1 / 36

LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG. Untuk bertahan hidup manusia membutuhkan barang dan jasa Kebutuhan hidup manusia (Abraham Maslow) “Hirarchy Of Needs” : a. Kebutuhan Utama : - Physiological Needs (kebutuhan fisiologis) : makanan, minuman,udara b. Kebutuhan lainnya:

rasul
Download Presentation

LATAR BELAKANG

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LATAR BELAKANG Untuk bertahan hidup manusia membutuhkan barang dan jasa Kebutuhan hidup manusia (Abraham Maslow) “Hirarchy Of Needs” : a. Kebutuhan Utama : - Physiological Needs (kebutuhan fisiologis) : makanan, minuman,udara b. Kebutuhan lainnya: - Security needs (kebutuhan keamanan) - Social needs (kebutuhan sosial) - Esteem neds (kebutuhan harga diri) - Self-actualization needs (kebutuhan pemenuhan diri) Barang dan Jasa dapat dihasilkan dengan mengolah sumber daya (Land, Capital,Labour,Enterpreneurship) secara bersamaan

  2. LATAR BELAKANG Pengertian Sumber Daya : Land/tanah : tempat atau sarana yang dibutuhkan untuk mengolah ketiga sumber daya lain. Capital/Modal : berbagai jenis harta ( uang,kendaraan, bahan baku dan mesin) Labour/tenaga kerja: tenaga kerja manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan mesin atau menggunakan alat-alat dalam mengolah bahan baku. Enterpreneurship/Kewirausahaan : kemampuan pengelolaan (managerial skill) yang dibutuhkan untuk mengelola dan mrndayagunakan tanah,modal dan tenaga kerja.

  3. DEFINISI MANAJEMEN PRODUKSI & OPERASI • Suatu prosessecara berkesinambungan dan efektif dengan munggunakan fungsi manajemen untuk mengintegrasikan sumber daya dalam rangka menghasilkan barang dan jasa. • Berkesinambungan: manajemen produksi & operasi bukan merupakan suatu kegiatan yang berdiri sendiri dan keputusan manajemen bukan merupakan tindakan sesaat tetapi merupakan tindakan yang berkelanjutan. • Efektif: segala kegiatan/pekerjaan harus dilakukan secara tepat dan sebaik-baiknya serta mencapai hasil sesuai yang diharapkan. • Fungsi Manajemen :Perencanaan, Pengorganisasian,Pengarahan dan Pengawasan ).

  4. FUNGSI MANAJEMEN DALAM MANPRO Perencanaan : meliputi seluruh kegiatan produksi mulai dari perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan sumber daya produksi Pengorganisasian : meliputi seluruh kegiatan menentukan jumlah dan jenis sumber daya manusia yang akan digunakan untuk mendukung tercapainya fungsi perencanaan termasuk menentukan wewenang & tanggung jawab masing-masing sumberdaya manusia yang digunakan Pengarahan : meliputi kegiatan memimpin,mangawasi dan memotivasi keryawan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan job yang diberikan Pengawasan : meliputi kegiatan pengawasan agar kegiatan dapat sesuai dengan standar yang telah direncanakan sehingga tujuan dapat tercapai.

  5. BARANG DAN JASA • Barang (goods) : berbagai hasil kegiatan produksi dan operasi yang dapat diraba, dilihat dan mempunyai bangun fisik (misal : mobil,televisi,kendaraan bermotor, pakaian dll) • Jasa (srvices): berbagai hasil kegiatan produksi dan operasi yang tidak dapat diraba, dilihat dan tidak mempunyai bangun fisik tetapi keberadaannya dapat disadari (misal : keamanan, kesehatan, keindahan dll) PERBEDAAN BARANG DAN JASA BaranagJasa • bewujud - tidak berwujud • dapat disimpan - tidak dapat disimpan • menggunakan proses mesin - menggunakan proses manusia • Kualitas obyektif (mudah diuukur) - kualitas bersufat subyektif (sulit diukur)

