1 / 41

REPETITIVE NERVE STIMULATION ( Electromyography & Neuromuscular Disorders, 2005)

REPETITIVE NERVE STIMULATION ( Electromyography & Neuromuscular Disorders, 2005). O leh : Indah Aprilia R P embimbing : dr. Diah Kurnia M., Sp.S .(K ). Mulai dilakukan pada akhir 1800 Tes elektrodiagnosis (EDX) yg plg berguna  suspek NMJ disorders

pakuna
Download Presentation

REPETITIVE NERVE STIMULATION ( Electromyography & Neuromuscular Disorders, 2005)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REPETITIVE NERVE STIMULATION (Electromyography & Neuromuscular Disorders, 2005) Oleh : Indah Aprilia R Pembimbing : dr. DiahKurnia M., Sp.S.(K)

  2. Mulaidilakukanpadaakhir1800 • Teselektrodiagnosis (EDX) ygplgberguna suspek NMJ disorders (myasthenia gravis, LEMS, botulism) • Sebaiknyadilakukanpada: fatigability,proximalweakness,dysphagia,dysarthria, abnormalitasokular (scrklinistanda & gejalasugestif NMJ disorder • Efek RNS dipelajari pd CMAP respon decrement & increment

  3. FISIOLOGI NMJ NORMAL • NMJ link elektrik-kimia-elektrikantarasaraf & otot (gb 6-1) • Neurotransmitter : Acetylcholine (ACH)vesikeldi terminal presinapquanta (1 quantum : +/- 10.000 molekulACH • Terletakdi 3 tempatpenyimpanan (1) Primer, immediately avalaible @ +/- 1000 quanta @diantaramembranpresinap @ bisasegeradikeluarkan (2) Sekunder, mobilisasi @ +/- 10.000 quanta @ re suplai primer stlhbbrpdtk (3) Tertier, reserve @ > 100.000 quanta @ jauhdari NMJ, antara axon& bdnsel

  4. Saatpotensialaksiinvade & mendepolarisasipre sinapjunction VGCC teraktivasi calcium influx pelepasan ACH terikatke ACH reseptor (ACHRs) dimembran pos sinap • ACH+ACHRs  membuka sodium channel  depolarisasilokal = End Plate Potential (EPP) • Ukuran EPP ~ jumlahACH+ACHRs • Normalnya, EPP harusselalu > ambangbatasutkmenghasilkanpotensialaksiseratotot ‘safety factor’

  5. RNS padaorangnormal • Quanta ACH berkurangprogresifdaripenyimpananprimer • Sedikit quanta dikeluarkantiapstimulasi • Amplitudo EPP , tpkrn ‘safety factor’ tetap > ambangutkbangkitkanpotensialaksi • Stlhbbrpdtk, mobilisasisekundermulaigantikan quanta yang berkurangdengan me EPP

  6. Fisiologi Rapid RNS (10-50 Hz) • Mobilisasi quanta daripenyimpanansekunder • Akumulasi calcium Normal : - 100 ms calcium bisaaktifmemompakeluar terminal presinap - JikaRNS cukupcepat calcium influx baruakanmasuksebelum calcium sebelumnyadikeluarkanseluruhnya akumulasi ca pe pelepasan quanta EPP > ambang  seluruhatautdkada muscle fiber akandibangkitkan

  7. Efekslow & rapid RNS sgtberbedadlmefekmolekuler, meskipadaorang normal hasilakhirnyasama konsistenmembangkitkanpotensialaksi • Padakondisipatologisketika ‘safety factor’ berkurang (baseline EPP <, meskimshdiatasambang) # Slow RNS  deplesi quanta& mungkin ambang EPP potensialaksi (-) # Rapid RNS  me quanta EPP >> shgtercapaiambang potensialaksi (+) meskisebelumnya(-)  Konsepinidasar decrement pada slow RNS dan increment padarapid RNS

  8. MODEL FISIOLOGI RNS • m = p.n m : quanta ygdikeluarkansaatstimulasi p : kemungkinanpelepasan (~konsentrasi Ca) n :  quanta dipenyimpanan (baseline=+/- 1000) • Mobilization store  setelah 1-2 dtk (3) +/- 100ms utkmemompa calcium keluar terminal presinap jikastimulasi < 100 mskonsentrasi ca probabilitaspelepasan quanta ACH >> quanta dilepaskan

  9. Pd contoh, ada 1000 quanta ditempatpenyimpanansegera, tiapstimulasi 20% dlepaskan • Jk EPP>15 mv(batasdlmcth), potensialaksidibangkitkan • Perhatikanpengurangan normal ditempatpenyimpanan segera (n), penurunanjumlah quanta (m), & penurunan EPP daristimulasi1 ke4 • Pd stimulasi ke2, hanya 160 quanta dlepas

