1 / 0

Sistem Inovasi Nasional Untuk Kekuatan Daya Saing Bangsa

Menteri Negara Riset dan Teknologi. Sistem Inovasi Nasional Untuk Kekuatan Daya Saing Bangsa. KU 4078 Studium Generale, ITB, Bandung 12 Maret 2011. KOMPETISI. INOV. NATION. /pengguna. /pengguna. KNOWLEDGE-BASED NATION (KBN). /Lemlitbang. Kementrian. TRANSFORMASI. Sinergi nasional.

pearl
Download Presentation

Sistem Inovasi Nasional Untuk Kekuatan Daya Saing Bangsa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Menteri Negara RisetdanTeknologi

    SistemInovasi Nasional Untuk Kekuatan Daya Saing Bangsa

    KU 4078 Studium Generale, ITB, Bandung 12 Maret 2011
  2. KOMPETISI INOV. NATION /pengguna /pengguna KNOWLEDGE-BASED NATION (KBN) /Lemlitbang Kementrian TRANSFORMASI Sinergi nasional KBE EKOSISTEM PILAR KEBIJAKAN PRIV.SEC PUB.SEC KBS NATION NGO 2
  3. 1 3 5 KE Sumatera KE Kalimantan KE Bali – Nusa Tenggara 2 4 6 KE Jawa KE Sulawesi KE Papua PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DALAM 6 KORIDOR EKONOMI PRIORITAS BIMP-EAGA Medan IMT-GT 4 1 3 Manado Ternate Pekanbaru Samarinda Manokwari Pontianak Gorontalo Jayapura Jambi 6 Mamuju Sorong Palangkaraya Palembang Kendari Ambon Banjarmasin Lampung 2 Wamena Makassar Jakarta Semarang Surabaya 5 Serang Mataram Merauke Denpasar Kupang KOMPONEN: Kelembagaan, Sumberdaya, Jaringan Pembiayaan: Public Private Partnership Lokasi Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Lokasi Indonesian Science and Technologu Park (I-STP) Pusat ekonomi Usulan lokasi KEK yang merupakan FTZ Usulan lokasi KEK Pusat ekonomi mega 3
  4. IsiPaparan: PerkembanganIptek Iptekdaninovasi Potret daya saing bangsa Agenda aksi ke depan Penutup 1 2 3 4 5
  5. 1 PERKEMBANGAN IPTEK
  6. BUMI YANG MENCIUT: 1500 - 1840 1850- 1930 1950-an 1960-an 1976 2010 Sub-orbital >3500 mph Supersonic >1450 mph Jet penumpang 700 mph Propelerpesawat 400 mph kapaluap 30 mph Kecepatankapallaut 10 mph
  7. 3-BENTUK INTERAKSI GLOBAL: MOSAIK NETWORK SISTEM
  8. DUNIA YG BERUBAH: THE NEXT GLOBAL STAGE
  9. Jarak antara penemuan dengan pemanfaatan teknologi semakin pendek
  10. WAKTU DARI INVENSI MENJADI INOVASI SEMAKIN PENDEK >10 th Foto copy < 10 th Komputer Resin Ball point TV DDT Nilon Fluoresen Helikopter Detergen Insulin Resleting
  11. Yang tumbuhdan yang matibersamakemajuanteknologi: 70 60 50 40 30 20 10 0 Kamera digital Kamera film 2000 2001 2002 2003 2004 Pengirimankameradidunia: Dalam Kenichi Ohmae, The Next Global Stage, Gramedia, Jakarta, 2005.
  12. Economic Take-Off with Outward-looking Development Strategy Wig Textile Automobile KOREA - Changes in Export Commodity Profile: From Light Industry to Heavy Industry Semiconductor, Mobile Phone, DTV, Display, Automobile, Ship-building, etc. Export Commodity Profile Semiconductor 79.8% HCI Product 50% Light Industry Product 14.1% Agricultural Product 6.1% 1980 1990 2003 1960 1970 1999
  13. Peta hub global (lingkaran)
  14. SKORE UNTUK GLOBAL HUB SECARA BERURUTAN
  15. PELAJARAN-1: Perkembangan Iptek sangat cepat. Bukan hanya semakin mudah digunakan, tetapi juga merembes masuk ke wilayah sosial-budaya masyarakat dan mempengaruhi prilaku publik. Daya saing ekonomi-industri sangat tergantung pada penguasaan Iptek. Karenanya penguasaan Iptek menjadi sesuatu yang mutlak dan tidak bisa ditawar lagi.
