1 / 46

MELAPORKAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PASIEN STROKE

MELAPORKAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PASIEN STROKE. DR. PAGAN PAMBUDI, Sp.S. PERAN CT SCAN. Gold standard dalam diagnosis stroke Dapat dijumpai gambaran Stroke iskemik Infark emboli Stroke hemorragik Intraserebral Intraventrikular Sub arachnoid. Membaca CT Scan pada Kasus Stroke.

oya
Download Presentation

MELAPORKAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PASIEN STROKE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MELAPORKAN HASIL CT SCAN KEPALA PADA PASIEN STROKE DR. PAGAN PAMBUDI, Sp.S

  2. PERAN CT SCAN • Gold standard dalam diagnosis stroke • Dapat dijumpai gambaran • Stroke iskemik • Infark • emboli • Stroke hemorragik • Intraserebral • Intraventrikular • Sub arachnoid

  3. Membaca CT Scan pada Kasus Stroke • Kenali dulu, CT Scan Normal, beserta struktur-struktur penting

  4. Normal head CT

  5. CT Scan Normal Lobus frontalis Lobus parietal

  6. Gyrus Sulcus Batas gray mater and whie matter

  7. Lobus frontalis Ventrikel lateral Lobus parietal Lobus oksipital

  8. Lobus frontalis Lobus parietal Lobus Temporal Ventrikel lateralis kornu posterior + pleksus chroideus Lobus oksipital

  9. Ventrikel lateralis kornu anterior + pleksus chroideus Septum pelusidum Basal ganglia Thalamus Ventrikel lateralis kornu posterior + pleksus chroideus

  10. Ventrikel III Kapsula interna Sisterna ambient

  11. Lobus temporal mesensefalon Sisterna Kuadrigemina

  12. Pons Cerebellum

  13. Pons Ventrikel IV Cerebellum

  14. CT Scan pada Stroke Iskemik • Area hipodens sesuai daerah vaskularisasi otak, semakin kronis lesi semakin hipodens • Pada lesi akut sering CT scan masih terlihat normal, perhatikan klinis • Bila hipodens cukup luas dan berbentuk baji dan terkadang disertai midline shift  stroke emboli

  15. Area Vaskularisasi ACA ACM ACP

  16. Lesi hipodens berbentuk baji luas pada hemisfer dekstra,, sesuai dengan area a cerebri media disertai midline shift sejauh ...... cm, sesuai gambaran stroke infark emboli

  17. Melaporkan hasil INFARK • Infark pada ........(lokasi) ....., sesuai dengan distribusi ACA/ACM/ACP EMBOLI • Area hipodens luas pada hemisfer d/s sesuai dengan distribusi ACM dengan midline shift sejauh ....

  18. Area hipodens pada kapsula interna kanan sesuai distribusi ACM

  19. Quiz • Subacute cerebral infarct lobus temporal kiri • Chronic cerebral infarct pada lobus frontal kanan, temporooksipital kiri, hemisfer serebellum kiri

  20. CT SCAN KEPALA PADA PERDARAHAN INTRASEREBRAL • Darah pada CT scan terlihat sebagai area hiperdense dengan densitas 55-99 HU • Terdapat efek massa, biasanya ada pendorongan, midline shift, atau kompresi ventrikel

  21. CT SCAN KEPALA PADA STROKE HEMORRHAGIK • Yang penting dilaporkan adalah: • Lokasi • Lobar, basal gangglia, thalamus, branstem, serebellum, intraventrikular, subarachnoid • Bila lobar hitung jarak terdekat dari kalvaria • Volume • Dihitung dengan rumus Broderick (P x l x jumlah irisan yang +)/2 Untuk irisan setebal 1 cm, bila 0,5 cm maka dibagi empat

  22. CT SCAN KEPALA PADA STROKE HEMORRAGIK • Efek massa • Midline shift • Kompresi ventrikel • Hidrosefalus non komunikans • Edema serebri

  23. Midline shift • Pergeseran dari garis tengah diukur berdasarkan posisi septum pelusidum akibat pendorongan massa hematoma dan edema serebri • Menunjukkan adanya potensi herniasi

  24. Edema Cerebri Difus • Sulkus gyrus menghilang • Batas gray matter dan white matter kabur atau hilang • Ventrikel menyempit, • Gambaran sisterna quadrigemina menyempit atau menghilang

  25. Hidrosefalus • Ukuran ventrikel melebar • Ujung tumpul • Bila terdapat area hipodens pada kornu ventrikel lateralis menunjukkan proses sedang akut

  26. Pada Foto ini • Lesi hiperdens di lobus oksipital kiri • Volume 2x3x4/2 = 12 cc • Jarak dari calvaria < 1 cm

  27. Dengan edema serebri luas yang menyebabkan kompresi ventrikel lateral kiri ddan menyebabkan midline shift sejauh 1 cm

  28. Lesi hiperdens pada thalamus kanan disertai perdarahan intraventrikular pada ventrikel lateral, ventrikel III dan ventrikel IV disertai hidrosefalus non komunikans

  29. Perdarahan pada pons

  30. Perdarahan intraventrikel dengan hidrosefalus non komunikans

  31. Perdarahan cerebellum kiri dengan ukuran 4x3 x ... Yang menyebabkan kompresi ventrikel IV dabn menyebabkan hidrosefalus non komunikans

  32. Gambaran hiperdens pada ruang subarachnoid dengan edema serebri difus sesuai gambaran SAH

  33. Perdarahan subarachnoid akibat ruptur aneurisma pada arteri communica-ting anterior

  34. Lets Try to report • Misal perdarahan terlihat pada 6 slice setebal 1 cm 1,4 1 5,1 x 7,2

  35. Misal perdarahanterlihat sampai 4 slice 3 x 3.5

  36. Terlihat di 3 slice, usia pasien 80 tahun 2x1

  37. Bedah atau Konservatif ? • For most patients with ICH, the usefulness of sur-gery is uncertain (Class IIb; Level of Evidence: C).(New recommendation) Specific exceptions to thisrecommendation follow • Patients with cerebellar hemorrhage who are deteriorating neurologically or who have brainstem compression

  38. Bedah atau Konservatif ? • and/or hydrocephalus from ventricular obstructionshould undergo surgical removal of the hemorrhage assoon as possible (Class I; Level of Evidence: B). • For patients presenting with lobar clots >30 mL andwithin 1 cm of the surface, evacuation of supratentorial ICH by standard craniotomy might be considered (Class IIb; Level of Evidence: B)

  39. Bedah atau Konservatif ? • Although theoretically attractive, no clear evidence atpresent indicates that ultra-early removal of supratentorial ICH improves functional outcome or mortalityrate. Very early craniotomy may be harmful due toincreased risk of recurrent bleeding (Class III; Level ofEvidence: B) AHA-ASA Intracerebral hemorrhage guideliness 2010

  40. Bedah atau Konservatif ?

  41. Thanks

More Related