1 / 78

MODUL APLIKASI MULTIOBJECTIVE MULTICRITERIA METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

MODUL APLIKASI MULTIOBJECTIVE MULTICRITERIA METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP). Dengan SOFTWARE EXPERT CHOICE. Oleh :IWAN K. HADIHARDAJA 2006. Proses Hierarki Analitik (Analytic Hierarchy Process).

parry
Download Presentation

MODUL APLIKASI MULTIOBJECTIVE MULTICRITERIA METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MODUL APLIKASI MULTIOBJECTIVE MULTICRITERIA METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Dengan SOFTWARE EXPERT CHOICE Oleh :IWAN K. HADIHARDAJA 2006

  2. Proses Hierarki Analitik (Analytic Hierarchy Process) • Proses Hierarki Analitik (Analytic Hierarchy Process) adalah teknik pengambilan keputusan multikriteria yang melibatkan pertimbangan dari kedua faktor yang bersifat objektif dan subjektif dalam pemilihan alternatif terbaik • Pendekatan digunakan untuk mendapatkan rangking kardinal skala-rasio dari alternatif berkaitan dengan permasalahan pengambilan keputusan multiatribut. • Diperkenalkan oleh Thomas Saaty pada pertengahan tahun 1970an

  3. Proses Hierarki Analitik(Analytic Hierarchy Process) Lanjutan • Sejak perkembangannya, AHP telah diaplikasikan secara luas dibidang ekonomi dan perencanaan, kebijakan energi, kesehatan, resolusi konflik, seleksi proyek dan alokasi budget. • Faktanya, AHP adalah salah satu Metodologi Pengambilan keputusan multikriteria yang paling populer dan mudah aplikasinya hingga saat ini. • Popularitasnya terhadap fleksibilitas dan kemudahan dalam aplikasinya, didukung dengan ketersediaan paket sofware yang dikenal dengan nama Expert Choice (Decision Support Software).

  4. SKALA SAATY UNTUK METODE AHP *2,4,6,8 merupakan angka lanjutan (intermediate values) PAIRWISE COMPARISON MATRIK (MATRIK PERBANDINGAN BERPASANGAN)

  5. Matrik Perbandingan yang Digunakan dalam AHP

  6. Tipical Matrik Perbandingan untuk Kriteria Utama dan Alternatif Proyek terhadap Kriteria Utama tertentu

  7. Tipical Matrik Perbandingan untuk Kriteria Utama dan Alternatif Proyek terhadap Kriteria Utama tertentu (lanjutan)

  8. Contoh Perhitungan tingkat Kepentingan Kriteria Utama dalam Matriks Perbandingan

  9. Penentuan max

  10. Perhitungan Inconsistency Ratio

  11. Perhitungan Prioritas Lokal

  12. Penentuan Prioritas Global

  13. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Copy Serial Number

  14. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Setup

  15. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Continue

  16. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE klik Continue

  17. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Paste Serial Number, klik Continue

  18. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Yes

  19. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Complete Installation

  20. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Continue

  21. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Continue

  22. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik OK

  23. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik OK

  24. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik OK

  25. LANGKAH – LANGKAH INSTALL EXPERT CHOICE Klik Run Expert Choice

  26. MEMBUKA FILE EXPERT CHOICE Selesai

  27. MEMBERI NAMA FILE Pada File name di tulis AHP.ec1  Klik OK

  28. MEMILIH MODEL YANG AKAN DIGUNAKAN Klik Direct

  29. MENDIFINISIKAN GOAL Ketik “Pemilihan Proyek”  Klik OK

  30. TAMPILAN LAYAR SETELAH DI DEFINISIKAN GOAL Setelah di klik akan muncul tampilan seperti di atas

  31. PENULISAN KRITERIA Pilih Edit  Insert  Ketik “KTEKNIS”  Enter

  32. PENULISAN KRITERIA Ketik “Kriteria Teknis”  OK

  33. PENULISAN KRITERIA UTAMA Dengan cara yang sama sehingga diperoleh tampilan seperti diatas

  34. PENULISAN KRITERIA UTAMA Apabila hanya terdapat 3 kriteria maka tekan tombol Esc, akan diperoleh tampilan seperti diatas. Angka 0.333 menunjukkan setiap kriteria memiliki bobot (tingkat kepentingan) yang sama

  35. MATRIKS PERBANDINGAN PASANGAN UNTUK MASING-MASING KRITERIA UTAMA (TINGKAT KEPENTINGAN) Pada tampilan layar sebelumnya (slide sebelumnya) pilih pada menu utama Assesement dilanjutkan dengan pilihan pairwise yang kemudian akan diperoleh tampilan seperti diatas

  36. PENULISAN BOBOT HASIL SURVEY UNTUK MASING-MASING KRITERIA UTAMA Yang berwarna merah (ditunjukkan dengan tanda panah keatas) berarti tingkat kepentingan pada judul kolom lebih tinggi (sesuai pada angka yang tertera pada sel baris dan kolom tertentu) dari tingkat kepentingan pada judul baris kemudian klik Calculate

  37. TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING KRITERIA UTAMA Berdasarkan hasil diatas maka kriteria sosial memiliki tingkat kepentingan (prioritas) tertinggi. Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

  38. HASIL TAMPILAN TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING KRITERIA UTAMA

  39. PENULISAN SUB KRITERIA INVESTASI UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada KEKONOMI pada sel yang kosong ketikan SKINVEST. Kemudian ENTER

  40. PENULISAN SUB KRITERIA UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Sub Kriteria Invest. Kemudian Klik OK

  41. PENULISAN SUB KRITERIA OPERASI DAN PEMELIHARAAN UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan SKODANP. Kemudian ENTER

  42. PENULISAN SUB KRITERIA OPERASI DAN PEMELIHARAAN UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Sub Kriteria Operasi dan Pemeliharaan. Kemudian Klik OK

  43. TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING SUB KRITERIA TERHADAP KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan langkah yang sama pada slide 22-24 maka diperoleh hasil seperti diatas dengan kriteria Invest memiliki tingkat kepentingan (prioritas) tertinggi. Inconsistency Ratio = 0.0 menunjukkan hasil survey yang akurat. Klik Record

  44. PENULISAN ALTERNATIF PROYEK JALAN UNTUK KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan PJALAN. Kemudian ENTER

  45. TINGKAT PRIORITAS MASING-MASING SUB KRITERIA TERHADAP KRITERIA UTAMA EKONOMI Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Jalan. Kemudian Klik OK

  46. PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK KRITERIA UTAMA TEKNIS Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan PIRIGASI. Kemudian ENTER

  47. PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK KRITERIA UTAMA TEKNIS Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Irigasi. Kemudian Klik OK

  48. PENULISAN ALTERNATIF PROYEK IRIGASI UNTUK KRITERIA UTAMA TEKNIS Dengan cara yang sama pada KTEKNIS pada sel yang kosong ketikan PAMINUM. Kemudian ENTER

  49. PENULISAN ALTERNATIF PROYEK AIR MINUM UNTUK KRITERIA UTAMA TEKNIS Dengan cara yang sama pada sel yang kosong ketikan Proyek Air Minumi. Kemudian Klik OK

  50. PENULISAN ALTERNATIF PROYEK JALAN UNTUK SUB KRITERIA INVESTASI Dengan cara yang sama pada SKINVEST pada sel yang kosong ketikan PJALAN. Kemudian ENTER

More Related