  16. 2 IPTEK DAN INOVASI
  17. IPTEK: DARI PENEMUAN HINGGA DAMPAK SOS-EK
  18. Tipe Inovasi: “Innovation means technologies or practices that are new to a given society, and being diffused in that economy or society. This point is important: what is not disseminated and used is not an innovation. “(The World Bank, Innovation Policy, 2010). Non S&T INOVASI INOVASI S&T INOVASI
  19. Type of Innovations: Process Innovation: A new or significantly improved production or delivery method. This includes significant changes in techniques, equipment and/or software. Product Innovation: A good or service that is new or significantly improved. This includes significant improvements in technical specifications, components and materials, software in the product, user friendliness or other functional characteristics. Organisational Innovation: A new organisational method in business practices, workplace organisation or external relations. Marketing Innovation: A new marketing method involving significant changes in product design or packaging, product placement, product promotion or pricing. The Oslo Manual, OECD, 1997
  20. Jembatan antara Teknologi dan Ekonomi adalah PRODUKTIVITAS Teknologi & Ekonomi INOVASI (Produktivitas)
  21. 1-SYARAT UNTUK TEKNOLOGI : S-T mestididesiminasikan/ digunakandalamprosesproduksi/masyarakat menjadi INOVASI
  22. 2-SYARAT UNTUK EKONOMI MAKRO: Dr. Umar Juoro, Habibienomic, Cides, Jakarta.
  23. MENGUBAH KEUNGGULAN KOMPARATIF MENJADI KEUNGGULAN KOMPETITIF 3.000 < GDP < 9.000 US$ GDP < 2.000 US$ GDP > 17.000 US$ BKPM
  24. SISTEM INOVASI NASIONAL NASIONAL: INDUSTRI YAN-MAS NAT SEC’S Barang & Jasa PUBLIC MARKET/PUBLIK Level-5 L.LITBANG/PT Supply Demand Inovasi B. USAHA KOLABORASI Level-4 Level-3 Knowledge Base Jak Ekonomi Bang infrastuktur sosial Jak pendidikan Jakburuh Jak pajak dan keu Jak Iptek Level-2 Kebijakan-1 Kebijakan-3 Kebijakan-5 Kebijakan-2 Kebijakan-4 Kebijakan-6 PEMERINTAH Level-1 POLITIK DAN EKONOMI LINGKUNGAN, BUDAYA, TRADISI, KARAKTER BANGSA Diadopsi dari MEXT Jepang
  25. SISTEM INOVASI NASIONAL
  26. 3 POTRET DAYA SAING BANGSA
  27. Total Belanja Litbang sebagai Prosentase dari GDP (%) BELANJA LITBANG MASING-MAING SEKTOR (%) INA SIN KO CH MA JPN Dana Litbang Sektor Industri (%) Sumber: Indikator Ekonomi Berbasis pengetahuan, KRT, 2009 dan MASTIC 2004, ASEAN Technology Competitiveness Indicator
  28. Kekuatan Sumber Daya Litbang Anggaran litbang/GDP (%) SIN MA VI TH FL INA Jumlah peneliti litbang/ juta penduduk (log) Diolah dari Sumber: Indikator Ekonomi Berbasis pengetahuan, KRT, 2009
  29. KOREA SELATAN MALAYSIA SINGAPURA 1 2 3 4 5 INDONESIA Anggaran riset Pemakai Internet Pemakai seluler Jumlah Peneliti Rasio Ekspor Teknologi Menengah dan Tinggi THAILAND PosturIptekNasional: Sumber: UNDP, Human Development Report 2006, UNDP, Oxford University Press, New York, 2006.