  6. PROSES TRANSFORMASI • Manusia • Mesin • Material • Modal • Metoda • Energi • Informasi PROSES TRANSFORMASI Barang atau Jasa Umpan Balik • Suatu kegiatan operasi yang melakukan proses transformasi dari mulai input (berupa sumber daya) menjadi output (berupa barang jadi,barang setengah jadi dan/atau berupa jasa). INPUTOUTPUT

  7. PROSES TRANSFORMASI HASIL PROSES TRANSFORMASI Jenis OrganisasiSumber DayaHasil Kegiatan Jenis Hasil Kegiatan Pabrik Mobil Gedung,mesin Mobil Barang bhn baku,tenaga ahli,komputer dll Rumah Sakit Gedung,dokter Kesembuhan Jasa perawat,obat, pasien dll Percetakan Gedung,mesin, Barang Cetakan Barang & Jasa komputer,pekerja, bhn baku dll

  8. ORGANISASI PROSES MANUFACTURE • Continuous Proces Industries : industri yang memproduksi barang secara terus menerus ( misal : industri pupuk, gula,semen,tepung terigu dll) • Intermittent Proces Industries : industri yang memproduksi barang secara individu, unit per unit ( misal : kendaraan bermotor, mobil,elektronik dll) PRODUKTIVITAS • Merupakan ukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja dari manajemen operasi atau • Merupakan ukuran bagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan atau • Rasio keluaran terhadap masukan atau hasil yang diperoleh terhadap sumber daya yang digunakan Out put Prod.Periode Tertentu • Produktivitas = ------------, Indeks Produktivitas = -------------------------- Input Prod.Periode dasar

  9. Ilustrasi 1-1 Padatahun 2006 & 2007 PT.SuperEnakmenghasilkanproduk 28.000 kg dan 35.000 kg rotikering. Sumberdaya yang digunakanadalah : Input 2006 2007 Price • Tepungterigu (kg) 40.000 50.000 Rp.1.000/kg • Tenagakerja (jam/orang) 10.000 12.000 Rp.6.000/jam • Listrik (kva) 8.000 9.000 Rp.5.000/kva 28.000 Produktivitas 2006 = ------------------------------- = 200 kg/jutaRp. (40)(1) + (10)(6) + (8)(5) 35.000 Produktivitas 2007 = ------------------------------- = 209,6 kg/jutaRp. (50)(1) + (12)(6) + (9)(5) Kondisi 2006 ke 2007 : Kenaikanproduktivitas 4,8%

  10. Ilustrasi 1-2 Data Rata-rata Produksi dan Tenaga Kerja PT.Amarta Karya Tahun 2003 s/d 2007 (tentukan IP jika th’2003 sebagai tahun dasar).

  11. PERENCANAAN FASILITAS • Perencanaan Fasilitias : merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan setelah perusahaan beroperasi dengan menentukan bagaimana suatu asset perushaan digunakan secara baik dalam menunjang tujuan perusahaan • Proses Perencanaan Fasilitas : Tahap-1 : 1. tetapkan tujuan fasilitas Tahap-2 : 2. Tentukan kegiatan utama dan penunjang yang diperlukan dlm mencapai yujuan 3. Tentukan hubungan antar seluruh kegiatan 4. Tentukan kebutuhan ruangan untuk seluruh kegiatan 5. Susun alternatif-alternatif dari rencana fasilitas 6. evaluasi alternatif-alternatif 7. Pilih alternatif rencana terbaik tahap-3 : 8. Terapkan rencana fasilitas yang dipilih 9. Pelihara dan sesuaikan dengan keadaan 10. Kembali ke tahap 1, dan seterusnya.

