1 / 10

Pengukuran Dan Angka Penting

Pengukuran Dan Angka Penting. Nama : M.Taufan Iskandar Kelas : X-3 (rombel 3). PENGUKURAN.

pia
Download Presentation

Pengukuran Dan Angka Penting

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pengukuran Dan Angka Penting Nama : M.Taufan Iskandar Kelas : X-3 (rombel 3)

  2. PENGUKURAN • Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan konsumen.

  3. PENGUKURAN DALAM FISIKA • Pengukuran dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil, seperti massa elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, sangat besar, seperti massa bumi. Penulisan hasil pengukuran benda sangat besar, misalnya massa bumi kira-kira 6000 000 000 000 000 000 000 000 kg atau hasil pengukuran partikel sangat kecil, misalnya massa sebuah elektron kira-kira 0,000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 911 kg memerlukan tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku. • Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai: • a, . . . . x 10n • di mana:a adalah bilangan asli mulai dari 1 sampai dengan 9n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulatDalam persamaan tersebut,a, . . . . disebut bilangan penting10n disebut orde besar

  4. JANGKA SORONG DAN MIKRO METER SKRUP • PengukuranPanjang Ketelitianpengukuransangatdiperlukandalammendesainsebuahalat. Kekurangtelitianseringkalimembuatalattersebuttidakberfungsisecara optimal, ataubahkantidakberfungsisamasekali. • Cobabayangkansekrup yang akandipakaimemiliki diameter yang tidaksamadenganpasangannya! Walaupunbedanyahanya 0,01 mm makakeduanyatidakakandapatdirangkaidenganbaik. • Dan apabilasekruptersebutmerupakansalahsatukomponenmesinsebuahmobil, apakahmobiltersebutdapatberfungsi normal ? • Jangkasorongdanmikrometersekrupadalahalat yang dapatdigunakanuntukmengukurpanjangsebuahbendasecarasangatteliti (dalamukuran mm).

  5. Angka PentingAngka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir (atau diragukan). Bila kita mengukur panjang suatu benda dengan mistar berskala mm dan melaporkan hasilnya dalam 4 angka penting, yaitu 114,5 mm. Jika panjang benda tersebut kita ukur dengan jangka sorong maka hasilnya dilaporkan dalam 5 angka penting, misalnya 114,40 mm, dan jika diukur dengan mikrometer sekrup maka hasilnya dilaporkan dalam 6 angka penting, misalnya 113,390 mm. Ini menunjukkan bahwa banyak angka penting yang dilaporkan sebagai hasil pengukuran mencerminkan ketelitian suatu pengukuran. Makin banyak angka penting yang dapat dilaporkan, makin teliti pengukuran tersebut. Tentu saja pengukuran panjang dengan mikrometer sekrup lebih teliti dari jangka sorong dan mistar. ANGKA PENTING

  6. ANGKA PENTING • Pada hasil pengukuran mistar tadi dinyatakan dalam bilangan penting yang mengandung 4 angka penting : 114,5 mm. Tiga angka pertama, yaitu: 1, 1, dan 4 adalah angka eksak karena dapat dibaca pada skala, sedang satu angka terakhir, yaitu 5 adalah angka taksiran karena angka ini tidak bisa dibaca pada skala, tetapi hanya ditaksir.

  7. ANGKA PENTING • Bilangan penting diperoleh dari kegiatan mengukur, sedangkan bilangan eksak diperoleh dari kegiatan membilang. Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dengan bilangan eksak hanya boleh memiliki angka penting sebanyak bilangan pentingnya. Angka lebih kecil dari sama dengan 4 ditiadakan dalam pembulatan, sehingga angka sebelumnya tidak berubah. Angka lebih besar sama dengan 5 dibulatkan ke atas, sehingga angka sebelumnya bertambah dengan satu.

  8. ANGKA PENTING • Banyak angka penting dalam hasil perkalian atau pembagian bilangan-bilangan penting sama dengan banyak angka penting dari bilangan penting yang memiliki angka penting paling sedikit. Hasil penjumlahan atau pengurangan bilangan-bilangan penting hanya boleh mengandung satu angka taksiran. Hasil memangkatkan atau menarik akar suatu bilangan penting hanya boleh memiliki angka penting sebanyak angka penting dari bilangan penting yang dipangkatkan atau ditarik akarnya.

  9. ATURAN-ATURAN ANGKA PENTING • Semua angka bukan nol adalah angka penting • Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting • Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal termasuk angka penting • Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah bukan angka penting • Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut adalah angka penting atau bukan

  10. THANK’S FOR YOUR ATTENTION

More Related