  30. 8 7 6 5 4 3 2 1 0 PotretIndustriIndonesia: Pertumbuhanekspordunia (%/tahun) Nilaiekspordunia (milyar USD) elektronik N 800.6 648.7 transportasi 681 mesin 94.9 kimia organik 212 317 metal pulp & kertas 392 kehutanan 93.3 276.6 agro TPT 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Data: Deperindag (1999) Pangsa pasar produk industri Indonesia (%)
  31. TECHNOLOGICAL CATHING-UP EKSPOR MANUFAKTUR TERHADAP TOTAL EKSPOR (%) Ekspor MHT terhadap total ekspor manufaktur (%) 90 FL % 80 MA SIN 70 KO TW 60 TH 50 40 30 INA 20 10 0.0 20 40 60 80 100 Ekspor manufaktur terhadap total ekspor (%) Sumber: Industrial Development Report 2005, UNIDO dan Indikator Ekonomi Berbasis pengetahuan, KRT, 2009
  32. CapaianIndustriNasional: Tahap Tahap PENGEMB TEKNOLOGI PT DI (pesawat) IV III SUNGAI GUNTUNG (kebun) POLYTRON (Elektronik) INDO FOOD (makanan) BIO FARMA (kesehatan) ROKOK (makanan) dll R & D SEMEN, KIMIA, BAJA BARATA (Eng) KOJA BAHARI (Eng) PAL (kapallaut) BUKAKA (Eng) LNG, PUPUK, TEXTILE dll II I INTEGRASI SISTEM LISENSI Tahap Tahap
  33. Daya Saing Indonesia 2008, 2009, 2010 55 54 44 Ranking Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 Pada tahun 2009 dan 2010, Indonesia meningkat dari factor driven stage menjadi transitionto efficiency driven stage. GDP per kapita kita meningkat dari 1.924 menjadi 2.249 dan 2.329 US$ (factor driven stage GDP per kapita < 2.000 US$)
  34. INDONESIA WEF PEMANFAATAN LEMAH KEMAMPUAN KUAT 35
  35. INOVASI DAN KESIAPAN TEKNOLOGI Ranking Kesiapan Teknologi FL INA TH VIE BRU MA KOR Ranking Inovasi Global Competitiveness Index (WCI), World Economic Forum (WEF), 2010.
  36. Hasil Survei BI: Inovasi Industri Inovasi Tinggi Survei terhadap 29.469 industri besar dan sedang. Kriteria: penggunaan teknologi alokasi anggaran R&D tenaga ahli Inovasi Sedang Inovasi Rendah Survei Biro Riset Ekonomi Bank Indonesia, Desember 2011
  37. Lanjutan: Penyebab: masihterbatasnyaintegrasiIptekdisisipermintaandengansisipenyediaan. Perlu dibangun kolaborasi yang harmonis antara para pengembang teknologi dan pelaku industri. Sinergiantarbebagaikomponenpembangunanmenjadi sangat penting untuk dikembangkan. Tugas kita adalah membangun “panggung” yang kondusif demi terciptanya interaksi dan kolaborasi yang harmonis antara sisipenyedia dan pengguna teknologitersebut.
  38. 4 Dalam Undang-Undang No. 17 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional disebutkan bahwa visi pembangunan ekonomi nasional sampai dengan 2025 adalah ”mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur.” Untuk itu diperlukan penguatan dan pengembangan ekonomi di segala bidang berdasarkan keunggulan kompetitif. AGENDA AKSI KEDEPAN
  39. MENUJU VISI 2025 Perwujudan Menjadi ” Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur.” Membutuhkan Percepatan Transformasi Ekonomi Transformasiekonominasional Membutuhkan perubahan pola pikir (tidak business as usual) Diperlukan ciri-ciri masyarakat yang bekerja keras dan tidak cepat puas, berinisiatif, berdaya-saing tinggi, menyadari pentingnya teknologi, kreatif dan inovatif 40
  40. Strategi Pembangunan Ekonomi: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Inklusif dan Berkelanjutan Strategi Utama MENGEMBANGKAN KORIDOR EKONOMI INDONESIA: Membangun pusat-pusat per-tumbuhan di setiap pulau, dengan pengembangan klaster industri berbasis sumber daya unggulan (komoditi dan/atau sektor) MEMPERKUAT KONEKTIVITAS NASIONAL: (locally integrated, internationally connected)  mengurangi transaction cost, mewujudkan sinergi antar pusat pertumbuhan dan mewujudkan akses pelayanan yang merata, meliputi : Konektivitas intra dan inter pusat pertumbuhan konektivitas international (gate perdagangan dan wisatawan), Konektivitas lokal untuk pembangunan inklusif (akses dan kualitas pelayanan dasar yang merata di seluruh Indonesia MEMPERCEPAT KEMAMPUAN IPTEK NASIONAL 41
