDOKRIN • Sistem endokrin : kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar (duktus eksretorius) • Produknya • Disebut hormon • langsung masuk aliran darah → mempengaruhi pertum- buhan, metabolisme, reproduksi dll. Sistem endokrin: • Kelenjar Hipofisis 5. Kelenjar adrenal • Kelenjar Thyroid 6. Kelenjar Langerhans pankreas • Kelenjar Para thyroid 7. Gonad: Ovarium dan testis • Kelenjar thymus 8. Placenta

  20. HIPOFISIS • Menghasilkan hormon yang tidak langsung mempengaruhi sel tubuh, tapi mempengaruhi kelenjar endokrin lain • Target organ • Thyroid • Adrenal →menghasilkan hormon → mempengaruhi sel tubuh • Gonad • Kelenjar hipofisis terdiri dari 2 lobus yaitu lobus anterior dan posterior. • Lobus anterior • Growth hormon • Thyrotropin (TSH) • Folikel stimulating hormon (FSH) dan Luteinizinghormon • Prolaktin hormon • Lobus posterior • Anti diuretik (ADH)

  21. THYROID • Embriologi: • Dari invaginasi tuber (endoderm) dari dasar lidah (foramen caecum) → tumbuh ke bawah, di muka trachea dan tulang rawan thyroid • Fisiologi: • Mempertahankan derajat metabolisme lebih tinggi • Merupakan alat tubuh yg sensitif dan dapat bereksi terhadap berbagai rangsangan • Pada masa pubertas, kehamilan, dan stres atau pada waktu haid kelenjar membesar dan berfungsi lebih aktif • Kelainan yg terjadi : • Hiperplasi epitel • Resorpsi koloid • sel-sel folikel menjadi lebih tinggi kadang membentuk tonjolan-tonjolan ke dalam lumen. • Apabila stres dan rangsangan lain hilang → involusi, kelenjar mengecil

  22. Fungsi thyroid dipengaruhi oleh hipofisis melalui TSH. • Apabila TSH negatif (ex: pada hipopituitarisme) → thyroid atropi • Apabila TSH meningkat → hormon thyroid juga meningkat→ menekan hungsi hipofisis, dan sebaliknya • Apabila thyroid menurun → merangsang hipofisis mengeluarkan TSH lebih banyak. • Menyebabkan hiperplasi dan pembesaran kelenjar thyroid seperti pada penderita kekurangan jodium pada penyakit gondok.

  23. BIOSINTESIS PRODUKSI H.THYROID. Produksi hormon thyroid melalui 4 tingkat. Tingkat 1. TRAPPING: plasma I gradient Thyroid I Tingkat II. BINDING: I Oxidasi (I) monoiodothyrosin (MTI) MTI + (I) Diioxdotrhyrosin (DIT) Tingkat III. COUPLING : DIT + DIT Tetraiodothyrosin = thyrosin (T4). DIT + MIT Triodothyronine (T3). Tingkat IV. Releasing: Thyroglobulin proteolisis MIT + DIT + T3 + T4 plasma T3 + T4 MIT + DIT Deiodinisasi Thyrosin Thyroid I

  24. KETERANGAN • Jodium dari makanan dan minuman diabsorpsi dari sal percernaan sebagai jodida • Thyroid mempunyai kemampuan utk menarik jodida kemudian dikonsentrasi • Trapingkan yaitu mempertahankan jodida gradient melalui dinding sel antara plasma dan thyroid • Gradient dapat meningkat secara langsung melalui TSH atau tdk langsung melalui simpanan thyroid yg rendah • Jodium dengan cepat terikat dengan tyrosin membentuk MIT, DIT • DIT + DIT→ Thyrosin (T4) atau MIT +DIT → T3dan disimpan dalam folikel kelenjar thyroid sebagai Thyroglobulin

  25. Terima kasih……….

More Related