  10. Pd stimulasi ke-5 tjdkekuranganwaktuutkpenyimpanansekunderataumobilisasiutkmulai re-suplaipenyimpanan primer • Jml quanta dipenyimpanansegera ACH quanta >>  EPP • Seluruhwaktu EPP > ambang(15mv)potensialaksikonsistendbangkitan (gb6-2A)  Normal baseline CMAPs

  11. n,mdanpenurunan quanta dgn slow RNS semua normal, tpresponthd quanta(EPP) yg abnormal • Pd subyek normal, pelepasan 200 quanta membangkitkan EPP 40 mv, sdg d kasusinihanya 20 mv safety factor menurun

  12. Pd MG initjdkrnsedikitnya ACHRs ikatan ACH • Berkurangnya safety factor sbgakibatpengurangan quanta normal penurunan EPP dbwhambang  tdkbsmembangkitkanpotensialaksi(gb 6-2B) • Tjdpenurunan MFAPs, decrement area & amplitudo CMAP

  13. Decrement  sdkt EPPs ygmencapaiambang & sdkt MFAPsygberkontribusithd CMAP • Stlh stimulus ke 5/6penyimpanan sekundermemobilisasi  kehilangan MFAPs tdkberlangsung lama • Hasilnyadlstabilitasataukdgperbaikan decrement CMAP  “U shaped”

  14. n dan EPP normal. Yg abnormal adalah m Pd LEMS, konsentrasi calcium di terminal presinap << akibatseranganantibodidi VGCC p turun dramatis ~ penurunanjml quanta ygdilepaskan EPP dbawahambang  potensialaksitdkpernahterjadi (gb 6-2C)

  15. Amplitudo baseline CMAP rendah • Dgn slow RNS tjd decrement CMAP jg, hanya pd ggn post sinaptjdperbaikanstl stimulus ke5/6 • Pd ggnpresinap baseline EPP rendahtapimshdiatasambang safety factor  awalnyapotensialaksidibangkitkantpkmdgagalakibat EPP trndibwhambang dg slow RNS

  16. MODEL STIMULASI RAPID RNS • Efek rapid RNS didapatdari 3 asumsidasar • Rapid RNS, pengurangan quanta dibarengidgn: 1. peningkatanmobilisasi quanta daripenyimpanansekunderkepenyimpanan primer 2. akumulasi calcium dipresinap  peningkatan quanta ygdilepaskan & EPP

  17. Pada NMJ dis. EPP jgnaik,tetapimshdiatasambangpotensialaksimshtrjadi • Jika EPP turundgn slow RNS, EPP akanmembaikdgn rapid RNS • Jika EPP dibawahambang, dgn rapid RNS bisameningkatkan EPP diatasambang • Berbeda pd Presinap NMJ dis. dimana EPP abnormal, dibwhambang  rapid RNS me EPPpotensialaksi (+) ygsebelumnya (-) (gb 6-2D)

  18. EXERCISE TESTING • Dgnkontraksiototvoluntermaximalmotor unit mengeluarkanfrek. Max 30-50 Hz = rapid RNS  pe EPP • Pd orang normal  membangkitkanpotensialaksi • Pd post synap NMJ dis membangkitkanpotensialaksi • Pd presynap NMJ dismembangkitkanpotensialaksi yang sebelumnya (-)

  19. Pd presynap NMJ dis  membangkitkanpotensialaksi yang sebelumnya (-) • Efekrapid RNS atau exercise voluntertjdscrsingkat 10 dtk post exercise (post tetanic) facilitation

  20. Fenomenapost exercise (or post tetanic) exhaustion krgdmengertidgnbaik • Segerastlh prolonged exercise atau rapid RNS ( 1 mnt), EPPs  tpkmdturundbawahdasarstlhbbrpmnt • Pd org normal, EPP tdkpernahturundbawahdasar • Pd pasienkelainan NMJ, slow RNS 2-4 mntstlhprolonge exercise EPP smkn tdkmncapaiambang potensialaksi (-)

  21. RNS dilaboratorium EMG • Selama RNS, semuapengukuranberdasar CMAP • Pd org normal, EPP dipengaruhi slow & rapid RNS Tidakmempengaruhi area & amplitudo CMAPs • Pd NMJ dis. Normal safety factor   dgn slow RNS quanta & amplitudo EPP • Jk EPP dbwhambangpotensialaksi (-) & angkapotensialaksi individual muscle fiber  dasarrespondecremen CMAP (gb 6-3A)

