1 / 29

PERENCANAAN, PERANCANGAN DAN PENATAAN FASILITAS SISI UDARA

PERENCANAAN, PERANCANGAN DAN PENATAAN FASILITAS SISI UDARA. TANTANGAN.

Download Presentation

PERENCANAAN, PERANCANGAN DAN PENATAAN FASILITAS SISI UDARA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERENCANAAN, PERANCANGAN DAN PENATAAN FASILITAS SISI UDARA

  2. TANTANGAN • Perencanaan, perancangan, penataan dan pemeliharaan fasilitas sisi udara dari sebuah bandar udara menuntutsuatukebijakan yang bersifatefektifdansegera, sehinggaharusdidasaripertimbangankomprehensifdanfundamental.

  3. PENYEBAB KERUSAKAN FASILITAS SISI UDARA Beberapa aspek terkait kondisi Fasilitas Sisi Udara sebagai berikut : • Aspek Kondisi alam • Aspek Struktur perkerasan • Aspek Beban lalu lintas • Aspek Pelaksanaan Proyek

  4. 1. ASPEK KONDISI ALAM • Sistem Bandar Udaradi Indonesia, biasanyaadalahpadapersil yang tersediadiwilayah yang datardidekatbatasdaratandenganlautataudidaerahtepipantai. Padadaerahpantaiaspekluaslahan, keterbukaandantekananudaraakansangatmenguntungkanuntukpengembangansistem.

  5. Secaraalamiahdaerahpantaiadalahdataranrendahtempatpenumpukan material (sedimen) yang memilikikarakteristiktertentu. • Karakteristikutama yang perlumendapatperhatiankhususadalah: • kecenderunganKapasitasDayaDukung Tanah (Bearing Capacity) yang rendah. • Kadar Air yang tinggi (MuaraSistem Sungai), Kadar OrganikdariJasadRenik, Tanah Gambuthingga Expansive Soil.

  6. Kondisiiniperludiantisipasisejakawaldenganmenetapkanstrategiinvestasidalampengembangansistem. Investasi yang tinggipadaperbaikantanah, akandapatmenekanBiayasuatuSistem Bandar Udara dengan nilai keuntungan : • menekanbiayastrukturperkerasan, • menurunkanbiayapemeliharaan, serta • secaramendasarmeningkatkankehandalansistem.

  7. Sebagai contoh Bandar Udara Internasional di Indonesia pada dataran rendah dan membutuhkan perbaikan tanah :

  8. 2. ASPEK STRUKTUR PERKERASAN • Memperhatikansejarahpembangunan Bandar Udaradi Indonesia, orientasipembangunan Bandar UdaraataulebihkhususlagiFasilitasSisiUdara, adalahlebihuntukkepentinganperang (PerangDunia II) danpenguasaan wilayah.

  9. Masapembangunan yang singkat,StrukturPerkerasandisebagianbesar Bandar Udaradi Indonesia dibangundengan Lapis Permukaan (Surface Layer) yang relatiftebaldan Lapis Fondasi (Base Layer) yang relatiftipis, diatasPermukaan Tanah Dasar (Subgrade) yang minim perbaikantanah.

  10. Struktur perkerasan tersebut kurangmenguntungkandalam jangkapanjang, karena Lapis Permukaanakancenderungmenua (aging) danmenurunkinerjanyasecarasignifikankarenaberhadapanlangsungdenganbebandanlingkungan (suhuudara, eksposeoksigendancurahhujan).

  11. Peningkatankapasitasstrukturalharusdilakukandenganmelakukanpelapisanulang (overlay) berkali-kali, yang padaprakteknyamenghasilkanSistemPerkerasan Multi Layer yang cenderungtidakstabil. TebalnyaSistemPelapisandi Lapis Permukaaninikemudianmenghasilkansistem yang kompleks, sehinggacenderungmenghasilkan (pola) kerusakan yang kompleks pula.

  12. Surface (AC) – 7cm  overlay 2012 Surface (AC) – 6 cm  overlay 2000 Sistem Pelapisan Landas Pacu di Bandar Udara Juanda Surabaya Pelapisan Ulang (Ovelay) Surface (AC) – 6,5 cm  overlay 1991 Surface (AC) – 8 cm  overlay 1979 Surface (AC) – 10 cm  overlay 1974 Surface – 5 cm Base Course – 9 cm Base Course – 9 cm Sub Base Course – 14 cm Sistem Pelapisan Awal Compacted Sand – 64 cm Subgrade – CBR 3%

  13. Banyaknyasegmen yang berbedasecara longitudinal,disebabkanoleh program yang dilakukansecarabertahapdanterkadangtidakmengikutiSistemPelapisan yang sama/tetap (continue).

