1 / 21

SUKU BATAK

SUKU BATAK. OLEH. IKA UMAYA YASINTA. SMK SWADAYA SEMARANG. SEJARAH SUKU BATAK.

rafer
Download Presentation

SUKU BATAK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SUKU BATAK OLEH IKA UMAYA YASINTA SMK SWADAYA SEMARANG

  2. SEJARAH SUKU BATAK Kerajaan Batak didirikan oleh seorang Raja dalam negeri Toba sila-silahi (silalahi) lua’ Baligi (Luat Balige), kampung Parsoluhan, suku Pohan. Raja yang bersangkutan adalah Raja Kesaktian yang bernama Alang Pardoksi (Pardosi). Masa kejayaan kerajaan Batak dipimpin oleh raja yang bernama Sultan Maharaja Bongsu pada tahun 1054 Hijriyah berhasil memakmurkan negerinya dengan berbagai kebijakan politiknya.

  3. DESKRIPSI LOKASI Suku bangsa Batak dari Pulau Sumatra Utara. Daerah asal kediaman orang Batak dikenal dengan Daratan Tinggi Karo, Kangkat Hulu, Deli Hulu, Serdang Hulu, Simalungun, Toba, Mandailing dan Tapanuli Tengah. Daerah ini dilalui oleh rangkaian Bukit Barisan di daerah Sumatra Utara dan terdapat sebuah danau besar dengan nama Danau Toba yang menjadi orang Batak. Dilihat dari wilayah administrative, mereka mendiami wilayah beberapa Kabupaten atau bagaian dari wilayah Sumatra Utara Yaitu: Kabupaten Karo, Simalungun, Dairi, Tapanuli Utara, Dan Asahan.

  4. UNSUR BUDAYA BAHASA Dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari, orang Batak menggunakan beberapa logat yaitu: (1) Logat Karo yang dipakai oleh orang Karo; (2) Logat Pakpak yang dipakai oleh Pakpak; (3) Logat Simalungun yang dipakai oleh Simalungun; (4) Logat Toba yang dipakai oleh orang Toba, Angkola dan Mandailing.

  5. UNSUR BUDAYA • Pengetahuan • Orang Batak juga mengenal sistem gotong-royong kuno dalam hal bercocok tanam. Dalam bahasa Karo aktivitas itu disebut Raron, sedangkan dalam bahasa Toba hal itu disebut Marsiurupan. Sekelompok orang tetangga atau kerabat dekat bersama-sama mengerjakan tanah dan masing-masing anggota secara bergiliran. Raron itu merupakan satu pranata yang keanggotaannya sangat sukarela dan lamanya berdiri tergantung kepada persetujuan pesertanya.

  6. UNSUR BUDAYA Teknologi Masyarakat Batak telah mengenal dan mempergunakan alat-alat sederhana yang dipergunakan untuk bercocok tanam dalam kehidupannya. Seperti cangkul, bajak (tenggala dalam bahasa Karo), tongkat tunggal (engkol dalam bahasa Karo), sabit (sabi-sabi) atau ani-ani. Masyarakat Batak juga memiliki senjata tradisional yaitu, piso surit (sejenis belati), piso gajah dompak (sebilah keris yang panjang), hujur (sejenis tombak), podang (sejenis pedang panjang). Unsur teknologi lainnya yaitukain ulos yang merupakan kain tenunan yang mempunyai banyak fungsi dalam kehidupan adat Batak.

  7. UNSUR BUDAYA OrganisasiSosial PerkawinanpadatradisisukuBatakseseoranghanyabisamenikahdenganorangBatak yang berbedaklansehinggajikaada yang menikahdiaharusmencaripasanganhidupdarimarga lain selainmarganya. Apabila yang menikahadalahseseorang yang bukandarisukuBatakmakadiaharusdiadopsiolehsalahsatumargaBatak (berbedaklan). Acaratersebutdilanjutkandenganprosesiperkawinan yang dilakukandigerejakarenamayoritaspendudukBatakberagama Kristen.

  8. UNSUR BUDAYA Organisasi Sosi Kelompok kekerabatan suku bangsa Batak berdiam di daerah pedesaan yang disebut Huta atau Kuta menurut istilah Karo. Biasanya satu Huta didiami oleh keluarga dari satu marga.Ada pula kelompok kerabat yang disebut marga taneh yaitu kelompok pariteral keturunan pendiri dari Kuta. Marga tersebut terikat oleh simbol-simbol tertentu misalnya nama marga. Klen kecil tadi merupakan kerabat patrilineal yang masih berdiam dalam satu kawasan. Sebaliknya klen besar yang anggotanya sdah banyak hidup tersebar sehingga tidak saling kenal tetapi mereka dapat mengenali anggotanya melalui nama marga yang selalu disertakan dibelakang nama kecilnya.