  12. JENIS PERENCANAAN FASILITAS 1) PERENCANAAN LOKASI 2). TATA LETAK 3).MATERIAL PERENCANAAN LOKASI : • Merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi dengan tujuan menentukan lokasi perusahaan ditempat yang baik agar dapat beroperasi dengan lancar,biaya operasi rendah dan memungkinkan perluasan dimasa yang akan datang FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN LOKASI : Faktor UtamaFaktor Tambahan • Letak Pasar 7. Kemungkinan peluasan • Letak sumber bahan baku 8.Fasilitas perumahan,pendidikan • Ketersdiaan tenaga kerja belanja, telekomunikasi • Ketersediaan tenaga listrik 9.Pelayanan kesehatan,keamanan. • Ketersediaan air 10.Peraturan pemerintah • Fasilitas pengangkutan 11.Sikap masyarakat 12.Struktur tanah 13.Lebar jalan dll

  13. METODE PENILAIAN LOKASI : 1) FACTOR RATING • Factor rating : suatu pendekatan umum yang berguna untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai alternatif lokasi, dengan cara memberikan botbto terhadap faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi baik yang besifak kuantitatif mauun kualitatif. • Prosedur penyusunan factor rating : 1. Tentukan faktor yang relevan 2. Berikan bobot atas faktor relevan (Jumlah Bobot = 100%) 3. Tentukan skala penilaian faktor relevan ( Nilai : 1 s/d 100) 4. Berikan NILAI HASIL atas faktor relevan ( Bobot X Skala Nilai) 5. Jumlahkan hasil nilai pada point 4 6. Pilih lokasi dengan hasil nilai tertimbang terbesar

  14. Ilustrasi 2-1

  15. 2. Analisis ekonomi • Analisis ekonomi : suatu metode pemilihan tata letak dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama untuk mendapakan penilaian yang lebih lengkap. • Kuantitatif : membandingkan biaya operasional dan pilih biaya operasional yang terendah. • Kualitatif : membandingkan faktor lain yang tidak bisa diukur dengan nilai uang namun dikonversikan dalam/menjadi angka dan pilih jumlah angka tertinggi.

  16. Ilustrasi 2-2

  17. 3. Analisis Volume Biaya • Analisis Volume Biaya : suatu metode pemilihan tata letak dengan membandingkan total biaya produksi dari berbagai alternatif lokasi dan pilih yang terendah dengan asumsi : a. Biaya tetap dianggap konstan b. Biaya variabel dianggap linier c. Tingkat produksi yang dikehendaki diketahui d. Produk yang dihasilkan hanya satu produk • Ilustrasi 2-2 Dalam rangka perluasan pasar PT.ABC akan membuka pabrik baru dengan rencana kapasitas produksi 10.000 unit. Alternatif lokasi terdapat 3 pilihan. Adapun data lokasi dan biaya produksi adalah sebagai berikut :

  18. Ilustrasi 2-2

  19. PERENCANAAN TATA LETAK Perencanaan tata letak : desain atau konfigurasi atas tempat sumberdaya fisik yang digunakan untuk membuat produk Jenis tata letak dalam indutri manufaktur : • Tata letak proses (process layout) : penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan dalam bagian yang sama. • Tata letak produk (product layout) : penyusunan tata letak dimana proses produksinya telah distandardisasikan dan setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak awal sampai akhir. • Tata letak posisi tetap (fixed position layout) : penyusunan tata letak dimana produksinya relatif sulit dipindahkan karena ukuran,bentuk atau karakteristiknya (misal :pembuatan kapal laut,pesawat terbang,lokomotif dll).