  14. 6 (enam) Longitudinal Segmen pada Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung

  15. 10 (sepuluh) Longitudinal Segmen pada Bandar Udara Juanda Surabaya

  16. 6 enam longitudinal segmen perkerasan di Bandar Udara Supadio

  17. 3. ASPEK BEBAN LALU LINTAS Dari FasilitasSisiUdarahal-hal yang sangatberpengaruhadalah: Peningkatanfrekuensipenerbangan yang memperpendekumurSistemPerkerasan, karenameningkatnyapengulanganpembebanan.

  18. Konversimodulpesawatmenaikkantingkatpembebanan yang berakibattingginyatekananrodapadapermukaanperkerasan. KondisiinijugamemperpendekumurSistemPerkerasan. TingginyafrekuensipenerbanganmenuntutperpanjanganwaktupelayananSistem Bandar Udara yang kemudianmemperpendekwaktu (window) yang dapatdigunakanuntukusahapemeliharaan.

  19. 4. ASPEK PELAKSANAAN PROYEK Perencanaan, perancangan, penataan dan pemeliharaan fasilitas sisi udara dari sebuah bandar udara menuntut pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang tepat mutu, volume dan waktu. Dalam proses pelaksanaan konstruksi hendaknya memenuhi hal-hal dasar sebagai berikut : Pengukuran awal dan akhir Kesesuaian Volume pekerjaan Kesesuaian Campuran (mix design) Crack dan metode perbaikan Urutan pekerjaan perbaikan Water ponding

  20. HUBUNGAN KAUSALITAS Problem Kerusakan pada Fasilitas Runway

  21. PRIORITAS & ANGGARAN TINGKAT PENYELESAIAN • Jangka Pendek : • Melakukan rekonstruksi pada weak point • Overlay Problem Kerusakan pada Fasilitas Runway • Jangka Panjang : • Melakukan rekonstruksi dengan menutup operasi bandara • Membangun runway baru

  22. HASIL AKHIR PELAKSANAANPROYEK Pekerjaan tidak sesuai Pekerjaan sesuai Kualitas Rendah Kualitas Ideal Hasil Akhir

  23. ACTION PLAN • Hal yang dianggappragmatisnamuntetapsesuaidenganprinsip-prinsipdasarpemeliharandanpeningkatanSistemBandaraadalahmembagipenyelesaianmenjadibeberapatahapsebagaiberikut: • Penyelesaianjangkapendek (1-3 tahun) berupapelapisanulang (overlay) padabagian-bagian yang lemah (weak points) dengancampuran yang memilikigradasiagregatdankarakteristikbahanpengikat (aspal) sesuaidenganperaturan yang berlakuuntukPerkerasanBandara.

  24. Penyelesaianjangkamenengah (5-10 tahun) berupa overlay menyeluruhuntukpeningkatankehandalansistem, perbaikankualitaspermukaandanpeningkatannilai PCN (apabiladibutuhkan), jugadengancampuran yang memilikigradasiagregatdankarakteristikbahanpengikat (aspal) sesuaidenganperaturan yang berlakuuntukPerkerasanBandara. • Penyelesaianjangkapanjang (10-20 tahun) berupapembangunanLandasPacubarusebagaipenggantiLandasPacu lama selamamasarekonstruksi, untukselanjutnyabersama-samadenganLandasPacu lama (yang sudahdirekonstruksi) akanmenambahkapasitassistem.

  25. Beberapahal yang dapatdilakukanuntukmengurangilajupenurunan PCI danpencapaiandiniumurlayan (sebelummelakukanperbaikansistemsecara fundamental) adalahdengan: • Melakukanpembatasanbebanutamanyapadapesawat-pesawatterbesar yang dilayaniolehsuatuSistem Bandar Udara. • MelakukanpengendalianpergerakanpesawatdiatasLandasPacudenganmenghitungdanmengaturtingkatperlambatanpadaoperasiMendarat (Landing) sebelummasukpadaLandasHubung. • Melakukanpembatasanjenis/tipepesawat yang memilikinilai PCN yang lebihtinggidari • 3. Pelaksanaan proyek yang tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya.

  26. Contoh Bandar Udara Yang Runway Barunya di Bangun untuk Kebutuhan PENINGKATAN OPERASI DAN Pelaksanaan Rekonstruksi Runway Lama SURABAYA

  27. TARAKAN

  28. PONTIANAK

  29. Ir. Lukman F. Laisa

More Related