1 / 15

EMO PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

EMO PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI. M.Djahir Basir Guru Besar Tetap FKIP Unsri. Etika dan Moral. Etika =Moral > kesepakatan sosial ttg perbuatan / tk laku yg dianggap baik / buruk oleh sekelompok orang. Moralitas = budi pekerti = prilaku > ukuran baik / buruk dlm pikiran

Download Presentation

EMO PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EMO PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI M.Djahir Basir Guru Besar Tetap FKIP Unsri

  2. Etika dan Moral Etika=Moral > kesepakatansosialttgperbuatan/tklakuygdianggapbaik/burukolehsekelompok orang. Moralitas=budipekerti=prilaku>ukuranbaik/burukdlmpikiran HatiNurani>>>Hakim agungygmenetapkanbaik /buruksuatuperbuatan

  3. KodeEtik • Kode Etik> norma/etika profesi • Kode etik profesi (Dosen/guru) seharusnya disusun dan dikontrol oleh organisasi profesi. • Konsekwensi Dosen diakui sbg profesi seharusnya mempunyai org profesi. • Mungkinkah Dosen => PGRI ? • Fungsi organisasi profesi; memfasilitasi pengembangan karir, memperjuangkan kesejahteraan, menjaga moralitas, dan pelindung bagi anggotanya.

  4. Pembelajaran ? Perubahanparadigmadarikonsepmengajar >>> membelajarkanragampembelajaran; tatapmukadikelas, kuliahlapangan, PKL/PPL, kegiatanlaboratorium,bimbinganskripsi, bimbinganakademik. Tujuanpembelajaran >>> membantumhsmengembangkanpotensidirinya (intelektual,emosional, danfisikal) TugasDosenbergeserdaripemberiinformasimenjadimengkondisikan agar mahasiswabelajarsecaramandiri. DikelasDosenmenjelaskanarahsertagarisbesarperkuliahan,mendiskusikanhasilmahasiswa, bersamamahasiswa lain memberimasukan. FungsiDosenlebihbanyakpadamerancanguntukmembuat agar mahasiswabelajarmelaluisumberygberagam.

  5. Fungsi Dosen Kemandirian Kreativitas Motivasi

  6. Lingkup Kompetensi Dosen • MampuBekerjaProfesional, ciripokokadalahbertindakberdasarkanbidangilmu yang relevan. BagiDosenadalahpenguasaanterhadapmaterikuliahdanilmupendidikan. • Mata kuliah; karakteristik, substansi, dankurikulum. • Ilmukependidikan;sillabus,rencanapembelajaran, mengenalpotensi/karaktermahasiswa, metode, media,dantehnikevaluasi proses/hasilbelajar.

  7. MampuBerkomunikasiSosial. = Komunikasilisan/tertulis = Komunikasilisandapatberbentukceramah, diskusi,seminar,dsbyglazimdisebutmetodepembelajaran, atau komunikasi lisan lainnya dg mahasiswa, wali, dan para pelanggan lainnya. = Komunikasi tertulis > tulisan ilmiah di koran, jurnal/ majallah, atau makalah seminar.

  8. BerkpribadianMantapdanMandiri. = Modal dasarnyaadalahpandanganpositifterhadap orang lain maupundirisendiri. = Sadarbahwasetiap orang punyakelebihansekaliguspunyakekurangan. = Tahuditahunyadantahu pula ditidaktahunya = Denganitu, Dosenterdoronguntukbelajarlebihgiat,tindakanlebihobjektifbaikterhadapsesamadosenmaupunterhadapmahasiswa. = Mampusecaramandirimengembangkanprofesionalitas.

  9. Lanjutan... =Tidak melanggar hukum,norma sosial, dan agama. = Mengutamakan kepentingan tugas. = Tidak semua pekerjaan,layak bagi dosen. = Memperlakukan mahasiswa dengan memperhatikan kemampuan individuil. = Menjaga objektivitas tindakan. = Menjaga kewajaran hubungan dosen-mhs.

  10. MenjunjungTinggiNilaiNilaiKebenaran. = Tugaskhasuniversitasdimanapunadalahmenemukan,menyebarluaskan, sertamenjunjungtingginilainilaikebenaran. = Tri Dharma merupakansatukesatuan. = Menghindariplagiatbaikolehdirisendirimaupunolehmahasiswa = Tradisidalamlangkahmetodelmiah(logis,empirik)> berpikirdanbertindak, baikdalamdiskusi/seminar, dankeseharian.

  11. MampuBerperanGandaSebagai Orang TuadanSebagaiTeman. = Dosensbg orang tuaharusmampumenangkapsinyalperbuatanmahasiswasbgbekaluntukmeresponpositif ,memberijalankeluar, ataumemberihukumanygbertujuanpositif. = Sebagaiteman, Dosenygusianyamungkintidakterlalujauhberbedadapatmenjaditempatcurhat, atautemandiskusibaikmenyangkutmasalahakademikmaupunpribadiygberhubungan dg masalahakademik. = Perludiketahuibahwasecarapsikologikmaupunfisikmahasiswasudahmatang, tugasDosenmendorong agar mahasiswadapatmemecahkanpersoalannyasendiri. Bukanmengajari.

  12. Plagiat (Permendiknas RI No.17 Tahun 2010, tgl 16 Agustus 2010 Setiap PT mengembanmisiuntukmencari, menemukan, mempertahankan, danmenjunjungtinggikebenaran Plagiatadalahperbuatansengajaatautidaksengajadlmmemperolehataumencobamemperolehkreditataunilaiuntukkaryailmiah,denganmengutipsebagianatauseluruhkaryadan/ataukaryailmiahpihak lain ygdiakusebagaikaryailmiahnya, tanpamenyatakansumbersecaratepatdanmemadai. Maraknyausahapengetikan/photo copy disekitarkampusdisatupihakmembantukelancaranstudimahasiswa,namundilainpihakdisinyalirmemperlancarkegiatanplagiat.

  13. Pencegahan Plagiat • Pimpinan PT mengawasi pelaksanaan kode etik mahasiswa/dosen/peneliti/ tenaga kependidikan yg ditetapkan oleh senat yg a.l berisi kaedah pencegahan dan penanggulangan plagiat. • Pimpinan PT menetapkan dan mengawasi pelaksanaan gaya selingkung untuk tiap bidang ilmu, teknologi, seni yg dikembangkan oleh PT. • Pimpinan PT secara berkala mendesiminasikan kode etik mahasiswa/ dosen/peneliti/tenaga kependidikan dan gaya selingkung yg sesuai agar tercipta budaya anti plagiat.

  14. Lanjutan… • Pada setiap karya ilmiah harus dilampirkan pernyataan yg ditandatangani oleh penyusunnya bahwa karya ilmiah bebas palagiat, dan bila dikemudian hari terdapat plagiat bersedia menerima sanksi. • Pimpinan PT wajib mengunggah secara elektronik semua karya ilmiah mahasiswa/dosen/peneliti/ tenaga kependidikan beserta lampirannya melalui Portal Garba Rujukan Digital, Dikti.

  15. Penutup • Tiga penyebab pelanggaran etika; kebodohan, kecerobohan, dan kesengajaan. • Pelanggaran etika yg berulang menyebabkan kaburnya mana yg baik dan mana yg buruk > menistai hati nurani. • Penggunaan obat terlarang yg membuat org tak dapat membedakan antara yg benar-salah. Plg.230412

More Related