  20. PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL • Material Requirements Planning(MRP) : suatu konsep dalam manajemen produksi dalam menentukan perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi sehingga dapat sesuai dengan yang direncanakan. • Tujuan MRP : 1. Meminimalkan persediaan 2. Mengurangi risiko keterlambatan pengiriman bahan 3. Komistmen yang realistis 4. Meningkatkan efisiensi • Struktur Produksi untuk membuat 1 unit barang W

  21. Jika PT.Aman merencanakan memproduksi 500 unit dan harga komponen B=$10, C=$10, D=$5, E=$5, F=$1 dan G=$1 , maka unit bahan dan biaya sbb :

  22. Perhitungan unit bahan dan biaya untuk 500 barang W Perhitungan unit bahan : • B = (4) (500) = 2.000 unit • C = (5) (500) = 2.500 unit • D = (5) (500) + (4) (10.000) = 48.000 unit • E = (4) (2.000) + (4) (2.500) = 18.000 unit • F = (4) (2.500) = 10.000 unit • G = (2) (10.000) = 20.000 unit Perhitungan biaya : • B = 2.000 unit X $10 = $ 20.000 • C = 2.500 unit X $10 = $ 25.000 • D = 48.000 unit X $ 5 = $ 240.000 • E = 18.000 unit X $ 5 = $ 90.000 • F = 10.000 unit X $ 1 = $ 10.000 • G = 20.000 unit X $ 1 = $ 20.000 (+) $ 405.000

  23. MANAJEMEN PERSEDIAAN • Persediaan: merupakan bahan atau barang yang disimpan dan akan digunakan untuk proses produksi atau untuk dijual • Bentuk Persediaan : • Pabrikan : Persediaan Bahan Baku, Persediaan Barang Dalam Proses, Persediaan Barang Jadi • Perdagangan : Persediaan Barang dagangan • Fungsi Persediaan : • Menghindari risiko keterlambatan pengiriman bahan baku • Menghindari risiko jika material yang dipesan tidak baik dan dikembalikan • Menghindari risiko terhadap kenaikan harga • Meningkatkan pelayanan pelanggan

  24. MANAJEMEN PERSEDIAAN • Jenis Persediaan. • Fluctuation Stock : persediaan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. • Anticipation Stock : persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya. • Lot-Size inventory : persediaan untuk mendapatkan diskon karena pembelian dalam jumlah besar disamping efisiensi biaya pengangkutan. • Lot-Size inventory : persediaan untuk mendapatkan diskon karena pembelian dalam jumlah besar disamping efisiensi biaya pengangkutan.

  25. MANAJEMEN PERSEDIAAN • Biaya dalam Persediaan : • Biaya Pemesanan (Ordering Cost) : biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan pemesanan/order barang sejak dari tempat pemesnan sampai dengan barang ada digudang pembeli. • Biaya Penyimpanan (Carrying Cost) : biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan diadakannya persediaan barang. • Biaya Kekurangan Persediaan (Shortages Cost) : biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu diperlukan. Biaya ini bersifat tidak nyata sehingga berupa biaya kehilangan kesempatan. • Keputusan dalam manajemen persediaan : • Berapa banyak jumlah barang yang harus dipesan • Kapan pemesanan barang harus dilakukan

  26. MANAJEMEN PERSEDIAAN • Model Manajemen Persediaan : • Model persediaan jumlah pesanan ekonomis (Economic Order Quantity) • Model persediaan dengan pemesanan tertunda • Model persediaan dengan potongan kuantitas • Model persediaan dengan penerimaan bertahap • Economic Order Quantity (EOQ) : • Cara tabel : menggunakan pendekatan “trial and error” untuk mengetahu jumlah pesanan paling ekonomis, dengan cara menghitung biaya-biaya yang timbul pada setiap frekwensi pesanan. • Cara formula : pendekatan matematika.