  9. UNSUR BUDAYA Selamainidi Tanah Karodikenaladanyamargasilima (lima marga). Nama-namamargaitu, antara lain: 1. Karo-karoterdiridariSitepu, Sinulingga, Surbakti, Purba, danKaban. 2. GintingterdiridariSukadanMunte. 3. TariganterdiridariSibero, Silangit, Tua, danTambun. 4. SembiringterdiridariBrahmana, Colia, Kembaren, Pelawi, dan Guru Kinayan. 5. Perangin-anginterdiridariBangun, Sukatendel, JamburBeringin, Jinabun, Singarimbun, danSebayang.

  10. UNSUR BUDAYA Stratifikasi sosial orang Batak didasarkan pada empat prinsip yaitu : (a) perbedaan tigkat umur (b) perbedaan pangkat dan jabatan (c) perbedaan sifat keaslian dan (d) status kawin.

  11. UNSUR BUDAYA Mata Pencaharian Pada umumnya masyarakat batak bercocok tanam padi di sawah dan ladang. Lahan didapat dari pembagian yang didasarkan marga. Setiap kelurga mandapat tanah tadi tetapi tidak boleh menjualnya. Selain tanah ulayat adapun tanah yang dimiliki perseorangan. Perternakan juga salah satu mata pencaharian suku batak antara lain perternakan kerbau, sapi, babi, kambing, ayam, dan bebek. Penangkapan ikan dilakukan sebagian penduduk disekitar danau Toba. Sektor kerajinan juga berkembang. Misalnya tenun, anyaman rotan, ukiran kayu, temmbikar, yang ada kaitanya dengan pariwisata.

  12. RELIGI Pada abad 19 agama islam masuk daerah penyebaranya meliputi batak selatan . Agama kristen masuk sekitar tahun 1863 dan penyebaranya meliputi batak utara. Walaupun demikian banyak sekali masyarakat batak didaerah pedesaan yang masih mmpertahankan konsep asli religi pendduk batak. Orang batak mempunyai konsepsi bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan oleh Debeta Mula Jadi Na Balon yangbertempat tinggal diatas langit dan mempunyai nama-nama sesuai dengan tugasnya dan kedudukanya .

  13. RELIGI • Siloan Na Balon: berkedudukan sebagai penguasa dunia mahluk halus. • Dalam hubungannya dengan roh dan jiwa orang batak mengenal tiga konsep yaitu : • Tondi: jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. • Sahala : jiwa atau roh kekuatan kesaktian yang dimiliki seseorang • Begu : Tondinya orang yang sudah mati. Orang batak juga percaya akan kekuatan sakti dari jimat yang disebut Tongkal.

  14. RELIGI Beberapabegu yang ditakutiolehorangBatak, yaitu: • Sombaon, yaitubegu yang bertempattinggaldipegununganataudihutanrimba yang gelapdanmengerikan. • Solobean, yaitubegu yang dianggappenguasapadatempattempattertentu • Silan, yaitubegudarinenekmoyangpendirihutan/kampungdarisuatumarga • BeguGanjang, yaitubegu yang sangatditakuti, karenadapatmembinasakanorang lain menurutperintahpemeliharanya.

  15. KESENIAN Seni Tari yaitu Tari Tor-tor (bersifat magis).

  16. KESENIAN Alat Musik tradisional : Gong; Saga-saga.

  17. KESENIAN RUMAH ADAT

  18. KESENIAN Hasil kerajinan tenun dari suku batak adalah kain ulos. Kain ini selalu ditampilkan dalam upacara perkawinan, mendirikan rumah, upacara kematian, penyerahan harta warisan, menyambut tamu yang dihormati dan upacara menari Tor-tor. Kain adat sesuai dengan sistem keyakinan yang diwariskan nenek moyang

  19. NILAI BUDAYA 1. Kekerabatan NilaikekerabatanmasyarakatBatakutamanyaterwujuddalampelaksanaanadat Dalian Na Talu, dimanaseseorangharusmencarijodohdiluarkelompoknya, orang-orangdalamsatukelompoksalingmenyebutSabutuha (bersaudara), untukkelompok yang menerimagadisuntukdiperistridisebut Hula-hula. Kelompok yang memberikangadisdisebutBoru. 2. Hagabeon Nilaibudaya yang bermaknaharapanpanjangumur, beranak, bercucubanyak, dan yang baik-baik. 3. Hamoraan NilaikehormatansukuBatak yang terletakpadakeseimbanganaspek spiritual danmeterial

  20. NILAI BUDAYA 4. Uhum dan ugari Nilai uhum orang Batak tercermin pada kesungguhan dalam menegakkan keadilan sedangkan ugari terlihat dalam kesetiaan akan sebuah janji. 5. Pengayoman Pengayoman wajib diberikan terhadap lingkungan masyarakat, tugas tersebut di emban oleh tiga unsur Dalihan Na Tolu. 6. Marsisarian Suatu nilai yang berarti saling mengerti, menghargai, dan saling membantu.

  21. TERIMAKASIH

More Related