  41. Membangunkapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi Meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk pendidikan tinggi dan kejuruan, dan pelatihan Meningkatkan tingkat kompetensi teknologi dan keahlian tenaga kerja Meningkatkan kegiatan R & D, baik oleh Pemerintah maupun swasta, melalui pemberian insentif dan peningkatan anggaran Mengembangkan sistem inovasi nasional, termasuk meningkatkan pembiayaan inovasi 42
  42. TRANSFORMASI MENUJU BANGSA DAN NEGARA MAJU BERBASIS IPTEK Memantabkan penataan kembali)(2010-2014)‏ MemantabkanBangnas (2015-2019) Wujud masyarakat mandiri, maju adil-makmur(2020-2024)‏ Menata kembali NKRI (2005-2009) ‏ RPJPN Industri berbasis Iptek Iptek sbg basis pembangunan MeningkatnyaPengembangan Iptek Meningkatnya Kemampuan Iptek IPTEK Sistem Inovasi Nasional 43
  43. STRATEGI TRANSFER TEKNOLOGI INOVASI MENCIPTAKAN RANTAI NILAI TEKNOLOGI—PRODUK Pengembangan Teknologi Penciptaan Produk/Nilai Pendayagunaan Produk/Nilai Siklus Pengembangan Produk Siklus Pendayagunaan Siklus R&D TARGET: Terjadinyapeningkatankemampuanteknologi yang terus-menerusmelaluiproses/sikluspengembangandanpendayagunaannilai/produk yang berkelanjutan TAHAP PENGEMBANGAN ProyekDiseminasi IPTEK PengembanganRantaiNilai Sistem Inovasi Nasional (SINas) 44
  44. SKEMA PEMBANGUNAN SINAS DALAM KERANGKA PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI NASIONAL Upaya pembangunan SINas harus terintegrasi dengan pengembangan klaster industri untuk mendukung upaya pendalaman struktur industri Peningkatan daya saing = Continuous upgrading Mekanisme Pasar Pengembangan lembaga pembiayaan; pembina klaster industri; asosiasi dagang dan pengusaha; organisasi kewilayahan penyangga klaster; kewiraswastaan dan tenaga profesi Kebijakan pengembangan kluster industri berbasis kewilayahan; pengembangan wilayah; Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE); fiskal; anti monopoli dan kompetisi dalam negeri Pengembangan klaster industri Kebijakan pengembangan industri penyangga; pendalaman struktur industri; pengelolaan SDA; pemanfaatan produk dalam negeri Pengembangan industri pemasok dan komponen; industri permesinan dan barang modal; industri jasa dan infrastruktur penyangga Pendalaman struktur industri Kebijakan pengembangang SDM & inovasi teknologi; standarisasi produk; pengembangan telematika; limbah buangan dan konservasi lingkungan hidup Pengembangan SDM terlatih; sistem inovasi teknologi berbasis klaster; pusat R&D; basis data industri Teknologi Upgrading Pengembangan high skilled SDM; riset dasar dan terapan pendukung spesialisasi industri; high-level research centre dan universitas riset Spesialisasi dalam klaster Kebijakan pengembangan ekspor hasil industri Payung Kebijakan Strategis Langkah Utama Langkah Penunjang 45
  45. STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL BERBASIS IPTEK Penguatan elemen sumberdaya, kelembagaan dan jejaring, sertaa sinergi dan kemitraan program untuk peningkatan produktivitas dan pendayagunaan; Pendekatan top down untuk memperkuat riset unggulan nasional yang secara spesifik dapat menjawab kebutuhan nasional dan berkualitas internasional; Pendekatan big few dan small many, dengan memilih sebagian kecil bidang penelitian utuk menjadi fokus penelitian diantara bidang-bidang penelitian yang ada; Mendorong kegiatan riset bersama (konsorsium riset) antar lembaga litbang; Meningkatkan efektivitas proses alih teknologi melalui reverse engineering, outsourcing, lisensi, akuisisi; Menguatamakan deman driven public –private-partnership; Mempercepat implementasi peraturan perundaangan yang terkait dengan insentif pajak dan investasi litbang swasta 46
  46. KERANGKA PEMBANGUNAN IPTEK RPJMN 2010-2014
