1 / 8

Akhlak Muslim Terhadap Lingkungan (Alam)

Akhlak Muslim Terhadap Lingkungan (Alam). ANGGOTA Kelompok : Devi Wahyuningsih (100110002) Noviana Ayu P. (100110005) Septian Adi P. (100110032) Surasti Awaliah R.S (100110039) Apriliaminingrum W.A (100110044) Wisda Amalia Putri (100110045) Wahyu Saputra (100110047) PGSD III A.

ravi
Download Presentation

Akhlak Muslim Terhadap Lingkungan (Alam)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Akhlak Muslim Terhadap Lingkungan (Alam) ANGGOTA Kelompok : Devi Wahyuningsih (100110002) Noviana Ayu P. (100110005) Septian Adi P. (100110032) Surasti Awaliah R.S (100110039) Apriliaminingrum W.A (100110044) Wisda Amalia Putri (100110045) Wahyu Saputra (100110047) PGSD III A

  2. Wasiat Rasulallah dan Akhlak terhadap Alam Setiap kali hendak berperang, Rasulullah SAW senantiasa memberikan wasiat kepada pasukannya terkait aturan-aturan etika yang harus ditaati  selama di medan tempur. Salah satu wasiat beliau -yang kemudian diikuti oleh para Khulafaur Rasyidin- adalah larangan untuk menebang pepohonan -kecuali untuk strategi perang (QS Al-Hasyr, 59: 5), merusak tanaman, membunuh binatang tanpa alasan yang jelas -semisal untuk dimakan, dan meracuni sumber-sumber air. Hal ini memberikan gambaran yang jelas kepada kita bahwa Islam sangat menjunjung tinggi akhlak terhadap alam. Haram hukumnya, tercela nilainya, bahkan melanggar Al-Quran dan sunnah Nabi saw, ketika seorang Muslim membuat rusak lingkungan sekitarnya, baik biotik maupun abiotik. Allah Swt. berfirman, “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi setelah (Allah) memperbaikinya.” (QS Al-A’râf, 7: 56)

  3. Dalam beberapa hadits, kita menemukan ada orang-orang yang sangat bagus ibadah ritualnya akan tetapi dicap buruk oleh Nabi SAW, hanya karena dia tidak baik kepada binatang—sebagai salah satu bagian penting dari alam. Sebuah hadits dari Ibnu Umar menyebutkan, “Seorang wanita masuk neraka karena mengikat seekor kucing. Dia tidak memberinya makan dan tidak pula melepaskannya untuk memperoleh makan di bumi.” (HR Bukhari Muslim).

  4. Kerusakan di BumiAkibat Ulah Manusia “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia sehingga Allah mencicipkan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan dosa mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar”. (Ar Rum: 41) Ayat diatas menyebut darat dan laut sebagai tempat terjadinya kerusakan (fasad). Ini dapat berarti bahwa darat dan laut merupakan arena kerusakan akibat ulah manusia. Seperti misalnya pencurian, perampokan, dan pencemaran di laut akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam ekosistem alam. Eksploitasi lingkungan darat yang semena-mena dan tidak memperhatikan keteraturan akan berdampak negatif, yaitu kacaunya sistem harmonisasi alam. Dan dampak itu tentu memberi kerugian besar terhadap kehidupan umat manusia

  5. Akhlak Muslim Terhadap Lingkungan Misi agama Islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al Anbiya : 107 yang artinya : Tidaklah Kami mengutus engkau Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Misi tersebut tidak terlepas dari tujuan diangkatnya manusia sebagai khalifah di muka bumi yaitu sebagai wakil Allah yang bertugas memakmurkan, mengelola, dan melestarikan alam.

  6. Pada intinya etika Islam terhadap alam semesta hanya mengajarkan satu hal saja yaitu perintah jangan membuat kerusakan di muka bumi. Namun perintah ini mempunyai makna yang cukup luas mulai dari menjaga kerbersihan bumi, tidak bersikap sewenang–wenang terhadap alam, tidak mengeksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan sendiri. Kerusakan alam dan ekosistem di lautan dan di daratan terjadi akibat manusia tidak sadar, sombong, egois, rakus, dan angkuh. Ada sebuah ungkapan yang sangat relevan untuk dijadikan renungan yaitu: “bumi ini akan cukup memenuhi kebutuhan bermilyar – milyar manusia akan tetapi tidak cukup memenuhi keserakahan satu orang saja.”

  7. Cara Mengatasi Kerusakan Lingkungan yang Paling Sederhanadi Kehidupan Kita Kelangsunganhidupberbagaimahlukhidup di mukabumikianterancam. Sudahsaatnyakita sebagai muslimikutmenanganidengancaramasing-masingdansesegeramungkin. Pastikansemuamenggunakansolusidanteknologi yang ramahlingkungan. • Hemat energi • Hemat air • Hemat kayu dan kertas • Kurangi, pakailagidandaurulang (Reduce, Reuse and Recycle)

  8. Sekian Wassalamu’alaikum Wr. Wb

More Related