1 / 9

RECOVERY OF ACETONE FROM ANTIBIOTIC MANUFACTURE REDUCES WASTEWATER

RECOVERY OF ACETONE FROM ANTIBIOTIC MANUFACTURE REDUCES WASTEWATER. Pyska Darostia XII IPA 3 Kimia. Pengertian.

ron
Download Presentation

RECOVERY OF ACETONE FROM ANTIBIOTIC MANUFACTURE REDUCES WASTEWATER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RECOVERY OF ACETONE FROM ANTIBIOTIC MANUFACTURE REDUCES WASTEWATER PyskaDarostia XII IPA 3 Kimia

  2. Pengertian • Aceton adalah bahan kimia yang tidak berwarna dan merupakan cairan atau liquid yang mudah menguap. Berbau seperti mint atau agak manis. Berat molekulnya 58.08 dengan formulanya C-H3-C-(O)-C-H3.

  3. Potensial Efek pada Kesehatan a. Bila terhirupApabila menghirup uap dari aceton akan dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Diantaranya dapat menyebabkan batuk, pusing dan sakit kepala. Konsentrasi aceton dalam jumlah tinggi apabila terhirup dapat menyebabkan depresi pada sistem syaraf pusat, necrosis dan ketidaksadaran.

  4. b. Bila TercernaApabila aceton dalam jumlah atau kadar kecil tertelan, maka tidak akan menyebabkan efek yang membahayakan. Apabila masuk dalam sistem pencernaan dalam jumlah besar, memungkinkan akan menyebabkan sakit perut, mual dan muntah.

  5. c. Kontak dengan kulitAceton dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Menyebabkan kemerahan pada kulit, rasa sakit, kulit kering dan kulit menjadi pecah-pecah. Kerusakan sel dan lapisan luar epithelium kulit menjadi edemia dan hiperemia, tetapi reversible atau dapat kembali semula. Terpapar aceton secara berulang dan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan dermatitis dengan kulit kering, kulit pecah dan menyebabkan eritema.

  6. d. Kontak dengan mataUap aceton dapat menyebabkan iritasi pada mata dan akibatnya sampai iritasi berat, mata pedih, keluar air mata, mata merah dan rasa nyeri mata. Bila aceton dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan epithel kornea dan konjungtiva. Bila terpapar uap aceton dalam jangka waktu yang lama akan dapat menyebabkan iritasi dan conjungtivitis. e. Paparan lain yang menyebabkan akibat kronisKondisi yang memperburuk keadaan adalah penggunaan minuman beralkohol karena akan meningkatkan efek toksisitas.

  7. Alternatif Pengolahan Limbah • Elektrostatic PrecipitatorMenggunakan medan listrik untuk menangkap pertikel, Limbah gas dialirkan dalam medan listrik. Polutan gas berbentuk partikel tertangkap medan listrik. Gas keluar setelah daerah medan listrik sudah bersih dari pertikel • Penyaringan PartikelMenggunakan saringan dengan lobang lebih kecil dari partikel. Limbah gas dialirkan ke saringan. Polutan gas berbentuk partikel tertangkap saringan. Gas keluar setelah saringan sudah bersih dari pertikelbagianluar

  8. c. Wet Scrubbing (Absorbsi)Menggunakan kolom berisi packing dibasahi pelarut kimia. Limbah gas dialirkan melalui bawah kolom menerobos packing. Polutan gas tertangkap pelarut. Gas keluar melalui bagian atas kolom sudah bersih d. Adsorpsi Dengan Karbon AktifMenggunakan karbon aktif untuk menyerap polutan kimia dalam limbah gas. Komponen polutan dalam limbah gas dapat diserap oleh karbon aktif. Menggunakan kolom berisi karbon aktif. Limbah gas dialirkan melalui bawak kolom. Polutan gas tertangkap karbon aktif. Gas keluar melalui bagian atas kolom sudah bersih.

  9. Regulasi yang berhubungan dengan Aceton • Aceton bukan polutan udara yang berbahaya (hazardous air pollutant/HAP). Aceton dilaporkan bukan lagi termasuk Toxic Release Inventory (TRI). Aceton juga bukan merupakan polutan yang menjadi prioritas di bawah Clean Water Act (CWA), akan tetapi pembuangannya ke dalam air masih perlu dilihat kasus per kasus. Aceton diketahui bukan penyebab masalah karsinogen.

More Related