  47. PERAN STRATEGIS PEMUDA Pengalaman berbagai negara menunjukkan bahwa produktivitas suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan sumberdaya manusia (SDM) dalam mengelola potensi sumberdaya alam yang dimilikinya. Jumlah pemuda Indonesia yang mencapai sekitar 27% dari jumlah penduduk merupakan pelaku penting bagi tumbuh dan berkembangnya budaya inovasi. Pemuda merupakan kelompok masyarakat yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi untuk berkarya, berkreasi, dan berinovasi. Pemuda merupakan tenaga kerja potensial dengan kapasitas fisik, psikis, dan mental pembaharu yang kuat, cerdas, energi dan dinamis, untuk menciptakan iklim ekonomi nasional yang kompetitif 49
  48. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS TEKNOLOGI PEMDA POTENSI WILAYAH PERENCANAAN ANALISA PASAR PILOT PROJECT R&D KELOMPOK PEMUDA PRODUKSI LEMBAGA LITBANG MARKETING INSENTIF KRT UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 50
  49. TECHNOPRENEURSHIP PEMUDA Proyeksi Jumlah Pemuda pada tahun 2011 adalah 62 Juta. Data per Agustus 2010, terjadi peningkatan jumlah pengangguran dengan gelar sarjana (11.92%) dan Diploma (12.78%) Meningkatkan kompetensi dan peran pemuda dalam pembangunan di daerah Mendorong tumbuh dan berkembangnya technopreneur pemuda Total Pengangguran Terbuka (TPT) Lingkup Kegiatan: memfasilitasi pengembangan ide menjadi sebuah produk inovatif bagi pemuda. Target Utama: mahasiswa, pemuda dan lulusan perguruan tinggi. Kompetisi secara nasional yang terbagi dalam koridor ekonomi Indonesia 51 BPS, 2010
  50. Inovasi dan Kreativitas Pemuda “GANESHA LAMP” Pemenang ITB Entrepreneurship Challenge (IEC 2010) Dikembangkan oleh 3 (tiga) Mahasiswa ITB, Jurusan Teknik Elektro, Bidang Pengkhususan Teknik Tenaga Listrik GL merupakan lampu hemat energi menggunakan LED dengan memanfaatkan teknologi mikro kontoller sehingga mampu menekan energi lebih rendah dan tahan lama Keunggulan: lebih murah dan ramah lingkungan Status Prototipe Lampu bentuk Neon (TL) Proses Pendaftaran Paten 52
  51. Peran Pemuda/Mahasiswa dalam Penguatan SIDa SUMSEL 53
  52. Peran Pemuda/Mahasiswa dalam Penguatan SIDa di BANTUL 54
  53. 5 PENUTUP
  54. Kapasitas IPTEK, SINas, & DayaSaing StrategiMembangunKapasitasIptekNasionaladalahbagian yang tidakterpisahkandari Grand DesainTransformasiEkonomi Indonesia. Pembangunan kapasitasIpteknasional, yang terintegrasidengantransformasiekonomibangsadilakukanmelaluiProgram penguatanSistemInovasiNasional (SINas) dalamrangkapeningkatandayasaingbangsa. PemerintahmemilikiperanstrategisdalammembangunSistemInovasiNasionaldenganmembangun “panggung” SINasmelaluiserangkaiankebijakan (di level makro) dan program-program penunjang/insentif (di level meso) dalamrangkamenumbuh-kembangkanSINasdanmewujudkan “orkestra” yang harmonidiantaraparaaktorinovasinasional.
  55. Lanjutan: Peningkatan penggunaan ICT. Peningkatan kemampuan penyerapan teknologi di tingkat perusahaan, ketersediaan teknologi mutakhir serta FDI. Pembangunan Iptek untuk jangka pendek adalah untuk meningkatkan efisiensi proses produksi dan kualitas produk (MSTQ). Peningkatan perlindungan HAKI dan penggunaan paten. Pendidikan dan pelatihan SDM, tenaga kerja industri menjadi penting untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
  56. PENUTUP: Perluoptimismedanmind set positifmemandangkondisikontemporerdanmenapakijalankedepan. Indonesia adalahnegarabesar, dengansumberdayakekayaanalam, demografi, dansejarahbudayaadiluhung. Pertumbuhanekonomi, politikdanpengalamandemokrasimenunjukkankitasemakinmenjadibangsa yang dewasa, yang mampumengelolaperubahandenganbaik. Segenap modal dasarinimenjadidasarbagioptimismeitu. Kedepankerjakerasdiperlukan, agar optimismeinimembawahasil yang lebihsignifikanbagikesejahteraanrakyat, bangsadannegara. #
  57. TERIMA KASIH
More Related