  22. Pd presinap NMJ dis. EPPs dibawahambangdasar dptdifasilitasidgn rapid RNS • Jika sub threshold tdkbsmencapaiambangatas, potensialaksiakandibangkitkandimanasblmnyatdkada & angkapotensialaksi individual muscle fiber  (gb 6-4)  Dasar increment CMAP

  23. EXERCISE TESTING DI LABORATORIUM EMG • Exercise testing berperanpenting • Exercise volunter max singkatlbhbaikdrpd rapid RNS pd pasienygkooperatif • Jikaragu, cobalakukanpercobaan ; Kontraksi max APB 10 dtk, sebaliknyalakukanstimulasisupramaximaln.medianus 10 dtk  perbedaannyatdknyata

  24. Efekpostexercise facilitation & exhaustion dptdilihatdi CMAP pasien NMJ dis. (gb 6-3) • Stlh 10 dtkkontraksimaksimalmobilisasi quanta & akumulasi calcium pelepasan quanta >> & EPP

  25. Post exercise facilitation pd 2 kondisi: (1) presinap dis. << pelepasan quanta & EPP dbawah baseline, exercise singkat EPP  bangkitkanpotensialaksiygsblmnya (-)Increment (2) exercise singkatdptperbaiki EPP ygmenurunakibat slow RNS  decrement (gb 6-3A&B)

  26. Post exercise exhaustion ; • Exercise 1 menitkmdlakukan slow RNS segerasetelahnyadan 1,2,3 & 4 mntkemudian • Pd NMJ dis. decrement lbhnampak 2 sampai 4 mntstlh prolonged exercise (gb 6-3C-E) 10 dtkkontraksi max dptmemperbaiki decrement keposisi normal (gb 6-3F)

  27. Pd org normal exercise singkatdptakibatkanpseudofacilitationolehpe amplitudo CMAP, tppe durasi CMAP & perubahan area CMAP (gb 6-5) • Secaraumum, increment amplitudo CMAP pseudofacilitationtdksampai 40%

  28. Faktor-FaktorTehnikpada RNS Perhatianmendalam faktor2 tehnikpentingsaatmelakukan RNS dantes exercise I. Immobilisasi : Posisielektrode Jikaposisielektrodeberubah konfigurasi CMAP bisaberubah, perluimobilisasielektroda (gb 6-6) II. Stimulasiharussupramaximal Stimulasisubmaximal artefak decrement & increment (gb 6-7) III. Temperatur Decrement dptberkurangjkanggotabadandingin (gb 6-8) Usahakansuhu 33 C padasisiperekaman IV. ACH inhibitor tidakdiberikansebelumnya, lbhkrg 3-4 jam

  29. V. seleksiSaraf - RNS bisadilakukanpadasemuasaraf - Pd post synap NMJ dis. Abnormalitaslebihtampakpadasarafproksimal (gb 6-9) - Stimulasiproksimaljauhlbhsulit, sebaiknyadi n. spinal accessory dantrapeziusatas (gb 6-10) - N. facialisdptdigunakanutkperiksa RNS, meskiada 2 masalah : 1. CMAP baseline rendah 2. Otottdkbisadiimobilisasi

  30. VI. Frekuensistimulasi - optimal 2-3 Hz utk slow RNS - 30-50 Hz utk rapid RNS (pd kondisitertentu) VII. JumlahStimulasi - 5-10 getaranutk slow RNS - stimulus 5 sampai 10 dtkpada rapid RNS wktuygdibutuhkanutkmelihat max increment VIII. Kalkulasi Increment & Decrement

  31. Dgn 3-Hz RNS, CMAP terendahbiasanyadi 3&4 • Stimulasike 5&6 membaikkrnmulairesuplai • Abnormal jika decrement >10% • Dgn rapid RNS, tertinggisetelah 5-10 dtkdibandingkan baseline CMAP • Increment 40% padapseudofacilitation • Increment >100% pada pre synap NMJ dis.

  32. EKSKLUSI • Respon decrement tjdpredominanpadakelainan primer NMJ • Bisaterdapatpadakelainan lain, t.usevere denervating dis. ( mis. Motorneuron disease), myopathy (myotonic& metabolic myopathy) • Padakondisiprominendenervasidanreinervasi, NMJ baruterbentuk reinervasi, immatur & tdkstabil respon decrement pada RNS • RNS tdkbolehberdirisendiri, perluriwayatklinis & pmxneurologi, NCS rutin & needle EMG

  33. TERIMA KASIH

More Related