  27. PT.ABC memproduksi televisi membutuhkan komponen bahan baku 12.000 unit setahun. Biaya pemesanan komponen Rp.50.000/setiap kali pemesnan. Biaya penyimpanan per unit/tahun sebesar 10% dari nilai persediaan dan harga komponen Rp.3.000 per unit. Tentukan EOQ . a. Cara Tabel :

  28. b. Cara Formula. Beberapa notasi yang digunakan : D : Jumlah kenbutuhan barang Q: Jumlah Pemesan S : Biaya Pemesanan F : Frekwensi Pesanan h : Biaya penyimanan (% harga barang ) T : Jarak waktu antar pesanan C : Harga Barang TC: Biaya Total Persediaan H : Biaya Penyimpanan ( h X C) D Biaya Pesanan(OC)/tahun = Frekwensi X Biaya Pesanan = ----- X S Q Biaya Penyimpanan (CC)/tahun = PersediaanRata2 X Biaya Penyimpanan Q = ------- X H 2 Total Biaya (TC)/tahun = Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan D Q = ----- X S + = ------ X H Q 2

  29. MANAJEMEN PERSEDIAAN EOQ TERJADI JIKA OC = CC D Q 2 DS 2DS --- X S = --- X H  2 DS = HQ2  Q = --------- Jadi EOQ = --------- Q 2 H H Atas dasar data PT.ABC maka EOQ dapat dihitung sbb : • Jumlah kebutuhan barang (D) : 12.000 unit, – B.Pemesanan (S) : Rp.50.000 • B.Penyimpanan (h) : 10%, - B.Penyimpanan (H) : 10% X Rp.3.000 = Rp.300 2 DS (2) (12.000) (50.000) EOQ = ---------- = -------------------------- = 2.000 unit H 300 D 12.000 Frekwensi Pesanan (F) : ----- = ----------- = 6 kali/tahun Q 2.000 Jml.Hari Dlm 1 Thn 365 Jarak Waktu antara Pesanan (T) : ----------------------- = ------- = 60 hari Frekwensi Pesaanan 6

  30. ANALISA BREAK EVEN Analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik dalam unit (rupiah) yang menunjukkan biaya sama dengan pendapatan. Dengan mengetahui titik BEP ini diharapkan pada volume penjualan berapa perusahaan mencapai titik impas (tidak untung dan tidak rugi) Unsur untuk menghitung besarnya BEP : estimasi biaya tetap, biaya variabel dan pendapatan Biaya Tetap (Fixed Cost) : biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam besaran tetap, tidak tergantung volume penjualan, sekalipun perusahaan tidak melakukan penjualan ( misal : biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, bunga kredit, gaji pemimpin) Biaya Variabel (Variabel Cost) : biaya yang besarnya bervariasi sebanding dengan jumlah unit yang dijual ( misal : biaya bahan baku & biaya tenaga kerja langsung) Pendapatan (Revenue) : hasil penjualan

  31. ANALISA BREAK EVEN Terjadinya BEP apabila TR = TC Model dasar analisa BEP : F F 1. BEP (x) = ------------- BEP (Rp) = ------------- P – V 1 – V/P F + lb 2. Jml Unit Terjual - Include Laba ( x) = ---------------- P – V F + lb / (1-t) 3. Jml Unit Terjual - Include Laba + Pajak ( x) = ---------------------- . P – V Keterangan : BEP (x) : Titik Break Even dalam Unit F : Fixed Cost BEP (Rp) : Titik Break Even dalam Rupiah V : Variabel Cost P : Harga Jual Neto Per Unit lb : Laba / Keuntungan X : Jumlah Unit Terjual TR : Total Revenue TC : Total Cost

  32. ANALISA BREAK EVEN PT.ABC mempunyai biaya tetap Rp.1.000.000, pada periode ini biaya bahan baku Rp.500/unit dan biaya tenaga kerja langsung Rp.1.500/unit. Harga Jual produk per unit Rp.4.000/unit. F 1.000.000 1. BEP (x) = ------------- = ----------------------- = 500 Unit P – V 4.000 – 2.000 F 1.000.000 2. BEP (Rp) = ------------- = ------------------------ = Rp.2.000.000 1 – V/P 1 – 2.000/4.000 3. Produk terjual jika laba Rp.560.000,-- F + lb 1.000.000 + 560.000 ( x) = --------------- = ----------------------------- = 780 Unit P – V 2.000 4. Produk terjual jika laba Rp.560.000 dan Pajak 30% F + lb / (1-t) 1.000.000 + 560.000/0,70 ( x) = ----------------- = ------------------------------------- = 900 Unit P – V 2.000

  33. ANALISA BREAK EVEN (Rp.000) . Revenue/Sales 2.800 VariabelCost . 2.000 Titik BEP . 1.000 Fixed Cost 0Unit . 500 900

  34. PERENCANAAN KAPASITAS-LINEAR PROGRAMING LINEAR : • Hubungan antara faktor-faktor yang bersifat linear , artinya jika satu faktor berubah maka faktor yang lain akan berunah dengan jumlah yang konstan dan proporsional • Misal : Pengupahan Jam Kerja karyawan atas dasar Jam Kerja adalah linear, semakin banyak jam kerja maka semakin besar upah totalnya. LINEAR PROGRAMING : • Suatu metoda analitik yang merupakan bagian kelompok teknik-teknik yang disebut “Programasi Matematik” dan dirancang untuk mengalokasikan bernbagai macam sumber daya yang terbatas diantara berbagai alternatif penggunaan sumber daya dengan tujuan untuk “Memaksimali sasi Laba dan/atau Meminimalisasi Biaya” • Sebagai proses optimasi suatu fungsi tujuan dalam bentuk “Memaksimali sasi Laba dan /atau Meminimalisasi Biaya” LANGKAH-LANGKA PENYELESAIAN LINEAR PROGRAMING : • Merumuskan masalah dalam bentuk matematika • Menggambarkan persamaan-persamaan batasan • Menentukan daerah feasibilitas • Menggambarkan fungsi tujuan • Mencari titik optimum

  35. LINEAR PROGRAMING PT.AMAN SENTOSA memproduksi barang berupa mebel jenis A dan B. Jumlah kebutuhan bahan baku dan waktu mesin untuk membuat 1 unit mebel model A dan B serta kapasitas yang tersedia adalah sebagai berikut : Biaya ProduksiMode AModel BKapasitas - Kayu Kamper 4 2 120 - Kayu Jati 2 2 100 - Mesin 1 3 90 Keuntungan yang diperoleh untuk model-A Rp.200.000 dan model-B Rp.150.000 Agar memperoleh keuntungan maksimal berapa unit masing-masing model harus dibuat ? Misal : Model-A = X dan Model-B = Y Fungsi Tujuan : Z (Max)  Z = 200 X + 150 Y Pembatasan : Kayu Kamper  4X + 2Y < 120 Kayu Jati  2X + 2Y < 100 Mesin  X + 3Y < 90  X + Y > 0

  36. LINEAR PROGRAMING Dari ketiga persamaan batasan dapat dicari titik X dan Y : 4X + 2Y = 120  Jika X=0 maka Y = 120/2 = 60 . Jika Y=0 maka X = 120/4 = 30 2. 2X + 2Y = 100  Jika X=0 maka Y = 100/2 = 50 Jika Y=0 maka X = 100/2 = 50 3. X + 3Y = 90  Jika X=0 maka Y = 90/3 = 30 Jika Y=0 maka X = 90/1 = 90 Y Titik E, merupakan perpotongan antara . persamaan 1 dan 3, sehingga kombinasi A dan B dapat dicari dengan cara sbb : 60 - Pers. 1 : 4X + 2Y = 120 (X.1)  4X + 2Y = 120 Pers. 3 : X + 3Y = 90 (X.4)  4X + 12Y = 360 – 50 - 1. 4X + 2Y=120 10Y = 240 maka Y = 24 dan X = 18 45 - Agar memperoleh keuntungan maksimal maka kombinasi model A 18 unit dan B 24 unit dengan total keuntungan Rp.7.200.000 30 - 24 Titik Perpotongan Persamaan 1 dan 3 FEASIBLE 3. X + 3Y = 90 AREA 0 18 30 50 60 90 X

More Related